Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digagas oleh Lembaga Lingkungan Hidup Dunia (UNEP) tanggal 5 Juni 1972 ( 53 tahun yang lalu). Pada tahun 2025, tema yang dicanangkan adalah #BeatPlasticPollution, yakni upaya mengakhiri polusi plastic global!!

Rabu, 21 Mei 2025

CITIZENSHIP

 "Teknologi Canggih, Moral Harus Lebih Tinggi"

oleh Novianti Noermala, S.Pd. *)


Kita hidup di zaman yang tak pernah dibayangkan generasi sebelumnya. Dengan satu sentuhan jari, kita bisa melihat dunia. Kita bisa belajar dari video di luar negeri, mengobrol dengan teman yang berbeda benua, bahkan membeli sesuatu tanpa harus keluar rumah. Itulah kekuatan dari teknologi modern—cepat, mudah, dan sangat mengesankan.

Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/09/142234669/dampak-kemajuan-teknologi

Namun di balik segala kecanggihan itu, ada pertanyaan yang penting untuk kita renungkan: Apakah perkembangan moral kita sejalan dengan kemajuan teknologi yang kita nikmati?

Teknologi itu netral. Ia bisa digunakan untuk kebaikan, tapi juga bisa disalahgunakan untuk hal yang merusak. Banyak kasus penyalahgunaan media sosial: perundungan daring (cyberbullying), penyebaran hoaks, kecanduan game, konten negatif, hingga kejahatan digital. Semua ini bukan karena teknologinya yang salah, tapi karena manusianya kehilangan arah moral.

 
Sumber: https://suluhnusantara.id/cyberbullying-sebuah-ancaman-tersembunyi-bagi-kesehatan-mental

Sebagai pelajar dan generasi penerus bangsa, kita perlu sadar bahwa moral bukan sekadar pelengkap—ia adalah fondasi. Semakin tinggi teknologi, semakin besar pula tanggung jawab kita untuk menjaga sikap, niat, dan perilaku.

Dalam ajaran Islam, akhlak selalu menjadi penekanan utama. Rasulullah SAW bersabda:

 

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."

(HR. Al Baihaqi

Artinya, teknologi boleh semakin canggih, tetapi akhlak dan adab tetap harus di depan. Jangan sampai kita pintar membuat konten, tapi tak tahu sopan santun saat berkomentar. Jangan sampai kita mahir dalam digital editing, tapi suka memanipulasi kenyataan demi popularitas. Jangan sampai kita aktif di dunia maya, tapi lalai di dunia nyata—terutama kepada orang tua, guru, dan sesama.

 *) Guru PPKn di SMAN 1 Pangalengan, pemerhati masalah social dan remaja

**) dari beragam sumber

4 komentar:

HUMANICA

  "Ketika Moralitas Diuji oleh Modernitas" Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd. *) Di tengah gemerlap dunia modern, di mana teknologi ...