Senin, 22 April 2024

SCIENTOLOGY

 

Marie Curie Kisah Ilmuwan Wanita Pertama Penemu Radioaktif

oleh : R.Ismira Fathiyah, S.Pd *)


Kapan dan dimana Marie Curie Lahir ?

Marie Curie lahir pada tanggal 17 November 1867 di Warsawa, Polandia. Dia meninggal pada tanggal 4 Juli 1934 di Sancelemoz, Prancis Marie Curie meninggal karena anemia pernisiosa, kemungkinan besar akibat bekerja dengan radioaktivitas.



Berprofesi apakah Marie Curie lebih dikenalnya?

Marie Curie adalah seorang fisikawan Marie Curie dikenal sebagai: Ilmuwan wanita terkenal pertama di dunia modern Wanita pertama yang dianugerahi gelar Ph.D. dalam penelitian sains di Eropa, wanita pertama di Sorbonne Menemukan dan mengisolasi polonium dan radium, serta menetapkan sifat radiasi dan sinar beta.

Riwayat Sekolah dan Pekerjaan?

Marie berhasil menyelesaikan gelar masternya di bidang fisika pada 1893 dan mendapat gelar lain di bidang matematika pada tahun berikutnya. Dia memulai karier sainsnya dengan menyelidiki tipe-tipe baja. Kebutuhan laboratorium yang lebih besar menuntunnya bertemu dengan Pierre Curie, seorang pengajar di Sekolah Fisika dan Kimia.

Potret Kehidupan keluarga Marie

Marie Curie menikah dengan Pierre Curie pada tahun 1895. Dan memiliki tiga anak perempuan. Anak pertama mereka, Irene, lahir pada tahun 1897, pada tahun 1903 Marie dan Pierre kehilangan anak kedua mereka, lahir prematur, kemudian putri ketiga mereka, Eve, lahir. Kemudian suaminya Pierre Curie meninggal pada tahun 1906 dengan kereta kuda di Paris dan Marie Curie menjadi janda.

Inspirasi Apakah yang dapat dperoleh dari Cerita Marie?

Marie Curie Terinspirasi oleh karya tentang radioaktivitas dalam uranium oleh Henri Becquerel. Marie Curie memulai penelitian tentang unsur-unsur lain. Perang Dunia I (1914–18) Pada abad ke-19, terjadi dua pemberontakan melawan penguasa Rusia, pemberontakan kedua dilancarkan lima tahun sebelum kelahiran Manya. Selama revolusi tersebut, ribuan orang terbunuh, 10.000 orang Polandia dikirim ke Siberia, dan sekelompok minoritas melarikan diri ke Paris.

Ragam Penemuan

Pada 1896, penemuan garam uranium oleh Henri Becquerel mendorong perhatiannya pada penelitian terhadap mineral. Marie melakukan eksperimen sendiri pada sinar uranium dan menemukan unsur tetap konstan, tidak peduli kondisi atau bentuk uranium. Menurut teorinya, sinar yang dipancarkan dari uranium berasal dari struktur atom unsur. Ide revolusioner ini menciptakan bidang fisika atom. Sementara, Marie menciptakan kata "radioaktivitas" untuk menggambarkan fenomena tersebut. Dia tertarik mempelajari bijih uranium, suatu mineral yang aktivitasnya lebih unggul dari uranium murni. Pierre Curie kemudian bergabung dengannya dalam penelitan Marie, yang kemudian mengarahkan pada penemuan unsur-unsur baru, polonium dan radium. Nama Polonium diambil berdasarkan negara asal Marie, yaitu Polandia. Selain itu, keduanya juga mendeteksi keberadaan bahan radioaktif lain di bijih uranium dan menyebutnya sebagai radium. Pada 1902, pasangan tersebut mengumumkan berhasil menghasilkan decigram radium murni, yang menunjukkan keberadaan unsur itu sebagai elemen kimia yang unik. Marie menerima gelar doktor ilmu pengetahuan pada Juni 1903 dan, bersama Pierre, dia dianugerahi Medali Davy dari Royal Society. Pada tahun yang sama, mereka berbagi dengan Becquerel sebagai penerima Penghargaan Nobel Fisika untuk penemuan radioaktivitas. Kelahiran dua putrinya, Irene dan Eve pada 1897 dan 1904, nyatanya tak pernah mengganggu dia dalam berkarya.

Pierre wafat

Kematian mendadak Pierre pada 19 April 1906 karena tertabrak kereta kuda saat hujan telah memukul jiwanya, sekaligus menjadi titik balik bagi kariernya. Dia mengerahkan seluruh energinya untuk menyelesaikan pekerjaan ilmiah yang telah mereka lakukan bersama sebelumnya. Pada 13 Mei 1906, dia ditunjuk untuk mengisi jabatan profesor yang ditinggalkan suaminya. Dia merupakan perempuan pertama yang mengajar di Sorbonne. Pada 1908, dia menjadi profesor tituler dan pada 1910, dia menerbitkan risalah fundamentalnya tentang radioaktif. Tiga tahun kemudian, dia dianugerahi Penghargaan Nobel Kimia atas penemuan radium murni. Pada 1914, dia menyaksikan penyelesaian pembangunan laboratorium Institut Radium di Universitas Paris.

X-ray

Selama Perang Dunia I, Marie dengan dibantu putrinya, Irene, mencurahkan waktunya untuk mengembangkan penggunaan X radiografi. Dia memperjuangkan penggunaan mesin X-ray portabel di medan perang, dan kendaraan medis itu mendapat julukan "Little Curies". Setelah perang, Marie memanfaatkan reputasinya yang terkenal bak selebriti untuk memajukan penelitiannya. Dia melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dua kali, pada 1921 dan 1929, untuk mengumpulkan dana guna membeli radium dan mendirikan lembaga riset radium di Warsawa.

Marie wafat

Marie Curie meninggal dunia pada 4 Juli 1934 di usia 66 tahun. Penyebabnya anemia aplastik, yang diyakini dipicu oleh paparan radiasi berkepanjangan. Dia diketahui kerap membawa tabung uji radium di dalam saku jas laboratoriumnya. Marie selama bertahun-tahun bekerja dengan bahan radioaktid yang membahayakan kesehatannya. Pada 1995, jenazah Marie dan Pierre Curie dipindahkan ke Pantheon di Paris. Marie menjadi perempuan pertama yang dikubur di pemakaman para pesohor Perancis.

** Dikutif dari berbagai sumber

*) Guru Mata Pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Pangalengan, Instruktur Nasional Pelatihan Guru-guru IPA-Fisika.

4 komentar:

  1. Sangat bagus. Inspiratif.

    BalasHapus
  2. Terimakasih untuk literasinya, ini sangat inspiratif๐Ÿ‘๐Ÿป

    BalasHapus
  3. ๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป

    BalasHapus

RELIGIUSITY

  AMALAN DAN PERISTIWA DI BULAN DZULQA’DAH Oleh: Asep Istiqlal, S.Pd   Umat Islam harus semakin mengenal bulan yang diagunakan. Karen...