Rabu, 16 Oktober 2024

PSIKOLOGICA

 

EATING DISORDER

Oleh: Dini Siti Nurjannah, S.Kom.I *)

 

Pengertian

Eating disorder, juga dikenal sebagai gangguan makan, dimana kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan pola makan yang tidak sehat, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau obsesi dengan berat badan dan bentuk tubuh. Gangguan ini dapat berbahaya dan berdampak pada kesehatan fisik dan emosional remaja. Pada akhir abad ke-20, istilah "gangguan makan" mulai digunakan secara global seiring dengan peningkatan kesadaran dan penelitian tentang kondisi ini. Meskipun gangguan makan telah lama diketahui, pengetahuan tentangnya telah berkembang seiring waktu, mengakui berbagai bentuk dan penyebabnya.

 

Sumber: https://compassionbehavioralhealth.com/about-outpatient-eating-disorder-treatment/

Macam-macam

            Dalam kehidupan sehari-hari, gangguan makan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Contoh gangguan makan meliputi:

·         Anoreksia Nervosa: Orang dengan anoreksia nervosa sering memiliki obsesi dengan berat badan dan sering menjalani diet ketat, yang berbahaya bagi kesehatan mereka. Penurunan berat badan drastis terjadi karena mereka biasanya menolak makanan.

·         Bulimia Nervosa: Bulimia nervosa sering mengalami serangan makan besar-besaran yang diikuti oleh perilaku konpensasi, seperti memuntahkan kembali makanan atau berolahraga terlalu banyak, dan pola ini biasanya terjadi berulang kali.

·         Gangguan Makan Kompulsif: Individu yang menderita gangguan makan kompulsif sering mengalami pola makan yang tidak terkendali dan sering kali mengalami perasaan bersalah setelahnya. Biasanya, mereka mengalami obsesi makanan.

·         Ortorexia: ketika seseorang mengalami obsesi yang tidak sehat dengan makanan sehat dan hanya makan apa yang dia anggap "sehat". Hal ini bisa berdampak pada pola makan yang sangat sedikit.

 

Sumber: https://www.newleafrecovery.co.uk/understanding-the-connection-between-eating-disorders-addiction/

 

Penyebab

Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan gangguan makan:

Genetik Beberapa orang memiliki kelainan genetik yang menyebabkan gangguan makan. Resiko seseorang dapat meningkat jika ada gangguan makan dalam keluarganya.

1.     Tekanan Sosial: Tekanan sosial yang terus menerus terhadap gambar tubuh yang "sempurna" di media sosial dapat menyebabkan gangguan makan sebagai cara untuk mengatasi emosi megatif.

2.     Trauma atau Stres: Pengalaman traumatis atau tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan beberapa orang mengembangkan gangguan makan sebagai cara untuk mengatasi emosi mereka.

3.     Media Sosial atau Tekanan Visual: Paparan terus menerus gambar tubuh yang "ideal" di media sosial juga dapat menyebabkan gangguan makan.

4.     Perhatian terhadap Berat Badan: Gangguan makan dapat disebabkan oleh kebijakan yang berlebihan tentang penampilan atau berat badan.

 

Sumber: https://www.google.co.id/search?sca_esv=630b81a4d61a148c&hl=id&sxsrf

Dampak

Gangguan makan memiliki dampak serius pada tubuh dan kesehatan mental seseorang. Dampak negatif tersebut, diantaranya:

1.     Penurunan Berat Badan Ekstrem, pada kasus anoreksia nervosa, penurunan berat badan yang ekstrem dapat mengancam kehidupan.

2.     Gangguan Kesehatan Fisik, gangguan makan yang menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti gangguan jantung, gangguan organ dan osteoporosis.

3.     Depresi dan Kecemasan, gangguan makan seringkali berhubungan dengan depresi, kecemasan dan isolasi sosial.

4.     Isolasi Sosial, individu dengan gangguan makan sering kali menarik diri dari hubungan sosial dan aktivitas sosial.

 

Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi gangguan makan, diperlukan pendekatan yang menyeluruh, yang seringkali membutuhkan dukungan dari tenaga medis, psikoterapi, dan dukungan sosial. Langkah-langkah yang dapat membantu mengatasi gangguan makan, diantaranya:

1.     Berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau terapis gangguan makan yang mengetahui kondisi Anda. Ini akan membantu orang yang mengalami gangguan makan menentukan tindakan yang tepat.

2.     Terapi psikologis, seperti CBT, terbukti membantu orang yang mengalami gangguan makan.

3.     Teman dan keluarga dapat membantu pemulihan. Bergabung dengan kelompok dukunagan atau berbicara dengan orang-orang yang peduli dengan situasi yang dialami mereka.

4.     Pengawasan Medis: dalam kasus yang parah, pengawasan kesehatan fisik mungkin diperlukan.

 

Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-56020600

 

Simpulan

Penanganan yang tepat diperlukan untuk gangguan makan remaja karena merupakan masalah kesehatan mental yang serius. Untuk membantu remaja mengatasi gangguan makan dan mengembalikan kesehatan dan kesejahteraan mereka, pengertian, dukungan, dan intervensi profesional sangat penting. Remaja dan orang-orang di sekitar mereka harus menyadari tanda-tanda peringatan dan meminta bantuan segera.

 

*) Guru Bimbingan Konseling di SMAN 1 Pangalengan

**) dkutip dari berbagai sumber

9 komentar:

  1. Terimakasih ibu untuk literasinya, ini sangat bermanfaat sekaliπŸ™πŸ»

    BalasHapus
  2. diet paling manjur= stres:). itu tidak baik ya teman

    BalasHapus
  3. πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. ALY NUR MUHAMMAD AL FARIZ X.A17 Oktober 2024 pukul 08.07

    Terimakasih Bu literasinya

    BalasHapus
  5. Bermanfaat bgt,makasih ilmunya

    BalasHapus

SPORTIME

  MANFAAT OLAH RAGA Oleh: Dana Praja   *) Terdapat beragam manfaat olahraga yang dapat dirasakan, baik dalam jangka pendek maupun jangka...