Implementasi P5 dalam Memaknai Hardiknas
Oleh : Rinie Mutia Widaningsih, S. Pd *)
Seperti yang kita ketahui, setiap
tanggal 2 Mei bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas). Lebih dari sekadar mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara, Hardiknas
adalah momentum untuk merefleksikan esensi pendidikan di masa kini. Di tengah
transformasi pendidikan melalui Kurikulum Merdeka, semangat Hardiknas menemukan
relevansi yang mendalam, terutama dalam implementasi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5).
Sumber: https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/05/02/sejarah-hari-pendidikan-nasional-2-mei-berikut-tentang-ki-hadjar-dewantara
Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi
"Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani"
telah meletakkan dasar pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan bukan hanya
tentang transfer ilmu pengetahuan semata, melainkan juga tentang menumbuhkan
potensi peserta didik secara holistik, sesuai dengan kodrat alam dan zamannya.
Semangat inilah yang dihidupkan kembali dalam Kurikulum Merdeka, di mana P5
menjadi salah satu pilar utamanya.
Program P5 hadir sebagai ruang bagi
peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari di kelas dalam konteks nyata. Melalui projek-projek yang relevan
dengan isu-isu di sekitar mereka, siswa diajak untuk berpikir kritis,
berkolaborasi, berkreasi, dan yang terpenting, menginternalisasi nilai-nilai
luhur Pancasila.
Sumber: https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/2/7/689737/pancasila-sudah-final/
Bagaimana
sih P5 sejalan dengan makna mendalam
Hari Pendidikan Nasional?
●
Memerdekakan Pembelajaran: Sebagaimana cita-cita Ki Hadjar
Dewantara, P5 memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi
minat dan bakat mereka melalui tema-tema projek yang beragam. Mereka tidak lagi
menjadi objek pembelajaran pasif, melainkan subjek aktif yang terlibat dalam
proses pencarian ilmu dan pemecahan masalah.
●
Menumbuhkan Karakter Pancasila: Hardiknas mengingatkan kita akan
pentingnya pendidikan karakter. P5 secara eksplisit bertujuan untuk menguatkan
Profil Pelajar Pancasila, yaitu enam dimensi karakter utama yang diharapkan
tertanam dalam diri setiap siswa: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Bergotong Royong; Mandiri; Bernalar
Kritis; dan Kreatif. Melalui projek-projek kolaboratif, siswa
belajar menghargai perbedaan, bekerja sama, dan berkontribusi positif bagi
lingkungan sekitar dengan teman-temannya.
●
Pembelajaran yang Relevan dan
Kontekstual:
Semangat Hardiknas mendorong pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. P5
menjawab tantangan ini dengan mengangkat isu-isu aktual seperti perubahan
iklim, kewirausahaan, kearifan lokal, dan demokrasi. Dengan demikian,
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan kontekstual bagi kehidupan peserta
didik.
● Mengembangkan
Keterampilan Abad ke-21:
Di era globalisasi ini, siswa membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan
akademis. P5 melatih keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis,
kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi melalui proses pengerjaan projek yang
menantang dan inovatif.
Sumber: https://www.caturyogam.info/2024/09/keterampilan-guru-abad-21.html
Semangat Hardiknas yang luhur,
dipadukan dengan inovasi P5 dalam Kurikulum Merdeka, membuka harapan baru bagi
masa depan pendidikan Indonesia. Mari kita jadikan setiap proses pembelajaran
sebagai upaya untuk memerdekakan potensi kita, menumbuhkan karakter Pancasila
yang kuat, dan mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus yang cerdas,
berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman. Selamat Hari Pendidikan
Nasional anak-anakku di SMAN 1 Pangalengan!
*) Guru Bahasa Sunda di SMAN 1
Pangalengan, praktisi budaya dan sastra Sunda
**) dari berbagai sumber
Terimakasih atas ilmunya bu
BalasHapus