SEJARAH SISTEM ANGKA BINER
Oleh: Edi Supiandi, S.Pd., M.M.Pd *)
Dunia telah berkembang pesat seiring berjalannya waktu
mulai dari mekanika sederhana hingga permodelan kuantum yang canggih.
Satu-satunya hal yang tidak berubah adalah sistem angka desimal yang merupakan
sistem utama yang digunakan manusia untuk perhitungan sejak seratus tahun yang
lalu. Namun, komputer dan kemajuan teknologi lainnya memicu kebutuhan akan
sistem nomor yang lebih canggih dan berteknologi. Inilah yang mendorong
lahirnya sistem angka biner.
Sistem
bilangan biner tampaknya menjadi yang paling sederhana. Dalam sistem bilangan
ini, 2 adalah dasar dari sistem. Hal ini berarti bahwa hanya dua digit, yaitu 0
atau 1 yang muncul dalam sistem. Saat ini, sistem angka ini digunakan di setiap
komputer digital. Dua digit, 1 dan 0,
dianggap sebagai dua status (hidup/mati) dan status ini digunakan untuk
membawa instruksi dan menyimpan data di komputer. Secara umum, elemen ini hanya
mewakili satu bit yang disebut sebagai
digit biner.
Mari kita menyimak sejarah singkat sistem bilangan biner. Apakah Anda tahu tentang komputer pertama? Komputer pertama yang disebut Electronic Numerical Integrator and Calculator (ENAIC) ditemukan sekitar tujuh puluh satu tahun yang lalu dan dibangun di University of Pennsylvania. Komputer tersebut menggunakan sistem bilangan biner yang telah ditinggalkan selama hampir tiga abad sebelum digunakan dalam komputer tersebut.
Pada 1701, Gottfried Wilhelm Leibniz yang merupakan
salah satu orang yang ikut menciptakan Calculus, menulis sebuah makalah
berjudul D’une Nouvelle Science Des Nombres tentang penemuannya. Makalah itu
diserahkan ke Akademi Paris. Tapi, butuh dua puluh tahun lagi untuk penemuan
itu terjadi seperti yang dibutuhkan beberapa ratus tahun untuk mengembangkan
konverter biner. Menurut literatur yang tersedia pada subjek, 1796 adalah
pertama kalinya entri aritmatika biner dilaporkan. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa
sistem bilangan biner lahir tepat sebelum awal abad ke-19. Sekitar 200 SM,
Pingala, seorang penulis India, memperkenalkan konsep matematika canggih yang
menggambarkan metrik dan dengan demikian, ia memberi deskripsi dari sistem
bilangan biner untuk pertama kalinya.
hasilnya : 1002 + 1012 = 10012 dan 10012
adalah ( 1 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) +
( 1 x 20 ) = 9
Cara
lain merobah bilangan desimal menjadi bilangan radik lain dapat dilakukan
dengan cara pembagian yang terus menerus. Bilangan desimal tersebut di bagi
dengan radik/basis bilangan baru yang dikehendaki, terus menerus sampai habis
atau sampai hasilnya sama dengan nol ( “0” ).
Demikian
sejarah Biner dan sekilas contoh
perhitungan yang merupakan cikal bakal dari era digital yang sudah sangat
pesat di era industri 5.0 sekarang ini, semoga kita tetap bersemangat dalam
mempelajari Ilmu-ilmu murni yang menjadi dasar dari kemampuan ilmu pengetahuan
selanjutnya, diharapkan kita bukan hanya sebagai generasi “Penikmat Aplikasi”
saja tapi kita harus mampu sebagai
generasi pencipta aplikasi yang didasari ilmu-ilmu murni khususnya Matematika .
Diolah dari berbagai sumber
*) Guru Matematika SMA Negeri 1 Pangalengan, penggiat belajar matematika mudah melalui link https://www.youtube.com/@edisupiandismanpln4041
terimakasih pa sangat bermanfaat literasi nya (alyka amalia xi ips 2 )
BalasHapusIni tulisan yang sangat bagus
BalasHapusAlhamdulillah pak berkah ya ilmunya
BalasHapusalhamdulilah dapet ilmu baru
BalasHapusAllhamdulillah terimakasih ilmu di pagi hari nya pak
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih atas ilmunya pak
BalasHapusalhamdulillah terimakasih bapaa dapet ilmu baruu🌾🔥
BalasHapusalhamdulilah terimakasih pak atas ilmu nya sangat bermanfaat
BalasHapusalhamdulilah terimakasih pak ilmunya sangat bermanfaat bagi kami
BalasHapusAlhamdulillah mudah di pahami terima kasih atas ilmu nya bapak
BalasHapussangat mudah dipelajari, terimakasih bapak
BalasHapusalhamdulillah pak semoga berkah ilmunya🙏🙏
BalasHapusTerima kasih banyak bapak atas ilmunya (taufik ikhsan Xg)
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih banyak bapa
BalasHapus