MENGHORMATI GURU UNTUK SIAPA?
Oleh:
Rendi Rusdiana, S.Pd *)
Mari kita simak bersama
cerita di bawah ini !
Imam Al-Ghazali lahir pada
tahun 1058 M di Tus, Persia (sekarang Iran). Sejak usia muda, ia memiliki
semangat tinggi dalam menuntut ilmu. Selama periode awal pendidikan, ia belajar
di bawah bimbingan guru-guru terkemuka dan menunjukkan sikap yang sangat hormat
kepada mereka. Ia memahami bahwa ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan
hidupnya.
Dalam perjalanan pencarian
ilmunya, Imam Al-Ghazali memiliki seorang guru yang sangat berperan penting
dalam hidupnya, yaitu Imam Al-Juwayni. Al-Juwayni dikenal sebagai pemikir Islam
yang cemerlang dan mendidik banyak murid. Al-Ghazali selalu menunjukkan
penghormatan yang tinggi kepada gurunya, baik dalam cara berbicara,
mendengarkan, maupun menerapkan ajaran-ajarannya.
Sikap hormat ini membuat
Al-Ghazali memperoleh pengetahuan yang mendalam dan memperkuat kepribadiannya
sebagai seorang ulama. Namun, perjalanan intelektualnya tidak selalu mulus. Di
puncak kariernya, ia mengalami krisis spiritual dan merasa kehilangan arah.
Dalam proses menemukan kembali keyakinannya, ia melakukan perjalanan panjang
untuk mencari guru-guru sufi dan mengkaji ajaran-ajaran mereka.
Penghormatan yang ia
tunjukkan kepada guru-gurunya, baik di bidang ilmu agama maupun tasawuf,
membawanya pada pencerahan spiritual. Ia kemudian berhasil menghasilkan
karya-karya monumental, seperti "Ihya Ulum al-Din"
(Menghidupkan Ilmu Agama), yang menjadi salah satu kitab terpenting dalam
ajaran Islam dan masih dipelajari hingga saat ini.
Imam Al-Ghazali mengajarkan
pentingnya etika dan moral dalam menuntut ilmu, serta selalu menghargai peran
guru dalam pendidikan. Dia menekankan bahwa seorang murid yang baik harus
menghormati guru dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk bermanfaat bagi orang
lain.
Menghormati guru merupakan
salah satu nilai moral yang sangat penting dalam berbagai tradisi agama. Dalam
perspektif agama, guru tidak hanya dianggap sebagai penyampai ilmu, tetapi juga
sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan akhlak
siswa. Menghormati guru berarti menghargai usaha dan dedikasi mereka dalam
mencerdaskan generasi penerus. Dalam Islam, misalnya, Rasulullah Muhammad SAW
mengajarkan pentingnya mencari ilmu dan menghargai para ulama serta pengajar.
Hal ini menunjukkan bahwa penghormatan kepada guru adalah bagian dari ibadah
dan penerapan ajaran agama.
Dalam tradisi Kristen,
penghormatan kepada guru juga memiliki tempat yang penting. Alkitab mengajarkan
untuk menghormati orang tua dan pemimpin, termasuk para pendidik. Menghormati
guru mencerminkan sikap rendah hati dan pengakuan terhadap pengetahuan serta
wisdom yang dimiliki oleh mereka. Dengan menghormati guru, seorang siswa tidak
hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga memetik nilai-nilai kehidupan yang
diajarkan melalui keteladanan guru. Ini mengajarkan bahwa pendidikan bukan
hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pengembangan moral dan
spiritual.
Selain itu, dalam tradisi
Hindu, guru atau "guruji" dianggap sebagai sosok yang suci dan
menjadi jembatan antara murid dengan pengetahuan yang lebih tinggi. Konsep
"guru-shishya" atau guru dan murid dalam Hindu menekankan
hubungan yang sakral di mana sang guru diharapkan memberikan bimbingan moral
dan spiritual kepada muridnya. Menghormati guru dalam pandangan Hindu adalah
bentuk penghormatan terhadap ilmu dan pengetahuan yang mereka wariskan. Melalui
penghormatan ini, seorang murid diharapkan dapat lebih mendalami ajaran yang
diberikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks semua agama,
menghormati guru juga berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih
baik. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai penghormatan terhadap pengajar,
siswa belajar untuk menghargai usaha dan pengorbanan orang lain, yang pada gilirannya
akan menumbuhkan rasa empati dan toleransi. Masyarakat yang menghormati guru
akan menghasilkan generasi yang lebih bijaksana dan berakhlak mulia. Oleh
karena itu, penghormatan kepada guru tidak hanya memiliki dampak positif dalam
pendidikan, tetapi juga dalam pembangunan karakter dan moral bangsa.
Menghormati guru memiliki
makna yang mendalam, terutama jika dilihat dari sudut pandang diri/pribadi.
Berikut adalah beberapa poin yang menunjukkan pentingnya menghormati guru dari
perspektif diri/pribadi:
- Penghormatan Terhadap Pengetahuan:
Guru adalah sumber pengetahuan dan pembimbing yang telah menginvestasikan
waktu dan usaha untuk mendidik generasi masa depan. Menghormati guru
berarti menghargai ilmu dan pengetahuan yang mereka bagikan, yang sangat
berharga dalam perkembangan individu.
- Dari Hati ke Hati:
Menghormati guru adalah bentuk apresiasi yang tumbuh dari hati. Ketika
seorang murid menghormati gurunya, hal ini menciptakan hubungan yang
saling mendukung, di mana guru merasa dihargai dan termotivasi untuk
mengajar dengan lebih baik.
- Contoh Teladan:
Dengan menghormati guru, seorang murid juga belajar tentang nilai-nilai
seperti rasa hormat, kesopanan, dan tanggung jawab. Ini adalah nilai-nilai
yang penting dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat membentuk karakter
yang baik.
- Dukungan bagi Pertumbuhan Pribadi:
Menghormati guru menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
Ketika guru merasa dihormati, mereka lebih cenderung untuk berinvestasi
dalam pengembangan murid mereka, memberikan bimbingan yang lebih baik, dan
mendorong siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.
- Penghormatan Terhadap Pengorbanan:
Banyak guru yang telah berkorban, baik secara pribadi maupun profesional,
untuk mendidik siswa mereka. Menghormati guru juga berarti mengakui
dedikasi dan pengorbanan yang mereka lakukan demi masa depan anak-anak
didiknya.
- Membangun Generasi yang Lebih Baik:
Ketika murid menghormati guru, mereka tidak hanya membangun hubungan
positif dengan pendidik, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan budaya
penghormatan dan saling menghargai dalam masyarakat. Hal ini penting untuk
menciptakan generasi yang lebih baik dan lebih berkualitas.
Dari sudut pandang nurani,
menghormati guru adalah tindakan yang tulus yang mencerminkan kesadaran akan
pentingnya pendidikan dan peran guru dalam membentuk karakter dan masa depan
individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Ini bukan hanya tentang mengikuti
norma sosial, tetapi juga tentang menyadari dan menghargai kontribusi yang
telah diberikan oleh guru dalam kehidupan kita.
*) Guru Mata Pelajaran PABP
di SMAN 1 Pangalengan, Ketua DKM Al Ijtihad SMAN 1 Pangalengan, Pengisi Majekis
Ilmu dibeberapa majelis Taklim
**) Disarikan dari berbagai
sumber
sangatt bermanfaat dan mudah di pahami
BalasHapussangat bermanfaat (M.Farrel Aqil kelas XI.E1)
BalasHapusSangat bermanfaat sekali
BalasHapusBermanfaat sekali😊
BalasHapusBermanfaat sekali (ALY NURMUHAMAD ALFARIZ X.A)
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah
BalasHapus