"Makna
Salat Kita"
oleh
H. Asep Rosadi, S.Ag *)
"Saya sungguh tercengang. Tidak pernah saya melihat sesuatu yang serius lagi pasti, tetapi dianggap remeh seperti tidak akan terjadi, yakni maut. Saya juga tidak melihat sesuatu yang akan ditinggalkan lagi kecil, tetapi diperebutkan seperti yang besar dan kekal, yakni dunia." Kalimat-kalimat ini adalah ucapan Khalifah Rasul yang Keempat Sayyidina 'Ali ibn Abi Thalib r.a.
Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2024/03/28/nantikan-malam-lailatul-qadar-dengan-shalat-tahajud-baca-3-surah-dianjurkan-ini
Ucapan yang nadanya sama dengan kandungan
yang berbeda, dapat juga dikaitkan dengan salat: "Saya sungguh bingung dan
tercengang menyangkut uraian salat. Apakah ia merupakan ulangan yang tidak
dibutuhkan lagi, mengingat telah lamanya kewajiban ini dikenal umat; ataukah ia
merupakan uraian yang sangat dibutuhkan mengingat banyaknya umat yang enggan
salat atau ingin tapi tak tahu, atau
mengerjakan tapi keliru, atau mendirikan dan melaksanakan tapi tak menghayati.
Pada hari Jumat, masjid-masjid dan
kantor-kantor di mana-mana penuh, tetapi keadaan jalan pada saat jam-jam salat
tetap macet. Bukankah sebagian besar yang memadatinya adalah Muslim yang wajib
salat, tetapi enggan melakukannya? Di kereta api jarang sekali terlihat orang
yang melakukan salat, tetapi begitu tiba di stasiun, orang berduyun-duyun untuk
melakukan salat. Apakah mereka tidak tahu bahwa salat di kereta api
diperbolehkan dan menjamaknya dalam perjalanan juga sah? Sementara itu, yang
melakukan salat lain pula keadaannya. Sebagian kita memang berdiri untuk salat,
tetapi tidak melaksanakan salat.
Sumber: https://kabartuban.com/ibadah-ibadah-sunnah-yang-dianjurkan-sebelum-sholat-jumat/34451
Kalau Anda memperhatikan perintah salat
dalam Al-Quran, Anda akan menemukan bahwa perintah itu selalu dimulai dengan
kata aqimu (kecuali dua ayat, atau bahkan cuma aatu ayat). Kata aqimu biasa
diterjemahkan dengan "mendirikan", meskipun sebenarnya terjemahan
tersebut tidak tepat. Karena, seperti kata mufasir Al-Qurthubiy dalam
tafsirnya, aqimu bukan terambil dari kata qama yang berarti "berdiri"
tetapi kata itu berarti "bersinambung dan sempurna". Sehingga
perintah tersebut berarti "melaksanakannya dengan baik, khusyuk, dan bersinambung sesuai dengan syarat, rukun,
dan sunnahnya."
Kalau demikian, banyak yang salat tapi
tidak melaksanakannya. Yang salat dengan sempurna rukun, syarat, dan sunnahnya
pun tidak sedikit yang tidak menghayati arti dan tujuan salatnya. Celakalah
orang-orang yang salat, tetapi lalai akan (makna) salat mereka, yakni mereka
yang riya' dan menghalangi pemberian bantuan. (QS. 107: 4 - 7).
Mengapa demikian? Salat berintikan doa,
bahkan itulah arti harfiahnya. Doa adalah keinginan yang dimohonkan kepada
Allah SWT. Jika Anda berdoa atau bermohon, maka Anda harus merasakan kelemahan
dan kebutuhan Anda di hadapan siapa yang kepadanya Anda bermohon. Hal ini harus
dibuktikan dalam ucapan dan sikap. Kalau demikian, wajarkah manusia bermuka dua
(riya') ketika menghadap Allah? Yang demikian ini tidak menghayati
salatnya lagi lalai dari tujuannya.
Sumber: https://kemenag.go.id/islam/cara-shalat-tahajud-lengkap-dengan-niat-dan-doanya-zORJm
Yang melaksanakan salat adalah mereka yang
butuh kepada Allah serta mendambakan bantuan-Nya. Kalau demikian, wajarkah yang
butuh menolak membantu sesamanya yang butuh, apalagi jika memiliki kemampuan?
Tidakkah ia mengukur dirinya dan kebutuhannya kepada Allah? Tidakkah ia
mengetahui bahwa Allah akan membantunya selama ia membantu saudaranya, seperti
sabda Nabi Saw.? Kalau demikian, yang enggan memberi bantuan kepada sesamanya
berarti ia lalai akan makna salat.
Setelah ini, masih perlukah kita
tercengang, atau kita akui saja bahwa kita butuh uraian tentang salat,
sebagaimana kebutuhan masyarakat kita pada perwujudan makna salat itu.
*)
Guru mapel PABP di SMAN 1 Pangalengan, wirausaha, pengasuh MT. Al fiqnik,
penyuka petualangan bermotor
**)
dari berbagai sumber
Terimakasih ilmunya menjadikan refleksi bagi saya
BalasHapusterimakasih bapa ilmunyaa
BalasHapusMasyaAllah
BalasHapusIlmu yang sangat bermanfaat ma syaa allah
BalasHapusterimakasih atas ilmunya sangat bermanfaat 👍🏻👍🏻
BalasHapusterimakasih pak ini sangat bermanfaat
BalasHapusilmu nya sangat bermanfaat karena ini terkait dengan agama kita terutama menyangkut shalat
BalasHapusMasyaallah terimakasih ilmunya
BalasHapusTerima kasih ilmunya bapa
BalasHapusmakasii pak
BalasHapusMasyaalloh bapa terimakasih sudah mengingatkan, semoga saya bisa lebih khusu lagi dalam beribadah aamiin🤲
BalasHapusterimakasih atas ilmunya
BalasHapus