Selasa, 02 April 2024

HISTORYCA

 

Perkembangan Kina di Pangalengan

Oleh: Rifki Rahman Hakim. S.Pd *)


Kita sudah tahu Pangalengan merupakan daerah Perkebunan teh  yang sangat luas, tahukah kamu sebelum menajdi  hamparan kebun the yang sangat luas, pangalengan juga pernah menjadi pemasok Kina terbesar loh…  yuk kita acari tahu.

 


Sumber: Foto bersama Panjaga Makam Boscha di Malabar (Dokumen Pribadi)

Oh ya ada yang tahu gak pohon kina itu apa? Pohon Kina dapat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria akibat parasit yang menetap di dalam perut nyamuk betina yang terinfeksi dan disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Kina secara efektif bekerja dengan membunuh parasit malaria yang menetap di dalam sel darah merah setelah memasuki tubuh manusia

1.    Asal- usul Kina di Bandung

Franz Willem Junghuhn yang selanjutnya di sebut Junghuhn, terlahir di kota Mansfeld di pinggir pegunungan Harz Jerman, ia Putra Sulung seorang dokter dan pemangkas rambut Wilhem Federich Junghuhn dan Istrinya Cathrine Marrie Junghuhn. (Renate Steragel 2009) Junghuhn adalah seorang dokter, peneliti berkebangsaan jerman dan juga perintis penanaman pohon kina di Hindia Belanda, awal mula ke Hindia Belanda Junghuhn mendarat di Batavia 18 oktober 1835, selanjutnya Junghuhn bekerja sebagai dokter di rumasakit tentara Welthevreden ( yang sekarang menteng).

Ekspedisi pertama Junghuhn 11 Juli sampai 23 agustus 1837  menelusuri Jawabarat, (Pelabuhan Ratu, Priangan, Cirebon) dan meneliti gunung-gunung berapi (Patuha, Tangkuban Perahu, Guntur, Papandaian Galunggung dan ciremai).Menurut (Aan 2013) (Penjaga Makam Junghuhn, Tuan junghuhn Selama di Lembang mengembangkan Bibit Kina di daerah  Jayagiri selanjutnya Bibit dari Jaya Giri tersebut  di bawa ke Pagalengan dan di kembangkanya menjadi Tanaman Kina. Hal ini dapat terlihat dengan maraknya Perkebunan-perkebunan Kina di sekitar Pangalengan  yang sekarang di alih pungsikan menjadi perkebunan teh.

 


Sumber: Kursi Koleksi Mess Pasir Junghuhn (Dokumen Pribadi)

Franz W. Junghuhn merupakan perintis penanaman kina di Indonesia. Ia merintisnya di sejumlah daerah pegunungan di Wilayah Priangan Jabar mulai sekitar tahun 1830. Belakangan, usaha yang dirintisnya itu mampu membawa harum nama daerah Priangan, dengan sempat menjadi pemasok utama kina dunia,. Dengan masih adanya Kina-kina di daerah Priangan mengundang kontroversi dikalangan masyarakat. Masyarakat Lembang mengklaim bahwa asal mula Junghuhn menanam kina adalah di daerahnya yakni di Jayagiri yang sekarang menjadi Taman Junghuhn untuk mengenang Jasanya di daerah lembang (Aan 2013) Masyarakat Pangalengan Mengklaim bahwa jughuhn yang pertama menanam kina adalah di daerahnya yakni di daerah pasir junghuhn kecamatan pangalengan sehingga namanya pun di abadikan menjadi nama salah satu tempat di kecamatan pangalengan seperti rumasakit pasir junghuhn, Kp. Pasir Junghuhn, PTPN VIII Pasir Junghuhn hingga Kampung Kina. (Teti, Awal mula kina di Indonesia 2013) di Cikembang, kecamatan Kertasari juga mengklaim bahwa Kina yang pertama ditanam junghuhn adalah di daerah cikembang sehigga pada saat ini  perkebunan kina yang ada di daerah tersebut dijadikanya sebuah museum kina. (Agus 2013)

Mungkin benar pendapat masyarakat sekitar bisa saja tanaman kina yang ada di daerah priangan tersebut memang ditanam oleh junghuhn, namun waktunya yang berbeda. Dari keterangan buku yang sempat di baca pada saat mengunjungi makam junghuhn, Sebelum 1832 Junghuhn telah mennjelajahi Gunung Malabar, yang dapat disimpulkan bahwa junghuhn telah mengenal daerah Malabar di Pangalengan, Jika di lihat dari tahun berdirinya Pabrik Kina di Cikembang adalah 3 April 1896, Keterangan Narasumber didirikanya Pabrik Kina adalah setelah ada Kina di daerahnya, sehingga dapat di simpulkan sebelum 1896 kina telah tumbuh di daerah cikembang, kecamatan kertasari kabupaten Bandung.

 


Sumber: Foto Musieum Kina di Cikembang, Kertasarie (Dokumen Pribadi)

Terlepas dari opini masyarakat tanaman kina memang sempat menjadi sesuatu yang berharga pada  masanya yang memberikan kontribusi bersar pada masyarakat di sekitar Bandung khususnya masyarakat Bandung selatan.

2.    Pekembangan Perkebunan Kina 

Tanaman kina yang di tanam oleh Dr. Franz Wilhelm Junghuhn merupakan tanaman obat yang di butuhkan, namun perkembangannya tidak semulus yang di banyangkan, dengan beberapa tahap penelitian dan percobaan dengan waktu yang lumayan lama, dengan di bantu oleh 6 orang pembantunya yang sama-sama berpropesi Dokter ahli botani salah satunya yang bernama Dr Karl Justus Hasskarl, pada saat itu berhasil mengembangkan kina di daerah Bandung selatan, bila di lihat dari sudut pandang zaman sekarang daerah itu termasuk dalam wilayah administratif Pangalengan.

 


Sumber: Perkebunan Kina di wilayah Bandung Sekatan (https://asiangames.antaranews.com/foto/783033/kebun-kina-terluas-di-indonesia)

Tanaman kina ini pada awalnya di tanam hanya di sebuah lahan yang lebih pantas disebut “kebun” yang terleak di daerah Lembang, perlahan-lahan menajdi sebuah bahan untuk berbisnis yakni menjadi perkebunan yang mulai meluas di daerah Bandung, lebih tepatnya pada tahun 1896 yakni setalah Dr Junghuhn meninggal dunia pada tahun 1864 pabrik kina didirikan, hal ini menandai sejarah industri farmasi di Indonesia. Bisnis ini berkembang dengan tututan kebutuhan farmasi yang memang sangat diperlukan pada saat itu.

 



Sumber: Lampu  Mess Pasir Junghunn dan Pisau Kina Peninggalan Belanda Dokumen Pribadi

Dengan factor kebutuhan farmasi, factor lain berkembangnya kina di Bandung yaitu tanaman kina dan industrinya berkembang dan terkenal di Amerika, sehingga Junghuhn ingin mengembangkan tanaman ini karena akan membantu dan menambah daftar obat yang digunakan dalam pengobatan di daerah Bandung pada masa itu. Dibawah kekuasaan Belanda perkebunan kina semakin meluas, salah satunya di kampung Cikembang daerah Bandung selatan berdiri perkebunan kina, lebih teptanya tanggal 3 April tahun 1896 oleh Belanda dengan teknologi penanaman yang diwariskan oleh Junghuhn dan pengaruh teknologi penanaman Belanda juga. (Uep 2013) Pada saat itu perkebunan kina ini masih mengirim hasil panennya ke Pabrik kina yang ada di Bandung, namun seiring perkembangan yang cukup pesat, perkebunan ini membangun Pabrik sendiri yang didirikan oleh Belanda di kampung tersebut. Perkebunan dan Pabrik ini memperkerjakan penduduk pribumi sekitar kampung tersebut, sehingga sampai saat ini pandangan penduduk kampung Cikembang pada saat ini menganggap bahwa kesejahteraan penduduk disana lebih sejahtera di bawah kekuasaan Belanda di banding Jepang dan masa kemerdekaan saat ini.

Perkebunan kina tidak lepas dari peran Junghuhn yang ingin membuktikan pemahamannya bahwa keadaan geografis  Priangan cocok untuk tanaman kina, bukan hanya di Amerika saja.

3.    Masa Keemasan Perkebunan Kina

            Perkebunan kina yang berkembang pesat karena kebutuhan obat-obatan yang berbahan dasar dari kina lebih di butuhkan, mendorong kina berkembang lebih besar lagi, perkebunan kina lebih meluas hingga keseluruhan daerah Bandung selatan, Pabrik kina menjamur di berbagai bagian Perkebuanan kina yang menyebabkan harga kina pada saat itu yaitu tahun 1930-1950an hasil panen perkebunan kina di ibaratkan hasil jual 10kg kulit kina siap produksi, bisa membeli mobil yang cukup mewah (H.Usep 2013). Hingga penduduk sekitar menyebut tanaman ini adalah “Tanaman Emas”. (H.Usep 2013).  Hal ini berdapak pada kesejahteraan penduduk sekitar yang perekonomiannya mendekati sejahtera dan mampu, karena apada saat itu di daerah perkebunan kina Belanda tidak memberlakukan kerja paksa, melainkan di gaji selayaknya karyawan.

Semua ini membuktikan bahwa tanaman kina yang dapat mensejahterakan manusia yang bergelut padanya diberikan kehidupan yang layak tidak memandang pribumi dn pihak Belanda melainkan seluruh manusia yang hidup untuk mengurusi kina tersebut. Keaadaan ini sangat pantas dimasukan kedalam periode keemasaan tanaman kina di Indonesia.

 


Sumber: Pabrik KIna Terakhir di Bandung (https://bandungbergerak.id/foto/detail/160/pabrik-kina-terakhir-di-priangan)

Mengingat teori Toynbee, bahwa dalam kehidupan akan mengalami siklus yaitu perkemabangan atau awal mula dan akan mengalami masa kejayaan dan akan diikuti dan diakhiri oleh kerumtuhan. Begitupula dalan perkalanan Perkebunan kina di Indonesia mengalami siklus tersebut, setelah mengalami saat keemasan, perkebunan kina mengalami kemunduran yaitu pasca kemerdekaan Indonesia, setelah peristiwa penting bagi bangsa Indonesia itu perkebunan tanaman kina warisan Dr Franz Wilhelm Junghuhn ini mengalami kemunduran yang diawali pada saat di kusai oleh jepang hingga nasionailisasi perkebunan dan pabrik kina ini bangkrut secara perlahan dan puncaknya pada tahun 1980 salah satu perkebunan kina dan pabriknya di tutup secara resmi, dan menyisakan satu pabrik yang masih aktif hingga saat ini yaitu pabrik famasi Kimia Farma. Selain itu pamor kina terkalahnkan oleh pekebunan Teh yang dikembangkan oleh Boscha. Bekas perkebunan kina ini kini beralih fungsi menjadi lahan pertanian sayuaran dan perkebunan teh .

 *) Penulis Guru Sejarah di SMA Negeri 1 Pangalengan, Enterpreneur di bidang Travel Haji & Umroh, Produk Makanan Olahan, pelaku di dunia film/hiburan, Alumi SM3T bertugas di SMAN 1 Kefamenanu Nusa Tenggara Timur.

Daftar Pustaka

Aan, interview by Lucy Rizki. Sipakah Junghuhn (Pebruari 21, 2013).

Abdurahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2007.

Ade, interview by Ficky Ziaul Haque. Bagaimana Sejarah Kampung Kina (Maret 2, 2013).

Agus, interview by Tiara. Siapa yang membawa kina ke Cikembang (Maret 3, 2013).

Enjang, interview by Rifki. Apa Saja peranan Junghuhn di sekitar Wilayah Pangalengan (Maret 2, 2013).

H.Usep, interview by Tiara. Bagaimana produksi Kina (Maret 3, 2013).

Opin, interview by Ficky Ziaul. Bagaimana peranan Junghuhn di Pangalengan? (Maret 2, 2013).

Renate Steragel, Gerhard Aust. Franz Willhem Junghuhn (1809-1864) Pameran Memperingati 200 tahun peneliti Pulau Jawa. Jakarta: Goethe Institut Jakarta dan Eramus Jakarta, 2009.

Sjamsudin, Helius. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2007.

Teti, Euis, interview by Rifki Rahman. Awal mula kina di Indonesia (Maret 2, 2013).

Teti, Euis, interview by Lucy Rizky. Bagaimana Sejarah Rumah Sakit Pasir Junghuhn (Maret 2, 2013).

Uep, interview by Tiara. Sejarah Perkebunan Kina Cikembang (Maret 3, 2013).

 

4 komentar:

  1. Terima kasih bapaa untuk literasi dan ilmunya hari ini

    BalasHapus
  2. terimakasi paa untuk literasi pagi inii

    BalasHapus
  3. terimakasih bapaa untuk literasi pagi ini

    BalasHapus
  4. Terima kasih ilmu hr ini (M.Farrel Aqil kelas XC)

    BalasHapus

SAINSTOLOGY

  FORENSIK, ILMU PENGGUNGKAP MISTERI KEJAHATAN Oleh: Redaksi Literatsmansa Ananda yang baik, Setiap terjadi peristiwa kejahatan yang men...