SAINSTOLOGY

 

Media Sosial dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental

Oleh: Kristi Herdiyanti, S.Pd *)

 

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Aplikasi seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan Snapchat menawarkan berbagai cara untuk berkomunikasi, berbagi momen, dan mengekspresikan diri. Namun, di balik popularitasnya, media sosial juga menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap kesehatan mental . Artikel ini akan membahas dampak positif dan negatif media sosial terhadap kesejahteraan mental serta memberikan beberapa saran untuk mengelolanya dengan bijak.

 

 Sumber: https://www.kominfo.go.id/content/detail/14136/angka-penggunaan-media-sosial

Dampak Positif Media Sosial

1.     Koneksi Sosial

Media sosial memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, meskipun berada jauh. Ini dapat membantu menjaga hubungan sosial dan memberikan dukungan emosional.

2.     Ekspresi Diri dan Kreativitas

Platform media sosial menyediakan ruang bagi kita untuk mengekspresikan diri dan kreativitas. Membagikan karya seni, tulisan, atau video ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan pribadi.

3.     Sumber Informasi dan Edukasi

Media sosial bisa menjadi sumber informasi yang berharga. Remaja dapat mengakses berita terkini, belajar keterampilan baru, dan mendapatkan wawasan dari berbagai komunitas.

4.     Dukungan dan Solidaritas

Banyak komunitas online yang memberikan dukungan dan solidaritas, terutama bagi penggunanya yang mengalami masalah tertentu. Grup dukungan ini bisa sangat membantu dalam menghadapi tantangan emosional dan sosial.

Dampak Negatif Media Sosial

1.     Kecanduan dan Ketergantungan

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Penggunanya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesehatan mental.

2.     Cyberbullying dan Pelecehan

Media sosial bisa menjadi tempat terjadinya cyberbullying dan pelecehan. Pengalaman negatif ini dapat menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan yang signifikan.

3.     Perbandingan Sosial dan Harga Diri

Media sosial seringkali memperlihatkan gambaran hidup yang sempurna, yang dapat membuat penggunanya merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri. Perbandingan sosial ini dapat menurunkan harga diri dan menyebabkan perasaan tidak berharga.

4.     Gangguan Tidur

Penggunaan media sosial sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar dan konten yang menarik perhatian bisa membuat sulit tidur, yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Sumber: https://ppid.bengkaliskab.go.id/web/detailberitafoto/232/positif-negatif-media-sosial-di-era-digital

Mengelola Penggunaan Media Sosial dengan Bijak

1.     Batasi Waktu Penggunaan

Atur batas waktu penggunaan media sosial setiap hari. Menggunakan aplikasi pengatur waktu atau fitur bawaan pada perangkat bisa membantu mengelola waktu dengan lebih efektif.

2.     Kontrol Konten yang Dikonsumsi

Pilih untuk mengikuti akun yang memberikan konten positif dan edukatif. Hindari akun atau konten yang menimbulkan perasaan negatif atau tidak nyaman.

3.     Berinteraksi dengan Positif

Gunakan media sosial untuk berinteraksi secara positif dengan teman dan keluarga. Berikan dukungan dan apresiasi, dan hindari terlibat dalam konflik atau perdebatan yang tidak sehat.

4.     Tetap Terlibat dalam Aktivitas Offline

Luangkan waktu untuk beraktivitas di luar media sosial. Terlibat dalam hobi, olahraga, atau kegiatan sosial dapat membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan mental.

5.     Mencari Dukungan Jika Diperlukan

Jika merasa tertekan atau mengalami masalah akibat media sosial, jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang tua, guru, atau konselor. Membicarakan masalah ini bisa memberikan perspektif baru dan bantuan yang dibutuhkan.

 

Sumber: https://psikologi.ump.ac.id/pentingnya-bersikap-bijak-dalam-bersosial-media/

Simpulan

Media sosial memiliki dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental. Sementara ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, risiko yang menyertainya tidak boleh diabaikan. Dengan mengelola penggunaan media sosial secara bijak, kita dapat menikmati manfaatnya tanpa mengorbankan kesejahteraan mental. Penting bagi kita untuk menyadari dampak media sosial, menetapkan batasan yang sehat, dan mencari dukungan ketika diperlukan untuk menjaga kesehatan mental yang optimal.

 ** Dikutip dari berbagai sumber

*) Guru Mapel TIK di SMAN 1 Pangalengan, Aktif sebagai Guru Penggerak, Pengajar Praktik, menjadi narasumber berbagai pelatihan seputar TIK, Media Pembelajaran. Sedang Giat menyelesaikan studi Magister di Universitas Pendidikan Indonesia,