Selasa, 21 Januari 2025

bahaSABUdaya

 

Kajian terhadap Syair dan Qasidah Zaman Dulu dalam Bingkai "Nikmatnya Rasa Sakit"

Oleh: HJ. Ani Haelani, SS., M.PD., MIL *)

 

      Syair adalah puisi lama yang terdiri dari bait-bait yang masing-masingnya memiliki empat baris, berpola a-a-a-a dengan suku kata per baris 8 - 10, tidak memiliki sampiran seperti pantun (semua isi), dan isinya biasanya berisi kisah, nasihat, agama, cinta, peristiwa sejarah, dan sebagainya. Di antara jenis syair, ada syair panji, syair sejarah, dan syair pendidikan (berisi naaihat-nasihat tentang pentingnya belajar). Sedangkan Qasidah merupakan syair epik dalam kesusasteraan Arab yang dinyanyikan. Qasidah juga merupakan kesenian yang bercirikan Islam dan menjadi bagian penting dalam syiar Islam. Isinya biasanya berupa pujian-pujian kepada Allah SWT dan rasul-rasul-Nya, juga bisa berisi satire atau dakwah keagamaan, dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan, diiringi musik seperti rebana, kecrek, dan sebagainya. Qasidah pertama kali ditampilkan oleh kaum Anshar saat menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.

 

Sumber: https://infopublik.id/galeri/foto/detail/140015?show=

     Mari kembali ke topik "Nikmatnya Rasa Sakit"  yang bahasannya mengandung beberapa untaian Qasidah dan Syair.

      Rasa sakit tak selamanya tak berharga, sehingga harus selalu dibenci. Sebab, mungkin saja rasa sakit itu justru akan mendatangkan kebaikan bagi seseorang. (Aidh Al-Qarni, 2003: 63).

     Biasanya, ketulusan dan keajaiban sebuah doa muncul tatkala rasa sakit mendera. Demikian pula dengan ketulusan tasbih yang senantiasa terucap saat rasa sakit terasa. Adalah jerih payah dan beban berat saat menuntut ilmulah yang telah mengantarkan seorang pelajar menjadi ilmuwan terkemuka. Ia telah bersusah payah di awal perjalanannya, sehingga ia bisa menikmati kesenangan di akhirnya. Usaha keras seorang penyair memilih kata-kata untuk bait-bait syairnya telah menghasilkan sebuah karya sastra yang sangat menawan. Ia, dengan hati, urat syaraf, dan darahnya, telah larut bersama kerja kerasnya itu, sehingga syair-syairnya mampu menggerakkan perasaan dan menggoncangkan hati. Upaya keras seorang penulis telah menghasilkan tulisan yang sangat menarik dan penuh dengan 'ibrah, contoh-contoh dan petunjuk.


 Sumber: https://ykbik.or.id/tata-cara-berdoa-yang-baik-dan-benar/

     Lain halnya dengan seorang pelajar yang senang dengan hidup foya-foya atau hedon, tidak aktif, tak pernah terbelit masalah, dan tidak pula pernah tertimpa musibah. Ia akan selalu menjadi orang yang malas, manja, enggan bergerak, dan mudah putus asa.

     Seorang penyair yang tidak pernah merasakan pahitnya berusaha dan tidak pernah mereguk pahitnya hidup, maka untaian "qasidah-qasidahnya" hanya akan terasa seperti kumpulan kata-kata murahan yang tak bernilai. Sebab, "qasidah-qasidahnya" hanya keluar dari lisannya, bukan dari perasaannya. Apa yang dia utarakan hanya sebatas penalarannya saja, dan bukan dari hati nuraninya.

     Contoh pola kehidupan yang paling baik adalah kehidupan kaum mukminin generasi awal. Yaitu, mereka yang hidup pada masa-masa awal kerasulan, lahirnya agama, dan di awal masa perutusan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki keimanan yang kokoh, hati yang baik, bahasa yang bersahaja, dan ilmu yang luas. Mereka merasakan keras dan pedihnya kehidupan. Mereka pernah merasa kelaparan, miskin, diusir, disakiti, dan harus rela meninggalkan semua yang dicintai, disiksa, bahkan dibunuh. Dan karena semua itu pula mereka menjadi orang-orang pilihan. Mereka menjadi tanda kesucian, panji kebaikan, dan simbol pengorbanan.

     "Yang demikian itu ialah karena mereka ditimpa kehausan, kepayahan, dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal salih. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (QS. At-Taubah: 120).


Sumber: https://www.haibunda.com/moms-life/20230818133756-76-313484/40-kata-kata-estetik-untuk-mengungkapkan-perasaan

     Di dunia ini banyak orang yang berhasil mempersembahkan karya terbaiknya dikarenakan mau bersusah payah. Al Mutanabbi, misalnya, ia sempat mengidap rasa demam yang amat sangat sebelum berhasil menciptakan syair yang indah berikut ini:

Wanita yang mengunjungiku seperti memendam malu,

ia hanya mengunjungiku di gelapnya malam

     Syahdan, an-Nabighah sempat diancam akan dibunuh oleh Nu'man ibn al-Mundzir sebelum akhirnya mempersembahkan bait syair berikut ini:

Engkau matahari, dan raja-raja yang lain bintang-bintang

tatkala engkau terbit ke permukaan,

bintang-bintang itu pun lenyap tenggelam

     Di dunia ini, banyak orang yang kaya karena terlebih dahulu bersusah payah dalam masa mudanya. Oleh karena itu, tak usah bersedih bila kita harus bersusah payah, dan tak usah takut dengan beban hidup, sebab mungkin saja beban hidup itu akan menjadi kekuatan bagimu serta akan menjadi sebuah kenikmatan pada suatu hari nanti. Jika Anda hidup dengan hati yang berkobar, cinta yang membara, dan jiwa yang bergelora, akan lebih baik dan lebih terhormat daripada harus hidup dengan perasaan yang dingin, semangat yang layu, dan jiwa yang lemah.

    "Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: "Tinggalah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu." (QS. At-Taubah: 46).

 
Sumber: https://www.merdeka.com/jabar/40-kata-kata-bijak-motivasi-inspiratif-dan-penuh-makna-kln.html

     Kita ingat ada salah seorang penyair yang senantiasa menjalani kesengsaraan hidup, menanggung cobaan yang tidak ringan, dan mengenyam pahitnya perpisahan. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia sempat melantunkan qasidah yang indah, segar, dan jujur. Dialah Malik ibn ar-Rayyib. Ia meratapi dirinya:

Tidakkah kau lihat aku menjual kesesatan dengan hidayah

dan aku menjadi seorang pasukan Ibnu Affan yang berperang

Alangkah indahnya aku, tatkala aku biarkan anak-anakku

taat dengan mengorbankan kebun dan semua harta-hartaku

Wahai kedua sahabat perjalananku, kematian semakin dekat

berhentilah di tempat tinggi sebab aku akan tinggal malam ini

Tinggalah bersamaku malam ini atau setidaknya malam ini

jangan kau buat lari ia, telah jelas yang akan menimpa

Goreslah tempat tidurku dengan ujung gerigi

dan kembalikan ke depan mataku kelebihan selendangku

Jangan kau iri, semoga Allah memberkahi kau berdua

dari tanah yang demikian lebar, semoga semakin luas untukku

     Demikianlah, ungkapan-ungkapannya demikian syahdu, penyesalan yang sangat berat diucapkan, dan teriakan yang memilukan. Itu semua memggambarkan betapa kepedihan itu meluap dari hati sang penyair yang mengalami sendiri kepedihan dan kesengsaraan hidup. Ia tak ubahnya seorang penasihat yang juga pernah merasakan apa yang ia ucapkan. Dan, biasaya, perkataan atau nasihat orang seperti itu akan mudah masuk ke dalam relung kalbu dan meresap ke dalam ruh yang paling dalam. Semua itu adalah karena ia mengalami sendiri kehidupan pahit dan beban berat yang ia bicarakan.

    "Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (QS. Al-Fath: 18)

     Berikut ada syair:

     Jangan cela orang yang sedang kasmaran

     hingga belitan keras deritamu berada dalam derita dirinya

     Penulis banyak menjumpai syair-syair tetasa sangat dingin, tidak hidup, dan tidak ada ruhnya. Itu, bisa jadi karena kata-kata yang teruntai dalam bait-bait tersebut bukan terbit dari sebuah pengalaman pribadi sang penyair, tetapi suatu dikarang dan direka-reka dalam aura kesenangan. Karya-karya yang demikian itu tak ubahnya dengan potongan-potongan es dan bongkahan-bongkahan tanah: dingin dan tawar.

 
Sumber: https://disway.id/read/824140/30-kata-kata-bijak-berkelas-untuk-kehidupan-penuh-inspirasi-dan-motivasi

     Penulis  juga pernah membaca karangan-karangan yang berisi nasihat-nasihat yang sedikit pun tak mampu menggerakkan ujung rambut orang yang mendengarkannya dan tidak mampu menggerakkan satu titik atom pun dalam tubuhnya. Semua itu, tak lain karena nasihat-nasihat itu tidak terucap dari mulut seseorang yang langsung pernah mengalami dan menghayati sendiri suatu kesedihan dan kesengsaraan.

    "Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya." (QS. Ali-Imran: 167)

     Terakhir, agar ucapan dan syair kita dapat menyentuh hati pembaca dan qasidah kita menyentuh para pendengar, masuklah terlebih dahulu ke dalamnya. Sentuhlah, rasakanlah, dan resapilah niscaya kita akan mampu memberikan sentuhan ke tengah masyarakat.

     "Kemudian, apabila telah Kaminturunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbbuhan yang indah." (QS. Al-Hajj:5).

     Demikian untaian kata-kata hari ini, semoga mengsinspirasi Anda dalam membuat karya. Terima kasih.

*) Guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Pangalengan, Koordinator Gerakan Literasi Sekolah, Redaktur Media Literatsmnasa., Guru Penggerak. Penikmat Sastra.

**) dari berbagai sumber

28 komentar:

  1. terimakasi atas ilmu barunya bu🥰
    naira-XB

    BalasHapus
  2. terimakasi banyak atas ilmunya yang sangat bermanfaat ini ibu 🙏 - citra X-C

    BalasHapus
  3. Waahh terimakasih ibu karena telah berbagi ilmunya 🤗
    Amel X -L

    BalasHapus
  4. Ilmu baru! Terimakasih Ibu Ani..

    BalasHapus
  5. terimakasih ibu untuk ilmu barunya
    XA

    BalasHapus
  6. Terimakasih ilmu nya ibu sangat bermanfaat
    Andika X-A

    BalasHapus
  7. Terimakasih banyak ibu atas ilmu yang sangat bermanfaat Amelia X-A

    BalasHapus
  8. MAKASIH BANYAK ILMU BARUNYA
    ILMU PADI IBU KU. ZALFA XA

    BalasHapus
  9. terimakasi atas ilmu barunya ibu ani sangat menambah wawasan kamii🤩
    candy - XA

    BalasHapus
  10. terimakasih ibu ilmunya sangat bermanfaat -XA

    BalasHapus
  11. Masyallah Tabarakallah literasi hari ini sangat berilmu dan bermanfaat Alhamdulillah terimakasih bu♥️

    BalasHapus
  12. makasi ibu untuk literasinya

    BalasHapus
  13. terimakasi banyak atas ilmunya bu😻

    Difa XA

    BalasHapus
  14. makasih banya ibu ilmu barunya

    BalasHapus
  15. terimakasihh banyak bu ilmunya sangat bermanfaat🥰
    Meisya X-A

    BalasHapus
  16. Terimakasih untuk ilmu barunya ibu🥰🫶🏻

    BalasHapus
  17. masyaallahh, terimakasih atas ilmunya sangat bermanfaat ibu
    asri xa

    BalasHapus
  18. terimakasih ibu atas ilmunya yang sangat bermanfaat
    Naila Sopia N.S x-a

    BalasHapus
  19. 👍🏻👍🏻👍🏻

    BalasHapus

ECONOMIC VIEW

  DIPERLUKAN KOMENTAR BIJAK SILAHKAN KOMENTAR SETELAH MEMBACA KESIMPULAN SETUJU / TIDAK SETUJU Oleh: Diki Kandida, S.Pd   *)   Dam...