"Selamat bertugas di tempat yang baru untuk Bapak Agus Hasan Sadzili, S.Pd, semoga senantiasa sukses, sehat, panjang umur dan berkah....terima kasih atas dedikasi, pengabdian, dan kontribusi luar biasa bagi kemajuan SMAN I Pangalengan".

Rabu, 05 November 2025

Digital Footprint

 JEJAK DIGITALMU ADALAH CERMINAN DIRIMU

Oleh: Kristi Herdiyanti, S.Pd., M.Pd  *)

 

Pernahkah kamu mencoba mengetik namamu sendiri di mesin pencari seperti Google? Mungkin kamu akan menemukan akun media sosialmu, foto kegiatan sekolah, atau bahkan komentar lama yang dulu kamu tulis tanpa banyak pikir. Semua itu adalah bagian dari jejak digital, yaitu rekam jejak aktivitasmu di dunia maya, baik yang kamu sadari maupun tidak. Setiap kali kamu mengunggah foto, menulis status, memberikan komentar, atau sekadar menekan tombol “suka”, kamu sebenarnya sedang meninggalkan jejak kecil di dunia digital. Jejak itu tidak selalu buruk, tapi bisa menjadi gambaran tentang siapa dirimu. Dunia maya tidak mengenal batas ruang dan waktu; apa yang kamu unggah hari ini bisa muncul lagi bertahun-tahun kemudian, bahkan ketika kamu sudah lupa pernah menuliskannya.

 
Sumber: https://www.unpas.ac.id/8-tips-melindungi-dan-mengelola-jejak-digital-hal-sepele-yang-kerap-diabaikan/

Banyak orang merasa aman karena akun mereka bersifat pribadi. Padahal, dunia digital tidak sesederhana itu. Unggahan yang awalnya hanya dibagikan untuk teman dekat bisa saja tersebar luas karena tangkapan layar atau dibagikan ulang tanpa izin. Tidak ada yang benar-benar “rahasia” di internet. Maka, sebelum menekan tombol “post”, ada baiknya bertanya pada diri sendiri, “Apakah aku akan tetap nyaman jika unggahan ini dibaca oleh guru, orang tua, atau bahkan calon atasan di masa depan?” Jika jawabanmu ragu, mungkin lebih baik tidak mengunggahnya sama sekali.

 
Sumber: https://phintraco.com/hidup-di-dunia-digital/

Jejak digital adalah cerminan diri. Ia seperti bayangan yang mengikuti langkahmu di dunia maya. Bayangkan kamu sedang melamar beasiswa atau pekerjaan, lalu panitia mengetik namamu di mesin pencari. Apa yang mereka temukan? Unggahan positif yang menunjukkan minat dan prestasimu, atau komentar negatif yang membuat mereka berpikir dua kali? Kesan pertama kini tidak hanya terbentuk dari pertemuan langsung, tetapi juga dari bagaimana seseorang menampilkan dirinya di dunia digital. Namun, bukan berarti kita harus takut untuk beraktivitas di internet. Dunia digital juga bisa menjadi tempat untuk tumbuh dan menunjukkan potensi. Kamu bisa menggunakan media sosial untuk berbagi karya, ide, dan pengalaman yang bermanfaat. Unggahan tentang kegiatan sekolah, hasil proyek, atau refleksi dari pengalaman pribadi bisa menjadi bukti bahwa kamu adalah pribadi yang aktif dan kreatif. Dengan begitu, jejak digitalmu justru menjadi portofolio yang membanggakan, bukan sesuatu yang ingin disembunyikan.

 

Sumber: https://www.shutterstock.com/id/search/digital-forensics?

Menjaga jejak digital bukan berarti membatasi diri, melainkan belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang kita tinggalkan. Dunia maya memberi kebebasan, tetapi kebebasan itu datang bersama tanggung jawab. Setiap kata yang kita tulis dan setiap gambar yang kita bagikan punya dampak yang bisa lebih besar dari yang kita bayangkan. Apa yang tampak sepele hari ini mungkin menjadi sesuatu yang menentukan di masa depan. Di balik layar ponsel dan komputer, ada karakter yang sedang dibentuk. Dunia digital dan dunia nyata sebenarnya tidak pernah benar-benar terpisah. Apa yang kita lakukan di internet mencerminkan siapa kita di dunia nyata. Maka, sudah seharusnya kita menjaga perilaku di dunia maya sebagaimana kita menjaga sikap di kehidupan sehari-hari.

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/esarezkihabibillah/670a6ecc34777c22f7751682/terjegal-jejak-digital

Jejak digital adalah bayangan panjang dari tindakan kecil kita hari ini. Ia bisa menjadi kenangan indah, tanda karya, atau justru penyesalan. Pilihan ada di tanganmu: apakah ingin meninggalkan jejak yang membangun, atau jejak yang disesali. Karena pada akhirnya, jejak digitalmu adalah cerminan dirimu dan dunia akan mengenalmu dari jejak yang kamu tinggalkan.

*) Guru TIK/Layanan Informatika di SMA I Pangalengan, Pengelola Komunitas Belajar SMAN i Pangalengan. Pengamat Sosial Kemasyarakatan.

**) dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Digital Footprint

  JEJAK DIGITALMU ADALAH CERMINAN DIRIMU Oleh: Kristi Herdiyanti, S.Pd., M.Pd  *)   Pernahkah kamu mencoba mengetik namamu sendiri di me...