MUSIK DAN KIMIA:
HARMONI DAN GELOMBANG MOLEKULER
Oleh: Rizzani
Muttaqqinah, S.Pd *)
Musik adalah sesuatu yang tak luput dari kehidupan kita sehari-hari. Mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan untuk dilakukan karena dapat memperbaiki suasana hati, membuat kita melakukan aktivitas lain dengan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Lalu, jika musik dilihat dari sudut pandang kimia apakah ada hubungannya? Sekilas terasa tidak mungkin, namun ternyata sangat erat kaitannya. Sumber: http://www.himakiuny.com/2023/05/apakah-musik-dan-kimia-saling-berkaitan.html?m=1
Di balik setiap
nada dan irama yang kita dengar, ada proses-proses kimia yang menarik yang
menghubungkan getaran udara dengan sensasi yang kita rasakan di tubuh dan otak
kita. Dari pembuatan instrumen musik hingga reaksi kimia di dalam tubuh kita
saat mendengarkan musik, mari kita telusuri bagaimana kimia berperan dalam
dunia musik.
1.
Gelombang Suara: Vibrasi Molekuler di Udara
Pada dasarnya, musik adalah gelombang suara yang merambat melalui udara. Gelombang suara ini terjadi ketika objek, seperti dawai gitar yang dipetik atau membran drum yang dipukul, bergetar dan menyebabkan molekul udara di sekitarnya bergerak. Getaran-getaran ini menghasilkan tekanan yang bergerak melalui medium (biasanya udara), yang kita sebut sebagai gelombang suara.
2.
Instrumen Musik dan Kimia Material
Instrumen seperti
gitar dan piano terbuat dari kayu dan logam, yang memiliki karakteristik
resonansi tertentu. Kayu, misalnya, adalah bahan organik yang terdiri dari
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Ketika kayu bergetar, ia menghasilkan
gelombang suara dengan kualitas tertentu yang memberikan karakteristik unik
pada instrumen. Logam, dengan sifatnya yang lebih padat dan kaku, memberikan
suara yang lebih keras dan tajam, seperti pada senar gitar atau tubuh instrumen
tiup. Selain itu, bahan pelapis atau lapisan cat pada instrumen juga dapat
memengaruhi suara. Misalnya, lapisan vernis pada biola tidak hanya memberi
perlindungan, tetapi juga dapat memengaruhi resonansi dan timbre suara yang
dihasilkan oleh instrumen tersebut.
3.
Reaksi Kimia dalam Produksi Suara
Ketika alat musik
dimainkan, beragam reaksi fisik dan kimia terjadi yang mengubah energi mekanik
menjadi energi suara. Sebagai contoh,
Piano: Ketika tuts
piano ditekan, palu kecil yang terbuat dari bahan khusus akan memukul senar
logam. Getaran senar logam ini kemudian menghasilkan gelombang suara yang kita
dengar. Di sini, perubahan energi mekanik dari ketukan palu disalurkan ke
senar, yang kemudian bergetar dan menghasilkan gelombang suara.
Gitar: Pada gitar,
senar yang terbuat dari logam atau nilon bergetar ketika dipetik. Getaran ini
menyebabkan udara di sekitarnya bergetar dan menciptakan gelombang suara.
Struktur tubuh gitar, yang berfungsi sebagai resonator, memperkuat suara ini
dengan memanfaatkan sifat-sifat akustik kayu dan logam.
Instrumen Tiup: Pada
alat musik tiup seperti klarinet atau terompet, gelombang suara dihasilkan
ketika udara dipaksa melalui tabung atau pipa, dan getaran bibir pemain
mengubah frekuensi dan kualitas suara. Pada instrumen ini, reaksi kimia antara
udara yang dikeluarkan dan struktur alat musik berperan besar dalam menentukan
nada yang dihasilkan.
4.
Kimia di Dalam Telinga: Transduksi Suara menjadi Sinyal
Saraf
Setelah gelombang
suara mencapai telinga kita, proses kimia yang luar biasa terjadi untuk
mengubah getaran tersebut menjadi informasi yang dapat diproses oleh otak kita.
Telinga Luar dan
Saluran Pendengaran:
Gelombang suara pertama-tama ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan melalui
saluran pendengaran hingga mencapai gendang telinga. Gendang telinga, yang
terbuat dari lapisan tipis jaringan epitelial, bergetar ketika menerima
gelombang suara. Gerakan ini menyebabkan mekanisme kimiawi yang menghubungkan
gelombang suara dengan sistem saraf.
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1016-Proses-Mendengar-pada-Manusia_fig2_336666163
Bulu Rambut di Koklea: Di dalam telinga
dalam, terdapat struktur bernama koklea, yang berisi ribuan sel rambut yang
peka terhadap getaran. Ketika getaran suara mencapai koklea, gelombang cairan
di dalamnya merangsang sel-sel rambut ini. Pergerakan sel rambut menyebabkan
perubahan dalam ion-ion (seperti kalsium dan kalium) yang mengalir ke dalam
sel, menghasilkan sinyal listrik yang diteruskan ke otak.
Sinyal Listrik dan
Proses Kimia di Otak:
Setelah gelombang suara diubah menjadi sinyal listrik oleh sel-sel rambut,
sinyal tersebut dikirim melalui saraf pendengaran ke otak. Di otak, reaksi
kimiawi dalam neuron, seperti pelepasan neurotransmitter (misalnya, glutamat),
mengubah sinyal listrik ini menjadi persepsi suara yang kita dengar sebagai
musik.
5.
Musik dan Pengaruh Kimiawi pada Otak dan Tubuh
Musik tidak hanya
mempengaruhi kita secara fisik melalui pendengaran, tetapi juga mengubah kimia
di otak dan tubuh. Proses ini melibatkan perubahan dalam produksi
neurotransmitter dan hormon yang dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan
bahkan kesehatan kita.
Sumber:
https://www.harapanrakyat.com/2020/12/cara-kerja-otak-manusia/
Endorfin dan Dopamin: Ketika mendengarkan
musik yang kita nikmati, otak kita merespons dengan melepaskan endorfin dan
dopamin, dua zat kimia yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan".
Dopamin terlibat dalam sistem penghargaan otak, memberikan rasa kenikmatan dan
motivasi. Ini menjelaskan mengapa musik dapat membuat kita merasa lebih
bahagia, termotivasi, atau bahkan terinspirasi.
Katalisator Emosional: Musik juga dapat
mempengaruhi kadar kortisol, hormon stres, dalam tubuh. Musik yang menenangkan
dapat mengurangi kadar kortisol, membantu kita merasa lebih rileks. Sebaliknya,
musik dengan ritme cepat atau intens dapat merangsang adrenalin, membuat kita
merasa lebih terjaga dan energik.
Efek pada Memori dan
Kognisi:
Musik juga dapat memengaruhi proses kimiawi di otak yang terkait dengan memori.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan
produksi zat kimia yang mendukung daya ingat, seperti asetilkolin. Itu sebabnya
musik sering digunakan dalam terapi kognitif untuk membantu individu mengingat
informasi atau untuk merangsang otak.
Musik, meskipun
tampaknya hanya sebuah bentuk seni yang terbuat dari suara, sebenarnya
melibatkan berbagai proses kimia yang sangat menarik, mulai dari getaran fisik
yang dihasilkan oleh instrumen musik, hingga reaksi kimia dalam tubuh kita yang
memungkinkan kita untuk mendengar, merasakan, dan mengapresiasi musik. Musik
menggabungkan ilmu pengetahuan dengan seni, menghasilkan pengalaman yang tidak
hanya menggugah emosi, tetapi juga memengaruhi tubuh kita pada level kimiawi.
Jadi, masih beranggapan bahwa kimia hanya berhubungan dengan sesuatu yang
berada di dalam laboratorium saja? Tentu saja tidak, kimia sangat erat dengan
kehidupan sehari-hari kita ๐
*) Guru Mata pelajaran Kimia di SMAN 1 Pangalengan, diamanahi membina Palang Merah Remaja Unit SMAN 1 Pangalengan.
Sumber referensi:
http://www.himakiuny.com/2023/05/apakah-musik-dan-kimia-saling-berkaitan.html?m=1
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-musik-unsur-dan-jenis-jenisnya-208dCb0Y9wg/2
mantap
BalasHapusmantap bu
BalasHapusdari X-J mantap terimakasih ilmunya
BalasHapusalika XJ hadir buu, mantap makasii ilmu nyaa
BalasHapus๐๐ป๐๐ป
BalasHapushadirr bukkk
BalasHapusSyafira X-J buuu
BalasHapusx-j nii buu, mantapp sekaliii
BalasHapusKelas X-J hadir buuu . kiaa
BalasHapuscitra Xj hadir buu, mantapp๐ฅ
BalasHapusnavidza x-j hadirr buu
BalasHapusEriska x j mantap
BalasHapusterimakasii ibu
BalasHapusMenambah ilmu untuk kedepannya,
BalasHapusTerimakasih kepada ibu
Jangan lupa mewing dan sigma๐น
masyaallah tabarakallah ilmunya mantap bu tiara x-J
BalasHapusmantap bu terimakasiih dinda x-J
BalasHapus"ternyata kimia itu mudah"❤️๐ฝ
BalasHapussugoineeee
BalasHapus