"Guru yang biasa memberitahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang superior mencontohkan. Guru yang luar biasa menginspirasi" - William Arthur Ward.

Rabu, 24 September 2025

Points of View

 REZEKI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Oleh: Rendi Rusdiana, S,Pd  *)


Bismillah

Sebenarnya saya bingung harus menulis apa untuk artikel kali ini, bukan karena tidak menemukan topik, tapi lebih kepada apa yang harus saya bawakan kali ini agar bisa bermanfaat, untuk diri saya sendiri ataupun untuk semua yang membaca. Sampai pada akhirnya tiba-tiba saja hujan turun dengan begitu deras dan tak terduga, tanpa diawali hujan rintik ataupun mendung, kemudian saya melihat banyak sekali orang berlarian sibuk menghindari hujan. Tiba-tiba saja saya spontan bergumam dengan sedikit guyon, “bukankah hujan itu rezeki, kenapa orang-orang malah lari seolah-olah menghindari rezeki?”

Di dalam kamus al-ma’aniy disebutkan bahwa رزق mempunyai arti mata pencaharian, sarana kehidupan sehari-hari.

Sumber: https://bakabar.com/post/mau-rezeki-dipermudah-allah-swt-ikuti-5-tips-dari-syekh-qaradhawi-ini-ltuoy8l0

Menurut perspektif Islam, rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya, baik berupa materi maupun nonmateri, yang bermanfaat untuk menopang kehidupan di dunia dan akhirat. Keyakinan ini menumbuhkan pemahaman bahwa rezeki bukanlah hasil semata-mata dari usaha manusia, melainkan karunia dari Yang Maha Pemberi, yang telah dijamin dan diatur porsinya untuk setiap makhluk. Rezeki ini mencakup kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman, tetapi juga hal-hal yang lebih luas.

Seringkali, manusia menyamakan antara rezeki dan milik, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat jauh. Milik adalah apa yang secara fisik dikuasai dan berada dalam genggaman seseorang, seperti rumah, mobil, atau uang di rekening. Kepemilikan ini bisa berpindah tangan, habis, atau hilang. Sebaliknya, rezeki adalah apa yang benar-benar dinikmati dan bermanfaat bagi kehidupan, baik secara fisik maupun spiritual. Misalnya, uang yang dimiliki seseorang adalah milik, tetapi uang yang digunakan untuk membeli makanan dan menyehatkan tubuh, itulah rezeki. Dengan kata lain, tidak semua yang kita miliki adalah rezeki, tetapi semua rezeki yang kita nikmati adalah anugerah dari Allah SWT. Konsep ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada kepemilikan, melainkan fokus pada kebermanfaatan.

 

Sumber: https://www.juproni.com/2021/12/kata-kata-rezeki-tidak-akan-tertukar.html

Rezeki tidak terbatas pada hal-hal materi seperti uang, makanan, atau harta benda. Rezeki juga mencakup hal-hal nonmateri yang tak ternilai harganya. Kesehatan yang prima, akal yang cerdas, waktu luang untuk beribadah, dan keluarga yang harmonis adalah bentuk-bentuk rezeki yang sering kali luput dari perhatian. Bahkan, iman yang teguh, ilmu yang bermanfaat, dan hati yang lapang merupakan rezeki yang paling mulia. Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa." Hadis ini menekankan bahwa rezeki sejati adalah ketenangan batin dan kekayaan spiritual yang diberikan oleh Allah SWT, yang membuat seseorang merasa cukup dan bersyukur, meskipun dengan harta yang sedikit.

 

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/829788300088785425/

Meskipun rezeki dijamin oleh Allah, bukan berarti manusia boleh berpangku tangan. Dalam Islam, ikhtiar (usaha) adalah sebuah kewajiban dan bagian tak terpisahkan dari menjemput rezeki. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Ayat ini menegaskan bahwa rezeki datang melalui usaha dan kerja keras. Seseorang yang ingin mendapatkan rezeki harus bekerja, berusaha, dan berdoa. Ikhtiar yang sungguh-sungguh merupakan wujud ketaatan kepada Allah dan menunjukkan keseriusan hamba dalam mencari karunia-Nya. Usaha manusia adalah pintu yang membuka jalan bagi datangnya rezeki, dan Allah yang Maha Adil akan memberikan balasan sesuai dengan kadar usahanya.

 

*) Guru PAIBP di SMAN  Pangalengan, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Ijtihaj SMAN  I Pangalengan.

**) dari beragam sumber

 

1 komentar:

Points of View

  REZEKI DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Rendi Rusdiana, S,Pd  *) Bismillah … Sebenarnya saya bingung harus menulis apa untuk artikel kal...