Kamis, 20 Februari 2025

Psikologica

 

KINTSUGI DALAM PERBAIKAN DIRI

Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd  *)




 Sumber: https://shesightmag.com/kintsugi-the-art-of-embracing-imperfection/

Di balik awan kelabu yang menggelayut,

Harapan hadir, membawa secercah cahaya.

Retaknya jiwa, bukan akhir segalanya,

Ada kekuatan dalam diri, untuk bangkit dan berjuang.

Setiap jiwa punya medan perangnya sendiri. Jalan kehidupan yang dilalui kadang menorehkan peristiwa traumatis, luka emosional dan kesalahan-kesalahan yang fatal. Ada yang berupaya membangun pondasi mental yang kuat akibat hantaman luka, Sebagian terpaku pada luka…stagnan. Sebagian menunjukan Upaya  luar biasa mengasah kekuatan diri untuk bangkit dari keterpurukan, berbenah diri untuk menentukan akan jadi orang seperti apa di masa depan.

 

Sumber: https://www.allthingsclay.co.za/blog/the-art-and-philosophy-of-kintsugi-embracing-imperfection

Punya bekas luka emosional merupakan pertanda bahwa kita sudah berhasil melewati salah satu fase kehidupan yang menjadikan kita kuat dan mungkin tidak mampu dilalui oleh semua orang. Punya masa lalu yang menyakitkan bukan berarti kita tidak berharga, semuanya mempunya porsi ujian masing-masing. Bukan masa lalu yang menentukan keberhargaan kita, tetapi cara berpikir dan pemaknaan diri.

Sumber: https://pai.umsu.ac.id/2019/07/27/pentingnya-muhasabah-diri-dalam-kehidupan/

Perbaikan diri adalah perjalanan tanpa akhir, di mana setiap langkah adalah kemenangan. Perbaikan diri adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan disadari untuk meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam hal keterampilan, pengetahuan, sikap, maupun perilaku. Tujuan dari perbaikan diri adalah untuk mencapai potensi terbaik diri, meningkatkan kebahagiaan, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Seperti kintsugi, seni Jepang yang memukau,

Retakan di hati, diisi dengan emas yang berkilau.

Luka masa lalu, bukan lagi aib yang memalukan,

Namun, bagian dari kisah hidup yang berharga.

Pernah dengar KINTSUGI?

 


Sumber: https://kintsugihealing.com/about-kintsugi-healing/

Postingan Instagram @ meaningful.me pada tanggal 5 Desember 2023 memaparkan korelasi kintsugi dengan perbaikan diri. KINTSUGI adalah seni perbaikan tembikar jepang kuno yang menunjukkan betapa indahnya memperbaiki benda yang rusak. Teknik ini melibatkan perbaikan pecahan tembikar dengan lem emas, perak atau platinum sehingga membuat bekas retakannya menjadi bagian integral dari objek yang lebih kuat dan indah daripada sebelumnya. Kintsugi mencerminkan pandangan tentang nilai kerusakan dan pemulihan yang sangat berharga, yang dapat kita terapkan dalam mengatasi pengalaman masa lalu yang menyakitkan dan tidak diinginkan. Pandangan Kintsugi menawarkan perspektif baru yaitu menghargai dan memperbaiki diri setelah mengalami kerusakan.

Konsep KINTSUGI dapat diterapkan pada perbaikan diri dengan beberapa cara:

·         Menerima Ketidaksempurnaan: Sama seperti tembikar yang diperbaiki dengan Kintsugi, manusia juga tidak sempurna. Retakan dan luka dalam hidup adalah bagian dari diri kita. Menerima ketidaksempurnaan ini adalah Langkah penting  untuk perbaikan diri.

·         Melihat Peluang dalam Kegagalan: Kintsugi mengajarkan bahwa kegagalan dan kesulitan dapat menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Alih-alih menyembunyikan atau merasa malu atas kesalahan, kita bisa  belajar darinya dan menjadi lebih kuat.

·         Menghargai Proses Perbaikan: Proses perbaikan diri tidak selalu mudah dan cepat. Sama seperti proses Kintsugi yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran, perbaikan diri juga membutuhkan waktu dan upaya. Menghargai setiap Langkah  kecil dalam proses ini akan membantu kita mencapai tujuan.

·         Menemukan Keindahan dalam Luka: Retakan pada tembikar yang diperbaiki dengan Kintsugi tidak dihilangkan, melainkan menjadi bagian dari keindahan baru. Begitu pula dengan luka batin, pengalaman pahit, dan trauma yang kita alami. Alih-alih menghindarinya, Kita bisa belajar untuk menerima dan menjadikannya bagian dari cerita hidup kita yang unik.

·         Menjadi Lebih Berharga: Tembikar yang diperbaiki dengan Kintsugi menjadi lebih berharga daripada sebelumnya. Begitu pula dengan manusia, ketika kita belajar dari kesalahan, menerima ketidaksempurnaan, dan terus berusaha untuk memperbaiki diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih berharga dan bermakna.

 
Sumber: https://www.facebook.com/Ensipedian/posts/filosofi-kintsugi-tradisi-jepang-ini-mengajarkan-kita-untuk-merangkul-ketidaksem/687133350119618/

Menerapkan  prinsip Kintsugi dalam perbaikan diri, kita dapat belajar untuk mencintai diri sendiri apa adanya, termasuk dengan segala kekurangan dan luka yang pernah kita alami. Kita juga dapat menemukan keindahan dalam proses pertumbuhan dan perubahan, serta menjadikan pengalaman pahit sebagai pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 Jejak luka akan selalu ada,

 Namun, ia tak lagi terasa menyakitkan.

 Sebagai pengingat, betapa kuatnya kita,

Telah melewati badai kehidupan.

 

"Masa lalu tidak bisa diubah, tapi masa depan ada di tanganmu. Jadikan luka dan kesalahan sebagai kompas untuk menuntun langkahmu."

 

*) Koordinator Layanan BK di SMAN  1 Pangalengan

Sumber :

 @meaningful.me. 05 Desember 2023. Siapa Bilang Dirimu yang Udah hancur Itu Nggak Bisa Diperbaiki.

https://gemini.google.com/

Rabu, 19 Februari 2025

NATIONALISM VALUES

 

Cinta Tanah Air dengan Cara Kekinian

Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd *)

 


Cinta tanah air adalah nilai yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Pancasila, rasa cinta ini menjadi salah satu landasan untuk membangun identitas dan karakter bangsa. Di era digital dan globalisasi saat ini, cara kita mengekspresikan cinta pada tanah air pun telah mengalami banyak perubahan. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang bagaimana kita bisa menunjukkan cinta tanah air dengan cara kekinian yang relevan dan menarik.

 

Sumber: https://adianhusaini.id/detailpost/beginilah-kita-mencintai-tanah-air-kita

1.     Memanfaatkan Media Sosial

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dengan jutaan pengguna di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, kita memiliki kesempatan emas untuk menyebarkan pesan positif tentang Indonesia. Salah satu cara yang efektif adalah dengan membuat konten kreatif yang menunjukkan keindahan alam, budaya, dan kearifan lokal.

Misalnya, kita bisa membuat video pendek yang menampilkan keindahan alam Indonesia, seperti pantai, gunung, atau tempat wisata yang kurang dikenal. Menggunakan hashtag seperti #CintaTanahAir atau #ExploreIndonesia dapat membantu menjangkau lebih banyak orang. Selain itu, kita juga bisa berbagi cerita inspiratif tentang tokoh-tokoh lokal yang berkontribusi pada masyarakat, sehingga semakin banyak orang yang terinspirasi untuk mencintai dan menghargai Indonesia.

 

Sumber: https://www.123ish.com/id/entries/1570-10-negara-paling-instagramable-di-dunia--indonesia-nomer-berapa-ya

2.     Berpartisipasi dalam Gerakan Lingkungan

Cinta tanah air tidak hanya tentang kebanggaan terhadap budaya dan sejarah, tetapi juga tentang menjaga lingkungan hidup kita. Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun juga menghadapi tantangan besar terkait kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.

Salah satu cara untuk menunjukkan cinta pada tanah air adalah dengan bergabung dalam gerakan lingkungan. Kita bisa berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih pantai, penanaman pohon, atau kampanye pengurangan sampah plastik. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bisa memperkuat rasa kebersamaan di antara sesama warga. Dengan memanfaatkan media sosial untuk mengorganisir atau mengajak teman-teman, kita dapat menciptakan dampak yang lebih luas.

 

Sumber: https://unair.ac.id/digital-divide-sisi-lain-kampanye-pemilu-melalui-media-sosial/

3.     Mendukung Produk Lokal

Salah satu bentuk cinta tanah air yang konkret adalah dengan menggunakan dan mendukung produk lokal. Dalam era globalisasi, kita sering kali tergoda untuk memilih barang-barang impor, tetapi dengan memilih produk dalam negeri, kita turut berkontribusi pada perekonomian lokal dan pelestarian budaya.

Kita bisa memulai dengan hal-hal kecil, seperti menggunakan pakaian, makanan, dan kerajinan tangan yang dihasilkan oleh pengrajin lokal. Tidak hanya itu, kita juga dapat membagikan pengalaman kita menggunakan produk lokal melalui media sosial. Dengan begitu, kita tidak hanya menunjukkan cinta tanah air, tetapi juga mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

4.     Kreativitas Melalui Seni dan Budaya

Seni adalah bahasa universal yang bisa menghubungkan berbagai kalangan. Dengan mengembangkan bakat dan kreativitas kita di bidang seni, kita dapat mengekspresikan rasa cinta kita terhadap tanah air. Misalnya, membuat lagu, puisi, atau karya seni visual yang mengangkat tema nasionalisme.

 
Sumber: https://lensaish.com/mengenal-lebih-dekat-budaya-nusantara-dan-modernisasi/edukasi

Platform seperti YouTube dan Instagram memberikan peluang besar bagi kita untuk mempublikasikan karya-karya tersebut. Selain itu, kita juga bisa mengadakan pertunjukan seni atau pameran yang menampilkan karya-karya dengan tema cinta tanah air. Melalui seni, kita bisa mengajak orang lain untuk merasakan kebanggaan terhadap identitas bangsa.

5.     Menyelenggarakan Acara Budaya

Mengadakan acara atau festival yang menampilkan kesenian dan kebudayaan daerah adalah cara lain untuk menunjukkan cinta tanah air. Kita bisa bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menyelenggarakan festival yang memperkenalkan kuliner, tarian, musik, dan kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Acara seperti ini tidak hanya mendidik masyarakat tentang kekayaan budaya, tetapi juga memperkuat hubungan antarwarga. Dalam era modern ini, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan acara tersebut secara luas, sehingga semakin banyak orang yang terlibat dan menyadari pentingnya melestarikan budaya.

Simpulan

Cinta tanah air tidak harus selalu diekspresikan dengan cara yang formal atau kaku. Dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas, kita bisa menunjukkan rasa cinta kita terhadap Indonesia dalam berbagai bentuk yang menarik dan relevan. Setiap tindakan kecil, mulai dari berbagi informasi, berpartisipasi dalam gerakan lingkungan, hingga mendukung produk lokal, dapat memberikan dampak yang besar bagi bangsa.

Sumber: https://www.kompasiana.com/satria06033/65709183c57afb22f05d5862/pentingnya-kesadaran-untuk-mencintai-dan-memilih-produk-lokal

Mari kita bersama-sama menunjukkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari identitas kita, dan setiap individu memiliki peran penting dalam membangun bangsa yang lebih baik. Dengan cara kekinian, kita bisa menciptakan rasa kebanggaan dan cinta yang mendalam terhadap tanah air kita, Indonesia.

*) Guru Mapel PPKn di SMAN 1 Pangalengan, Koordinator P5, pemerhati masalah social buadaya

**) dari beragam sumber

Selasa, 18 Februari 2025

HUMANICA

 

"Hidup Tenang: Belajar Stoicism dan Nilai-nilai Islam"

Oleh: Pipit Pitriani, S.Pd *)

 


Silahkan dengarkan lagu ini sambil membaca apa itu tentang stoicism. lagu ini  Menggambarkan dukungan di saat sulit dan menerima bahwa hidup tidak selalu mudah, meskipun ada harapan untuk bangkit.

 


Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=6iGj0NohNi4

Filosofi Stoicism berasal dari Yunani kuno dan mengajarkan cara hidup dengan bijak, tenang, dan penuh ketenangan meskipun di tengah kesulitan. Bagi siswa SMA, yang sering menghadapi stres dari tugas sekolah, ujian, dan tekanan sosial, prinsip-prinsip Stoicism bisa sangat membantu. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan filosofi ini dalam kehidupan sehari-hari:

1.    Fokus pada Hal yang Bisa Dikuasai

Stoicism mengajarkan untuk membedakan antara hal yang bisa kita kontrol dan yang tidak. Dalam kehidupan sekolah, fokuslah pada tugas yang bisa kamu selesaikan dengan baik. Misalnya, kamu tidak dapat mengontrol hasil ujian, tetapi kamu bisa mengontrol usaha dan waktu belajar yang kamu investasikan.

2.    Terima Kenyataan

Ketika menghadapi kekecewaan—seperti nilai yang tidak sesuai harapan atau konflik dengan teman—cobalah untuk menerima kenyataan tersebut. Alih-alih terjebak dalam emosi negatif, gunakan pengalaman itu sebagai pelajaran untuk masa depan. Ini akan membantu kamu menjadi lebih tahan banting dan kokoh.


Sumber: https://www.gurusiana.id/read/beninurcahyadispdimpdmh/article/puncak-kekecewaan

3.    Latih Diri untuk Tidak Mudah Terpengaruh

Sering kali, kita terpengaruh oleh pendapat orang lain atau stres dari lingkungan sekitar. Filosofi Stoicism mengajarkan kita untuk menjaga ketenangan batin. Luangkan waktu untuk merenung dan memahami mengapa perasaan tertentu muncul, lalu pilih bagaimana meresponsnya.

4.    Praktikkan Syukur

Setiap hari, cobalah untuk mencatat beberapa hal yang kamu syukuri. Ini membantu mengalihkan fokus dari masalah dan kekhawatiran sehari-hari, serta meningkatkan apresiasi terhadap hal-hal kecil dalam hidupmu.

5.    Pertimbangkan Akibat Tindakan

Sebelum melakukan sesuatu—baik itu keputusan akademis atau interaksi sosial—pikirkan dampaknya. Stoics percaya bahwa kita harus hidup dengan integritas. Tanyakan pada dirimu: “Apakah tindakan ini akan mendukung nilai-nilai yang aku percayai?”

 

Sumber: https://womenlead.magdalene.co/2021/12/03/terlalu-percaya-diri/

Hubungan dengan Ajaran Islam

Banyak prinsip Stoicism yang selaras dengan ajaran Islam. Berikut adalah beberapa contohnya:

Menerima Takdir (Qadar) Dalam Stoicism, kita diajarkan untuk mencintai takdir kita (Amor Fati). Dalam Islam, kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah (qadar). Kita harus menerima takdir dengan sabar.

 Sikap Terhadap Emosi. Dalam Stoicism, penting untuk mengendalikan emosi, seperti marah atau sedih. Begitu juga dalam Islam, kita diajarkan untuk bersabar (sabr) dan mengontrol perasaan kita ketika menghadapi kesulitan.


Sumber: ttps://kumparan.com/fadhilah-zahra/benarkah-emosi-memengaruhi-

Fokus pada Usaha. Stoicism mengajak kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, seperti usaha belajar dan tindakan kita. Dalam Islam, kita juga diajarkan untuk berusaha sebaik mungkin dalam kehidupan dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Refleksi Diri. Dalam Stoicism, penting untuk merenung dan mengevaluasi diri. Dalam Islam, kita punya waktu untuk berdoa dan dzikir (mengingat Allah), yang membantu kita untuk merenung dan memperbaiki diri.

Kesederhanaan dan Kebahagiaan. Stoicism mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan menemukan kebahagiaan dari dalam, bukan dari barang-barang. Dalam Islam, kita juga dianjurkan untuk tidak terjebak dalam keinginan material, melainkan menemukan kebahagiaan melalui ketaatan kepada Allah.


 Sumber: https://purnawarta.com/lainnya/opinicerita/mencapai-kebahagiaan

Nilai Baik dan Etika. Keduanya menekankan pentingnya akhlak baik. Stoicism mengajarkan kita untuk hidup dengan kebajikan. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu berlaku jujur, adil, dan saling menghormati.

Simpulan

Menerapkan filosofi Stoicism di SMA bukanlah tentang menjadi dingin atau tidak merasa, tetapi lebih tentang mengendalikan reaksi kita terhadap situasi. Dengan belajar untuk fokus pada apa yang bisa kita kontrol dan menerima realitas, kamu bisa mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental di tengah tantangan hidup remaja. Cobalah terapkan prinsip-prinsip ini, dan lihat bagaimana perubahannya dalam hidupmu. Dengan memahami Stoicism dan ajaran Islam, kita bisa belajar cara menghadapi kehidupan dengan lebih bijak dan positif!

Saran Bacaan

Jika kamu tertarik untuk mendalami lebih jauh, buku "The Obstacle Is the Way" karya Ryan Holiday bisa menjadi panduan yang baik untuk memahami bagaimana tantangan dapat menjadi peluang untuk tumbuh.

 

*) Guru Mata Pelajaran Geografi di SMAN 1 Panaglengan, Ibu Rumah Tangga pemerhati kehidupan remaja

**) dari berbagai sumber

 

 

Senin, 17 Februari 2025

bahaSABUdaya

 

Connected Speech

Oleh: Dra. Hj. Garliantka  *)


Hello,  smart readers! Kali ini ibu akan ajak kalian membahas istilah ‘Connected Speech’.

 

Apa yang dimaksud dengan Connected Speech dalam bahasa Inggris?

 
Sumber: https://www.thoughtco.com/what-is-connected-speech-1689790

Sebelum menggali lebih jauh mari kita dengarkan dan nikmati terlebih dahulu lagu dari seorang penyanyi legendaris berikut :


 Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=w46bWxS9IjY

Coba kalian perhatikan bagaimana sang penyanyi membawakan lagu tersebut.

Berikut syair lagunya:

I can tell by your eyes that  you’ve probably been crying forever

And the stars in the sky don't mean nothing to you they are mirror

#

I don't wan to talk about it

How you broke my heart

If I stay here just a little bit longer

If I stay here won’t you listen

To my heart, oh my heart

If I stand all alone will the shadow hide the colors of my heart

Blue for the tears black for the night

Fears the stars in the sky  don't mean nothing to you they’re just a mirror

#

Perhatikan bagaimana sang penyanyi melafalkan kata per kata dalam lagu tersebut?

Apakah sang penyanyi melafalkan kata kata dalam kalimat tersebut secara terpisah satu sama lain? Tidak kan?

Nah itu lah yang kita sebut dengan istilah Connected Speech

Berikut penjelasannya.

Dalam bahasa Inggris lisan, kata-kata sering kali tidak diucapkan secara terpisah, melainkan mengalir bersama dalam satu kesatuan. Hal ini disebut “Connected Speech”, yaitu cara pengucapan kata-kata yang berubah ketika diucapkan dalam konteks percakapan alami. Connected speech membuat bahasa terdengar lebih cepat dan alami, tetapi juga bisa menjadi tantangan bagi pembelajar bahasa.

 

Sumber: https://www.thoughtco.com/what-is-connected-speech-1689790

Berikut adalah beberapa fenomena utama dalam Connected Speech:

1. Linking (Menghubungkan Kata-kata)

Linking terjadi ketika suara di akhir kata pertama menghubungkan suara di awal kata berikutnya, sehingga terdengar lebih mulus.

Contoh:

John and Henry → terdengar seperti "John 'n Henry" /ˈdʒɒn ən ˈhɛnri/

Go on → terdengar seperti "Go_won" /ɡəʊ wɒn/

See it → terdengar seperti "See_yit" /siː jɪt/

2. Elision (Penghilangan Bunyi)

Elision terjadi ketika satu suara dalam kata dihilangkan agar lebih mudah diucapkan dalam percakapan cepat.

Contoh:

I don’t know → terdengar seperti "I dunno" /aɪ dəˈnəʊ/

Next day → terdengar seperti "Nex' day" /nekst deɪ/

Friendship → bisa terdengar seperti "Fren'ship" /frɛn(d)ʃɪp/

3. Assimilation (Perubahan Bunyi)

Assimilation terjadi ketika satu suara berubah menjadi lebih mirip dengan suara yang ada di sekitarnya.

Contoh:

Good boy → terdengar seperti "Gub boy" /ɡʊb bɔɪ/

Don’t you → terdengar seperti "Doncha" /ˈdəʊntʃə/

Green park → terdengar seperti "Greem park" /ɡriːm pɑːk/

4. Intrusion (Penyisipan Bunyi Tambahan)

Intrusion terjadi ketika ada bunyi tambahan yang muncul di antara dua kata agar pengucapan lebih lancar. Biasanya bunyi tambahan ini berupa /w/, /j/, atau /r/.

Contoh:

Go on → terdengar seperti "Go_won" /ɡəʊ wɒn/

Do it → terdengar seperti "Do_wit" /duː wɪt/

I saw it → terdengar seperti "I saw_r it" /aɪ sɔːr ɪt/

Mengapa Connected Speech Penting?

 

  1. Membantu Pemahaman Listening – Banyak penutur asli berbicara dengan cepat menggunakan connected speech, sehingga memahaminya akan membantu dalam percakapan sehari-hari.
  2. Membuat Pengucapan Lebih Alami – Jika ingin terdengar lebih fasih dan natural dalam bahasa Inggris, memahami connected speech sangat penting.
  3. Meningkatkan Kecepatan Berbicara – Dengan menghubungkan kata-kata, kita bisa berbicara lebih lancar tanpa harus berhenti di setiap kata.

 

Sumber: https://connected-speech.com/about.html

Cara Berlatih Connected Speech:

      Dengar dan Tirukan (Shadowing) – Dengarkan percakapan asli dalam film atau podcast, lalu coba tirukan cara pengucapannya.

      Gunakan Kamus Fonetik – Kamus seperti Cambridge Dictionary menunjukkan bagaimana kata-kata diucapkan dalam bentuk IPA (International Phonetic Alphabet).

      Latihan dengan Kalimat Singkat – Coba ucapkan frasa seperti "What do you want?" dengan cepat, sehingga terdengar seperti "Whaddaya want?" /ˈwɑdəjə wɒnt/

Connected speech adalah salah satu aspek terpenting dalam pengucapan bahasa Inggris yang sering diabaikan oleh pembelajar. Dengan memahami dan berlatih fenomena ini, komunikasi dalam bahasa Inggris akan menjadi lebih alami dan mudah dipahami oleh penutur asli.

Mari kita telaah Phonetic Transcription dari Chorus lagu yang telah kita nikmati tadi:

"I don't want to talk about it, how you broke my heart."

/aɪ doʊn̩ ˈwɑːnə tɔːk əˈbaʊɾɪt | haʊ jʊ broʊk maɪ hɑːrt/

"If I stay here just a little bit longer."

/ɪf aɪ steɪ hɪr dʒʌs(t) ə ˈlɪɾl̩ bɪt ˈlɔːŋɡɚ/

"If I stay here, won't you listen to my heart, oh my heart."

/ɪf aɪ steɪ hɪr | woʊntʃu ˈlɪs(ə)n tə maɪ hɑːrt | oʊ maɪ hɑːrt/

 

      So, seberapa pentingkah kita mempelajari Connected Speech dalam pelafalan kata bahasa Inggris?

      Seberapa seringkah kita berlatih?

      Seberapa besar keinginan kalian untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris seperti atau paling tidak mendekati penutur asli?

 

Sumber: ttps://daftarkursusbahasaarab.wordpress.com/2017/12/26/bahasa-lisan-yang-paling-mudah-dipelajari

Banyak cara yang dapat kita lakukan tentunya. Silahkan kalian tulis di dalam komentar, hal apa saja yang sudah kalian lakukan untuk menambah keterampilan berbicara kalian?

Tetap semangat ya, dan tetap Berdasi, Belajar Cerdas Literasi!

 

*) Pengampu Mapel Bahasa Inggris di SMAN 1 Pangalengan, Ibu rumah tangga penikmat lagu

**) dari berbagai sumber

 

 

Minggu, 16 Februari 2025

MATEMAGIC

 

ANGKA ATAU BILANGAN?

Oleh: Risman Firmansyah, M.Pd *)


Jauh sebelum angka-angka abstrak menghiasi buku pelajaran kita, manusia telah memiliki pemahaman intuitif tentang kuantitas. Bayangkan nenek moyang kita yang hidup di gua, mereka pasti tahu bahwa dua buah mangga lebih sedikit daripada lima buah mangga tanpa perlu menghitung secara formal. Rasa angka ini muncul dari interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Mereka membandingkan jumlah hewan buruan, menghitung hari, dan mengukur hasil panen. Namun, konsep bilangan yang abstrak dan sistematis seperti yang kita kenal saat ini belum terbentuk. Seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan berbagai cara untuk merepresentasikan jumlah, mulai dari menggunakan jari, membuat tanda di tanah, hingga menciptakan simbol-simbol khusus. Setiap peradaban memiliki sistem bilangannya sendiri, yang mencerminkan kebudayaan dan kebutuhan mereka.

Jauh sebelum kita mengenal angka-angka Arab, peradaban Mesir Kuno telah mengembangkan sistem bilangan yang unik. Sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi, mereka mengukir simbol-simbol hieroglif pada dinding kuil dan makam untuk mewakili angka. Bayangkan, dengan menggunakan gambar sederhana seperti tongkat, tali, dan bunga teratai, mereka mampu merepresentasikan bilangan hingga jutaan! Sistem bilangan Mesir Kuno ini didasarkan pada prinsip aditif, di mana nilai suatu bilangan diperoleh dengan menjumlahkan nilai setiap simbol. Meski begitu, sistem ini memiliki keterbatasan dalam hal operasi hitung yang lebih kompleks, seperti perkalian dan pembagian. 


Zaman dinasti pertama babilonia, yaitu ketika Hammurabi berkuasa, menggunakan lambang bilangan cuneiform (bentuk runcing) yaitu alat tulis yang berasal dari tanam reed yang berbentuk runcing digunakan menulis diatas tanah liat yang dimana tanah liat tersebut akan dijemur sampai kering dan keras yang akan digunakan untuk membuat rekaman permanen. Sistem angka yang digunakan oleh orang babilonia sistem angka sexagesimal (basis 60), sistem angka ini diambil dari lambang bilangan sumeria diadopsi ke dalam bilangan babilonia. Berikut bentuk lambang bilangan zaman babilonia

Pada tahun 600 sampai 300 SM merupakan masa keemasan para bangsa yunani, karena pada masa ini bermunculan para ahli – ahli matematika dari Yunani dan pada masa ini juga banya temuan teorinya, seperti Archimides, Euclides, Appollonius. Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani antara tahun 600 SM sampai 300 M.

Pada masa yunani kuno sistem angka yang digunakan yaitu angka Attic atau Herodianic. Angka attic merupakan angka yang terkenal pada masa yunani kuno dan sekitar 450 SM angka attic atau 



herodianic dikembangkan dan digunakan secara rutin atau tetap sekitar awal abad ke – 7 sebelum masehi. Pada masa ini juga (600 SM) bangasa yunani kuno sudah mengenal beberapa huruf dan angka, ditandai dang mereka menulis di kulit kayu atau logam sehingga tulisannya tidak terlihat rapi atau kaku. Berikut lambang bilangan yunani.

Sistem bilangan romawi diciptakan oleh bangsa romawi, sistem penomoran yang digunakan oleh bangsa romawi sangat berbeda dengan zaman sekarang. angka yang digunakan pada masa itu hanya terdiri dari 7 nomor. Ketujuh nomor tersebut digunakan untuk menyatakan semua bilangan dari 1 – 1.000.000.

Bilangan romawi sampai sekarang ini masih digunakan oleh orang. Biasanya dalam penulisan bab-bab dalam sebuah buku, peringatan ulang tahun, dan sebagainya. 

Simbol

Hasil

I

1 (satu) (unus)

V

5 (lima) (quinque)

X

10 (sepuluh) (decem)

L

50 (lima puluh) (quinquaginta)

C

100 (seratus) (centum)

D

500 (lima ratus) (quingenti)

M

1.000 (seribu) (mille)


Sistem notasi bilangan yang biasa digunakan di berbagai bidang adalah sistem bilangan arab. Sistem ini dikembangkan pertama kali oleh orang hindu dan digunakan di india pada abad ke-3 SM. Sistem bilangan arab-hindu dikenalkan di dunia arab sekitar abad ke-7 M. penggunaan siste, arab-hindu di eropa sekitar tahun 976 M.

Penemuan penting dalam sistem bilangan Arab – Hindu adalah penggunaan notasi letak atau nilai tempat, dimana simbol bilangan tunggal dianggap mempunyai nilai- nilai yang berbeda sejalan dengan letaknya pada angka yang ditulis. Notasi letak dibuat dengan simbol “0” yang disebut dengan shifr, zero, atau nol. Simbol “0” memungkinkan untuk membedakan antara 11, 101, dan 1001 tanpa penggunaan simbol tambahan, dan semua bilangan dapat dinyatakan dalam simbol yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ditambah 0. Notasi nilai tempat juga sangat memudahkan semua bentuk perhitungan angka yang ditulis.

A.       Beda Bilangan dan Angka

Sebelum kita membahas tentang bilangan dan angka, berdasarkan sejarah berkembangnya bilangan dan angka dari zaman mesir sampai zaman modern ini. Menurut anda, apa itu bilangan dan apa itu angka. Mari kita cermati contoh berikut ini 


Pada gambar tersebut merupakan karung yang kapasistas isinya yaitu 25 kg. Jika gambar sebelah kiri diisi batu sampai penuh dan sebelah kanan juga diisi sampai penuh. Kira-kira kedua tersebut sama beratnya atau batu lebih berat dibandingkan dengan beras. Mungkin ada dari kita akan berpikir bahwa kedua karung tersebut beratnya sama, karena sama-sama berisi satu karung yang kapaistas karung tersebut 25 Kg. padahal jika ditimbang pasti karung yang berisi batu lebih berat dibandingkan dengan karung yang berisi beras. Hal ini disebabkan oleh batu berbetuk zat padat yang keras (berat) dan beras berbentuk zat padat yang ringan, oleh karena itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa satu karung batu sam beratnya denga satu karung beras. Jadi kita dapat simpulkan bahwa satu karung itu menandakan wujudnya atau lambang tetapi bukan merupakan suatu jumlah atau nilai.

Bilangan dan angka dalam kehidupan sehari-sehari sangat sulit dibedakan oleh orang, karena angka dan bilangan sangat mirip. Orang menyebut bilangan lima mungkin maksudnya angka lima, atau menyebut angka sepuluh tetapi tetapi maksudnya bilangan sepuluh.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia bilangan diartikan sebagai banyak benda, satuan dari jumlah. Pengertian lain dari bilanga yaitu sebagai suatu idea tau gagasan yang bersifat abstrak dan menyatakan banyaknya anggota dari suatu kelompok atau himpunan. Contohnya, banyak anggota himpunan huruf vocal (a, i, u, e, o). maka anggota himpunan tersebut dapat dinyatakan dengan bilangan yang dinyatakan sebagai “lima”, dilambangkan denga “5” (lambang bilangan arab-hindu), “V” (lambang bilangan romawi).

Angka berdasarkan kampus bahasa inggris disebut digit atau numeral. Angka berbeda dengan bilangan atau lambang bilangan. angka hanya berbentuk atau berupa 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sedangkan bilangan terdiri dari minimal satu angka. Jadi, tiga merupakan bagian dari bilangan, tiga belas merupakan bagian dari bilangan, sedangkan “3” merupakan lambang bilangan dan “13” merupakan lambang bilangan juga.

Angka dan lambang bilangan merupakan suatu hal yang berbeda. Contonya, “123” merupakan lambang bilangan seratus dua puluh tiga yang terdiri dari tiga digit angka yaitu 1, 2 dan 3. Jadi, Angka merupakan bagian dari lambang bilangan, tetapi lambang bilangan bukan bagian dari angka.

 B.       Bilangan yang mana?

Mari kita cermati skema bilangan berikut.

https://iwanlukman.blogspot.com/2014/02/macam-macam-bilangan.html

Skema bilangan di atas merupakan jenis-jenis bilangan, mulai dari bilangan yang paling tinggi sampai bilangan yang paling sederhana.

1.     Bilangan kompleks

Bilangan komplek merupakan bilangan yang berbentuk a + ib atau a + bi, a dan b bilangan riil dan i bilangan imajiner (i2 = -1).

Bilangan komplek dapat disebut sebagai induk dari bilangan, karena semua bilangan terdapat didalamnya. Bilangan komplek dilambangkan dengan z, sedangkan x dan y menyatakan bilangan riil.

z = x + yi

x menyatakan bilangan riil dan y bagian dari imajiner dari z Contoh:

a.       z = 1 + 2i

b.       z =3 + i7

c.        z =0.5 + 7i

2.     Bilangan imajiner

Bilangan imajiner biasa disebut bilangan imajinasi (khayal) merupakan bilangan yang mempunyai sifat i2 =−1 dan biasanya bilangan imajiner ini merupakan bagian dari bilangan kompleks. Selain merupakan bagian dari bilangan kompleks, namun bilangan imajiner juga merupakan bagian dari bilangan

riil. Contoh, −3, −2, −10, dan lain-lainnya yang memuat tanda negative di dalam akar merupakan termasuk bilangan imajiner.

Secara definisi, bilangan imajiner itu diperoleh dari menyelesaikan persamaan kuadratik berikut ini.

x2 - 1 = 0, jika kedua ruas ditambah dengan 1 x2 + 1 - 1= 0 - 1

x2 = -1 - i2 = -1

x = −1 i = −1

bilangan imajiner biasa diterapakan dibidang teknik elektro untuk mengambarkan sifat arus bolak balik pada AC

3.     Bilangan Riil

Bilangan Riil merupakan bilangan yang terdiri dari Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional dilambangkan dengan “ R ”. Bilangan Rasional (rational) merupakan bilangan – bilangan yang rasional jika ada bilangan bulat p dan q, dengan m dan n adalah bilangan-bilangan bulat n 0. Contoh: 4/2, 1/3, 4 dan 8/3. Sedangkan bilangan irasional merupakan bilangan yang selain dari bilangan rasional, contoh : 2, 3 ,5, dan 22/7.

4.     Bilangan Bulat

Menurut Rinaldi Munir3 bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan decimal. selain itu, bilangan bukat juga dapat didefiniskan “the integers are the number in the set negative, zero, and positif”


Bilangan cacah yaitu bilangan yang terdiri dari nol dan bilangan asli, 0, 1, 2, 3, 4,   sedangakan bilangan negative, -1,

-2, -3, . . . .

Bilangan bulat sangat banyak kegunaan dalam masyaratkat, seperti: menghitung untung dan rugi dalam perdagangan, dan yang lainnya.

5.     Bilangan Asli

Bilangan asli yang terdiri dari bilangan komposit, bilangan prima dan 1. Menurut Muhamad Mas’ud Bilangan asli yaitu bilangan yang digunakan untuk menghitung anggota suatu himpunan benda. 

 


6.     Bilangan prima

Bilangan prima yaitu bilangan bulat yang lebih besar dari satu yang tidak dapat dibagi oleh bilangan positf selain dari 1 dan bilangan itu sendiri. 

Dari table diatas, angka warna hitam merupakan bilangan prima, dan warna merah merupakan bilangan komposit kecuali 1.

Bilangan komposit yaitu bilangan bulat yang lebih besar dari satu selain bilangan prima atau bilangan yang memuat lebih dari 2 faktor.



Tugas :

  1. 1.       Jelaskan apa kegunaan bilangan dan lambang bilangan dalam kehidupan sehari-hari
  2. 2.       Apa yang anda pahami tentang bilangan, lambang bilangan dan Angka
  3. 3.       Buatlah makalah tentang sejarah bilangan.

  *) Guru Mapel Matematika di SMAN 1 Pangalengan, Staf Kesiswaan, Koordinator SMA Terbuka, praktisi analis data

**) Sumber

Mas'ud, Muhamad. Dahsyatnya Misteri Bilangan-bilangan & Angka-angka dalam Al-qur'an. Yogyakarta: Laksana, 2011.

Munir, Rinaldi. Matematika Diskrit. Bandung: informatika, 2005.

Rosen, kenneth H. Elementary Number Theory and its applications sixth edition. united state: Pearson, 2011.

Varberg, Dale, and Edewin J Purcell. Kalukulus Jilid Satu. Bandung: Binarupa Aksara, 2003.

 

Psikologica

  KINTSUGI DALAM PERBAIKAN DIRI Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd   *)   Sumber: https://shesightmag.com/kintsugi-the-art-of-embracing-imperfec...