Jangan menunggu sempurna untuk memulai sesuatu, mulailah sesuatu untuk menjadi sempurna (abuafifi)

Minggu, 10 Agustus 2025

MATEMAGIC

PYTHAGORAS DAN MISTERI KACANG PARANG

(Kisah Nyata dalam Balutan Humor Sejarah)

Oleh: Dera Anisa Ratnasari, S.Pd  *)

Di sebuah pulau bernama Samos, Yunani, sekitar 570 tahun sebelum Masehi, lahirlah seorang bayi yang kelak akan membuat seluruh dunia sekolah pusing menghafal teorema segitiga siku-siku. Namanya: Pythagoras. Sejak kecil, Pythagoras bukan anak biasa. Ia lebih suka menghitung bentuk batu di pantai daripada bermain petak umpet. Ketika teman-temannya sibuk memanjat pohon zaitun, ia malah sibuk mengukur panjang bayangan pohon itu untuk menebak tinggi pohonnya. Pokoknya, anak ini geek level dewa.nSaat dewasa, rasa ingin tahunya membawanya berkelana ke Mesir dan Babilonia. Di sana ia belajar matematika, astronomi, musik, bahkan rahasia-rahasia filsafat kuno. Ia pulang membawa ilmu yang tidak hanya membuatnya pintar, tapi juga… agak nyentrik.


 Sumber: https://my.biggo.com/s/benih%20kacang%20parang

Sekolah Rahasia di Croton

Karena tak cocok dengan politik di Samos, Pythagoras pindah ke Croton, sebuah kota di Italia Selatan. Di sana ia mendirikan sekolah yang sangat unik: murid-muridnya tidak hanya belajar matematika, tetapi juga aturan hidup yang ketat.  Beberapa aturannya masuk akal, seperti menjaga kebersihan, menghormati guru, dan tidak mencuri.  Tapi… ada satu aturan yang bikin semua orang heran:

“Jangan sekali-kali makan kacang parang.”

Kacang Parang: Makanan atau Penjara Jiwa?

Bagi kita, kacang parang hanyalah makanan biasa. Direbus, digoreng, atau dimasak sup—semua enak. Tapi bagi Pythagoras, kacang ini adalah benda sakral dan berbahaya.

Sumber: https://nationalgeographic.grid.id/read/134003019/pythagoras-perjalanan-ke-mesir

Keyakinannya sederhana (menurut dia):

  • Jiwa manusia tidak pernah mati.
    Setelah meninggalkan tubuh,
  • jiwa bisa menjelajah dan pindah ke tubuh lain—bisa hewan, tumbuhan, atau… biji kacang parang.

 

Sumber: https://www.tinemu.com/temu-pande/pr-3172747938/kacang-koro-pedang

Bayangkan! Menurut Pythagoras, kacang parang adalah semacam terminal bus untuk roh—tempat jiwa-jiwa menunggu “kendaraan” berikutnya untuk bereinkarnasi. Jadi, kalau kita memakan kacang itu, sama saja kita sedang mengganggu atau bahkan mengunyah jiwa seseorang yang sedang transit. Ngeri, kan?

Percakapan di Pasar

Suatu hari, seorang penjual di pasar Croton mencoba menawarkan dagangannya.

Penjual: “Tuan Pythagoras! Kacang parang segar, baru dipanen!”
 Pythagoras (panik): “Jauhkan itu dari saya!”
 Penjual (heran): “Kenapa? Ini makanan enak!”
 Pythagoras: “Enak bagimu, mungkin. Tapi tahukah kau? Itu mungkin… kakekku yang sedang menunggu lahir kembali!”
 Penjual: “…Oke… saya akan jual ke orang lain saja.”

 

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah

Sisi Ilmiah Tersembunyi

Beberapa sejarawan modern berpendapat, larangan ini bukan semata-mata mistis. Di wilayah Mediterania, ada penyakit genetik bernama favism—reaksi alergi berat terhadap kacang parang yang bisa mematikan.

Mungkin saja Pythagoras tahu bahaya ini dari pengalaman, lalu membungkusnya dalam ajaran filosofis agar murid-muridnya benar-benar patuh.

Akhirnya Menjadi Legenda

Pantangan kacang parang menjadi salah satu hal paling terkenal dari Pythagoras selain teoremanya. Bahkan, ada cerita dramatis bahwa ketika Pythagoras dikejar musuh, ia memilih tidak melewati ladang kacang parang, dan akhirnya tertangkap. Bagi dia, melanggar prinsip lebih buruk daripada mati.

 

Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/pesan-moral/?srsltid=

Pesan Moral

Entah kita percaya pada teori “terminal roh” atau tidak, kisah Pythagoras dan kacang parang mengajarkan dua hal:

  1. Prinsip hidup kadang aneh di mata orang lain, tapi kalau diyakini dengan teguh, bisa menjadi identitas yang kuat.
  2. Matematika mungkin membuat Pythagoras terkenal, tapi kadang cerita kecil yang nyentrik justru membuat seseorang diingat selamanya.

 

*) Guru Matematika di SMAN 1 Pangalengan, Alumni SM3T untuk Wilayah Penugasan Kepulauan Nias, Diamanahi menjadi Staf Kurikulum SMAN 1 Pangalengan.

**) dari berbagai sumber 

30 komentar:

  1. terimakasih ibu atas ilmunyaa

    BalasHapus
  2. terimakasih atas literasinya buu,ini sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. makasi bu alfirji x-d

    BalasHapus
  4. terimakasih bu untuk ilmu nya

    BalasHapus
  5. makasih bu untuk ilmu nya daffa xb

    BalasHapus
  6. terimakasih atas ilmunya

    BalasHapus
  7. terimakasih bu alfin xb

    BalasHapus
  8. Terimakasih bu atas literasinya

    BalasHapus
  9. terimakasih ibu
    qiran x-a

    BalasHapus
  10. Terimakasih atas materinya 🙇🏻‍♀️ ( Thalia X-A)

    BalasHapus
  11. Terimakasih atas materinya🙏🏻(wulan XA)

    BalasHapus
  12. Terimakasih bu

    BalasHapus
  13. Terima kasih ibu atas ilmunya

    BalasHapus
  14. terimakasih untuk literasi nya
    vera X-I

    BalasHapus
  15. makasih atas literasi nya 🙏

    Cessa XC

    BalasHapus
  16. terimakasih atas literasi nya
    xc

    BalasHapus
  17. terimakasih atas ilmunya
    az-zahra dewi jameela

    BalasHapus
  18. terimakasih literasi nyaa

    meysa X-E

    BalasHapus
  19. Nazwa Zahratussita G11 Agustus 2025 pukul 07.51

    terimakasih bu🙋🏻‍♀️

    BalasHapus
  20. terimakasih ibu literasinya sangat bermanfaat sekali
    Merisa X-L

    BalasHapus
  21. terimakasih buu
    dea x c

    BalasHapus
  22. Terima kasih atas ilmunya bu, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  23. Terimakasih ibu atas ilmunya
    Farisa xe

    BalasHapus
  24. Terimakasih Ibu atas ilmunya👍
    Dara-XB

    BalasHapus
  25. terimakasih ibu atas ilmu nya
    gia -xb

    BalasHapus
  26. Terimakasih ibu atas literasinya, sangat bermanfaat sekali
    Amanda X-E

    BalasHapus
  27. terimakasih ibu ini sangat bermanfaat
    (avi deliani nur zahwa x-d)

    BalasHapus
  28. trimakasih bu sangat bermanfaat
    nazwa XD

    BalasHapus

Historical Figure

  MENULIS, CINTA, DAN PENJARA (Repertoar Bhakti Seorang Sayuti) Oleh: Redaksi Literatsmansa Ananda yang baik, dua hari yang lalu kita ...