Belajar Efektif di Era Digital, Mengapa Tidak?
Oleh: Redaksi Literatsmansa
Ananda yang soleh dan solehah, Era digital telah
mengubah cara siswa belajar secara fundamental. Akses informasi yang luas,
kehadiran teknologi canggih, serta penggunaan gawai dalam keseharian menuntut
siswa untuk mampu beradaptasi agar tetap produktif dan berprestasi. Namun,
kemudahan akses ini juga membawa tantangan berupa distraksi, kebingungan
informasi, dan ketergantungan terhadap teknologi. Oleh karena itu, diperlukan
strategi belajar yang tepat untuk memanfaatkan potensi era digital secara
optimal.
Sumber: https://responradio.com/belajar-di-era-digital-tips-dan-trik-untuk-sukses/
Berikut redaksi mencoba menyuguhkan beberapa trik dan
tips yang dapat Ananda duplikasi dalam belajar di era digital sekarang ini. Mudah-mudahan
ikhtiar kita ini mampu menghantarkan Ananda ke gerbang kesuksesan baik dunia
maupun akhirat……jangan lupa barengi dengan do’a ya!
1. Manfaatkan Teknologi Sebagai Alat Bantu Belajar
Ananda dapat memanfaatkan berbagai aplikasi dan
platform digital untuk menunjang pembelajaran. Misalnya:
- Aplikasi
manajemen waktu seperti Forest,
Trello, atau Google Calendar membantu mengatur jadwal
belajar.
- Platform
pembelajaran online seperti Zenius,
Ruangguru, Khan Academy, atau YouTube Edu menyediakan
video pembelajaran interaktif.
- Aplikasi pencatat
dan pengolah dokumen digital
seperti Notion, Evernote, atau Microsoft OneNote
memudahkan pencatatan dan penyimpanan materi.
Sebagai rujukan ilmuahnya menurut penelitian dari
Kay et al. (2012), penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil akademik.
Sumber: https://axios.id/pendidikan-digital-mengoptimalkan-sarana-bantu-pembelajaran/
2. Kembangkan Literasi Digital dan Kritis dalam
Mengakses Informasi
Dengan derasnya informasi digital, penting bagi Ananda
untuk memiliki kemampuan memilah sumber yang valid dan akurat.
- Pastikan
informasi berasal dari sumber terpercaya, seperti jurnal ilmiah,
situs pendidikan resmi (.edu/.ac.id), atau organisasi pendidikan.
- Hindari
penyebaran informasi dari media sosial yang tidak jelas asal-usulnya.
- Latih
keterampilan berpikir kritis untuk membandingkan beberapa sumber
sebelum mengambil simpulan.
Poin-poin tadi dirujuk Berdasarkan riset oleh Hobbs
(2010), literasi digital sangat penting dalam membantu Ananda menjadi
pengguna informasi yang cerdas dan bertanggung jawab.
Sumber: https://journal.uii.ac.id/Buletin-Perpustakaan/article/view/31508
3. Terapkan Teknik Belajar Aktif dan Interaktif
Teknik belajar aktif membantu Ananda mengingat dan
memahami materi dengan lebih baik dibandingkan hanya membaca pasif.
Beberapa metode belajar aktif digital yang efektif
antara lain:
- Flashcards
digital seperti Anki
atau Quizlet
- Diskusi daring melalui forum atau grup belajar
WhatsApp/Telegram
- Mind mapping
digital menggunakan
tools seperti Coggle atau MindMeister
Kesemua refernsi di atas didasarkan pendapatnya Prince (2004), metode pembelajaran aktif
terbukti meningkatkan retensi informasi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Sumber: https://id.theasianparent.com/interaktif-learning
4. Hindari Multitasking dan Fokus Saat Belajar
Meski terlihat efisien, multitasking terbukti
mengganggu konsentrasi dan kualitas pembelajaran.
- Matikan
notifikasi aplikasi saat belajar.
- Gunakan mode
fokus di ponsel atau komputer.
- Terapkan teknik TERAPEKO
(Terima, Analisis, Pecahkan, dan Komunikasikan) coba Ananda jelajahi https://www.scribd.com/presentation/734794422/Bukan-Guru-Biasa
Pendapat terkait Multitasking ini merujuk pada
pendapat Rosen et al. (2013) yang menyatakan bahwa multitasking digital mengganggu
proses belajar dan menurunkan performa akademik siswa.
Sumber: https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/2616-penyebab-multitasking
5. Jaga Keseimbangan Belajar dan Kesehatan Mental
Tantangan digital membuat siswa rentan stres, terutama
saat menghadapi tuntutan akademik tinggi.
- Atur waktu
istirahat dan tidur yang cukup.
- Lakukan aktivitas
fisik ringan atau hobi di luar jam belajar.
- Hindari screen
time berlebihan, terutama sebelum tidur.
Refrensi terkait [endapat di atas merujuk pada penelitian oleh Twenge &
Campbell (2018) menemukan hubungan antara penggunaan media sosial
berlebihan dan meningkatnya kecemasan pada remaja.
Sumber: https://www.rri.co.id/hobi/759044/penting-menjaga-keseimbangan-hidup-kunci-memperoleh-kestabilan-berpikir
So, belajar
di era digital memberikan banyak peluang, tetapi juga tantangan tersendiri. Ananda
yang sekarang menjadi siswa SMA perlu memiliki keterampilan manajemen diri,
berpikir kritis, serta mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Dengan
strategi belajar yang tepat, era digital dapat menjadi sarana pendukung
keberhasilan akademik siswa….Belajar efektif di era digital….kenapa tidak!!
Daftar Rujukan
- Kay, R. H.,
Leung, S., & Tang, T. (2012). Technology Use in Postsecondary
Education: A Survey of Student Preferences. Journal of Computing in
Higher Education, 24(1), 18–29.
- Hobbs, R. (2010).
Digital and Media Literacy: A Plan of Action. The Aspen Institute.
- Prince, M.
(2004). Does Active Learning Work? A Review of the Research. Journal
of Engineering Education, 93(3), 223–231.
- Rosen, L. D.,
Lim, A. F., Carrier, L. M., & Cheever, N. A. (2013). An Empirical
Examination of the Educational Impact of Text Message-Induced Task
Switching in the Classroom. Educational Psychology, 33(8),
1035–1045.
- Twenge, J. M.,
& Campbell, W. K. (2018). Associations Between Screen Time and
Lower Psychological Well-Being Among Children and Adolescents: Evidence
From a Population-Based Study. Preventive Medicine Reports, 12,
271–283.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar