"Guru yang biasa memberitahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang superior mencontohkan. Guru yang luar biasa menginspirasi" - William Arthur Ward.

Selasa, 06 Mei 2025

HUMANICA

 

"Jerat Kegelapan, Jejak Kehancuran: Kisah Nyata di Balik Ketergantungan"

Oleh: Ratu Ismira Fathiyah, S.Pd *)

 

Di sebuah dunia yang diwarnai dualitas, tersembunyi paradoks yang menggugah. Benda-benda yang dirancang dengan niat suci, untuk memulihkan harmoni tubuh dan jiwa, terkadang justru menjelma menjadi sumber petaka yang menghancurkan. Obat-obatan, yang seharusnya menuntun kita kembali ke jalur kesehatan, dapat menyeret penggunanya ke dalam labirin kegelapan yang menyesakkan.

 
Sumber: https://investor.id/industry-trade/139105/harga-obat-obatan-jadi-mahal

Bayangkanlah setetes embun pagi yang berkilauan di ujung daun, yang dalam sekejap dapat berubah menjadi hujan badai yang mengguncang. Demikianlah kiranya, potensi tersembunyi dalam setiap butir obat; sebuah kekuatan ganda yang mampu menyembuhkan sekaligus merusak. Ketika garis batas indikasi terlewati, ketika dosis dan aturan terabaikan, maka "Sang Penawar" bertransformasi menjadi "Jerat Kegelapan."

Sumber: https://kemkes.go.id/id/cegah-penyalahgunaan-narkoba-selamatkan-penggunanya

Inilah narasi pilu tentang penyalahgunaan, tentang bagaimana janji kesembuhan berbalik menjadi rantai yang mengikat, merenggut kebebasan, kesehatan, dan masa depan. Mari kita arungi bersama kedalaman "Jerat Kegelapan" ini, menelisik jejak-jejak kehancuran yang ditorehkannya pada raga yang rapuh, jiwa yang terluka, dan jalinan sosial yang terenggut.

Dampak Dahsyat Penyalahgunaan Obat-obatan

Obat-obatan, yang seharusnya menjadi penyelamat dan pemulih kesehatan, dapat berubah menjadi sumber kehancuran ketika disalahgunakan. Tindakan menggunakan obat tidak sesuai dengan indikasi medis, dosis, atau cara penggunaan yang benar, apalagi tanpa resep dokter, membawa konsekuensi mengerikan bagi individu, keluarga, dan masyarakat secara luas.


 Sumber: ttps://www.kompasiana.com/meithaayurulisdiawati9909/66f7920134777c7cb11c48a2/dampak-penyalahgunaan-narkoba

Kerusakan Fisik yang Mengintai

Penyalahgunaan obat-obatan merusak tubuh secara sistematis. Overdosis dapat menyebabkan gagal napas, serangan jantung, koma, bahkan kematian. Penggunaan jarum suntik bergantian meningkatkan risiko penularan penyakit menular berbahaya seperti HIV dan Hepatitis B serta C.

Organ-organ vital seperti hati, ginjal, dan otak menjadi sasaran utama kerusakan akibat zat kimia berbahaya dalam obat-obatan terlarang atau penggunaan obat resep yang tidak terkontrol. Gangguan pencernaan, penurunan berat badan drastis, kerusakan gigi, dan masalah kulit hanyalah sebagian kecil dari dampak fisik yang mungkin timbul.


 Sumber: https://www.lapasnarkotikapangkalpinang.com/tingginya-tingkat-narkoba-di-indonesia-untuk-remaja/

Luka Psikologis yang Menganga

Dampak penyalahgunaan obat tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga merusak kesehatan mental. Ketergantungan obat dapat memicu atau memperburuk gangguan kecemasan, depresi, psikosis, dan gangguan bipolar. Perubahan suasana hati yang ekstrem, halusinasi, paranoia, dan perilaku agresif seringkali menyertai kondisi ini.

Kemampuan kognitif seperti konsentrasi, memori, dan pengambilan keputusan juga terganggu. Hal ini berdampak negatif pada kinerja akademik atau pekerjaan, serta kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara normal. Rasa bersalah, malu, dan isolasi sosial semakin memperburuk kondisi psikologis individu yang terjerat penyalahgunaan obat.

Hancurnya Jalinan Sosial dan Ekonomi

Kecanduan obat merusak hubungan interpersonal. Pengguna seringkali berbohong, mencuri, dan melakukan tindakan kriminal demi mendapatkan obat. Kepercayaan dari keluarga, teman, dan pasangan terkikis habis. Konflik dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemandangan yang umum.


 Sumber: https://www.goriau.com/berita/baca/gawat-dari-survei-bnn-ada-23-juta-pelajar-di-indonesia-konsumsi-narkoba.html

Secara ekonomi, penyalahgunaan obat menimbulkan beban yang besar. Individu kehilangan pekerjaan, terlilit hutang, dan menghabiskan banyak uang untuk membeli obat. Keluarga juga ikut menanggung beban finansial dan emosional. Di tingkat masyarakat, biaya kesehatan, penegakan hukum, dan rehabilitasi akibat penyalahgunaan obat sangatlah besar.

Masa Depan yang Suram

Penyalahgunaan obat-obatan merenggut masa depan penggunanya. Potensi diri tidak dapat berkembang, impian dan cita-cita terkubur dalam jerat ketergantungan. Generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa menjadi rentan terhadap pengaruh buruk narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya.

Meskipun dampak penyalahgunaan obat sangatlah mengerikan, bukan berarti tidak ada harapan. Pencegahan melalui edukasi, penguatan peran keluarga, dan lingkungan sosial yang sehat adalah kunci utama untuk melindungi individu dari bahaya narkoba dan penyalahgunaan obat.

Bagi mereka yang telah terjerat, pemulihan adalah jalan yang panjang dan sulit, namun bukan tidak mungkin. Dukungan dari keluarga, teman, tenaga medis, dan lembaga rehabilitasi sangatlah penting dalam proses penyembuhan fisik dan mental.

Upaya pencegahan yang komprehensif, dan dukungan bagi proses pemulihan adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan bebas dari jerat kegelapan narkoba.

 
Sumber: https://anakbangsa-ku.blogspot.com/2013/02/remaja-narkoba-dan-cara-mencegahnya.html

Namun, di tengah kelamnya potret kehancuran, secercah harapan senantiasa berpendar. Ibarat rembulan yang setia menemani gelapnya malam, keyakinan akan pemulihan tak pernah sepenuhnya pudar. Jalan keluar mungkin terjal dan berliku, dihiasi onak dan duri penyesalan, namun setiap langkah menuju kesembuhan adalah simfoni kemenangan kecil.

Uluran tangan empati dari keluarga dan sahabat adalah pelita yang menerangi jalan. Bimbingan bijak para tenaga medis dan pendampingan tulus dari lembaga rehabilitasi adalah kompas yang menuntun arah. Semangat pantang menyerah adalah bara api yang tak pernah padam dalam jiwa yang merindukan kebebasan.


Sumber: https://www.skkksurakarta.sch.id/2025/05/renungan-harian-sabtu-10-mei-2025.html

Yakinlah, setelah melewati terowongan gelap penyalahgunaan, akan terbit fajar baru. "Cahaya di Ujung Terowongan" bukanlah sekadar kiasan, melainkan janji akan hari esok yang lebih terang. Mari kita rajut bersama upaya pencegahan yang kokoh, dan memberikan dukungan tanpa batas bagi setiap jiwa yang berjuang melepaskan diri dari "Simfoni Kelam Sang Penawar." Karena menciptakan masyarakat yang sehat dan bebas dari jerat narkoba adalah melodi indah yang menjadi tanggung jawab kita bersama.

 

Salam sehat…senantiasa semangat!!!

*) Guru Fisika di SMAN 1 Pangalengan, Pembina Olympiade Fisika, Astronomi, Lomba Roket, pemerhati masalah remaja

**) dari berbagai sumber

22 komentar:

  1. ๐Ÿคฉ๐Ÿคฉ๐Ÿคฉ

    BalasHapus
  2. ilmu bermanfaat sekali bagi anak muda ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  3. ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  4. Terimakasih ibuuu๐Ÿฅฐ

    BalasHapus
  5. cocok sekali untuk remaja masa kini๐Ÿซฐ

    BalasHapus
  6. MENUJU INDONESIA EMAS๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  7. ๐Ÿฉถ๐Ÿฉถ

    BalasHapus
  8. ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  9. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    BalasHapus
  10. literasi yang bagus sekali ibuu jarna bisa mencegah anak anak yang suka memakai narkoba

    BalasHapus
  11. Bermanfaat sekali buu

    BalasHapus
  12. terimakasih ilmunya, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  13. aku cinta efek rumah kaca123

    BalasHapus
  14. menyala๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  15. makasih ilmunya ibu ๐Ÿ™
    XF

    BalasHapus

Economic View

  LITERASI AKUNTANSI. MEMAHAMI PENDAPATAN DAN LABA, LITERASI MEMBACA SERTA MENGINTERPRESTASIKAN LAPORAN Oleh : XII C3   Sumber : Dokumen...