"PENGGUNAAN
HURUF KAPITAL, EKSPRESI DIRI GENERASI Z"
Oleh:
Nurul Hidayah, S.Pd *)
Sumber:
https://www.reactive-executive.com/en/the-secrets-of-successful-gen-z-management/
Pada
tahun 2024, media sosial diramaikan oleh fenomena pengguna huruf kapital yang
dinilai berbeda. Hal ini dapat dilihat pada aku akun populer seperti Folkarive.
Contoh paling mencolok adalah penggunaan all caps seperti komentar, "INI
KONTEN PALING GOKIL!!!". Hal ini dilakukan untuk mengekpresikan emosi
yang kuat. Sementara itu, ungkapan seperti "sAyA bEnAr-BeNaR sEtUJU"
menggunakan gaya random caps. Itu digunakan untuk menampilkan estika
humor. Fenomena ini diperlihatkan bagaimana generasi Z memanfaatkan huruf
kapital sebagai ekspresi diri sekaligus menetang aturan baku diruang digital.
Dengan demikian, peristiwa tersebut menggambarkan perubahan pola berbahasa yang
lebih menekankan pada ekspresi pribadi dan visual daripada sekedar menaati
aturan linguistik baku.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gaya
penulisan baru ini menunjukkan bagaimana Generasi Z mengadaptasi kebutuhan
komunikasi yang lebih emosional dan visual. Penggunaan huruf kapital ini
mewakili perusahaan bahasa yang lebih kreatif dan fleksibel. Kalimat all
cops seperti "INI KEREN BANGET" mencerminkan fungsi
emotif, yaitu penggunaan bahasa untuk menonjolkan emosi. Sementara itu, gaya random
caps seperti "INI sErius lUcU!" menunjukan fungsi estetik
karena variasi visual dapat menciptakan daya tarik dan memperkuat makna
emosional. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa huruf kapital tidak hanya
berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga menjadi bagian dari
konsekuensi identitas sosial.
Sumber: https://www.drapersonline.com/insight/analysis/socialising-with-generation-z
Fenomena
huruf kapital oleh Generasi Z menggambarkan perubahan bahasa di era digital.
Bahasa tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi
sarana untuk ekspresi visual dan emosional. Oleh karena itu, kreatifitas ini perlu diapresiasi. Namun,
kita juga harus menghormati kaidah bahasa agar komunikasi tetap efektif di
berbagai konten. Walaupun bahasa terus berkembang, kaidah yang ada tetap
memiliki peran penting dalam menjaga kejelasan komunikasi yang bermakna.
*)
Guru pengampu Mapel Bahasa Indonesia di SMAN 1 Pangalengan, pemerhati
komunikasi remaja.
**)
disarikan dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar