GADGET DAN EMPATI YANG “MULAI” HILANG
Oleh:
Dra. HJ. Garliantika *)
Nenek:
"Nak, tadi Nenek
jatuh di dapur. Lutut Nenek sakit sekali."
Reno
(tanpa menoleh dari ponsel):
"Iya, Nek... Tapi
Nenek kan sudah biasa jatuh. Nanti juga sembuh sendiri."
Nenek:
"Tapi tadi Nenek
sempat pingsan sebentar. Nenek takut kalau—"
Reno(memotong):
"Aduh, Nek...
bentar ya, ini lagi war di game. Tim aku butuh aku banget
sekarang."
Nenek
(terdiam, suaranya mengecil):
"Lebih butuh dari
Nenek, ya?"
Reno lupa bahwa di
rumah tak ada siapa-siapa selain neneknya. Hari ini ibunya tengah berada di
rumah sakit menemani si bungsu yang
harus opname karena demam tinggi, sementara si bibi yang biasa membantu
pekerjaan di rumah pulang ke kampung halamannya karena keluarga besarnya sedang
mengadakan syukuran pernikahan adiknya.
Telpon Reno berdering
sekali lagi. "Arghh, apalagi ini, kenapa sih nggak boleh aja aku tamatin
dulu gamenya, nanggung nih!". Ia pun abaikan telepon yang terus berdering
memanggilnya. Neneknya, ibunya, dan satu nomor yang tak dikenalnya.
Satu setengah jam
berlalu. Game pun selesai dengan kemenangan tim Reno. Ia pun beranjak pulang dengan senyum kemenangan.
Pujian dari partner main pun ia terima. Reno tersenyum bangga karenanya.
Saat sampai ke rumah,
ia mendapati pagar rumahnya terbuka, kondisi yang tak biasanya. Siapa pun di
rumah ini selalu menjaga agar pagar
tertutup rapat.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Penggalan cerita dan dialog ini memperlihatkan bagaimana fokus berlebihan pada teknologi atau hiburan digital bisa membuat anak muda abai terhadap kondisi dan perasaan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga sendiri.
Meski hanya berupa cerita fiktif, namun
cukup relate dengan perilaku
sebagian pengguna gadget saat ini.
Ya, gadget sedikit banyak
telah mempengaruhi pola pikir , gaya hidup manusia dewasa ini. Terlepas dari
segala manfaat yang didapat dari perangkat tersebut, kita juga harus waspada akan dampak negatif
yang ditimbulkannya. Tak sedikit kasus yang terjadi akibat kurang bijaknya kita
dalam menggunakan gadget baik dalam
berinteraksi dengan sesama, maupun penggunaan secara pribadi. Sebut saja kasus cyber bullying, penculikan, radiasi,
bahkan kasus overweight pun bisa
terjadi karena penggunaan gadget yang berlebihan. Singkat kata, gadget dapat memberi pengaruh secara
fisik maupun psikis.
Penulis kali ini akan
membidik salah satu dampak psikis yang mungkin terjadi akibat penggunaan gadget yang berlebihan yaitu
berkurangnya empati atau bahkan bisa saja hilang. Dari penggalan
cerita di atas dapat kita simak bahwa Reno abai akan keadaan neneknya yang
sakit sehingga hal yang tak diinginkan pun terjadi. Reno tak lagi memiliki
empati akan situasi yang terjadi pada saat ini karena ia lebih memilih
melanjutkan bermain game di gadgetnya. Ia tak memikirkan apa yang mungkin akan
terjadi bila dia tak segera pulang. Ia bahkan tak memikirkan pula perasaan
neneknya.
Ya, Reno sudah tak lagi
memiliki empati.
Lalu, apa itu empati?
Empati merupakan suatu kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain,
mengerti pandangan dan perasaan orang lain atau merasakan apa yang dialami oleh
orang lain dan hal ini membutuhkan suatu kesadaran (Hasibuan, 2022).
Beberapa studi
menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang terlalu lama serta tidak dilakukan
untuk keperluan belajar atau hal yang bermanfaat dapat memunculkan berbagai
perilaku terhadap anak, salah satunya terhambatnya proses perkembangan perilaku
empati anak terhadap sesama.
Pembaca yang budiman,
khususnya remaja, pernahkan kalian merasa kesal ketika sedang asyik bermain game, scrolling medsos, melakukan
siaran langsung atau hal lain, tiba-tiba ayah atau ibu kalian meminta kalian
untuk membantu mereka mengerjakan sesuatu, bahkan saat disuruh makan sekalipun!
Pernahkan kalian berkata, "Sebentar Ma, Pah, tanggung nih, lagi main,
nggak bisa di jeda, ntar aku kalah dong!". Atau pernahkah kalian marah dan
berkata,"Tuh kan. Jadi kalah deh. Mama sih pake nyuruh-nyuruh aku makan
bareng segala, ah!".
Tahukah kalian
bahwasanya perilaku seperti itu salah. Selain membantah perintah orang tua kita
pun secara tidak sadar telah menyakiti hati mereka pula. Dan yang lebih parah
lagi, kita tak sayang pada diri kita sendiri. Bukankah
makan adalah kebutuhan kita?
Pakar psikologi
mengatakan bahwa anak muda yang lebih sering berinteraksi lewat layar cenderung
sulit untuk membaca ekspresi wajah dan emosi orang lain dalam interaksi tatap
muka. Selain itu, banyaknya konten kekerasan atau penderitaan yang tersebar di
media sosial dapat membuat mereka terbiasa dan tidak lagi peka terhadap
perasaan orang lain (dan beberapa game tertentu kadang mengekspos kekerasan
pula). Hal ini dapat terlihat dari reaksi beberapa anak muda terhadap konten
yang seharusnya menuai empati pemirsa, mereka hanya memberi reaksi
"like" atau komentar singkat tanpa benar benar memahami makna di
balik peristiwa yang mereka. Bahkan mereka memberi komentar yang sama sekali
tidak layak, bahkan tidak sopan.
Empati adalah dasar dari interaksi sosial yang sehat. Tanpa kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, hubungan antar individu akan tergerus. Dalam kehidupan nyata, empati memungkinkan kita untuk saling mendukung, memahami, dan berkomunikasi secara lebih efektif. Ketika seseorang tidak mampu menempatkan diri dalam posisi orang lain, komunikasi menjadi dangkal dan kurang bermakna. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak-anak dan remaja bagaimana cara berinteraksi secara langsung, membaca bahasa tubuh, dan menghargai perasaan orang lain. Selain itu, perlu juga diberikan pemahaman tentang pentingnya memilih konten yang konstruktif dan positif agar mereka tidak hanya terpapar pada kekerasan atau peristiwa yang menurunkan sensitivitas terhadap penderitaan orang lain. Empati bukan hanya tentang merasakan apa yang dirasakan orang lain, tetapi juga tentang bertindak untuk menciptakan perubahan yang lebih baik dalam lingkungan sosial kita.
Lalu, seberapa penting empati itu bagi generasi muda ?
Generasi muda, yang
kini tengah berkembang, adalah calon pemimpin dan pembentuk masa depan kita.
Mereka harus mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan beragam di
dunia nyata. Tanpa empati, mereka akan kesulitan untuk berkolaborasi, membangun
hubungan profesional, atau memahami kebutuhan serta perasaan orang lain dalam
kehidupan sosial dan pekerjaan. Sebuah dunia yang dipenuhi oleh interaksi
digital tanpa adanya kedalaman emosional tidak akan melahirkan pemimpin yang
bijaksana atau inovator yang peduli dengan dampak sosial dari keputusan mereka.
Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan empati
agar mereka tidak hanya siap dengan perkembangan teknologi, tetapi juga dengan
tantangan manusiawi yang selalu ada, seperti menyelesaikan konflik dengan
bijak, mendengarkan dengan penuh perhatian, serta bertindak dengan rasa
tanggung jawab terhadap sesama. Empati adalah keterampilan yang akan membekali
mereka untuk tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat luas.
Seiring dengan kemajuan
teknologi, generasi muda memang harus siap dengan berbagai inovasi dan alat
digital yang berkembang pesat. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan
gadget harus dilakukan dengan bijak. Gadget adalah alat yang bisa mendukung perkembangan,
tetapi jika digunakan secara berlebihan atau tidak hati-hati, bisa mempengaruhi
kualitas hidup, terutama dalam hal interaksi sosial dan pengembangan empati.
Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar bisa mengurangi kesempatan
untuk berinteraksi secara langsung, yang justru lebih efektif dalam memperkuat
ikatan emosional dan memahami perasaan orang lain.
Oleh karena itu, generasi muda perlu belajar untuk menetapkan batasan waktu penggunaan gadget, memilih konten yang positif dan mendidik, serta menciptakan waktu untuk berinteraksi langsung dengan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Jangan sampai dunia maya menggantikan dunia nyata, karena keseimbangan antara keduanya sangat penting. Ingatlah, teknologi seharusnya mendukung, bukan menghalangi, kemampuan kita untuk menjadi pribadi yang empatik dan memahami perasaan orang lain.
So,
jadilah pengguna gadget yang bijak, dengan memprioritaskan hubungan manusia dan
kesejahteraan emosional agar kita tak jadi “Generasi mati empati”.
*) Guru Bahasa Inggris
di SMAN 1 Pangalengan, pengamat masalah psikologi remaja
makasih bu alfirji x-d
BalasHapusterimakasih ibuu,,vera-xd
BalasHapusterimakasih atas literasinya bu
HapusMEYSA X-E
Terimakasih,literasi ini mengingatkan kita agar bijak menggunakan gadget, supaya tidak kehilangan empati dan tetap peduli pada orang-orang di sekitar.
BalasHapusterima kasih Bu literasinya
BalasHapusJihan X-E
terimakasih atas literasinya ibu
BalasHapushadad xd
terimakasi banyak atas interasi nya,ini sangat bermanfaat sekali
BalasHapuskeysha xc
Terimakasih atas literasinya bu
BalasHapusterimakasih atas literasinya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusAmanda x-e
Terima kasih atas literasi hari ini sangat bermanfaat✨
BalasHapusTerimakasih atas literasi nya ibu
BalasHapusterimakasih banyak, ilmunya sangat bermanfaat
BalasHapusRaisa X.A
Terimakasih atas literasinya ππ
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat
BalasHapusilyas x-e
Keren literasi nya
BalasHapusKeren literasi nya
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat
BalasHapuskeren litersi nya
BalasHapusTerimakasih ibu literasi nya
BalasHapusMakasih atas literasi nyaa π
BalasHapusCessa XC
terima kasih atas literasi nya
BalasHapusMuhammad Rifki Ar Rafi X-I
Terima Kasih Bu atas literasinyaππ» sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih literasi hari ini
BalasHapusanggun x-i
terimakasih atas literasi nyaa π
BalasHapusdesi x-e
trimakasih untuk literasi nya
BalasHapusqueen x-c
terimakasih atas literasinya π
BalasHapusXi
Terimakasi ibu literasinya!
BalasHapusterimakasi atas ilmunya
BalasHapusXG
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusTerimakasih ilmunya
BalasHapusterimakasih literasi nya
BalasHapusterimakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusXG
terimakasih tulisannyaπ
BalasHapusterimakasii literasinya, sangat bermanfaat
BalasHapusnasya X-D
terimakasih atas ilmunya
BalasHapusTerima Kasih Buπ₯
BalasHapussayang nene
BalasHapusTerima kasih atas ilmu yang telah di berikan
BalasHapusNaila eka putri x-i
terimakasih atas literasi nya ibu literasi ini sangat bermanfaat untuk di kemudian hari
BalasHapusSrikhan Ayu Syada X-I
Terima kasih atas literasinya
BalasHapusterimakasih literasinya ibu
BalasHapusterimakasih,literasinya sangat bermanfaat
BalasHapustrimakasi banyak ibu
BalasHapusππ
BalasHapusTerimakasih atas literasi nyaa bu
BalasHapustrimakasihh bu literasi nya
BalasHapusnazwa XD
terima kasih atas literasinya
BalasHapusalifa Xi
terima kasih ibu atas literasinya
BalasHapusTerima kasih atas literasi nya
BalasHapusTerimakasih ibu atas literasinya hari ini,sangat bermanfaat
BalasHapusFarisa X-E
terimakasih atas literasi nya
BalasHapusRZ X-A
Terimakasih atas literasinya
BalasHapusAprilia gunawan xe
Terimakasih ibu atas literasinya,sangat bermanfaat
BalasHapusWafiq X-E
Terimakasih atas ilmu yng telah di berikan hari ini,sangat bermanfaat bagi diri saya
BalasHapusX-E
Terimakasih bu/pak atas literasinya
BalasHapusTerimakasihh ini sangat bermanfaat literasinya Rizki s X-C
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusRiani X-A
Terimakasih atas ilmunya bu, sangat bermanfaat sekali.
BalasHapusTerima kasih bu literasinya
BalasHapusterimakasih ibu
BalasHapusrizty X-A
Terimakasih literasinyaa ibuu sangat bermanfaat dan mengingatkan kita semua akan gunakan gadget dengan baik ππ»♀️ ( Thalia X-A )
BalasHapusterimaksih atas ilmunya
BalasHapusdea xc
Terimakasih banyak ibu atas literasinya, Sangat bermanfaat apalagi tentang masalah gadget yang sudah pasti banyak kalangan muda yang menggunakan gadget untuk kegiatan sehari-hari, maka dari itu alangkah baiknya kita harus memnafaatkannya dengan baik
BalasHapusSalama sehat dan sejahtera bagi kita semuaπΉ
Terimakasih atas literasi untuk hari ini, sangat menyentuh kehidupan sehari hari pada secara umumnya bagi kalangan muda, dikala teknologi semakin canggih kita dihadapkan dengan realita yang cukup signifikan. Tetap semangat semoga lekas membaik untuk hari ini
BalasHapusSaya sigma, selamat menjalankan hari dengan baik πΉπΉπΉ
alhamdulillah luar biasa allah huakbar
BalasHapusterimakasih ilmunyaa sangat bermanfaattt ππ»
BalasHapusterimakasih buπππ
BalasHapuskeren sekali
BalasHapusTerimakasih mam, mantap
BalasHapusTerimakasih banyak, sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih ibu, literasi nya sangat menarik π€π
BalasHapusπππ
BalasHapus