Selasa, 19 Maret 2024

PSIKOLOGICA

 

DINAMIKA KESEHATAN MENTAL REMAJA

Oleh : Didin Suyadi ,S.Pd. *)



MASA REMAJA

§  Masa Peralihan Menjadi dewasa

§  Teori Erikson è masa pencarian identitas (11-18 th)

§  Perubahan sangat cepat (fisik, psikologis, sosial)

§  Organ seks mulai matang, diikuti ketertarikan lawan jenis

§  Membingungkan è kecepatan perubahan kadang lebih tinggi dari kecepatan menyesuaikan diri

§ 
Rawan terjadi badai psikologis è berujung pada distres dan gangguan mental

 


KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS REMAJA

§  Ketidakstabilan emosi, emosional

§  Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.

§  Cenderung menentang seseorang yang dituakan

§  Lebih impulsive (mudah melakukan hal tanpa pertimbangan yang matang) dan mudah terpengaruh hal baru

§  Senang bereksperimentasi dan bereksplorasi (mencoba hal baru), .

§  Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. è idealisme tinggi

§  Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

§  Dorongan untuk menarik perhatian lawan jenis, dan rasa bersaing yang tinggi

 

 


 

 

MENGENAL GEN Z DAN ALFA

Generasi Z                    : generasi yang lahir dari tahun 1995-2010,
Generasi alpha              : lahir setelah tahun 2010.
èKeduanya adalah generasi yang akrab dengan teknologi.

              Karakteristik Positif

§  Multitasking (dapat melakukan banyak pekerjaan sekaligus)

§  Penguasaan teknologi lebih cepat

§  Berpikiran terbuka, lebih toleran

§  Ambisius, bercita-cita besar

§  Mempertimbangkan banyak hal dan info dalam memutuskan è karena akses lebih baik

Karakteristik Negatif

§  Mengumbar privasi

§  Tingkat cemas dan stres cenderung tinggi, mudah merasa insecure (minder)

§  FOMO (Fear of Missing Out) è takut ketinggalan tren, mudah terpengaruh)

§  Mudah mengeluh dan self proclaimed è strawberry generation (kreatif tapi mudah menyerah)

 

TANTANGAN REMAJA SAAT INI

  • Tuntutan yang tinggi dan cepat è Hustle Culture
  • Budaya ingin Instan
  • Sandwich Generation (generasi yang harus menanggung 2 generasi lainnya, yaitu orang tua dan anaknya)
  • Banjir Informasi è lebih cepat dari yang bisa dicerna
  • Lingkungan yang makin egoistic (mengedepankan ego)

 


 

RESIKO YANG DAPAT TERJADI

  • Mudah stres, mudah insecure (minder), yang dapat berujung pada gangguan mental
  • Tidak mengenal diri,  krisis identitas
  • Kurang mampu mengelola dan mengekspresikan perasaan
  • Kurang terampil dalam hubungan interpersonal è sopan santun yang luntur è relasi terganggu

 

MASALAH GANGGUAN JIWA YANG SERING MUNCUL PADA REMAJA

Jenis masalah

Gejala/suasana psikologis yang timbul

Depresi

 

          Gangguan suasana perasaan yang ditandai dengan hilangnya minat dan tenaga dan perasaan yang sedih, tidak bergairah, hilangnya harapan dan pandangan pesimis tentang masa depan

           

Gangguan Cemas

          Gangguan jiwa berupa perasaan cemas, atau takut berlebihan, disertai gejala seperti sulit tidur, mimpi buruk, gangguan emosi, hingga gangguan fisik seperti mudah lelah, berdebar-debar, selera makan turun

 

Fenoma Self Harm

          Yaitu fenomena menyakiti diri sendiri karena merasa kebingungan dan kewalahan dengan emosinya yang meluap-luap

 

 

FENOMENA SELF HARM ( MENYAKITI DIRI )

  • Akibat ketidakmampuan mengenali, memahami, serta mengelola emosinya ketika ada masalah sehingga menimbulkan sakit yang abstrak (tidak jelas) di hatinya è menimbulkan penderitaan
  • Memilih melukai diri (sering pada bagian tubuh yang tertutup)è “mengubah” nyeri hati yang abstrak menjadi nyeri fisik yang lebih konkret (nyata), sehingga lebih mudah dihadapi


Yang sering dilakukan : cutting (memotong atau sayat), mencakar diri, atau membenturkan

       Ironisnya, ketika nyeri fisik menghilang, hati kembali tak nyaman è

       Self harm dianggap sebagai jalan pintas, sehingga makin tak terlatih untuk memahami dan mengelola emosinya secara produktif è jadi maladaptif, bukan solutif

APA YANG DILAKUKAN JIKA MENEMUKAN REMAJA DENGAN KECENDERUNGAN SELF HARM ?

  • Tetap tenang, tidak panik
  • Beri kesempatan untuk bercerita atau meluapkan emosi
  • Tidak menghukumi, menstigma, atau menasehati terlalu cepat, sebelum benar-benar memahami
  • Terima mereka, dan beri jaminan bahwa kita siap membantunya.
  • Arahkan pada penangananan yang tepat, termasuk meminta bantuan terapis professional (psikolog / psikiater


BAGAIMANA PENCEGAHAN PRILAKU SELF HARM ?

  • Pahami kebutuhan anak-anak kita
  • Menjadi teman yang baik dan memahami sudut pandang mereka
  • Beri kesempatan dan kepercayaan yang cukup untuk menyampaikan perasaan dan menyelesaikan masalah mereka sendiri
  • Mengajari dan melatih cara mengenali, memahami, mengelola dan mengekspresikan emosi yang baik sejak dini

KETERAMPILAN MENGELOLA EMOSI

  • Emosi yang tidak terkendali dapat membuat seseorang kewalahan dan  tidak dapat berpikir jernih, karena kemampuannya berlogika terbutakan oleh emosi
  • Hal ini membuat seseorang kesulitan untuk menyelesaikan masalah, dan cenderung melakukan sesuatu yang kemudian disesali
  • Ada beberapa cara untuk membantu kita mengelola emosi berlebihan,   salah satunya dengan memanfaatkan indera kita untuk fokus dan kembali tenang, hingga emosi benar2 terkendali

TEKNIK MENENANGKAN DIRI ( 1 )

  • Luangkan waktu sejenak, manfaatkan semua indera kita untuk kembali fokus, tenang, dan mengendalikan emosi
    • Mata : cari 1 hal yang paling nyaman dilihat, fokus pada warnanya, teksturnya, bentuknya, pertahankan beberapa saat hingga benar-benar fokus.              Bisa juga melihat foto di HP yang bisa menenangkan.
    • Telinga : coba dengarkan suara apapun yang bisa didengar (suara burung, angin, motor, mesin, nada, murottal Al-Quran) dan fokus padanya.
    • Hidung : cari 1 hal yang bisa dicium dengan hidung kita boleh apa saja,      lalu fokus. Jika perlu, cobalah untuk menerka bau apa saja yang ada cium.        Jika diperlukan, boleh menyimpan beberapa kapas yang telah ditetesi bau    yang kita sukai, taruh dalam wadah plastik, dan digunakan saat dibutuhkan

TEKNIK MENENANGKAN DIRI ( 2 )

  • Kulit
    • Rasakan sesuatu dengan kulit kita, dan cermati sensasinya. Boleh dengan memegang dan meraba sesuatu, mengipasi diri sendiri, atau bahkan mandi dengan air hangat atau menutup diri dengan selimut. Fokuslah pada perasaan yang ada di kulit.
  • Lidah
    • Rasakan sensasi rasa dengan lidah kita. Boleh dengan bantuan makanan, minuman, atau permen, yang paling mudah ditemukan. Fokuslah disana beberapa saat
  • Gerak :
    • Gerakkan bagian-bagian tubuh dengan jalan kaki atau senam. Emosi yang berlebihan dapat ditenangkan dengan gerakan-gerakan tubuh

MENINGKATKAN TOLERANSI TERHADAP DISTRES

  • Distres adalah stress pada seseorang kearah negative. Beberapa orang, karena berbagai sebab, memiliki toleransi terhadap distres yang rendah, sehingga mudah jatuh dalam kondisi putus asa, dan akhirnya mengalami gangguan mental, seperti depresi, cemas bahkan tak jarang melakukan self harm
  • Toleransi terhadap distres sangat diperlukan agar seseorang tidak mudah merasa panic dan tidak berdaya ketika menghadapi permasalahan, serta memberinya ketenangan untuk menghadapinya secara produktif
  • Toleransi terhadap distress dapat ditingkatkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dnegan metode ACCEPTS, akronim dari Activities, Contributing, Comparisons, Emotions, Pushing Away, Thoughts, Sensations.

 

TEKNIK ACCEPTS UNTUK MENGELOLA STRESS

Teknik

Alternatif solusi

Activities (beraktifitas

 

          Sibukkan diri dengan aktivitas yang bisa dinikmati

Contributing (berkontribusi membantu

 

          Membantu orang lain yang membutuhkan dapat membuat kita merasa lebih baik dan bermanfaat

 

Comparisons (membandingkan

 

          Bandingkan keadaan kita dengan orang lain yang di bawah kita, agar lebih bersyukur

 

Emotions (yang berkebalikan

 

          Jika merasa sedih, lakukan hal2 yang menyenangkan, seperti melihat foto atau film yang lucu dan menyenangkan

 

Pushing away (mengalihkan)

 

          Mengalihkan/ meletakkan masalah untuk sementara secara sadar, untuk memberi kesempatan diri untuk istirahat dan menenangkan diri

 

Thoughts  (menyibukkan pikiran)

 

          Menyibukkan diri dengan kegiatan santai, namun membuat kita berpikir, seperti mengitung 1-10, atau memainkan puzzle

 

Sensations (Merasakan)

 

          Menyibukkan diri dengan kegiatan santai, namun membuat kita berpikir, seperti mengitung 1-10, atau memainkan puzzle

 

 

KESIMPULAN

§  Remaja adalah kelompok usia penuh potensi sekaligus penuh tantangan, terlebih generasi z dan alfa, yang sangat akrab dengan teknologi

§  Tak jarang, perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja    bukan sepenuhnya salah mereka, namun juga andil dari orang-orang di sekitar mereka.

§  Karena itu, marilah kita lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan mental mereka, serta memberikan mereka ruang yang cukup untuk berkembang

§  Keterampilan untuk mengenali dan mengelola emosi, serta tolerasi terhadap stres adalah kemampuan dasar yang sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan, sehingga perlu dilatih sejak dini




Sumber : Forum Komunikasi Kesehatan Indonesia ( FKKI ) tahun  2024

*) Guru Layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Pangalengan, praktisi Komunikasi masa

1 komentar:

MENTAL HEALTH

SMILING DEPRESSION Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I *)   Sumber: https://www.kompasiana.com/mutiarafirdaus3010/640d856a08a8b54ff7756e...