Selasa, 14 Januari 2025

bahaSABUdaya

 

"PENGGUNAAN HURUF KAPITAL, EKSPRESI DIRI GENERASI Z"

Oleh: Nurul Hidayah, S.Pd *)

 

Sumber: https://www.reactive-executive.com/en/the-secrets-of-successful-gen-z-management/

Pada tahun 2024, media sosial diramaikan oleh fenomena pengguna huruf kapital yang dinilai berbeda. Hal ini dapat dilihat pada aku akun populer seperti Folkarive. Contoh paling mencolok adalah penggunaan all caps seperti komentar, "INI KONTEN PALING GOKIL!!!". Hal ini dilakukan untuk mengekpresikan emosi yang kuat. Sementara itu, ungkapan seperti "sAyA bEnAr-BeNaR sEtUJU" menggunakan gaya random caps. Itu digunakan untuk menampilkan estika humor. Fenomena ini diperlihatkan bagaimana generasi Z memanfaatkan huruf kapital sebagai ekspresi diri sekaligus menetang aturan baku diruang digital. Dengan demikian, peristiwa tersebut menggambarkan perubahan pola berbahasa yang lebih menekankan pada ekspresi pribadi dan visual daripada sekedar menaati aturan linguistik baku.

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Gaya penulisan baru ini menunjukkan bagaimana Generasi Z mengadaptasi kebutuhan komunikasi yang lebih emosional dan visual. Penggunaan huruf kapital ini mewakili perusahaan bahasa yang lebih kreatif dan fleksibel. Kalimat all cops seperti "INI KEREN BANGET" mencerminkan fungsi emotif, yaitu penggunaan bahasa untuk menonjolkan emosi. Sementara itu, gaya random caps seperti "INI sErius lUcU!" menunjukan fungsi estetik karena variasi visual dapat menciptakan daya tarik dan memperkuat makna emosional. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa huruf kapital tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga menjadi bagian dari konsekuensi identitas sosial.

 
Sumber: https://www.drapersonline.com/insight/analysis/socialising-with-generation-z

Fenomena huruf kapital oleh Generasi Z menggambarkan perubahan bahasa di era digital. Bahasa tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi sarana untuk ekspresi visual dan emosional. Oleh karena itu,  kreatifitas ini perlu diapresiasi. Namun, kita juga harus menghormati kaidah bahasa agar komunikasi tetap efektif di berbagai konten. Walaupun bahasa terus berkembang, kaidah yang ada tetap memiliki peran penting dalam menjaga kejelasan komunikasi yang bermakna.

*) Guru pengampu Mapel Bahasa Indonesia di SMAN 1 Pangalengan, pemerhati komunikasi remaja.

**) disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENTAL HEALTH

SMILING DEPRESSION Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I *)   Sumber: https://www.kompasiana.com/mutiarafirdaus3010/640d856a08a8b54ff7756e...