Kamis, 25 April 2024

PSIKOLOGYCAL

 

Oleh: Dini Siti Nurjannah, S.Kom.I, S.Pd *)

Apakah Ananda  pernah atau sedang merasa tersakiti dengan keadaanmu? Pernah merasakan sakit yang tidak tertahankan karena kondisi atau kejadian yang tidak menyenangkan dalam kehidupanmu? Padahal bagian tubuhmu tidak ada yang terluka, tapi terasa sakit dan sangat hancur berkeping-keping yang dipenuhi dengan kesedihan, ketakutan, kekecewaan dan keputusasaan yang sangat dalam.

Sadarkah Ananda , bahwa semua ini sebenarnya tergantung pada bagaimana  Ananda  mempersepsikan apa yang ada pada dirimu. Pikiran itu sering datang tanpa diundang, menetap tanpa Ananda  minta dan selalu mengendalikan gerak dan respon tubuhmu. Saat kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang Ananda  harapkan, maka biasanya akan muncul berbagai pemikiran yang negatif. Prosesnya sering tidak Ananda  sadari datangnya, hinggap dan menetap dalam tubuhmu. Biasanya ketidaksadaran itu dapat membuat hidupmu terasa berat dan gelap karena Ananda  tertutupi oleh berbagai pemikiran negatif yang terus menerus bertambah dan menumpuk, dan kondisi tersebut bisa disebut dengan overthinking. overthinking itu adalah berpikir secara berlebihan dan lebih dominan pada pemikiran yang negatif. Pikiran negatif adalah  pikiran yang terkait dengan kondisi emosional yang destruktif atau tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kemarahan, kecemasan, depresi, pesimisme, dll.

 


Sumber: https://fkm.unair.ac.id/gangguan-kecemasan-dan-gejala-depresi-pada-orang

aku gagal, aku merasa tidak berharga, aku sangat kecewa pada diriku sendiri, tidak ada yang menyayangiku, semuanya hanya ingin memanfaatkanku, dan berbagai macam pemikiran negatif lainnya. Adapun pemikiran tentang orang lain yang berbuat baik dan menolong Ananda , Ananda  anggap mereka merendahkan Ananda , tidak ada yang menolong, Ananda  marah-marah dan Ananda  menganggap orang itu tidak punya empati. Jika Ananda  memiliki pemikiran seperti itu, maka akan sulit bagi Ananda  untuk berpikir jernih. karena ketika orang lain membantu, Ananda  menganggap mereka merendahkan Ananda , jika mereka tidak membantu, maka Ananda  menganggap mereka tidak ada empati atau tidak peduli terhadap Ananda .

naaaahhh.... yuk Ananda  harus berlatih untuk meminimalisir pemikiran negatif. Dan  ternyata masih banyak di sekeliling Ananda  orang-orang yang berpikiran negatif.

 


Sumber: https://topcareer.id/read/2019/10/06/8082/cegah-karyawan-agar-tak-selalu-berpikir-negatif-tentang-perusahaan/

kita kenali yuk ciri-ciri dari sifat pikiran negatif!

secara umum ciri-ciri dari sifat pikiran negatif itu ada 4:

Otomatis (automatic) datang begitu saja di kepala tanpa diupayakan. Jika orang sudah berpikir negatif, ya tidak akan berpikir sisi negatifnya apa karena itu muncul dengan tiba-tiba, dan yang muncul pasti pikiran negatifnya saja. Kenapa pikiran negatif itu otomatis dan muncul secara tiba-tiba? karena sering Ananda  lakukan dan Ananda  biasakan. 

Terdistorsi (distorted) berasal dari persepsi. maksudnya, kalo Ananda  melihat sesuatu itu tidak utuh dan yang dilihat hanya sisi jeleknya saja, misalnya ada orang yang pintar dalam bidang olahraga, Ananda  melihat orang tersebut masih banyak kekurangan “dia tidak bisa belajar matematika, dia tulisannya kurang bagus, dan lain sebagainya” padahal orang tersebut masih memiliki banyak kelebihan dan Ananda  hanya melihat kejelekan atau kekurangannya saja. Jadi pikiran negatif itu terdistorsi dan melihat apapun itu selalu dipotong dan dilihat bagian negatifnya saja. Orang seperti ini biasanya sulit untuk tersenyum, kalo ada apa-apa dalam pikirannya selalu khawatir, ruwet, kacau, cemas karena selalu selalu berpikiran negatif.

 


Sumber: https://twitter.com/prof_mas/status/1406579096276983809

Menghalangi (obstructive) pikiran ini menghalangi Ananda  untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Karena pikiran negatif akhirnya sekolahmu atau pekerjaanmu tidak maksimal. Banyak hal dalam pikiran negatif. “ngapain saya pergi ke sekolah/kerja, semua itu akan buang-buang waktu saja, toh belajar bisa di rumah saja, toh rezeki itu ada yang ngatur dan nanti akan datang dengan sendirinya”. memang semua itu benar, tapi pada dasarnya harus ada usaha yang Ananda  lakukan agar semua itu seimbang dan tidak menjadikan kebohongan atau harapan dan tujuan hidup yang tidak akan terpenuhi/terwujud.

Masuk akal (plausible) biasanya kita terima sebagai fakta dan tidak terpikir untuk mempertanyakannya. Maksudnya, hanya masuk akal menurut Ananda  yang berpikiran negatif. Ananda  mencari alasan untuk melihat sisi negatifnya dan kalaupun ketemu pasti ada alasan itu bisa dibuat. karena alasan itu hasil karya dari akal dan apa yang Ananda  pikirkan. Pikiran itu sebenarnya mau Ananda  ajak kemana saja bisa, ketika Ananda  dalam keadaan salah, maka akan Ananda  buat alasan itu menjadi benar alias pembelaan diri. Maka pikiran negatif akan selalu muncul karena didukung oleh akal yang dibenarkan oleh diri sendiri. “udah gaa usah ke sekolah, toh kalo mau belajar bisa lihat google, di youtobe juga karena masa depan tidak ditentukan dengan harus sekolah. udah ga usah kerja, toh rezeki udah ada yang ngatur”. itu adalah plausible, yang buruk, yang negatif, yang jelek bisa Ananda  carikan argumen biar tetap terlihat positif. padahal semua pemikiran itu kurang tepat. 

Keempat point ini adalah ciri-ciri dari pikiran negatif yaitu yang otomatis muncul, mendistorsi realitas, menghalangi keinginan-keinginan baikmu, dan Ananda  anggap masuk akal. Padahal sebenarnya semua itu harus dihilangkan dalam dirimu. Jadi jika Ananda  melihat sesuatu, harus dipertanyakan dulu apakah ini ada sisi positifnya, atau hanya negatif saja? semuanya harus dipikirkan dan dipertimbangkan terlebih dahulu, agar pikiran negatif tidak menetap atau mendominasi dalam kehidupanmu, karena dengan banyaknya pikiran negatif, akan menyiksa dirimu sendiri.

 


Sumber: https://www.berkatakurnanjaya.com/tag/dirimu/

sayangilah dirimu sendiri, karena tidak akan ada yang lebih sayang terhadapmu kecuali dirimu sendiri!

****sumber: https://man1kotablitar.sch.id/jangan-menyiksa-dirimu-dengan-pikiranmu-sendiri-dr-fahruddin-faiz/

*) Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Pangalengan, Ibu rumah tangga pemerhati masalah remaja


5 komentar:

  1. terimakasih literasi nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. sekar xi ips 2 terimakasih atas literasinya 🙏

    BalasHapus
  3. terimakasih literasi nya ini sangat menggambarkan saya

    BalasHapus
  4. Terima kasih literasinya, relate dengan apa yang saya alami

    BalasHapus

RELIGIUSITY

  AMALAN DAN PERISTIWA DI BULAN DZULQA’DAH Oleh: Asep Istiqlal, S.Pd   Umat Islam harus semakin mengenal bulan yang diagunakan. Karen...