“SITUS LANGKA DI RANCAEKEK”
Oleh:
Literatsmansa
Ananda
yang baik, mempelajari sejarah adalah hal yang penting untuk dilakukan. Dengan
belajar sejarah, masyarakat bisa mengetahui hal atau peristiwa penting apa saja
yang telah terjadi di masa lalu termasuk budaya yang berkembang saat itu. Sejarah juga bisa dipelajari dari situs-situs
sejarah /purbakala yang telah ditemukan.
Indonesia
memiliki banyak situs purbakala yang menarik untuk dipelajari. Misalnya, Candi
Bojongmenje. Candi ini adalah situs peninggalan zaman Hindu-Buddha yang ada di
Bandung. Candi ini juga dikenal sebagai Situs Rancaekek. Candi ini dianggap
sebagai salah satu candi tertua di Jawa. Sayangnya, pemugaran dan pelestarian
candi masih belum berjalan. Para arkeolog menduga candi ini merupakan
peninggalan abad ke-7. Hal ini berdasarkan gaya, teknik pembuatan, dan ukuran
batu yang sederhana. Ciri-ciri tersebut biasanya ditemukan pada candi-candi tua
di daerah Jawa Tengah
Sumber: https://arkeologisunda.blogspot.com/2013/01/masih-tentang-candi-bojongmenje.html
Di awali
pada 18 Agustus 2002, Ahmad Muhammad menemukan hal tak terduga di tengah
kegiatannya mencari umpan ikan di sekitaran pemakaman umum Desa Cangkuang
Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Alih-alih mendapat rayap seperti yang
diharapkannya, penggalian Ahmad malah menuntunnya pada sejarah yang telah lama
terkubur. Dia menemukan sejumlah batu yang diduga merupakan reruntuhan candi.
Keesokan harinya, Ahmad yang masih penasaran membawa serta belasan orang
rekannya untuk melanjutkan penggalian. Hasilnya, sejumlah tatanan batu yang
lebih banyak berhasil ditemukan. Hal tersebut mengundang reaksi orang sekitar
hingga tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat,
Disbudpar Kabupaten Bandung serta Balai Arkeologi Bandung datang meneliti. Dari
hasil penelitian, diketahui bahwa temuan tak sengaja tersebut merupakan sisi
barat bangunan candi.
Sumber:
https://foto.tempo.co/read/1876/pemugaran-candi-bojongmenje-candi-orok
Tatanan
batu yang ditemukan Ahmad dan rekan-rekannya membujur ke arah utara-selatan
sepanjang kurang lebih empat meter. Terdiri dari sembilan balok batu dengan
lima lapisan penyusun. Susunan batu
tersebut disinyalir merupakan profil dari kaki candi. Seluruh batu yang ditemukan dalam keadaan
polos alias tidak memiliki relifef. Selain bebatuan, penduduk sekitar juga
telah menemukan berbagai bentuk arca dan barang antik ketika menggali sumur.
Hal ini menambah keyakinan para peneliti bahwa di tempat tersebut memang sempat
berdiri sebuah candi. Penelitian dengan melibatkan tim yang lebih besar terus
dilakukan mulai Oktober 2001. Dari sana, data tentang keberadaan bangunan candi
tersebut perlahan mulai terungkap.
Sumber:
https://idsejarah.net/2017/02/candi-bojongmenje.html
Perlu
Ananda ketahui, Candi Bojongmenje yang tersisa merupakan bangunan bagian kaki
candi, sementara bagian tubuh dan atap candi sudah tidak ditemukan. Terletak di
tepi Sungai Cimande, bangunan candi didirikan dari batu andesit. Denahnya
diperkirakan berbentuk bujur sangkar dengan sisi sepanjang 6 meter. Dari
reruntuhan bangunan yang ditemukan, dapat diketahui bahwa bentuk bangunan candi
terbilang sangat sederhana bila dibandingkan dengan bangunan Candi Prambanan
atau Candi Borobudur. Pasalnya, tidak ada hiasan relief yang ditemukan di
dinding candi dan hanya terdiri dari satu lapis. Hingga saat ini, belum ditemukan sumber
tertulis yang menjelaskan hubungan Candi Bojongmenje dengan kerajaan tertentu
yang pernah ada di Jawa Barat. Namun, berdasarkan temuan-temuan arkeologis di
situs Bojongmenje, diperkirakan bahwa candi tersebut berdiri pada abad ke 5 – 6
(Haryono, 2002) atau abad ke 7 (Djubiantono, 2002).
Ananda
yang sedang baca…Candi Bojongmenje merupakan peninggalan yang terbilang langka
di Jawa Barat khususnya di dataran tinggi. Sebelumnya, temuan serupa umumnya
ditemukan di dataran rendah bagian utara Jawa Barat seperti komplek percandian
Batujaya, Cibuaya. Batu-batu reruntuhan Candi Bojongmenje yang sedang dalam
proses perekaan mengenai bentuk dan letak aslinya pada 2005. Di dataran tinggi, hanya terdapat Candi Cangkuang
di Kabupaten Garut. Selain itu, jumlah penemuan candi di Jawa Barat pun memang
tidak sebanyak yang ditemukan di Jawa Tengah.
Sumber: https://travel.tempo.co/read/1874294/melongok-situs-candi-bojongmenje-di-bandung-yang-mangkrak-puluhan-tahun
Pada
2004, peneliti menemukan artefak lingga dan yoni pada kegiatan pemugaran candi
pada fondasi kaki. Hal ini mempertegas bahwa agama yang melatari pembangunan
candi Bojongmenje adalah agama Hindu-Šiava (Siwaisme). Diketahui, lingga dan yoni merupakan
simbolisasi dari Dewa Siwa yang berpadu dengan Dewi Parwati untuk keperluan
pemujaan. Di Jawa Barat aliran Sivaisme juga berkembang di candi Cangkuang,
Kabupaten Garut.
Sumber:
https://news.detik.com/foto-news/d-6099236/kondisi-situs-candi-bojongmenje-rancaekek-tak-terawat
Pemugaran
Candi Bojongmenje bukan tanpa hambatan. Kendala utama yang dihadapi adalah
kepemilikan tanah masyarakat di sekitar candi yang sulit ditukar dengan ganti
rugi. Selain itu, wilayah sekitar candi pun telah terhalang tembok pabrik
karena wilayanya yang ada di kawasan industri. Sehingga, proses pemugaran yang
telah dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala tahun 2004
disebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Candi Bojongmenje terletak di
Kampung Bojongmenje RT 03 RW 02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, di sisi
selatan jalan raya Rancaekek yang menghubungkan Kota Bandung dengan
Tasikmalaya-Garut-Ciamis. Sebagai bangsa yang berbudaya dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kearifan local tak elok jika Candi Bojongmenje dibiarkan terlantar
merana…meninggalkan ribuan cerita yang belum terungkap, suatu saat sempatkan Ananda mengunjungi situs langka ini sebagai media kita menerawang masa lalu lengkap dengan romatisnya…ayo kita jaga dan kita
rawat, kalau bukan oleh kita, siapa lagi....kalau bukan sekarang...kapan lagi?? Jika Ananda setuju, komentari dong!!!!
**dikutif
dari berbagai sumber
Terima kasih atas literasi hari ini,sangat bermanfaat
BalasHapusSayang sekali ya, kali bisa terjadi pemugaran mungkin kita bisa jalan jalan ke candi kayak Borobudur, dekat lagi sama akses jalan
BalasHapusSangat menarik
BalasHapusliterasi yang sangat hebat
BalasHapusMasyaallah ternyata ada candi tua di daerah dataran pasundan yang menjadi candi tertua sama dengan di daerah jawa yg di perkirakan dari abad 7
BalasHapus- raffi ghazali
bagus bangett
BalasHapusterimakasih banyak, literasi nya sangat menarik dan bagus
BalasHapusBismillah
BalasHapusmantapp
BalasHapusliterasi nya sangat bermanfaat!!
BalasHapuskerennnn bgttt
BalasHapusAlhamdulillah
BalasHapusSpeechless sih, ternyata di dataran tinggi ditemukan candi (berkas peninggalan)
BalasHapusWOW KEREN
BalasHapusmasyaallah pasti masih banyak peninggalan² masa lampau yang belum diketahui keberadaannya, semoga terjaga dan terawat ya agar kelak keturunan kita bisa melihat nya -skr XII a5
BalasHapusKeren
BalasHapusTerima kasih atas literasinya
BalasHapusterimakasih ilmunya bermanfaat sekalii
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasih atas literasi
BalasHapusTerimakasih ilmunya sangat bermanfaat
BalasHapusokk keren
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusterimakasih
BalasHapusWow
BalasHapusterimakasih ilmunya
BalasHapusMasyaallah trimakasih literasi keren😘
BalasHapusoh ternyata dirancaekek ada peninggalan candi...
BalasHapusmantap candi bojong menje
BalasHapusBerkat literasi ini saya jdi tau ternyata ada candi juga yah dijawa barat
BalasHapusOkee ayo kita lestarikan dan rawat peninggalan peninggalan sejarah
BalasHapusYoww
BalasHapusOalah baru tau ternyata di Rancaekek ada peninggalan candi tertua keren banget😘😘
BalasHapus👍🏻👍🏻👍🏻🙏🏻
BalasHapusterimakasih atas literasinya
BalasHapusKERENN, TERIMAKASIH LITERASI NYA🙌
BalasHapusterimakasih
BalasHapuskeren nyoo
BalasHapusterimakasih
BalasHapusWaa keren banget literasinya, menambah wawasan jugaa....
BalasHapusTerima kasih bapa saya jadi dapat ilmu baru
BalasHapus