Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digagas oleh Lembaga Lingkungan Hidup Dunia (UNEP) tanggal 5 Juni 1972 ( 53 tahun yang lalu). Pada tahun 2025, tema yang dicanangkan adalah #BeatPlasticPollution, yakni upaya mengakhiri polusi plastic global!!

Jumat, 14 Februari 2025

PSIKOPEDIA

 

EKSPEKTASI DAN REALITA

Oleh: Iyep Cardiman Kurnia, S.Pd. *)



Ekspektasi adalah suatu istilah serapan dari bahasa asing yang dapat diartikan “Harapan.” Realita juga menerapkan suatu istilah dari bahasa asing yang dapat diartikan “kenyataan.” Setiap orang memiliki ekspektasi terhadap dirinya sendiri baik itu dalam keseharian, masa depan ataupun sesuatu hal yang sudah berlalu. Dari ekspektasi tersebut muncul imajinasi hal-hal yang membuat kita nyaman dan sangat menginginkan hal tersebut terwujudkan dalam kehidupan. Akan tetapi, sering sekali imajinasi-imajinasi sebagai bentuk abstrak dari ekspektasi tidak terwujudkan karena kenyataan (Realita) yang harus dihadapi. Dalam kondisi tersebut sering kali kita dibenturkan antara kenyataan dan harapan inilah yang membuat kita mendapatkan psikis yang terguncang.

 

Sumber: https://web.facebook.com/komikyonreal/posts/terkadang-ekspektasi-tidak-sesuai-dengan-realita-tag-teman-teman-kamu-komen-dan-/388505172551732/?_rdc=1&_rdr#

Lalu bagaimana sikap kita menghadapi semua ini agar bijak melangkahkan kaki dan menjalani kehidupan?

Boleh kita berekpektasi tetapi harus berorientasi pada kemampuan diri juga memaksimalkan kehendak tetapi tetap berusaha, berikhtiar, bersabar, tekun dan semangat pantang menyerah dan tak berputus asa.

Seandainya, kita selalu menghindari dan berusaha menolak kenyataan, lalu apakah kita akan mengakhiri kehidupan ini?

 

Sumber: https://islami.co/haruskah-menyerah-kepada-takdir/

Tentu saja harus tetap dijalani, oleh sebab itu bersikap positif terhadap kenyataan hidup yang harus dijalani, karena itulah garis kehidupan kita. Ketika kenyataan jauh dari harapan bahkan tidak terbuktikan, akankah kita terus meratapi dan mengandai-andai membuat imajinasi-imajinasi yang semakin menenggelamkan kita dalam dunia khayalan atau bahkan memponis diri sebagai orang yang bernasib tidak sebaik orang lain.

 

Sumber: ttps://web.facebook.com/AndrieWongsoPage/photos/kita-sendiri-yang-menentukan-nasib-baik-buruk

Apakah sikap itu akan mewujudkan harapan kita?

Alangkah baiknya kita bersyukur terhadap apa yang kita dapatkan, bersikap positiflah bahwa Allah SWT senantiasa memberikan sesuatu kepada kita agar kita selamat dunia dan akhirat. Jangan sekali-kali membandingkan apa yang dimiliki orang lain seandainya milik kita, biarlah kehidupan berlalu bagai air mengalir dari hulu ke hilir, apapun rintangan jalan yang harus dilewati tetap tak pernah berhenti berjalan dan tak mengeluh sampai tujuan.

*) Guru Mapel Biologi diamanahi menhadi waka. Humas di SMAN 1 Pangalengan, Praktisi di bidang Pertanian dan peternakan

3 komentar:

HUMANICA

  "Ketika Moralitas Diuji oleh Modernitas" Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd. *) Di tengah gemerlap dunia modern, di mana teknologi ...