"Telah Berpulang ke Rahmatullah...Ananda Fadli Haidar Firmansyah..kelas XII A3, Minggu, 23 November 2025...Semoga Almarhum diterima Iman Islanya diampuni segala dosa-dosanya, ditempatkan di sisi Allah swt...keluarga yang ditinngal diberikan ketabahan....Aamiin yra"

Selasa, 25 November 2025

PSIKOLOGICA

MENGENAL BATASAN SEHAT DAN PERSETUJUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PANDANGAN ISLAM

Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I  *)

Halo teman-teman!

Pernah nggak sih kamu merasa nggak nyaman waktu seseorang melakukan sesuatu yang menurut mereka biasa saja—tapi buat kamu terasa terlalu pribadi? Nah, rasa nggak nyaman itu sebenarnya adalah alarm alami dari tubuhmu. Hari ini kita akan belajar tentang dua hal penting, yaitu Batasan Sehat (Healthy Boundaries) dan Persetujuan (Consent). Dua hal ini penting banget dalam semua hubungan. Baik dengan teman, keluarga, maupun dengan diri sendiri.

 
Sumber: https://www.amazon.com/Healthy-Boundaries-Without-Maintain-Relationships/dp/B097BJTHSW

Batasan Sehat (Healthy Boundaries)  Pagar Dirimu

Batasan adalah aturan pribadi yang kamu buat untuk melindungi diri secara fisik, emosional, dan mental. Punya batasan bukan berarti kamu sombong atau tidak mau bergaul, tapi karena kamu menghargai dirimu sendiri. Kenapa sih batasan itu penting? Karena, untuk:

 Melindungi diri dari perlakuan yang merugikan atau membuatmu tidak nyaman.
 
Membangun rasa hormat, baik dari dirimu sendiri maupun orang lain.
 
      Membantumu mengenali hubungan tidak sehat atau toxic relationship.

Untuk memudahkan, bayangkan kamu punya tiga zona interaksi, seperti lampu lalu lintas:

Zona

Warna

Deskripsi

Contoh

Zona Hijau

Aman

Hal yang kamu nyaman lakukan dengan siapa saja

Tos, salam, ngobrol santai

Zona Kuning

Waspada

Hanya nyaman jika dilakukan oleh orang yang kamu percaya

Curhat, diskusi mendalam

Zona Merah

Stop

Hal yang tidak boleh dilakukan tanpa izin jelas

Megang area pribadi, buka HP pribadi, memaksa

Yang perlu kamu ingat. Setiap orang punya peta zona yang berbeda. Jadi kamu tidak boleh memaksa orang lain mengikuti batasanmu.

Sumber: https://completewellbeing.com/in-focus/why-setting-boundaries-is-essential-for-mental-health/

Cara Bilang STOP Secara Asertif

Banyak orang diam karena takut dikatain baper atau ribut. Tapi kamu punya hak untuk bilang tidak.
Contoh cara bicara asertif:

“Aku nggak nyaman kalau kamu bahas itu!”

“Tolong jangan sentuh aku di situ!”

“Aku butuh waktu untuk sendiri sekarang!”

Nada bicara boleh tetap sopan, tapi tetap jelas dan tegas. Lampu Lalu Lintas Persetujuan (Consent) Consent artinya persetujuan yang sadar, jelas, dan tanpa paksaan saat melakukan sesuatu. Terutama yang berkaitan dengan sentuhan fisik atau hal yang bersifat pribadi. Aturannya simpel:

Hanya YES yang berarti YES. Jawaban seperti: diam, menghindar, ragu-ragu, menangis  semua  itu bukan persetujuan. Persetujuan bisa berubah kapan saja, Walaupun kamu sebelumnya bilang “iya”, kamu tetap boleh berubah pikiran dan bilang “stop”.

Sumber: https://www.instagram.com/senangbicara/p/DLCwVR0vd9g/

Tidak boleh ada paksaan

Paksaan bukan cuma ancaman, tapi juga bujukan berlebihan seperti: "Ayolah, kalau kamu sayang aku pasti mau." Ini bukan consent, tapi tekanan.

Batasan dalam Perspektif Agama Islam

Tahukah kamu? Konsep batasan dan persetujuan ini sejalan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kita untuk menjaga kehormatan, adab, dan rasa saling menghormati.

Menjaga Pandangan dan Kehormatan

Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan dan tidak berlebihan dalam interaksi lawan jenis.  Kenapa? Karena dalam QS. An-Nur: 30–31 mengajarkan kita konsep boundaries dalam Islam: menghormati diri sendiri, menghormati orang lain, berinteraksi dengan sopan, dan menjaga batas agar hubungan sosial tetap aman, nyaman, dan penuh tanggung jawab. Itu berarti, mengingatkan bahwa hal ini menjadikan kita lebih suci dan terhormat. Artinya, menjaga batasan itu bukan lebay, tapi bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.

 
Sumber: https://www.instagram.com/reel/DEH6ww4Tfsb/

Larangan Mendekati Zina

Dalam QS. Al-Isra’: 32 adalah peringatan sekaligus pelindung bagi manusia. Allah mengajarkan kita untuk menjaga batasan diri, membangun hubungan yang baik dan terhormat, serta menghindari hal-hal yang dapat merusak masa depan, harga diri, dan kehormatan. Allah tidak hanya melarang zina, tetapi juga hal-hal yang mengarah ke sana, termasuk sentuhan yang tidak perlu, berduaan di tempat sepi, atau memaksa seseorang melampaui batas nyamannya.

 
Sumber: https://wahdah.or.id/menikah-dengan-laki-laki-yang-pernah-berzina/jangan-dekati-zina/

Pentingnya Izin

Dalam Islam, bahkan masuk rumah orang saja harus izin, apalagi menyentuh tubuh, membaca HP, atau membuka rahasia pribadi. QS. An-Nur ayat 27 mengajarkan kita bahwa izin adalah bagian penting dari interaksi sosial. Kita tidak boleh memasuki ruang atau mengambil hak seseorang tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka. Ayat ini sangat relevan dengan konsep modern seperti:

Consent

  Boundaries (Batasan pribadi)

  Privacy (Privasi)

  Respek dalam komunikasi

Izin harus jelas, disampaikan dengan sadar, dan tanpa tekanan.

Penutup

Memahami batasan sehat dan consent adalah langkah penting untuk menjaga diri agar tetap aman secara fisik, mental, dan spiritual. Dengan memahami ini, kita bisa membangun hubungan yang saling menghormati, aman, dan penuh tanggung jawab. Jadi, kenali zonamu, hormati zona orang lain, dan jangan takut berkata “Tidak.” Karena kamu berharga. Dan tubuhmu, privasimu, serta ruang emosimu punya hak penuh kamu yang menentukan.

*) Konselor di SMAN  I Pangalengan, Ibu Rumah tangga Pemerhati Masalah Remaja, Sosial, dan Kemasyarakatan

**) Sumber Al-Qur’an & Chatgpt






1 komentar:

PSIKOLOGICA

MENGENAL BATASAN SEHAT DAN PERSETUJUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PANDANGAN ISLAM Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I  *) Halo teman-t...