EMPAT
CAHAYA DI KEGELAPAN: MENELADANI HIKMAH KHULAFAUR RASYIDIN DI ERA MODERN
Oleh:
Idris Baihaqi, S.Pd *)
Pernahkah kamu merasa kehilangan arah di tengah hiruk pikuk dunia modern? Di saat nilai-nilai luhur terasa pudar, mari kita menoleh ke belakang, kepada generasi terbaik setelah Rasulullah ﷺ, para Khulafaur Rasyidin. Kisah dan hikmah mereka bagaikan empat cahaya yang menerangi jalan kita di kegelapan zaman
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=dpkLKFG0uos
Bayangkan
Madinah di masa awal Islam, dipimpin oleh para sahabat terdekat Nabi. Abu Bakar
Ash-Shiddiq RA, dengan keteguhan imannya bagai gunung yang kokoh. Umar bin
Khattab RA, dengan keadilannya yang membentang laksana garis lurus tak bertepi.
Utsman bin Affan RA, dengan kedermawanannya yang mengalir deras seperti sungai
yang tak pernah kering. Dan Ali bin Abi Thalib RA, dengan ilmunya yang mendalam
bagai samudra yang menyimpan mutiara hikmah. Mereka adalah teladan kepemimpinan
yang ideal, yang jejaknya masih terasa hingga kini.
·
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA:
Pilar Keteguhan Iman
"Kekuatan
bukanlah pada pukulan, tetapi pada kemampuan menahan diri saat marah."
Di
era media sosial yang penuh dengan komentar pedas dan provokasi, kemampuan
menahan diri dan merespons dengan bijak adalah kekuatan yang sesungguhnya.
Renungkan
saat terakhir kali kamu marah. Bagaimana caramu merespons? Bisakah kamu
meneladani kesabaran Abu Bakar di lain waktu?
Sumber: https://www.instagram.com/p/CHXy4-7Hzr1/
·
Umar bin Khattab RA: Sang
Penegak Keadilan
"Aku
khawatir akan datangnya suatu zaman di mana orang-orang pintar berdusta dan
orang-orang bodoh berbicara."
Di
tengah banjir informasi, kemampuan membedakan kebenaran dari kebohongan dan
mendengarkan suara-suara yang bijak adalah kunci untuk kemajuan masyarakat.
Biasakan
untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya dan hargai pendapat
orang yang berilmu dan berintegritas.
Sumber: https://pid.kepri.polri.go.id/lembaga-penegak-hukum-indonesia-bag-1/
·
Utsman bin Affan RA: Samudra
Kedermawanan
"Cukuplah
bagimu ilmu yang membuatmu takut kepada Allah, dan cukuplah bagimu kebodohan
yang membuatmu berani bermaksiat kepada Allah."
Ilmu
tanpa kesadaran spiritual dapat menjerumuskan pada kesombongan. Kedermawanan
Utsman mengingatkan kita untuk berbagi rezeki dan menggunakan ilmu untuk
kebaikan sesama.
Pikirkan
cara sekecil apapun untuk berbagi dengan orang lain, baik materi, waktu, maupun
ilmu yang kamu miliki.
Sumber: https://rumahyatimindonesia.org/kisah-kedermawanan-rasulullah-saw/
·
Ali bin Abi Thalib RA:
Gerbang Ilmu Pengetahuan
"Janganlah
engkau merasa hina menjadi orang yang benar meskipun engkau sendirian, dan
janganlah engkau merasa mulia menjadi orang yang salah meskipun banyak
pengikutmu."
Keberanian
untuk berdiri tegak membela kebenaran, meskipunMinoritas, adalah ciri pribadi
yang berintegritas. Jangan goyah hanya karena tekanan mayoritas.
Identifikasi
nilai-nilai kebenaran yang kamu yakini dan beranilah untuk menyuarakannya
meskipun berbeda dengan orang banyak.
Sumber: https://id.pngtree.com/freebackground/a-door-surrounded-by-wall-of-book
Bayangkan
betapa damainya hidup ini jika kita dipimpin oleh nilai-nilai keadilan,
kedermawanan, kebijaksanaan, dan keteguhan iman seperti yang dicontohkan Khulafaur
Rasyidin. Mereka bukan hanya pemimpin di masanya, tetapi juga inspirasi
abadi bagi kita semua. Mari jadikan kisah dan hikmah Khulafaur Rasyidin
sebagai suluh dalam menjalani kehidupan modern ini. Renungkan setiap perkataan
mereka, teladani akhlak mulia mereka, dan amalkan nilai-nilai luhur
mereka dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan begitu, kita tidak hanya
mengenang sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali cahaya kepemimpinan yang
penuh hikmah di tengah zaman yang penuh tantangan ini. Cahaya dari empat pilar
Islam ini akan terus membimbing kita menuju jalan yang lurus.
Semoga literasi ini lebih menarik dan mampu menginspirasi pembaca untuk menggali lebih dalam tentang kehidupan dan ajaran Khulafaur Rasyidin!
*)
Guru PABP dan Konselor di SMAN 1 Pangalengan
**)
dari berbagai sumber
terimakasih sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih ilmunya ibu
BalasHapusterimakasih ibuu
BalasHapusTerimakasih untuk ilmunya ibuu
BalasHapus