Rabu, 11 September 2024

ARTPEDIA

 

SENI “CONDUCTING” DALAM PADUAN SUARA

Oleh : Riscka Dwi Kania, S.Pd., Gr. *)

Pernahkah anda menyaksikan barisan-barisan penyanyi yang menyanyikan lagu secara bersamaan dan tentunya dengan harmonisasi yang indah? Ya, barisan para penyanyi tersebut merupakan tim atau anggota paduan suara. Paduan suara atau koor (Bahasa Belanda) merupakan istilah yang merujuk kepada ansambel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi yang umumnya membawakan lagu dalam beberapa bagian suara. Pembagian suara ini biasanya terdiri dari empat register suara yaitu sopran (suara tinggi perempuan), alto (suara rendah perempuan), tenor (suara tinggi laki-laki), dan bass (suara rendah laki-laki).

Paduan suara biasanya dipandu atau dipimpin oleh seorang dirigen atau conduktor. Dirigen diambil dari Bahasa Jerman yakni “dirigent” yang artinya orang yang mengarahkan. Conductor atau dirigen di sini adalah seorang pemimpin yang mengatur para penyanyi menuju suatu interpretasi dari lagu yang dimainkan. Mungkin bagi sebagian orang conductor dipandang sebagai hiasan atau bahkan hanya mengayun-ayunkan tangan saja.

Maraknya tayangan-tayangan di media sosial ataupun media lainnya yang menayangkan sosok conductor / dirigent dengan gerakan-gerakan yang variatif dan unik. Mulai dari gerakan yang atraktif dan full power hingga gerakan yang memandu gerakan penyanyi dalam untuk menggambarkan lirik lagu yang disampaikan. Tidak ada yang menyalahi dalam gerakan tersebut. Namun dari satu tayangan yang menjadi viral maka warga sosial media seolah latah meniru gerakan-gerakan conductor / dirigent tersebut. Terlebih dalam pemilihan conductor / dirigent hanya berdasarkan siapa yang paling lincah dalam geraknya. Dampak dari fenomena ini masyarakat jadi beranggapan bahwa conductor / dirigent adalah sosok yang paling lincah untuk memandu gerakan tarian dalam lagu.


Sumber : https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2024/07/02/eni-mulyasari-dirigen-yang-viral-saat-memimpin-paduan-suara-nyanyi-lagu-jang-1_169.jpeg?w=700&q=90

Jika merujuk pada fungsi yang sebenarnya conductor / dirigent seharusnya memandu atau memimpin jalannya lagu, agar lagu tersebut dapat terinterpretasikan baik dari segi tempo, dinamika, harmonisasi dan unsur-unsur musik lainnya. Maka perlu diluruskan kembali pandangan masyarakat yang mulai bergeser tadi, agar fungsi dan tugas conductor ini dapat kembali pada hal yang seharusnya. Mengapa hal ini perlu diluruskan? Karena koor atau paduan suara biasanya dipergunakan dalam kegiatan resmi salah satunya upacara pengibaran bendera. Jika conductor hanya berfokus untuk memandu gerak tarian saja, tentunya akan mengurangi nilai kekhidmatan acara ataupun lagu yang dipersembahkan, karena nyawanya lagu terdapat pada unsur-unsur musikalitasnya bukan pada gerak tarinya walaupun gerak tubuh atau tarian dapat memperindah lagu namun ini hanya penunjang saja.

Sumber : https://www.instagram.com/p/ChpTZqLvmfz/?igsh=MTF1YXNsd290bHlmdA==

Agar pementasan lagu dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan seorang conductor / dirigent yang memiliki wibawa, jiwa musikalitas yang mumpuni, dan memiliki imajinasi untuk menginterpretasikan musik. Untuk menjadi conductor / dirigent yang  baik kita perlu memahami beberapa seni dalam conducting diantaranya :

1.    Seni dalam mengatur waktu

Secara menyeluruh tugas seorang conductor adalah mengatur tempo. Maka sang conductor memerlukan keahlian dalam mengatur tempo lagu yang beragam dalam setiap lagunya

2.    Seni dalam menginterpretasikan lagu

Conductor hadir untuk menghidupkan musik. Untuk mengkomunikan rasa karya yang akan disajikan diperlukan seni untuk dapat mengolah bahasa gerak individu, memunculkan unsur-unsur musik. Interpretasi ini yang sering dimainkan oleh gerak tangan sang maestro seperti memperbesar volume suara, melembutkan suara, memberikan aba-aba hentakan, mendayu dan hal lainnya

3.    Seni dalam memimpin

Seorang conductor acapkali merupakan seorang music director. Mereka harusa dapat meyankina orang banyak untuk melakukan apa yang merekan inginka di bawah sadar orang yang dipimpin. Jika seorang conductor tidak mampu memimpin focus kolektif para penyanyi maka akan hilanglah arah permainan vokal para penyanyi dalam paduan suara

4.    Seni menjadi saluran

Seorang conductor adalah koneksi visual yang vital merupakan jembatan antara mata dan perasaan sang pendengar mengenai apa yang terjadi dalam musik.

5.    Seni dalam mengabadikan momen performa

Ada kalanya ketika pendengar merasa terngiang setelah selesai mendengarkan lagu atau karya yang disajikan. Semua itu dapat dipengaruhi oleh performa gerak tangan sang maestro. Alunan-alunan ini terekam pada memori dan ingatan para pendengar. Dari sini lah sang conductor dituntut untuk mampu mengolah kemampuannya dalam merekam momen performa pada para pendengar.


Sumber : https://pin.it/3sbtNKdYD

 *) Guru Seni Budaya di SMAN 1 Pangalengan, praktisi Paduan suara, penikmat music sekaligus kreatif mengcover lagu-lagu masa kini untuk dinikmati khalayak di media sosial

**) disarikan dari berbagai sumber

14 komentar:

  1. terimakasih bu atas literasinya

    BalasHapus
  2. Terimakasih ibu untuk literasinya๐Ÿ™๐Ÿป

    BalasHapus
  3. Terimakasih ibu untuk literasi nya

    BalasHapus
  4. mantap bu ilmu baru

    BalasHapus
  5. Sangatt baguss ๐Ÿ‘

    BalasHapus
  6. Terimakasih ibu literasi nya

    BalasHapus
  7. Terimakasih literasinya sangat bagus bu

    BalasHapus
  8. Terimakasih ibu๐Ÿ™Œ

    BalasHapus
  9. Aly Nurmuhamad Alfariz X.A12 September 2024 pukul 07.55

    Terimakasih Bu literasinya

    BalasHapus
  10. Good bu riska..terimakasih tulisan tulisannya

    BalasHapus
  11. Bagus tulisanya teteh hatur nuhun menambah wawasan

    BalasHapus
  12. ๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป

    BalasHapus
  13. Terimakasih ilmu nya bu, sangat bermanfaat

    BalasHapus

ENTERPRENEURSHIP

  “JANGAN PERNAH ANGGAP ENTENG PRAKARYA! BERIKUT INI JENIS DAN MANFAATNYA” Oleh: Dadan Triatna, SE., S.Pd *)   Prakarya merupakan kegi...