MENGENAL BATASAN SEHAT DAN PERSETUJUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PANDANGAN ISLAM
Oleh:
Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I *)
Halo teman-teman!
Pernah nggak sih kamu
merasa nggak nyaman waktu seseorang melakukan sesuatu yang menurut mereka biasa
saja—tapi buat kamu terasa terlalu pribadi? Nah, rasa nggak nyaman itu
sebenarnya adalah alarm alami dari tubuhmu. Hari ini kita akan belajar tentang
dua hal penting, yaitu Batasan Sehat (Healthy Boundaries) dan Persetujuan
(Consent). Dua hal ini penting banget dalam semua hubungan. Baik dengan
teman, keluarga, maupun dengan diri sendiri.

Sumber: https://www.amazon.com/Healthy-Boundaries-Without-Maintain-Relationships/dp/B097BJTHSW
Batasan
Sehat (Healthy Boundaries) Pagar
Dirimu
Batasan adalah aturan
pribadi yang kamu buat untuk melindungi diri secara fisik, emosional, dan
mental. Punya batasan bukan berarti kamu sombong atau tidak mau bergaul, tapi
karena kamu menghargai dirimu sendiri. Kenapa sih batasan itu penting? Karena,
untuk:
✔
Melindungi diri dari perlakuan yang
merugikan atau membuatmu tidak nyaman.
✔ Membangun rasa hormat, baik dari dirimu
sendiri maupun orang lain.
✔ Membantumu mengenali hubungan tidak sehat
atau toxic relationship.
Untuk memudahkan,
bayangkan kamu punya tiga zona interaksi, seperti lampu lalu lintas:
|
Zona |
Warna |
Deskripsi |
Contoh |
|
Zona Hijau |
Aman |
Hal yang kamu nyaman
lakukan dengan siapa saja |
Tos, salam, ngobrol
santai |
|
Zona Kuning |
Waspada |
Hanya nyaman jika
dilakukan oleh orang yang kamu percaya |
Curhat, diskusi
mendalam |
|
Zona Merah |
Stop |
Hal yang tidak boleh
dilakukan tanpa izin jelas |
Megang area pribadi,
buka HP pribadi, memaksa |
Yang perlu kamu ingat. Setiap
orang punya peta zona yang berbeda. Jadi kamu tidak boleh memaksa orang lain
mengikuti batasanmu.
Sumber: https://completewellbeing.com/in-focus/why-setting-boundaries-is-essential-for-mental-health/
Cara
Bilang STOP Secara Asertif
Banyak orang diam
karena takut dikatain baper atau ribut. Tapi kamu punya hak untuk bilang tidak.
Contoh cara bicara asertif:
“Aku nggak nyaman kalau
kamu bahas itu!”
“Tolong jangan sentuh
aku di situ!”
“Aku butuh waktu untuk
sendiri sekarang!”
Nada bicara boleh tetap sopan, tapi tetap jelas dan tegas. Lampu Lalu Lintas Persetujuan (Consent) Consent artinya persetujuan yang sadar, jelas, dan tanpa paksaan saat melakukan sesuatu. Terutama yang berkaitan dengan sentuhan fisik atau hal yang bersifat pribadi. Aturannya simpel:
Hanya YES yang berarti
YES. Jawaban seperti: diam, menghindar, ragu-ragu, menangis semua
itu bukan persetujuan. Persetujuan bisa
berubah kapan saja, Walaupun kamu sebelumnya bilang “iya”, kamu tetap boleh
berubah pikiran dan bilang “stop”.
Sumber: https://www.instagram.com/senangbicara/p/DLCwVR0vd9g/
Tidak
boleh ada paksaan
Paksaan bukan cuma
ancaman, tapi juga bujukan berlebihan seperti: "Ayolah, kalau kamu sayang
aku pasti mau." Ini bukan consent, tapi tekanan.
Batasan dalam Perspektif Agama Islam
Tahukah kamu? Konsep
batasan dan persetujuan ini sejalan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kita
untuk menjaga kehormatan, adab, dan rasa saling menghormati.
Menjaga Pandangan dan Kehormatan
Allah memerintahkan
kita untuk menjaga pandangan dan tidak berlebihan dalam interaksi lawan
jenis. Kenapa? Karena dalam QS. An-Nur:
30–31 mengajarkan kita konsep boundaries dalam Islam: menghormati diri
sendiri, menghormati orang lain, berinteraksi dengan sopan, dan menjaga batas
agar hubungan sosial tetap aman, nyaman, dan penuh tanggung jawab. Itu berarti,
mengingatkan bahwa hal ini menjadikan kita lebih suci dan terhormat. Artinya,
menjaga batasan itu bukan lebay, tapi bentuk penghormatan terhadap diri sendiri
dan orang lain.

Sumber: https://www.instagram.com/reel/DEH6ww4Tfsb/
Larangan
Mendekati Zina
Dalam QS. Al-Isra’: 32
adalah peringatan sekaligus pelindung bagi manusia. Allah mengajarkan kita
untuk menjaga batasan diri, membangun hubungan yang baik dan terhormat, serta
menghindari hal-hal yang dapat merusak masa depan, harga diri, dan kehormatan. Allah
tidak hanya melarang zina, tetapi juga hal-hal yang mengarah ke sana, termasuk
sentuhan yang tidak perlu, berduaan di tempat sepi, atau memaksa seseorang
melampaui batas nyamannya.

Sumber: https://wahdah.or.id/menikah-dengan-laki-laki-yang-pernah-berzina/jangan-dekati-zina/
Pentingnya Izin
Dalam Islam, bahkan masuk
rumah orang saja harus izin, apalagi menyentuh tubuh, membaca HP, atau membuka
rahasia pribadi. QS. An-Nur ayat 27 mengajarkan kita bahwa izin adalah bagian
penting dari interaksi sosial. Kita tidak boleh memasuki ruang atau mengambil
hak seseorang tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka. Ayat ini sangat
relevan dengan konsep modern seperti:
✔ Consent
✔ Boundaries (Batasan pribadi)
✔ Privacy (Privasi)
✔ Respek dalam komunikasi
Izin harus jelas,
disampaikan dengan sadar, dan tanpa tekanan.
Memahami batasan sehat
dan consent adalah langkah penting untuk menjaga diri agar tetap aman secara
fisik, mental, dan spiritual. Dengan memahami ini, kita bisa membangun hubungan
yang saling menghormati, aman, dan penuh tanggung jawab. Jadi, kenali zonamu,
hormati zona orang lain, dan jangan takut berkata “Tidak.” Karena kamu
berharga. Dan tubuhmu, privasimu, serta ruang emosimu punya hak penuh kamu yang
menentukan.
*) Konselor di SMAN I Pangalengan, Ibu Rumah tangga Pemerhati Masalah Remaja, Sosial, dan Kemasyarakatan
**) Sumber Al-Qur’an & Chatgpt



Terimakasih ilmunya.
BalasHapus