Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digagas oleh Lembaga Lingkungan Hidup Dunia (UNEP) tanggal 5 Juni 1972 ( 53 tahun yang lalu). Pada tahun 2025, tema yang dicanangkan adalah #BeatPlasticPollution, yakni upaya mengakhiri polusi plastic global!!

Rabu, 12 Maret 2025

VOCALISTA

 UBUR-UBUR IKAN LELE, MANSHUR NICH LE

Oleh : Riscka Dwi Kania, S.Pd *)


Mungkin dalam benak para pembaca muncul pertanyaan setelah melihat judul, siapa sich Manshur itu? Kenapa harus Manshur? Ada apa dengan Manshur? Dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Namun sebelum kita berkenalan dan kita kupas tentang sosok Manshur ini, kita simak sejarah perkembangan angklung secara singkat berikut ini.

Sebelum Indonesia mengenal pengaruh Hindu pada kira-kira abad ke-5 Masehi, angklung diyakini sudah ada. Jaap Kunst dalam Music in Java berpendapat, angklung ditemui pula di daerah Sumatera Selatan dan Kalimantan meskipun merupakan alat musik tradisional Jawa Barat.

Tercatat, sejarah penggunaan angklung di Jawa Barat sendiri dimulai pada masa Kerajaan Sunda, yakni pada sekitar abad ke-12 hingga ke-16. Permainan angklung pada era itu dilakukan demi pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang dari Dewi Sri, yakni Dewi Kesuburan atau Dewi Padi.

Seiring berjalannya waktu penggunaan angklung ini mengalami perkembangan. Misalnya, pertunjukkan angklung dilakukan oleh Daeng Soetigna, seorang tokoh angklung nasional, pada Perundingan Linggarjati 1946 setelah proklamasi. Saat ini, Daeng sendiri dikenal dengan julukan Bapak Angklung Indonesia yang berhasil menciptakan alat musik itu dengan tangga nada diatonis yang bisa dimainkan dengan harmonis bersama alat musik lainnya.

Alat musik yang satu ini pun sudah mendunia dan tak hanya menjadi kekayaan daerah semata. Angklung sudah diakui oleh UNESCO dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity sebagai Warisan Budaya Dunia.

Kini angklung pun semakin mendunia di tangan seorang pemuda asal Bandung bernama Manshur Praditya atau akrab disapa Manshur Angklung yang merupakan lulusan dari Prodi Angklung dan Bambu, ISBI Bandung.

Kecintaannya terhadap alat musik tradisional tumbuh saat ia masih remaja. Manshur sendiri semakin memperdalam kemampuannya dalam memainkan alat musik tradisional ketika ia mengenyam pendidikan formal di SMKN 10 Bandung dengan mengambil jurusan Seni Musik Karawitan Sunda. Skill-nya semakin terasah karena ia melanjutkan pendidikannya di Prodi Angklung dan Bambu, ISBI Bandung.

Manshur semakin dikenal sebagai salah satu pemain angklung yang bisa memainkan berbagai genre musik. Dalam konsep garapan karyanya, Manshur identik mengkolaborasikan permainan angklung dengan musik Electronic Dance Music (EDM) atau musik DJ. Hal ini dimaksudkan agar eksistensi angklung tetap bertahan ditengah perkembangan zaman yang semakin modern.

Manshur semakin dikenal publik, terutama saat ia berkolaborasi dengan Alffy Rev, Ari Irham, Atta Halilintar, Rocket Rocker, Aldy Taher, dan lainnya. Di Indonesia sendiri Manshur menampilkan karya-karya terbaiknya dalam berbagai event, mulai dari pentas seni sekolah, stasiun televisi lokal dan nasional, dan berbagai event musik yang lebih besar lainnya. Jejak langkah Manshur dalam memainkan musik angklung ini tidak terhenti di berbagai provinsi di Indonesia saja, melainkan sudah go International  seperti Malaysia, Singapura, China, Portugal, Denmark, USA dan beberapa negara lainnya.


Penampilan Manshur Angklung di acara Malam-Malam Net TV

(sumber : Instagram pribadi Manshur Angklung)


Penampilan Manshur Angklung di Acara Hitam Putih Trans7

(sumber : Instagram pribadi Manshur Angklung)


Penampilan Manshur Angklung di Event

Wow Indonesia Festival 2024, USA

 

Manshur berharap ia dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tetap berkarya misalnya melalui alat musik tradisional yang bisa diperkenalkan kepada dunia internasional. Ia ingin memberikan warna baru pada dunia musik dengan menyajikan citarasa lokal pada musik internasional. Manshur sendiri memegang teguh peribahasa Sunda “Miindung ka waktu, mibapa ka jaman” artinya kita harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman termasuk dalam mempertahankan eksistensi musik angklung dalam kemasan modern namun tidak menghilangkan esensi tradisionalnya pada angklung. Dengan ini, Manshur dapat membuktikan jika di tangan kreatif anak bangsa, dapat terlahir karya musik etnik yang berkelas dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Bagaimana, sudah tidak penasaran lagi tentang Manshur itu siapa? Atau masih penasaran? Kalau masih penasaran para pembaca dapat mengunjungi media sosial pribadinya Manshur Angklung seperti YouTube ataupun Instagram. Siap-siap ya, telinga kalian akan dimanjakan dengan alunan musik angklung yang dikolaborasikan dengan musik EDM atau Dj. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memotivasi kita semua untuk tetap produktif dan berkarya dan para pembaca dapat langsung menikmati musik angklung DJ ini di sekolah tercinta kita SMAN 1 Pangalengan.

*) Guru Seni Musik di SMAN 1 Pangalengan, Praktisi di bidang Olah Vocal, Paduan Suara, Public Speaking. Aktivf sebagai pelatih Paduan Suara “PUSAKA” Kabupaten Bandung.

**) dari berbagai sumber

3 komentar:

  1. Terima kasih Bu atas literasi nya, sangat bermanfaat terutama tentang siapa itu manshur 🙏

    BalasHapus
  2. Bertambah lagi pengetahuan hari ini, terimakasih Bu Riscka!

    BalasHapus

HUMANICA

  "Ketika Moralitas Diuji oleh Modernitas" Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd. *) Di tengah gemerlap dunia modern, di mana teknologi ...