MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh: Suharsono, M.Pd *)
A.
Pengantar
Pada dasarnya orientasi pembelajaran matematika di semua jenjang Pendidikan dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi adalah kemampuan pemahaman
konsep,
pemecahan masalah, kemampuan
penalaran dan komunikasi matematika. Tujuan-tujuan tersebut pengembangannya
diarahkan pada pencapaian kompentensi yang dirumuskan dari Standar Kompentensi
Lulusan (SKL) atau Capaian Pembelajaran (CP) dalam kontek kurikulum Merdeka
yang sekarang sedang gencar diberlakukan. Berkaitan dengan pemberlakuan
kurikulum Merdeka saat ini, khususnya pelajaran matematika maka diharapkan
peserta didik memiliki kemampuan dalam
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif..
Gambar 1 Ilustrasi Matematika
Sumber:
https://images.app.goo.gl/iNhtWtSU7hUWQx788
Selanjutnya proses pembelajaran pada kurikulum ini semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah – langkah pendekatan santifik (scientific approach) dalam proeses pembelajaran uang dikenal dengan 5 M. Salah satu dari kegiatan 5 M tersebut adalah mengkomunikasikan artinya pada pendekatan saintifik ini guru diharapkan memberi kesempatan kepada Peserta Didik untuk mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan apa-apa yang telah dipelajari.
Komunikasi
adalah suatu proses interaksi antar sesama manusia dan merupakan sebuah seni
dalam menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
Sekolah sebagai suatu lembaga tidak terlepas dari adanya interaksi yang terjadi
antar elemen sekolah tersebut. Elemen-elemen sekolah dengan individu-individu
yang ada di dalamnya, serta kelompok-kelompok yang semuanya berfungsi sebagai
suatu kesatuan membentuk suatu interaksi. Komunikasi merupakan faktor penting
dalam proses pembelajaran dan juga menunjang keberhasilan pembelajaran
disekolah terutama pada proses pembelajaran matematika. Lima aspek komunikasi
yang harus dipenuhi yaitu kemampuan menyajikan, kemampuan mendengarkan,
kemampuan membaca atau memahami, kemampuan mendiskusikan, dan kemampuan
menuliskan ide matematika ke dalam bahasa matematika. Komunikasi matematis
merupakan kesatuan untuk memahami dan menerapkan ilmu matematika.
Gambar 2. Aktivitas Peserta didik dalam memahami dan menerapkan ilmu matematika.
Pembelajaran matematika diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan saat sekarang dan akan datang, sehingga pembelajaran
matematika diharapkan dapat diarahkan pada proses pembelajaran matematika untuk
pemahaman konsep dan ide matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
matematika dan ilmu pengetahuan lain. Di sisi lain pembelajaran matematika
mempunyai peran arti yang lebih luas yaitu mengembangkan kemampuan bernalar,
berpikir sistematik, kritis dan cermat, menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa
keindahan terhadap keteraturan sifat matematika, dan megembangkan sikap
obyektif dan terbuka yang diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu
berubah.
Kemampuan
komunikasi matematik merupakan salah satu komponen tujuan, oleh karena itu
kemampuan komunikasi matematik sangat perlu dimiliki oleh setiap Peserta Didik .
Sesuai yang dikemukakan Baroody (dalam Sumarmo, 2012:14) adalah pentingnya
pemilikan kemampuan komunikasi matematik, karena matematika merupakan bahasa
esensial dan memiliki nilai yang tak terbatas untuk menyatakan ide secara
jelas, teliti dan tepat serta matematika dan belajar matematika adalah
jantungnya kegiatan sosial manusia dan merupakan faktor dalam memajukan potensi
Peserta Didik .
National
Council of Teachers of Mathematics (NCTM. 1989:213) juga
berpendapat tentang komunikasi matematik sebagai berikut: “mathematical communication means that
one is able to use its vocabulary, notation, and structure to express and
understand ideas and relationships. In this sense, mathematical communication
is integral to knowing and doing mathematics”, artinya komunikasi matematik
merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan kosakata, notasi, dan struktur
matematika untuk menyatakan dan memahami ide-ide serta hubungan matematika
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, kemampuan komunikasi matematis terdiri
atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. kemampuan komunikasi matematis
lisan adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan informasi, menyampaikan ide
atau gagasan matematika melalui diskusi dan presentasi yang disampaikan secara
jelas dan sistematis. Adapun kemampuan komunikasi matematis tertulis adalah
kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik,
tabel, persamaan, dalam tulisan dengan bahasa Peserta Didik sendiri. Lebih dari itu kemampuan komunikasi
matematis merupakan kemampuan dalam mengekspresikan ide matematikanya melalui
bahasa, notasi atau simbol matematika sehingga mampu memahami,
menginterpretasikan, menggambarkan hubungan dan menyelesaikan masalah
konstektual kedalam model matematika dan mampu menyelesaikan persoalan dalam
kehidupan sehari hari.
Guna mengukur
kemampuan komunikasi matematik, berikut diberikan contoh soal komunikasi
matematik, pada indikator Menghubungkan gambar dan diagram ke dalam idea
matematika yaitu:
Berikan penjelasan yang berkaitan dengan grafik tersebut.
Jawaban yang
diharapkan dari soal tersebut adalah Peserta Didik mampu mengkomunikasikan dengan cara
menghubungkan gambar atau diagram kedalam ide matematik yaitu :
1)
Grafik merupakan grafik pertidaksamaan linier
dengan dua peubah.
2)
Garis 1 : 3x + 2y = 6, pertidaksamaannya
adalah 3x+2y ≥6
3)
Garis 2 : 2x + 3y = 6 pertidaksamaannya adalah
2x+3y ≥6
Berdasarkan paparan di atas, dapat di tarik simpulan sebagai berikut: (1) kemampuan komunikasi matematis terdiri atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. kemampuan komunikasi matematis lisan adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan informasi, menyampaikan ide atau gagasan matematika melalui diskusi dan presentasi yang disampaikan secara jelas dan sistematis. Adapun kemampuan komunikasi matematis tertulis adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, dalam tulisan dengan bahasa siswa sendiri. Lebih dari itu kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan dalam mengekspresikan ide matematikanya melalui bahasa, notasi atau simbol matematika sehingga mampu memahami, menginterpretasikan, menggambarkan hubungan dan menyelesaikan masalah konstektual kedalam model matematika dan mampu menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari hari. (2) indikator kemampuan komunikasi matematis dapat diukur melalui: 1) Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematis secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar. 2) Menghubungkan benda nyata, gambar atau diagram ke dalam ide matematika. 3) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
Daftar Rujukan:
NCTM.
(2000). Principle and Standards for School Mathematic. Virginia: NCTM.
Sumarmo,
U. dkk. (2002). Alternatif Pembelajaran Matematika dalam Menerapkan
Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Makalah pada Seminar Tingkat Nasional FPMIPA UPI Bandung: Tidak Dipublikasikan
Dokumen
dan Catatan Pribadi Penulis
*) Guru Matematika SMA Negeri 1 Pangalengan, penerima Satya Lencana Karya 30 Tahun dari Presiden Joko Widodo tahun 2023, profesional Youtuber
Benar sekali..
BalasHapusbagus
BalasHapussukses
BalasHapus