SURVEI: LULUSAN SMA DOMINASI PELAKU
BISNIS UMKM
Oleh:
Dea Indriani F, S.Pd *)
Depok: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) memaparkan hasil survei
menunjukkan sebanyak 61 persen pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM)
berumur lebih dari 40 tahun, 37 persen berumur 25-40 tahun, dan dua persen
berumur kurang dari 25 tahun. Salah satu hasil dari survei ini menunjukkan
pelaku UKM sudah mulai aktif
menggunakan aplikasi pesan instan dan media sosial, namun masih belum terlalu
familiar dengan e-commerce, baik itu dalam kegiatan membeli maupun
menjual. Sementara itu dari tingkat pendidikan, didominasi oleh:
·
Lulusan SMA sebanyak 40 %
·
Lulusan SD sebanyak 22 %
·
Lulusan SMP sebanyak 21 %
·
Pemegang gelar
Sarjana/Magister/Doktor sebanyak 11 %
·
Sebanyak enam persen tidak
memiliki latar belakang pendidikan.
Sumber:
https://www.bppkpd.id/wirausaha-muda/
Survei dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif atas perkembangan digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia selalu memiliki tren yang baik. Beragam masyarakat dari berbagai kelas ikut serta dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya. Pemerintah dan korporat sebagai pendamping UMKM pun aktif dalam menyediakan fasilitas pengembangannya.
Tak heran jika UMKM di Indonesia selalu menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), hingga saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai angka 64 juta, atau 99.9% dari total keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Selain itusebanyak 73 persen anak muda Indonesia saat ini bercita-cita ingin menjadi pebisnis, bukan pegawai. Bagi generasi muda, berbicara memulai bisnis bukanlah perihal yang mudah. Mulai dari langkah awal hingga pengembangannya mungkin akan menjadi suatu risiko yang besar. Oleh sebab itu, generasi muda perlu memiliki pegangan pengetahuan yang kokoh sebelum memulai merakit bisnisnya.
Sumber:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-ambon/baca-artikel/16402/Pemulihan-dan-Penguatan-Ekonomi-Masyarakat
Berikut ini beberapa
kiat-kiat yang dapat membantu Ananda dalam menyusun bisnis untuk memulainya,
diantaranya;
1.
Riset dan Persiapkan Mental
Sebelum
memulai bisnis, penting sekali untuk melakukan riset terkait bisnis yang Anda
minati. Mempelajari bagaimana bisnis ini memulai, bergerak, berkembang, hingga
memperkirakan arah yang sekiranya baik untuk kemajuan bisnis Anda. Persiapan
mental sembari melakukan riset pun dapat membantu pola pikir Anda dalam
membimbing bisnis kedepannya.
2.
Membentuk Pola Pikir dan
Menambah Wawasan soal Bisnis
Meyakini
bahwa semua bisa terjadi dan terus mencari peluang-peluang di depan, merupakan
salah satu cara berpikir yang perlu dimiliki setiap pebisnis. Memiliki mindset
untuk bisa terus berkembang akan selalu menjadi nilai tambah. Di era digital
ini, dalam memperkaya pola pikir dan wawasan soal bisnis juga tidak perlu
repot. Akses terhadap artikel, video, berita audio, hingga buku-buku bacaan
seputar bisnis sudah sangat mudah didapatkan.
3.
Melakukan Penelitian
Penelitian
bisnis dilakukan agar Ananda dapat membayangkan bagaimana bisnis Anda berjalan
mulai dari produksi, hingga distribusinya. Hal semacam ini dapat dilakukan
dengan dua cara, melalui jelajah daring atau lebih baiknya terjun langsung ke
lapangan untuk melihat kondisinya.
4.
Membangun Relasi dengan
Pelaku Bisnis Lainnya
Dalam
jejaring bisnis, membangun relasi layaknya efek domino. Ketika Anda dapat
membangun pertemanan dengan satu orang, kemungkinan Anda dengan mudah akan
bertemu teman lainnya. Membangun relasi membuat Anda dapat melihat
peluang-peluang baru, mempelajari bagaimana mereka mengolah bisnis, melihat
cara penyelesaian masalah orang lain, hingga memungkinkan Anda untuk menjalin
kerja sama dikemudian hari.
Sumber:
https://nova.grid.id/read/05660222/7-trik-mudah-menambah-relasi-untuk-karier-maupun-bisnis?page=all
5.
Mempersiapkan Modal
Dalam
hal ini, tugas pertama yang perlu Anda lakukan adalah merencanakan dari mana
sumber modal itu berasal. Lalu, menyesuaikan modal berdasarkan riset yang Anda
lakukan sebelumnya. Terakhir, mengelola modal sebaik mungkin berdasarkan
penelitian yang dilakukan sebelumnya.
6.
Mengikuti Pelatihan dan
Seminar, Jika Dibutuhkan
Mengikuti
pelatihan dan seminar dapat menjadi salah satu opsi untuk lebih memperluas
wawasan terkait dunia bisnis. Mendapatkan pengetahuan langsung dari orang-orang
handal yang sudah profesional, akan lebih membuka pandangan dan tentunya
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi kedepannya.
7.
Menentukan Lokasi yang Sesuai
Berdasarkan
hasil riset di awal, tentunya pada tahap ini Anda dapat membayangkan dimana
kira-kira letak bisnis Anda beroperasi. Lokasi yang memiliki mobilitas aktif
serta kegiatan penjualan yang tinggi merupakan salah dua dari perhitungan Anda.
Lokasi dalam hal ini tidak melulu merujuk ke suatu tempat, Anda dapat
menggunakan media sosial, marketplace, e-commerce, atau yang lainnya sebagai
destinasi bisnis Anda.
8.
Belajar Mendapatkan dan
Mempertahankan Konsumen
Pelajari
target konsumen bisnis Anda, siapa kira-kira yang akan Anda tuju atau siapa
yang kemungkinan membeli produk Anda. Selain itu, pertahankan konsumen untuk
selalu datang ke tempat Anda. Caranya bisa dengan melayani mereka sebaik
mungkin, mendengarkan setiap keluhan mereka, dan tentunya meminta penilaian
mereka sebagai bahan evaluasi.
Sumber:
https://digimind.id/pengertian-perilaku-konsumen-jenis-dan-manfaatnya/
Kiat-kiat di atas
dapat menjadi panduan Ananda bagaimana pemula membangun UMKM. Memulai bisnis
berarti turut memajukan perekonomian nasional, selain itu bersinergi dalam
membuka lapangan pekerjaan merupakan langkah yang baik bagi pemula, serta salah
satu unsur pengembangan bisnisnya.
**Sumber : Antara,
CNBC Indonesia 2023
*)Guru Mata Pelajaran
Geografi di SMAN 1 Pangalengan, penyuka Traveling, pelaku wirausaha kuliner
Good education
BalasHapuskeren banget literasinya, terimakasih ibu
BalasHapusMakasiii
BalasHapusBismillah Persib otw juara 🏆
BalasHapus