PLASTIK, PERUBAHAN IKLIM, DAN ANCAMAN NANO PLASTIK
Oleh: Iis Masriah, M.Pd
*)

Sumber: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10937404.2024.2424156
1. Plastik dan
Perubahan Iklim: Dua Masalah yang Saling Terhubung
Tahukah kamu bahwa plastik terbuat dari
minyak bumi? Itu artinya: proses ekstraksi minyak akan menghasilkan emisi gas
rumah kaca. Produksi plastik di pabrik juga menghasilkan emisi gas rumah kaca. Sampah
plastik yang dibakar juga menghasilkan karbon karbon & polutan berbahaya.
Plastik yang terurai secara perlahan di alam juga melepaskan gas metana &
etilen (pemicu pemanasan global).
Faktanya:
“Jika plastik adalah sebuah negara, ia
akan menjadi penghasil emisi terbesar kelima di dunia sebagai penyebab
pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim”
sumber : Databoks Katadata
Dengan kata lain: “Setiap plastik sekali
pakai yang kita pakai mempercepat perubahan iklim.”
2. Plastik dan Kesehatan: Ancaman yang Tidak Terlihat
Banyak plastik yang mengandung bahan kimia seperti BPA, Ftatalat (phthalates) dan Stiren. Zat ini dapat bermigrasi ke makanan atau minuman, terutama jika plastik terkena panas. Nanoplastik merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan, dengan potensi risiko yang kompleks dan meluas (Nenad Joksimović et al., 2022). Nanoplastik berukuran 1 nm hingga 1 μm, dapat masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernapasan, pencernaan, dan kontak kulit (Ewa Winiarska et al., 2024). Transformasi plastik menjadi nanoplastik terjadi melalui berbagai proses menurut Kadek Yuniari Suryatini et al., 2024
·
Degradasi fisik: Pemecahan mekanis akibat gesekan
dan tekanan
·
Degradasi kimia:degradasi akibat cahaya, oksidasi,
dan degradasi penguraian air
·
Degradasi biologis: Aktivitas mikroorganismeKetika
plastik hancur, ia pecah menjadi mikroplastik (lebih kecil dari 5 mm) dan nanoplastik
(lebih kecil dari 0,001 mm super kecil!).
Tahukah kalian bahwa Nanoplastik dapat :
masuk ke air minum, terhirup lewat udara, masuk ke dalam makanan laut, ditemukan
dalam garam dapur, masuk ke dalam darah, hati, paru-paru, bahkan plasenta ibu
hamil.

Sumber: https://link.springer.com/article/10.1007/s11356-018-1499-z
Penelitian menunjukkan bahwa nanoplastik
dapat: menyebabkan gangguan hormon, penurunan kualitas kesuburan dan masalah
perkembangan remaja. kerusakan sel melalui efek genotoksik dan sitotoksik (Ewa
Winiarska et al., 2024), memicu peradangan dan gangguan organ (Bhisma Firdaus
et al., 2025), mengganggu ekosistem perairan dan rantai makanan gangguan
pernapasan, penyakit autoimun, dan peningkatan risiko kanker (R. Khanna et al.,
2024). Ternyata plastik bukan hanya mencemari lingkungan dia juga bisa
mencemari tubuh kita. Penelitian terbaru menemukan nanoplastik di otak manusia untuk
pertama kalinya.
3. Apa yang Bisa Kita Lakukan di Sekolah?
Sekolah adalah tempat terbaik
untuk memulai perubahan. ayo kita Kurangi Plastik Sekali Pakai, dengan cara :
·
Tetap membawa botol minum sendiri
·
Tetap gunakan kotak makan, bukan bungkus
plastik, tetaplah membawa piring dan sendok
·
Stop sedotan plastik
·
Gunakan kantong kain untuk keperluan sekolah
·
Pengumpulan botol plastik untuk daur ulang
Simpulan: Plastik Bukan Masalah Sederhana
Sumber : https://www.instagram.com/p/DKeWWe9SJXu/
Masalah plastik bukan hanya tentang sampah.
Ia adalah masalah iklim, kesehatan, ekonomi, dan bahkan masa depan generasi kita.
Nanoplastik membuat masalah ini semakin serius karena mereka memasuki tubuh kita
tanpa kita sadari. Namun, kabar baiknya: kita bisa menjadi bagian dari
solusinya. Mulai dari membawa botol sendiri hingga membuat program bebas plastik
di sekolah setiap langkah kecil membawa dampak besar.
Generasi muda tidak
hanya mewarisi bumi, tetapi juga bertanggung jawab menjaga kelestariannya.
*) guru Biologi di SMAN I Pangalengan, Koordinator Sekolah Berketahanan Iklim. Pemerhati masalah sosial dan lingkungan
**) Referensi :
Bhisma Firdaus, Azizah Zen. 2025. Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Ewa
Winiarska, M. Jutel, Magdalena Zemelka-Wiącek. 2024. The potential impact of
nano- and microplastics on human health: Understanding human health risks. Environmental
Research
Kadek
Yuniari Suryatini, G. Rai, G. Agung, Gede Wiadnyana, Anak Agung, Istri
MirahPaparan Mikroplastik Dan Potensi Risiko Kesehatan Pencernaan. 2023.
Nenad
Joksimovic et al. 2022.Nanoplastics as an Invisible Threat to Humans andthe
Environmen. ·HindawiJournal of NanomaterialsVolume 2022, Article ID 6707819,
15 pageshttps://doi.org/10.1155/2022/6707819https://doi.org/10.1155/2022/6707819
R.
Khanna, Abhilash Chandra, Shaundeep Sen, Y. Konyukhov, Erick Fuentes, I. Burmistrov,
Maksim Kravchenko. 2024. Microplastics and Nanoplastics as Environmental
Contaminants of Emerging Concern: Potential Hazards for Human Health Sustainability
Yusma
Dewi, T. Raharjo. 2019. Aspek Hukum Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan
Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Lingkungan
Serta Solusinya. Kosmik Hukum




Terimakasih atas literasinya, sangat bermanfaat 🙇🏻♀️ ( Thalia XA )
BalasHapusterimakasih atas literasinya Rizty X-A
BalasHapusTerimakasih atas literasi nya
BalasHapusterimakasih atas literasinya
BalasHapusterimaksih atas literasinya
BalasHapusdea-x-c
Terima kasih atas literasi nya
BalasHapusRizka X-A
terimakasih ibu atas literasi nyaaa
BalasHapusTerimakasih atas literasinya 😀🙏
BalasHapusterimakasih ibu atas literasinya
BalasHapusterima kasih buat literasinya
BalasHapusTerimakasih atas literasi nyaa
BalasHapusNur Alinda XA
terimkasih ibun literasinyaa sangat bermanfaatt
BalasHapusterima kasih atas literasi nya
BalasHapusWindi X-E
terimakasih bu atas literasi nya
BalasHapusdesi x-e
Terimakasih atas literasinya
BalasHapusAprilia xe
terimakasih literasi nya
BalasHapusilyas x-e
Terimakasih atas literasi nya
BalasHapusSilvia XE
iii kerenn ibuu terimakasih literasi nyaa
BalasHapusterima kasih literasinya ibuuu
BalasHapusTerimakasih atas literasinya,sangat bermanfaat
BalasHapusFarisa X-E
terimakasih atas literasinya
BalasHapusterimakasih atas literasinya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusamanda Risma Ayu XE