GASLIGHTING
Oleh: Dini Siti
Nurjanah, S.Kom.I *)

Pernah ngga hidup terasa terang
dan jelas. Namun, ada orang yang suka memainkan "saklar lampu"
kehidupan kita, meredupkannya perlahan hingga kita meragukan kenyataan.
Fenomena ini disebut gaslighting.

Sumber: https://yourtoolkit.com/article/what-is-gaslighting/
Gaslighting: Bikin Kamu Bingung
Sama Diri Sendiri!
Bayangkan teman yang menyangkal apa
yang jelas kamu lihat atau dengar, meremehkan perasaanmu, atau memutarbalikkan
fakta hingga kamu merasa bersalah atau bahkan gila. Itulah inti dari
gaslighting: manipulasi psikologis halus dan sistematis yang membuat korban
meragukan ingatan, persepsi, dan kewarasannya sendiri. Istilah ini terinspirasi
dari drama "Gas Light," di mana seorang suami memanipulasi istrinya hingga
ia percaya dirinya gila.

Sumber: https://health.clevelandclinic.org/gaslighting

Sumber: https://condenaststore.com/featured/gaslighting-101-tom-chitty.html
Kenapa Sih Orang Tega
Ngelakuin Gaslighting?
Nggak enak banget
kan diginiin? Nah, biasanya orang yang ngelakuin gaslighting itu
punya beberapa alasan, seperti:
·
Pengen Ngatur-ngatur: Dia tuh pengen
banget kita nurutin semua maunya dan nggak punya pendapat sendiri. Dengan bikin
kita nggak yakin sama diri sendiri, dia jadi lebih gampang buat ngendaliin
kita.
·
Nggak Mau Disalahin: Kalau
dia salah, dia bakal pinter banget muter-muter fakta biar kita yang keliatan
salah. Jadi, dia nggak perlu tanggung jawab deh.
·
Harga Diri Lemah: Kadang, orang yang suka
nge-gaslight itu sebenernya nggak pede sama dirinya sendiri. Jadi, dia ngejatuhin
orang lain biar dia ngerasa lebih hebat.
·
Emang Udah Kebiasaan: Sayangnya,
ada juga orang yang emang udah kebiasaan manipulatif dan ngerasa
itu cara yang oke buat berhubungan sama orang lain.

Sumber: https://www.rri.co.id/surakarta/lain-lain/1146149/gaslighting-pengertian-dampak-yang-ditimbulkan-dan-cara-menghadapinya
Tanda-Tanda Kamu Lagi Di-Gaslight:
Hati-hati ya, ini beberapa ciri-ciri kalau
kita lagi jadi korban gaslighting:
·
Sering Ragu Sama Ingatan Sendiri: kita jadi sering
mikir, "Bener nggak sih saya ngalamin itu?" atau
"Kayaknya saya salah inget deh."
·
Merasa Bersalah Terus: Padahal bukan salah kita,
tapi kita jadi sering minta maaf atau ngerasa kayak kita yang bikin
masalah.
·
Bingung Banget Sama Realita: Kita jadi nggak
yakin mana yang bener, omongan dia atau apa yang kita rasain sebenernya.
·
Mikir kita Udah Gila: Saking
seringnya dibohongin dan diputarbalikkin, kita jadi mikir
ada yang salah sama kewarasan yang kita alami.
·
Sering Minta Maaf Padahal Nggak Salah: kita
jadi kebiasaan minta maaf buat ngehindarin konflik, padahal kita nggak ngelakuin
kesalahan.
·
Nggak Punya Temen Deket
Lagi: Dia mungkin udah ngejauhin kita dari temen-temen kita biar
kita cuma bergantung sama dia.
·
Perasaan kita Diremehin: Setiap kali kita
cerita apa yang dirasakan, dia selalu bilang kamu lebay atau terlalu
sensitif.
·
Barang-Barang Tiba-Tiba Pindah: kita yakin naruh
kunci di meja, eh tiba-tiba nggak ada. Pas kita tanya, dia malah nyangkal
atau bilang kita itu pelupa.

Sumber: https://www.instagram.com/meaningful.me/p/CyX58rpp7MJ/
Dampak Buruk Gaslighting
Buat Kamu:
Jangan anggap remeh ya, gaslighting
itu bisa bikin kesehatan mental kita bener-bener down:
·
Nggak Pede Sama Diri Sendiri:
kita jadi nggak yakin sama kemampuan dan keputusan yang kita miliki.
·
Gampang Cemas dan Depresi: Hidup kayak diombang-ambing
kebohongan itu bikin stres banget dan bisa bikin kita depresi.
·
Susah Percaya Orang Lain: Pengalaman di-gaslight
bikin kita jadi curigaan sama semua orang.
·
Hubungan Selanjutnya Jadi Sulit: suatu saat kita
jadi takut buat deket sama orang karena trauma di-gaslight sebelumnya.
Kenapa Gaslighting
Terjadi?
Biasanya, pelaku ingin mengontrol,
menutupi kesalahan, merasa lebih berkuasa, atau memang sudah terbiasa
manipulatif. Tujuannya jelas: membuat kita ragu pada diri sendiri.
Lalu, Bagaimana Cara Menghadapinya dan Sembuh?
·
Sadarilah: Kenali tanda-tandanya. Jika sering merasa
bingung atau menyalahkan diri sendiri, waspadalah.
·
Percaya Insting: Jangan abaikan perasaanmu. Jika ada yang terasa
salah, kemungkinan memang salah.
·
Cari Dukungan: Bicaralah dengan orang yang kamu
percaya. Pandangan dari luar sangat membantu.
·
Batasi Kontak: Jika memungkinkan, jauhi pelaku
gaslighting. Ini penting untuk pemulihanmu.
·
Sayangi Diri Sendiri: Lakukan hal positif, jaga
kesehatan fisik dan mental.
·
Ingat Nilai Dirimu: Kamu berharga dan berhak diperlakukan
dengan baik.
·
Cari Kekuatan Spiritual: Mendekatkan diri pada
agama bisa memberikan ketenangan.

Sumber: https://www.instagram.com/p/CW0Sl-xv-SP/
Berikut adalah beberapa
aspek terapi Al-Qur’an yang relevan dalam menghadapi gaslighting:
1.
Tawakkal (Berserah Diri kepada
Allah): Menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan menyerahkan urusan
kepada-Nya dapat memberikan ketenangan batin. Korban gaslighting
seringkali merasa tidak berdaya dan kehilangan kontrol. Dengan bertawakkal,
seseorang belajar untuk menerima bahwa ada hal-hal di luar kendalinya dan fokus
pada upaya yang bisa dilakukan sambil tetap bersandar pada kekuatan Allah.
وَﻋَﻠَﻰ ِّٰﷲ ﻓَﺗَوَ ﱠﻛﻠُوْۤا اِنْ
ﻛُﻧْﺗُمْ ﱡﻣؤْﻣِﻧِﯾْنَ
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. Al-Ma'idah
[5]: 23)
2.
Dzikrullah (Mengingat Allah): Mengingat
Allah melalui dzikir dapat menenangkan hati dan pikiran yang mungkin
kacau akibat manipulasi. Dzikir membantu menjaga fokus pada kebenaran
dan kekuatan yang lebih besar dari pelaku gaslighting.
اَﻟﱠذِﯾْنَ ٰاﻣَﻧُوْا وَﺗَطْﻣَﯨِٕ
ﱡن ﻗُﻠُوْﺑُﮭُمْ ﺑِذِﻛْرِ ِّٰﷲ ۗ اَﻻَ ﺑِذِﻛْرِ ِّٰﷲ ﺗَطْﻣَﯨِٕ ﱡن اﻟْﻘُﻠُوْبُۗ
"Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd [13]: 28)
3.
Memahami Hakikat Kebenaran dan Kebohongan: Al-Qur'an
dengan jelas membedakan antara kebenaran (haq) dan kebohongan (bathil).
Memahami ajaran ini membantu korban gaslighting untuk lebih yakin pada
realitas yang sebenarnya dan tidak mudah terombang-ambing oleh kebohongan
pelaku.
وَﻗُلْ ﺟَﺎۤءَ اﻟْﺣَ ﱡق وَزَھَقَ اﻟْﺑَﺎطِلُۗ
اِ ﱠن اﻟْﺑَﺎطِلَ ﻛَﺎنَ زَھُوْﻗًﺎ
"Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran
telah datang dan kebatilan telah lenyap." Sungguh, kebatilan itu pasti
lenyap." (QS. Al-Isra' [17]: 81)
4.
Sabar dan Istiqamah (Teguh dalam
Kesabaran): Menghadapi manipulasi dan proses pemulihan memerlukan kesabaran dan
keteguhan. Al-Qur'an mengajarkan pentingnya sabar dalam menghadapi ujian dan
kesulitan.
ٰﯾٓﺎَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾْنَ ٰاﻣَﻧُوا
اﺳْﺗَﻌِﯾْﻧُوْا ﺑِﺎﻟ ﱠﺻﺑْرِ وَاﻟ ﱠﺻٰﻠوةِ ۗ اِ ﱠن َّٰﷲ ﻣَﻊَ اﻟٰﺻّﺑِرِﯾْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman!
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah
beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah [2]: 153)
5.
Memperkuat Kepercayaan Diri dengan Ilmu dan
Iman: Korban gaslighting seringkali kehilangan kepercayaan diri.
Memperdalam ilmu pengetahuan, terutama tentang agama, dan memperkuat iman
kepada Allah dapat mengembalikan keyakinan pada diri sendiri sebagai hamba
Allah yang berharga.
ﯾَرْﻓَﻊِ ُّٰﷲ اﻟﱠذِﯾْنَ ٰاﻣَﻧُوْا
ﻣِﻧْﻛُمْۙ وَاﻟﱠذِﯾْنَ اُوْﺗُوا اﻟْﻌِﻠْمَ دَرَٰﺟتٍۗ وَُّٰﷲ ﺑِﻣَﺎ ﺗَﻌْﻣَﻠُوْنَ ﺧَﺑِﯾْرٌ
"Allah akan mengangkat derajat orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah [58]:
11)
6.
Mencari Perlindungan kepada Allah dari
Kejahatan dan Tipu Daya: Berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah dari
segala bentuk kejahatan dan tipu daya, termasuk manipulasi psikologis, adalah
bagian penting dari terapi Al-Qur'an.
ﻗُلْ اَﻋُوْذُ ﺑِرَ ﱢب اﻟْﻔَﻠَقِۙ
ﻣِنْ ﺷَ ﱢر ﻣَﺎ ﺧَﻠَقَۙ وَﻣِنْ ﺷَ ﱢر ﻏَﺎﺳِقٍ اِذَا وَﻗَبَۙ وَﻣِنْ ﺷَ ﱢر اﻟ ﱠﻧٰﻔّٰﺛتِ
ﻓِﻰ اﻟْﻌُﻘَدِۙ وَﻣِنْ ﺷَ ﱢر ﺣَﺎﺳِدٍ اِذَا ﺣَﺳَدَۙ
"Katakanlah, "Aku berlindung
kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan
perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari
kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."" (QS. Al-Falaq
[113]: 1-5)
7.
Muhasabah Diri (Introspeksi): Merenungkan
diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah dapat memberikan kekuatan batin.
Korban gaslighting perlu memulihkan rasa harga diri dan keyakinan pada
diri sendiri, dan muhasabah dapat membantu dalam proses ini.
ٰﯾٓﺎَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾْنَ
ٰاﻣَﻧُوا ا ﱠﺗﻘُوا َّٰﷲ وَﻟْﺗَﻧْظُرْ ﻧَﻔْسٌ ﱠﻣﺎ ﻗَ ﱠدﻣَتْ ﻟِﻐَدٍ ۚ وَا ﱠﺗﻘُوا َّٰﷲ
ۗ اِ ﱠن َّٰﷲ ﺧَﺑِﯾْرٌۢ ﺑِﻣَﺎ ﺗَﻌْﻣَﻠُوْنَ
"Wahai orang-orang yang
beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS.
Al-Hasyr [59]: 18)
8.
Penting untuk diingat: Terapi Al-Qur'an dalam
konteks ini bersifat spiritual dan memberikan kekuatan batin. Jika seseorang
mengalami dampak psikologis yang signifikan akibat gaslighting, sangat
disarankan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis yang
mungkin juga memiliki pemahaman tentang nilai-nilai agama. Kombinasi antara
penguatan spiritual dan bantuan profesional dapat menjadi jalan yang efektif
menuju pemulihan.
9.
Jangan Ragu Minta Bantuan Profesional: Psikolog
bisa membantumu keluar dari situasi ini.
Ingatlah, kita itu bisa berpikir dengan
baik dan perasaa kita tidak bisa dibohongi. Jangan biarkan siapa pun membuatmu meragukan
diri sendiri. Kita tidak sendiri, dan selalu ada jalan untuk menemukan kembali
"terang" dalam pikiran kita.
*) Konselor di SMAN 1 Pangalengan, Ibu
rumah tangga pengamat masalah remaja
**) Sumber:
Yourtoolkit.com What is gaslighting? | Yourtoolkit.com
Cleveland Clinic Health Essentials
Gaslighting Definition gemini