PASCA RAMADHAN 1446 H
Oleh Redaksi Literatsmansa
Dua minggu sudah kita kita meninggalkan bulan suci Ramadha, bulan yang penuh keberkahan, ampunan dan rakhmat serta kasih sayang dari Allah SWT. Satu bulan lamanya kita ditempa, berlatih diri dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa. Bulan-bulan setelah Ramadhan adalah pembuktian “sukses” tidaknya syaum yang kita laksanakan di bulan tersebut. Jika setelah bulan Ramadhan kita semakin baik, soleh, disiplin, tanggungjawab…ini menjadi indicator kesuksesan kita berpuasa, tetapi jika sebeliknya atau tetap tidak berubah….celakalah kita… (Naudzubillah…).
Sumber: https://www.instagram.com/krenies.official/p/DHqP1pWTuPU/?img_index=1
Bagi Ananda
sebagai pelajar, menjalankan ibadah puasa memiliki banyak keutamaan baik untuk
diri sendiri maupun hubungan sesama manusia serta hubungan dengan Allah
SWT. Hikmah menjalankan ibadah puasa berkaitan erat dengan amalan puasa
yang dijalani, tidak terbatas hanya dengan menahan lapar dan dahaga, namun
berkaitan pula dengan menjalankan amalan ibadah puasa Ramadhan lainnya, seperti
bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, menghindarkan diri dari
perbuatan yang haram, serta kegiatan lain dalam kehidupan ini….(masih ingat kegiatan
Smartren…itu salah satu amalan kita formalkan di sekolah).
Bekaitan
dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan 1446 H ini tentunya diharapkan
mampu menjadi pilar dan motivasi bagi Ananada siswa SMAN 1 Pangalengan untuk
tidak bermalas-malasan belajar, tetapi berupaya meningkatkan disiplin
diri dan etos kerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, karena kita
melakukan semua pekerjaan dengan niat karena Allah dan tentunya disertai doa
agar apa yang kita kerjakan hendaknya selalu berada di jalan yang lurus dan
diridhoi oleh Allah SWT.
Sumber: https://www.panjimas.com/citizens/2015/08/03/renungan-maadza-bada-romadhon-apalagi-setelah-ramadhan/
Selain
itu bulan yang penuh berkah ini hendaknya menjadi ajang intropeksi dan perbaiki
iman, moral dan hati, sehingga dapat belajar lebih optimal demi terwujudnya
cita-cita. Makna dan hikmah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1446H.
ini ditinjau dari sisi rohani dan jasmani, antara lain:
1. Melatih diri untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT.
Sebagaimana
firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah 186 “Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran”. Demikian pula Allah telah memberikan kepada kita
berbagai hidayah secara bertahap, seperti hidayatul ilham (Naluri), hidayatul
wasa (panca indra), hidayatul akli (akal), hidayatuddiin (agama), dan hidayatut
taufik. Juga dalam surat Ar-Rahman, 31 kali Allah SWT menantang kita dengan “fabiayyi
aalaa i robbikumaa tukadzdzibaan” (maka nikmat-Ku yang mana yang
hendak/bisa kau dustakan?). Semua demikian jelas, maka dengan sampainya kita
pada bulan Ramadhan, maka kita bersyukur bahwa kita masih diberi waktu oleh
Allah SWT untuk menjalankan amal ibadah dengan pahala yang berlipat ganda. Saat
berbuka puasa, kita harus merasa bersyukur diberi kenikmatan oleh Allah SWT
untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga dengan semua rizki-Nya yang dapat
kita nikmati bersama keluarga.
2. Melatih disiplin terhadap waktu
Dalam
menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita harus patuh pada waktu sahur dan buka.
Kita bangun untuk makan sahur saat dini hari dan diharapkan dapat meningkatkan
motivasi bahwa kita bekerja dengan bangun lebih pagi, agar mendapatkan rejeki
yang halal. Kaum muslim dan muslimah agar dapat menjalankan shaum dengan tetap
kuat dan sehat di siang hari, perlu mengatur ritme belajar agar tubuh
mendapatkan istirahat yang cukup. Hal ini ditunjukkan dengan diubahnya jam belajar
di lingkungan SMAN 1 Pangalengan (Biasanya mulai poukul 7, sekarang menjadioukul
6.30), sehingga para pelajar termasuk guru dan karyawan sekolah dapat pulang
lebih cepat agar memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan berbuka puasa Bersama
keluarga di bulan Ramadhan.
Sumber: https://sangpena.com/nasehat-untukmu/disiplin-waktu-belajar/
3. Memberikan keseimbangan dalam kehidupan.
Umat
muslim dan muslimah pada hakekatnya adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk
beribadah. Namun demikian, ada kalanya karena kesibukan pekerjaan duniawi dan
hawa nafsu, terkadang melupakan kewajiban ibadah. Pada bulan suci Ramadhan ini,
kita dilatih untuk mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah
dengan imbalan pahala yang berlipat ganda
4. Mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian
kepada sesama.
Pada
bulan suci Ramadhan ini, rasa persaudaraan sesama muslim, tampak sangat jelas.
Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil
untuk berbuka puasa di mesjid secara gratis dan bergiliran. Selanjutnya
shalat bersama di mesjid yang juga diisi dengan siraman rokhani serta tadarusan
bersama di mesjid maupun di mushala di sekolah.
5. Mengetahui bahwa ibadah puasa memiliki tujuan.
Tujuan
puasa Ramadhan adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di
hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa
berhasil. Akan tetapi, jika tujuannya gagal maka puasa tidak memiliki
arti apa-apa. Dengan demikian kita menjadi terbiasa berorientasi kepada tujuan
dalam melakukan segala amal ibadah termasuk kegiatan rutin yang kita jalani
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing untuk menghasilkan
kinerja yang baik.
Sumber: https://www.kompasiana.com/penaulum/5b1a1fdfcf01b44d0300cb42/silaturrahmi-membawa-berkah-rejeki-mluntrah
6. Mengetahui bahwa tiap kegiatan mulia merupakan ibadah.
Umat
muslim dan musliman menyadari bahwa setiap langkah kaki menuju masjid merupakan
ibadah, menolong orang juga ibadah, berbuat adil pada manusia juga ibadah,
tersenyum pada saudara termasuk ibadah, membuang duri di jalan juga ibadah,
sampai tidurnya orang yang berpuasa merupakan ibadah, sehingga segala sesuatu
yang baik kita jalankan dapat dijadikan ibadah. Demikian halnya dengan belajar
di SMAN 1 Pangalengan seusai tugas dan fungsinya dengan baik juga termasuk
ibadah. Dengan menjalankan ibadah puasa diharapkan kita mengetahui bahwa tiap
kegiatan merupakan amal ibadah dalam kehidupan ini.
7. Meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan
perbuatan.
Berpuasa
dibulan suci Ramdhan ini akan bernilai sempurna dan tidak sia-sia, apabila
selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari godaan dan keharaman
atas mata, telinga, perkataan dan perbuatan. Dengan demikian kita harus
menjalankannya pada kehidupan keseharian di sekolah dan lingkungan
masyarakat. Latihan ini memberikan kemajuan positif bagi kita, agar setelah
selesai bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat
menimbulkan dosa seperti bergunjing, fitnah, berkata kotor, berbohong,
memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
8. Melatih diri menjadi lebih tabah dan sabar.
Selama
Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik
dilakukan. Misalnya tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan
agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada
orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada fitnah, tetapi kita
tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa. Hal ini hendaknya dapat menjadikan
diri lebih tabah tidak hanya pada saat puasa dibulan suci Ramadhan ini namun
hendaknya tetap sabar dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai warga SMAN 1
Pangalengan.
Sumber: https://web.facebook.com/KisahZakatMalaysia/posts/sabar-dan-tabah/1917582451675145/?_rdc=1&_rdr#
9. Melatih hidup sederhana.
Ketika
waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah
merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan
banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja. Oleh karena itu,
dengan puasa Ramadhan kita hendaknya dapat menahan nafsu duniawi .
10. Mencegah penyakit karena pola makan yang berkelebihan
Makanan
yang berkelebihan gizi belum tetu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan
gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, jantung
koroner, diabetes melitus dan lain-lain. Maka dengan kita menjalankan puasa
dibulan suci Ramadhan ini paling tidak dapat memberikan kesempatan bagi
alat pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran
yang merusak kesehatan dan memblokir makanan untuk bakteri, virus dan sel
kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup
Menilik
ke 10 hikmah puasa di bulan Ramadhan di atas, seyogiannya kita dapat
menerapkannya pada 11 bulan di luar bulan Ramadhan, sehingga tujuan dari puasa
itu sendiri dapat terwujud menjadikan kita manusia “Bertakwa”. Semoga kita
dipertemukan kembali di puasa Ramadhan yang akan datang.
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَصَالِحَ أَعْمَالِنَا فِي رَمَضَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ المُتَّقِينَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَوَّالٍ وَارْزُقْنَا فِيهِ حُسْنَ العِبَادَةِ وَالقُرْبَةِ إِلَيْكَ
Allahumma
taqabbal minna siyamana wa qiyamana wa saliha a’malina fi Ramadhan, waj’alna
minal muttaqin. Allahumma barik lana fi Syawwal, warzuqna fihi husnal ‘ibadati
wal qurbata ilaika.
Ya
Allah, terimalah puasa kami, shalat malam kami, dan amal shaleh kami di bulan
Ramadhan serta jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bertakwa. Ya Allah,
berkahilah kami di bulan Syawal dan karuniakanlah kepada kami ibadah yang baik
serta mendekatkan diri kepada-Mu.
Selamat
mengikuti Kembali pembelajaran di sekolah…semoga senantiasa di rahmati Allah
SWT…sehat, Panjang umur, berkah, dan sukses!!!!
salam sejahtera untuk hari ini terimakasih untuk literasi nya pak 🌹🌹🌹
BalasHapusAlhamdulillah luar biasa Allahuakbar
BalasHapusTerimakasih ilmunya Pak!
BalasHapusTerimakasih ilmunya, bapak
BalasHapus