PENTINGNYA
KESEHATAN MENTAL BAGI REMAJA
Oleh:
Nia Komalaningsih, S.Pd *)
Kesehatan mental
merupakan aspek penting dalam kehidupan seseorang, terutama di kalangan remaja.
Pada masa ini, remaja berada dalam fase transisi yang penuh tantangan, baik
secara fisik, emosional, maupun sosial. Di tengah perubahan ini, kesehatan
mental sering kali terabaikan, padahal keseimbangan mental yang baik sangat
penting dalam membentuk kepribadian, hubungan sosial, dan potensi akademis
mereka.
Kesehatan mental
mengacu pada keadaan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Ini mencakup
bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam menghadapi situasi
hidup. Kesehatan mental yang baik memungkinkan individu untuk mengatasi stres,
bekerja secara produktif, dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.
Bagi remaja, kesehatan mental yang stabil adalah fondasi penting untuk
pertumbuhan pribadi, prestasi akademik, dan interaksi sosial yang positif.
Tantangan
Kesehatan Mental pada Remaja
1. Perubahan Fisik dan Hormonal
Masa remaja ditandai
dengan perubahan besar dalam tubuh akibat perkembangan fisik dan hormonal.
Perubahan ini bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman atau kebingungan, yang
dapat mempengaruhi kesejahteraan mental. Remaja sering kali merasa cemas
tentang penampilan fisik mereka dan bagaimana mereka diterima oleh
teman-temannya.
Sumber:
https://www.kompas.com/skola/read/2024/01/02/193000369/mengapa-terjadi-perubahan-fisik-yang-mencolok-pada-masa-pubertas
2. Tekanan Akademis
Remaja menghadapi
tekanan besar dari lingkungan akademis. Tuntutan untuk berprestasi baik di
sekolah, mengikuti ujian, serta persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih
tinggi dapat menimbulkan stres yang berlebihan. Stres ini, jika tidak dikelola
dengan baik, dapat berujung pada gangguan kecemasan atau depresi.
3. Media Sosial dan Tekanan Sosial
Kehidupan remaja saat
ini sangat dipengaruhi oleh media sosial. Mereka sering kali terpapar pada
standar kecantikan dan keberhasilan yang tidak realistis, yang dapat memicu
perasaan rendah diri. Selain itu, tekanan untuk "fit in" atau
diterima di kalangan teman sebaya dapat membuat remaja merasa terisolasi atau
tidak cukup baik.
4. Perubahan Identitas dan Pencarian Jati Diri
Remaja adalah fase di
mana individu mulai mencari identitas dan jati diri mereka. Proses ini dapat
menyebabkan kebingungan atau ketidakpastian tentang siapa mereka dan apa yang
mereka inginkan dalam hidup. Perasaan tidak pasti ini dapat memicu kecemasan dan
stres emosional.
Dampak Buruk Jika Kesehatan Mental Terabaikan
Jika kesehatan mental
remaja tidak mendapat perhatian yang cukup, hal ini dapat memicu gangguan
mental seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan makan. Gejala-gejala
seperti perasaan putus asa, kelelahan berlebihan, dan kehilangan minat dalam aktivitas
sehari-hari bisa menjadi tanda awal adanya gangguan mental yang serius.
Sumber:
https://www.darya-varia.com/id/read/tahukah-anda-efek-dari-kecanduan-media-sosial-terhadap-kesehatan-mental
· Prestasi Akademik Menurun
Kesehatan mental yang
terganggu dapat berdampak negatif pada prestasi akademik remaja. Mereka mungkin
mengalami kesulitan berkonsentrasi, kehilangan motivasi untuk belajar, atau
bahkan enggan untuk pergi ke sekolah.
· Hubungan Sosial yang Terganggu
Remaja dengan masalah
kesehatan mental mungkin kesulitan membangun atau menjaga hubungan sosial.
Mereka bisa menjadi tertutup, menarik diri dari teman-teman, atau merasa sulit
untuk berkomunikasi dengan orang lain, yang berpotensi meningkatkan perasaan kesepian
dan isolasi.
· Perilaku Berisiko
Kesehatan mental yang
terganggu sering kali menyebabkan remaja terlibat dalam perilaku berisiko,
seperti penyalahgunaan narkoba, alkohol, atau seks bebas. Mereka mungkin
mencoba melarikan diri dari masalah emosional melalui cara-cara yang tidak
sehat, yang hanya akan memperburuk kondisi mental mereka.
· Membangun Kesadaran Diri
Remaja perlu didorong
untuk lebih mengenal emosi mereka. Memahami perasaan sendiri dan mengapa
perasaan tersebut muncul adalah langkah awal dalam menjaga kesehatan mental.
Melalui refleksi diri, remaja dapat lebih memahami stresor apa yang mereka
hadapi dan bagaimana cara terbaik untuk mengelolanya.
Sumber:
https://id.pinterest.com/pin/718676053046201784/
Orang tua, guru, dan
teman-teman harus menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja untuk berbicara
tentang perasaan mereka tanpa takut dihakimi. Komunikasi yang terbuka dapat
membantu remaja merasa didengar dan dimengerti, serta memberikan mereka kesempatan
untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
· Menyeimbangkan Aktivitas
Penting bagi remaja
untuk menjaga keseimbangan antara tugas akademik dan waktu luang. Kegiatan
seperti berolahraga, hobi, atau menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga
dapat membantu mengurangi stres dan menjaga keseimbangan mental.
· Mengurangi Penggunaan Media Sosial
Batasi penggunaan
media sosial yang berlebihan. Terlalu sering membandingkan diri dengan orang
lain di media sosial dapat merusak harga diri dan membuat remaja merasa tidak
cukup baik. Penting untuk mengajari remaja tentang penggunaan teknologi yang
sehat dan bertanggung jawab.
· Mengajarkan Teknik Manajemen Stres
Remaja perlu diajarkan
teknik-teknik manajemen stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga.
Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu mereka meredakan ketegangan emosional
dan memperkuat keseimbangan mental mereka.
· Mencari Bantuan Profesional Jika Dibutuhkan
Jika seorang remaja
mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah emosionalnya, penting untuk mencari
bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor. Terapi atau konseling
dapat membantu remaja memahami perasaan mereka lebih dalam dan memberikan alat-alat
yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
Sumber:
https://chemistrahmah.com/cara-menjaga-kesehatan-mental-remaja-saat-pandemi/
Kesehatan mental
remaja adalah fondasi yang sangat penting dalam membentuk masa depan mereka.
Pemahaman yang baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, ditambah
dengan dukungan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan teman sebaya, akan
membantu remaja mengatasi tantangan emosional dan psikologis yang mereka
hadapi. Dengan perhatian yang tepat, remaja dapat tumbuh menjadi individu yang
tangguh, seimbang, dan siap menghadapi dunia dengan percaya diri.
*) Penulis Guru Mata
Pelajaran Geografi dan Sosiologi, diamanahi menjadi pembina ekstrakurikuler
Marching Band. Ibu Rumah Tangga pemerhati prilaku Remaja.
**) dikutif dari
beragam sumber
Terimakasih literasi nya ibu 🤩🙌
BalasHapus❤️🔥
BalasHapus👍👍👍
BalasHapusmakasiii banyaaa ibu
BalasHapus😉😉
BalasHapusTerimakasih atas ilmu nya ibuu Khaila Desari (XI-D2)
BalasHapus👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapusTerimakasih ibuu
BalasHapusTerimakasih ibu literasi yang sangat bermanfaat 😊
BalasHapusluarbiasa
BalasHapusTerimakasih bu.
BalasHapusterimakasih ibu ilmunya sgt bermanfaat! 🤩
BalasHapusMakasi ibuu
BalasHapusgacor 🔥
BalasHapusTrimakasih ibu
BalasHapusTerimakasih ibu ilmunya
BalasHapusWow
BalasHapus👍🏻
BalasHapusKeren
BalasHapusAlhamdulillah mantap bu nia
BalasHapusterimakasih ibuu literasi inii sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih bu literasi ini sangat bermanfaat bagi saya, tentunya hal seperti gangguan mental memang sering disepelekan padahal bisa berakibat fatal bagi kehidupan.
BalasHapusMakasi banyakk ibuu
BalasHapusTerima kasih Ibu, ini sangat bermanfaat untuk kalangan remaja
BalasHapusmakasih banyak ibu
BalasHapus