Perkembangan
Kina di Pangalengan
Oleh: Rifki Rahman Hakim. S.Pd *)
Kita sudah tahu Pangalengan merupakan daerah Perkebunan teh yang sangat luas, tahukah kamu sebelum menajdi hamparan kebun the yang sangat luas, pangalengan juga pernah menjadi pemasok Kina terbesar loh… yuk kita acari tahu.
Sumber: Foto bersama Panjaga Makam Boscha di Malabar (Dokumen Pribadi)
Oh ya ada yang tahu gak pohon kina itu apa?
Pohon Kina dapat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria akibat
parasit yang menetap di dalam perut nyamuk betina yang terinfeksi dan
disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Kina secara efektif bekerja
dengan membunuh parasit malaria yang menetap di dalam sel darah merah setelah
memasuki tubuh manusia
Franz
Willem Junghuhn yang selanjutnya di sebut Junghuhn, terlahir di kota Mansfeld
di pinggir pegunungan Harz Jerman, ia Putra Sulung seorang dokter dan pemangkas
rambut Wilhem Federich Junghuhn dan Istrinya Cathrine Marrie Junghuhn.
Ekspedisi
pertama Junghuhn 11 Juli sampai 23 agustus 1837
menelusuri Jawabarat, (Pelabuhan Ratu, Priangan, Cirebon) dan meneliti
gunung-gunung berapi (Patuha, Tangkuban Perahu, Guntur, Papandaian Galunggung
dan ciremai).Menurut
Sumber: Kursi Koleksi Mess Pasir Junghuhn (Dokumen Pribadi)
Franz
W. Junghuhn merupakan perintis penanaman kina di Indonesia. Ia merintisnya di
sejumlah daerah pegunungan di Wilayah Priangan Jabar mulai sekitar tahun 1830.
Belakangan, usaha yang dirintisnya itu mampu membawa harum nama daerah
Priangan, dengan sempat menjadi pemasok utama kina dunia,. Dengan masih adanya
Kina-kina di daerah Priangan mengundang kontroversi dikalangan masyarakat.
Masyarakat Lembang mengklaim bahwa asal mula Junghuhn menanam kina adalah di
daerahnya yakni di Jayagiri yang sekarang menjadi Taman Junghuhn untuk
mengenang Jasanya di daerah lembang
Mungkin
benar pendapat masyarakat sekitar bisa saja tanaman kina yang ada di daerah
priangan tersebut memang ditanam oleh junghuhn, namun waktunya yang berbeda.
Dari keterangan buku yang sempat di baca pada saat mengunjungi makam junghuhn,
Sebelum 1832 Junghuhn telah mennjelajahi Gunung Malabar, yang dapat disimpulkan
bahwa junghuhn telah mengenal daerah Malabar di Pangalengan, Jika di lihat dari
tahun berdirinya Pabrik Kina di Cikembang adalah 3 April 1896, Keterangan
Narasumber didirikanya Pabrik Kina adalah setelah ada Kina di daerahnya,
sehingga dapat di simpulkan sebelum 1896 kina telah tumbuh di daerah cikembang,
kecamatan kertasari kabupaten Bandung.
Sumber: Foto Musieum Kina di Cikembang, Kertasarie (Dokumen Pribadi)
Terlepas
dari opini masyarakat tanaman kina memang sempat menjadi sesuatu yang berharga
pada masanya yang memberikan kontribusi
bersar pada masyarakat di sekitar Bandung khususnya masyarakat Bandung selatan.
2. Pekembangan
Perkebunan Kina
Tanaman
kina yang di tanam oleh Dr. Franz Wilhelm Junghuhn merupakan tanaman obat yang
di butuhkan, namun perkembangannya tidak semulus yang di banyangkan, dengan
beberapa tahap penelitian dan percobaan dengan waktu yang lumayan lama, dengan
di bantu oleh 6 orang pembantunya yang sama-sama berpropesi Dokter ahli botani
salah satunya yang bernama Dr Karl Justus Hasskarl, pada saat itu berhasil
mengembangkan kina di daerah Bandung selatan, bila di lihat dari sudut pandang
zaman sekarang daerah itu termasuk dalam wilayah administratif Pangalengan.
Sumber: Perkebunan Kina di wilayah Bandung Sekatan (https://asiangames.antaranews.com/foto/783033/kebun-kina-terluas-di-indonesia)
Tanaman
kina ini pada awalnya di tanam hanya di sebuah lahan yang lebih pantas disebut
“kebun” yang terleak di daerah Lembang, perlahan-lahan menajdi sebuah bahan
untuk berbisnis yakni menjadi perkebunan yang mulai meluas di daerah Bandung,
lebih tepatnya pada tahun 1896 yakni setalah Dr Junghuhn meninggal dunia pada
tahun 1864 pabrik kina didirikan, hal ini menandai sejarah industri farmasi di
Indonesia. Bisnis ini berkembang dengan tututan kebutuhan farmasi yang memang
sangat diperlukan pada saat itu.
Dengan
factor kebutuhan farmasi, factor lain berkembangnya kina di Bandung yaitu
tanaman kina dan industrinya berkembang dan terkenal di Amerika, sehingga
Junghuhn ingin mengembangkan tanaman ini karena akan membantu dan menambah
daftar obat yang digunakan dalam pengobatan di daerah Bandung pada masa itu.
Dibawah kekuasaan Belanda perkebunan kina semakin meluas, salah satunya di
kampung Cikembang daerah Bandung selatan berdiri perkebunan kina, lebih
teptanya tanggal 3 April tahun 1896 oleh Belanda dengan teknologi penanaman
yang diwariskan oleh Junghuhn dan pengaruh teknologi penanaman Belanda juga.
Perkebunan
kina tidak lepas dari peran Junghuhn yang ingin membuktikan pemahamannya bahwa
keadaan geografis Priangan cocok untuk
tanaman kina, bukan hanya di Amerika saja.
3. Masa
Keemasan Perkebunan Kina
Perkebunan kina yang berkembang
pesat karena kebutuhan obat-obatan yang berbahan dasar dari kina lebih di
butuhkan, mendorong kina berkembang lebih besar lagi, perkebunan kina lebih
meluas hingga keseluruhan daerah Bandung selatan, Pabrik kina menjamur di
berbagai bagian Perkebuanan kina yang menyebabkan harga kina pada saat itu
yaitu tahun 1930-1950an hasil panen perkebunan kina di ibaratkan hasil jual
10kg kulit kina siap produksi, bisa membeli mobil yang cukup mewah
Semua
ini membuktikan bahwa tanaman kina yang dapat mensejahterakan manusia yang
bergelut padanya diberikan kehidupan yang layak tidak memandang pribumi dn
pihak Belanda melainkan seluruh manusia yang hidup untuk mengurusi kina
tersebut. Keaadaan ini sangat pantas dimasukan kedalam periode keemasaan
tanaman kina di Indonesia.
Sumber: Pabrik KIna Terakhir di Bandung (https://bandungbergerak.id/foto/detail/160/pabrik-kina-terakhir-di-priangan)
Mengingat
teori Toynbee, bahwa dalam kehidupan akan mengalami siklus yaitu perkemabangan
atau awal mula dan akan mengalami masa kejayaan dan akan diikuti dan diakhiri
oleh kerumtuhan. Begitupula dalan perkalanan Perkebunan kina di Indonesia
mengalami siklus tersebut, setelah mengalami saat keemasan, perkebunan kina
mengalami kemunduran yaitu pasca kemerdekaan Indonesia, setelah peristiwa
penting bagi bangsa Indonesia itu perkebunan tanaman kina warisan Dr Franz
Wilhelm Junghuhn ini mengalami kemunduran yang diawali pada saat di kusai oleh
jepang hingga nasionailisasi perkebunan dan pabrik kina ini bangkrut secara
perlahan dan puncaknya pada tahun 1980 salah satu perkebunan kina dan pabriknya
di tutup secara resmi, dan menyisakan satu pabrik yang masih aktif hingga saat
ini yaitu pabrik famasi Kimia Farma. Selain itu pamor kina terkalahnkan oleh
pekebunan Teh yang dikembangkan oleh Boscha. Bekas perkebunan kina ini kini
beralih fungsi menjadi lahan pertanian sayuaran dan perkebunan teh .
Daftar
Pustaka
Aan,
interview by Lucy Rizki. Sipakah Junghuhn (Pebruari 21, 2013).
Abdurahman,
Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2007.
Ade,
interview by Ficky Ziaul Haque. Bagaimana Sejarah Kampung Kina (Maret 2,
2013).
Agus,
interview by Tiara. Siapa yang membawa kina ke Cikembang (Maret 3, 2013).
Enjang,
interview by Rifki. Apa Saja peranan Junghuhn di sekitar Wilayah Pangalengan
(Maret 2, 2013).
H.Usep,
interview by Tiara. Bagaimana produksi Kina (Maret 3, 2013).
Opin,
interview by Ficky Ziaul. Bagaimana peranan Junghuhn di Pangalengan? (Maret 2,
2013).
Renate
Steragel, Gerhard Aust. Franz Willhem Junghuhn (1809-1864) Pameran
Memperingati 200 tahun peneliti Pulau Jawa. Jakarta: Goethe Institut Jakarta
dan Eramus Jakarta, 2009.
Sjamsudin,
Helius. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2007.
Teti,
Euis, interview by Rifki Rahman. Awal mula kina di Indonesia (Maret 2, 2013).
Teti,
Euis, interview by Lucy Rizky. Bagaimana Sejarah Rumah Sakit Pasir Junghuhn
(Maret 2, 2013).
Uep,
interview by Tiara. Sejarah Perkebunan Kina Cikembang (Maret 3, 2013).
Terima kasih bapaa untuk literasi dan ilmunya hari ini
BalasHapusterimakasi paa untuk literasi pagi inii
BalasHapusterimakasih bapaa untuk literasi pagi ini
BalasHapusTerima kasih ilmu hr ini (M.Farrel Aqil kelas XC)
BalasHapus