EKSPEKTASI
DAN REALITA
Oleh:
Iyep Cardiman Kurnia, S.Pd. *)
Ekspektasi adalah suatu istilah serapan dari bahasa asing yang dapat diartikan “Harapan.” Realita juga menerapkan suatu istilah dari bahasa asing yang dapat diartikan “kenyataan.” Setiap orang memiliki ekspektasi terhadap dirinya sendiri baik itu dalam keseharian, masa depan ataupun sesuatu hal yang sudah berlalu. Dari ekspektasi tersebut muncul imajinasi hal-hal yang membuat kita nyaman dan sangat menginginkan hal tersebut terwujudkan dalam kehidupan. Akan tetapi, sering sekali imajinasi-imajinasi sebagai bentuk abstrak dari ekspektasi tidak terwujudkan karena kenyataan (Realita) yang harus dihadapi. Dalam kondisi tersebut sering kali kita dibenturkan antara kenyataan dan harapan inilah yang membuat kita mendapatkan psikis yang terguncang.
Sumber: https://web.facebook.com/komikyonreal/posts/terkadang-ekspektasi-tidak-sesuai-dengan-realita-tag-teman-teman-kamu-komen-dan-/388505172551732/?_rdc=1&_rdr#
Lalu
bagaimana sikap kita menghadapi semua ini agar bijak melangkahkan kaki dan
menjalani kehidupan?
Boleh kita
berekpektasi tetapi harus berorientasi pada kemampuan diri juga memaksimalkan
kehendak tetapi tetap berusaha, berikhtiar, bersabar, tekun dan semangat
pantang menyerah dan tak berputus asa.
Seandainya, kita
selalu menghindari dan berusaha menolak kenyataan, lalu apakah kita akan
mengakhiri kehidupan ini?
Sumber: https://islami.co/haruskah-menyerah-kepada-takdir/
Tentu saja harus tetap
dijalani, oleh sebab itu bersikap positif terhadap kenyataan hidup yang harus
dijalani, karena itulah garis kehidupan kita. Ketika kenyataan jauh dari
harapan bahkan tidak terbuktikan, akankah kita terus meratapi dan
mengandai-andai membuat imajinasi-imajinasi yang semakin menenggelamkan kita
dalam dunia khayalan atau bahkan memponis diri sebagai orang yang bernasib
tidak sebaik orang lain.
Sumber: ttps://web.facebook.com/AndrieWongsoPage/photos/kita-sendiri-yang-menentukan-nasib-baik-buruk
Apakah
sikap itu akan mewujudkan harapan kita?
Alangkah baiknya kita
bersyukur terhadap apa yang kita dapatkan, bersikap positiflah bahwa Allah SWT
senantiasa memberikan sesuatu kepada kita agar kita selamat dunia dan akhirat.
Jangan sekali-kali membandingkan apa yang dimiliki orang lain seandainya milik
kita, biarlah kehidupan berlalu bagai air mengalir dari hulu ke hilir, apapun
rintangan jalan yang harus dilewati tetap tak pernah berhenti berjalan dan tak
mengeluh sampai tujuan.
*) Guru Mapel Biologi
diamanahi menhadi waka. Humas di SMAN 1 Pangalengan, Praktisi di bidang
Pertanian dan peternakan
👍🏻👍🏻
BalasHapus👍
BalasHapus👍
BalasHapus