Kamis, 30 Januari 2025

RELIGIUSITY

 

"MENYAMBUT BULAN SYA'BAN"

oleh Asep Istiqlal, S.Pd. *)

 


      Setelah berakhirnya bulan Rajab, kini kita sudah berada pada bulan Sya’ban 1445 H. Pada bulan yang menjadi penanda akan segera tibanya bulan Ramadhan ini, ada banyak keutamaan dan peristiwa penting yang pernah terjadi dalam sejarah Islam. Meski begitu, karena keberadaannya diapit oleh dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan, maka keutamaan di bulan Sya’ban sering dilupakan., atau terabaikan. Seperti sabda Rasulullah berikut:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

"Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Abu Dawud dan Nasa’i)."


 Sumber: https://kaltimtara.republika.co.id/posts/506955/amalan-bulan-syaban-persiapan-spiritual-menyambut-ramadan

     Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah saw tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban. Riwayat ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban di antara bulan Rajab dan Ramadhan.

     Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat  (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).

 
Sumber: https://kalam.sindonews.com/read/98460/72/beragam-bacaan-istighfar

      Keistimewaan bulan ini juga terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nisfu Sya’ban. Istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban.

Amalan Saleh di Bulan Sya'ban

Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah swt, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru. Seperti telah disebutkan di awal, selain memiliki keutamaan, ada sejumlah peristiwa penting yang  terjadi pada bulan Sya’ban. Setidaknya ada tiga peristiwa penting,

 

Sumber: https://infografis.okezone.com/detail/779024/10-peristiwa-penting-di-bulan-syaban

Pertama, peralihan kiblat.

Peralihan kiblat yang dimaksud adalah dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban.

Perbanyak Ibadah di Malam Nisfu Sya'ban

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan disebutkan, Nabi Muhammad saw berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut:

"Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram."

Kedua, penyerahan rekapitulasi keseluruhan amal kepada Allah swt.

Pada bulan ini semua amal kita yang telah dicatat oleh malaikat diserahkan kepada Allah swt. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad saw: Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban

 
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3927576970668617&id=

Kemudian Rasulullah saw menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah swt. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”

Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Meski menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.

Ketiga, diturunkannya ayat tentang anjuran shalawat untuk Rasulullah saw.

Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran bershalawat untuk Nabi Muhammad saw, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan."

Demikianlah penjelasan tentang keutamaan di bulan Sya’ban dan peristiwa penting yang pernah terjadi dalam sejarah Islam. semoga kita dapat mengambil hikmahnya, dan makin baik dalam mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan.

*) Guru PABP Islam di SMAN 1 Pangalengan, Pembina IREMA Al  Mutmainnah SMAN 1 Pangalengan, Aktivis kegiatan alam terbuka di Pangalengan

**) disarikan dari berbagai sumber

Jumat, 24 Januari 2025

RELIGIUSITY

RAJAB DAN MU’JIZAT ISRA MI’RAJ

Oleh: Rendi Rusdiana, S.Pd  *)

 

Saat ini kita tengah memasuki salah satu bulan yang dimuliakan di dalam agama islam, yakni bulan rajab, dimana ro ja ba dalam bahasa arab memiliki arti menghormati/mengagungkan, bulan rajab juga menjadi salah satu dari empat bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), bahkan dalam bulan ini peperangan dilarang dan kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah serta do’a.

 
Sumber: https://www.melintas.id/religi/343726430/keutamaan-dan-amalan-di-bulan-rajab-doanya-tidak-akan-tertolak

Berbicara tentang bulan rajab, maka kita akan teringat dengan sebuah peristiwa besar yang tidak akan bisa dicerna oleh nalar kita, sebuah peristiwa yang jejak sejarahnya tetap ada sampai sekarang (yakni shalat), peristiwa tersebut adalah peristiwa diberjalankannya Nabi SAW dari masjidil haram ke masjidil aqsa, yang diteruskan dengan diangkatnya nabi SAW ke langit ke tujuh, bahkan sampai ke sidratul muntaha hanya dalam satu malam saja, yang dikenal dengan isra mi’raj.

 

Sumber: https://tirto.id/ucapan-selamat-isra-miraj-quote-kata-kata-caption-fb-ig-g7u4#google_vignette

Salah satu dari sekian banyak alasan mengapa nabi SAW di isra dan di mi’raj kan adalah pertama karena pada tahun tersebut nabi ditinggalkan oleh dua sosok manusia yang sangat beliau cintai, yaitu oleh istrinya Khadijah R.A dan pamannya yang bernama abu thalib, sehingga tahun tersebut juga dikenal dengan ‘aamu al-huzn (tahun kesedihan), oleh karena itu Alloh menghibur hati baginda Rasul SAW melalui peristiwa isra mi’raj.

 
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=dA_EhcNCvlg

Alasan kedua adalah tentang cerita kecemburuan langit terhadap bumi yang memiliki makhluk paling istimewa di seantero jagat raya, yakni Nabi Muhammad SAW, sehingga langit merasa sedih, dan dikarenakan hal itu pula maka melalui peristiwa isra mi’raj baginda Nabi SAW disinggahkan ke langit, dari mulai langit pertama sampai langit ke tujuh. Selain dua alasan tersebut tentunya masih banyak lagi alasan dari peristiwa isra mi’raj tersebut, Wallohu a’lam bil ash-shawaab.

 


Sumber: 
https://infografis.okezone.com/detail/782286/4-hikmah-peringatan-isra-miraj

Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut, diantara banyaknya hikmah, kita akan mencoba mengkaji satu saja hikmah apa yang bisa kita dapatkan. Di dalam Al-Qur’an yang digunakan adalah kata asraa, yang merupakan tsulatsi mazid warna kesatu bab awal, yang memiliki makna tahawul dan shoiruroh, yaitu makna memindah dan menjadikan, dalam hal ini dapat kita artikan bahwa perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang pada saat itu biasanya memerlukan perjalanan satu bulan penuh dapat dilakukan hanya dengan satu malam karena baginda Nabi SAW bukan berjalan sendiri, melainkan diberjalankan oleh sang Kholiq, Alloh SWT. Hikmahnya adalah bahwa apapun kondisinya, apapun kesulitannya, ketika Alloh sudah berkehendak atas diri kita, maka biqudrotillah semua akan selesai dalam sekejap mata. Maka dari itu, hendaknya kita hanya menggantungkan diri kepada Alloh SWT, baik saat dalam keadaan susah, senang, mempunyai mimpi, cita-cita, harapan, ataupun pada saat galau, punya masalah, sepelik apapun, karena saat kita melibatkan Alloh SWT dalam setiap urusan kita, maka Alloh SWT akan memberikan solusi dengan cara yang tak kita duga.

Sooooooo……. mengapa kita mesti pesimis jika kita yakin akan kekuasaanNya?

*) Guru PABP di SMAN 1 Pangalengan, Koordinator Kegiatan Keagamaan, Ketua  DKM Al Ijtihad SMAN 1 Pangalengan

**) disarikan dari berbagai sumber

 


Rabu, 22 Januari 2025

MENTAL HEALTH

SMILING DEPRESSION

Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I *)

 

Sumber: https://www.kompasiana.com/mutiarafirdaus3010/640d856a08a8b54ff7756ee2/pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja

Pada fenomena saat ini kita sering melihat foto-foto di akun media sosial seseorang menampilkan dirinya yang ceria dan bahagia. Namun di balik layar, orang tersebut seringkali merasa kosong dan hampa. Pada kenyataanya orang tersebut sering membandingkan hidupnya dengan orang lain dan merasa tidak cukup baik. Ini adalah fenomena yang seringkali tidak terlihat oleh orang lain karena individu yang mengalaminya bisa terlihat seperti mereka baik-baik saja, bahkan mereka mereka sangat terpuruk.


 Sumber: https://www.newportacademy.com/resources/restoring-families/smiling-depression/

Smiling depression juga dikenal sebagai hidden depression atau depression mask, yang mana seseorang mengalami kondisi depresi, tetapi mereka mampu menyembunyikan di balik penampilan luar yang ceria atau bahagia.

      1 .    Contoh dalam kehidupan sehari-hari

Kasus smiling depression dapat ditemui dalam berbagai macam situasi kehidupan sehari-hari dan ternyata tidak hanya dilihat dari media sosial saja, tapi masih ada contoh kasus yang lain, diantaranya:

        Tampilan Bahagia di media Sosial: contoh kasus ini adalah seseorang yang sering membagikan foto-foto yang menunjukkan kebahagiaan dan kesenangan di media sosial, tetapi ini tidak selalu mencerminkan perasaan mereka sebenarnya. Mereka sering menampilkan kebahagiaan baik itu dalam kehidupan rumah tangga, akademik, atau bahkan sampai travelling dalam bentuk foto yang mereka bagikan di media sosial,

        Berpartisipasi dalam Kegiatan Sosial: yang mana seseorang mungkin secara teratur berpartisipasi dalam acara sosial, tetapi mereka sering merasa terisolasi dan tidak bahagia dalam kegiatan sosial tersebut.

        Menggunakan Humor: beberapa orang dengan kasus smiling depression menggunakan humor sebagai mekanisme koping untuk menyembunyikan perasaan mereka.

 
Sumber: https://www.saatchiart.com/en-id/print/Painting-Smiling-Depression/1350411/6638781/view

2.       Penyebab Smiling Depression

Kondisi smiling depression biasanya diderita oleh seseorang dengan kepribadian perfeksionis atau ambisius. Selain faktor tersebut, smiling depression bisa disebabkan atau dipicu oleh hal-hal berikut ini:

        Perubahan Gaya Hidup yang Drastis

Kondisi smiling depression bisa disebabkan oleh pengalaman traumatis, salah satunya adalah perubahan gaya hidup yang drastis. Pada orang dewasa, hal-hal yang sering kali membuat kondisi mental terguncang dan berujung pada depresi adalah: Kehilangan pekerjaan; Kehilangan pasangan, orang terdekat atau anggota keluarga; Perceraian; Kecelakaan; dan lain-lain. Di sisi lain juga, kondisi smiling depression juga bisa disebabkan oleh gangguan psikologis lain yang tidak terdeteksi.

       ●        Tuntutan atau Stigma Sosial

Setiap orang mungkin memiliki pengalaman yang berbeda ketika menghadapi depresi. Biasanya, tersenyum di masa-masa sulit menjadi respons tubuh yang tidak disadari oleh penderita depresi. Hal ini sering ditemukan baik pada pria maupun wanita dewasa yang diharapkan untuk menanggung beban keluarga tanpa mengeluh. Jadi, tersenyum merupakan suatu bentuk mekanisme pertahanan diri yang secara otomatis dipakai setiap harinya oleh penderita smiling depression. Tanpa sadar, mereka memendam rasa lelah di dalam diri yang bisa memperburuk kesehatan mental.

       ●        Ketergantungan Media Sosial

Penggunaan media sosial di era digitalisasi saat ini sudah mencapai angka yang tinggi di berbagai belahan dunia. Tidak jarang, banyak orang akhirnya merasa ketergantungan akan media sosial yang menunjukkan sempurnanya kehidupan orang lain. Tuntutan di media sosial untuk tampil sempurna inilah yang dapat membuat penderita smiling depression termotivasi untuk mengunggah atau membagi momen-momen bahagia mereka untuk ditunjukkan ke publik. Padahal, hal tersebut hanya akan membuat kondisi depresi memburuk seiring waktu. Selain itu, ketergantungan media sosial juga dapat menimbulkan kebiasaan membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain yang tampak seperti lebih bahagia. Kebiasaan membandingkan kehidupan ini juga berpotensi memperburuk kondisi depresi.

 


Sumber: https://www.abhasa.in/depression-and-memory-loss/

        ●        Ekspektasi yang Tidak Realistis

Kondisi smiling depression bisa disebabkan dari ekspektasi tinggi yang dibebankan oleh lingkungan sekitar kepada seseorang. Hal ini umumnya terjadi karena faktor sosial, seperti tuntutan mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi atau tuntutan menikah di usia tertentu.

Banyaknya ekspektasi yang dibebankan kepada hidup seseorang dapat membuat mereka terpaksa menyembunyikan depresi yang diderita. Sehingga setiap harinya mereka akan tersenyum dan bersikap seakan-akan semuanya baik-baik saja.

3.       Dampak Smiling Depression

Smiling Depression akan berdampak serius pada mental seseorang, diantarnya:

        Pemendaman Emosi, dimana seseorang yang menyembunyikan perasaan depresi dapat menyebabkan terpendamnya emosi dan akhirnya berdampak buruk pada kesejahteraan mentalnya.

        Penundaan dalam pencarian bantuan, karena orang tersebut menyembunyikan gejalanya, dia akan menunda pencarian bantuan kepada profesional. Dan ini akan menyebabkan pemulihan lebih sulit.

        Stres yang tidak dihindari, usaha untuk menyembunyikan perasaan dan mejaga citra positif dapat menambah tingkat stres yang tidak bisa dihindari, yang dapat meningkatkan resiko depresi yang lebih dalam.

        Isolasi sosial, seseorang dengan smiling depression mungkin akan merasa terioslasi karena merasa sulit berbagi perasaan yang mereka rasakan. Dengan isolasi sosial, akan memperburuk gejala depresi.

 
Sumber: https://www.imh.com.sg/Mental-Health-Resources/Conditions-and-Challenges/Pages/Depression.aspx

      4.       Cara Mengatasi Smiling Depression

Smiling depression perlu diatasi dengan segera agar tidak menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri. Untuk itu, dibutuhkan penanganan gangguan depresi yang meliputi:

a.     Mencari bantuan profesional yaitu dengan: 1) Pengobatan Medis. Biasanya ada beberapa obat yang diresepkan dokter untuk mengatasi gangguan depresi. 2) Terapi Psikologis. Adapun terapi psikologis juga disarankan untuk mengatasi smiling depression, di antaranya: Cognitive therapy, yaitu Mengenali dan menekan pikiran-pikiran negatif dan emosi yang muncul karena depresi. Talk therapy, yaitu Mendiskusikan masalah dengan seorang psikolog atau dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater). Behavioral therapy, yaitu Mengidentifikasi dan membantu mengubah perilaku yang tidak sehat dan merusak diri sendiri (self destructive). Cognitive behavioral therapy, yaitu Mengubah pola pikir dan perilaku untuk mengatasi masalah.

b.     Pola Hidup Sehat. Smiling depression juga dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat, yaitu dengan: Pola makan sehat dengan nutrisi yang seimbang, berolahraga secara rutin, mengelola stres, melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran, menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan orang sekitar, dan tidur yang cukup selama 7–9 jam.

c.     Terbuka tentang perasaan. Mencoba untuk lebih terbuka tentang perasaan yang dialami baik itu dengan teman dekat ataupun keluarga yang dipercayai. Berbicara tentang depresi bisa menjadi langkah pertama untuk pemulihan.

d.     Mengurangi stigma. Yaitu dengan pendidikan dan peningkatan kesadaran tentang depresi, dapat membantu mengurangi stigma yang terkait dengan masalah kesehatan mental.


 Sumber: https://kkn.undip.ac.id/?p=318605

       5.       Dalil Al-Qur’an untuk terapi

Alquran sebagai mukjizat sepanjang masa telah memberikan terapinya antara lain:

              a.    Mengikuti petunjuk ajaran Allah dan Rasul-Nya

 

ﻗُﻠْﻧَﺎ ٱھْﺑِطُوا۟ ﻣِﻧْﮭَﺎ ﺟَﻣِﯾﻌًﺎ ۖ ﻓَﺈِ ﱠﻣﺎ ﯾَﺄْﺗِﯾَ ﱠﻧﻛُم ﱢﻣ ﱢﻧﻰ ھُدًى ﻓَﻣَن ﺗَﺑِﻊَ ھُدَاىَ ﻓَﻼَ ﺧَوْفٌ ﻋَﻠَﯾْﮭِمْ وَﻻَ ھُمْ ﯾَﺣْزَﻧُونَ

 

Qulnahbiṭụ min-hā jamī'ā, fa immā ya`tiyannakum minnī hudan fa man tabi'a hudāya fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn

 “Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran (“khauf”) atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati (“huzn”)". (QS Al Baqarah: 38).

           b.    Istiqamah teguh pendirian dalam bertauhid kepada Allah SWT

  

.إِ ﱠن ٱﻟﱠذِﯾنَ ﻗَﺎﻟُوا۟ رَ ﱡﺑﻧَﺎ ٱ ﱠُ ﺛُ ﱠم ٱﺳْﺗَٰﻘَﻣُوا۟ ﻓَﻼَ ﺧَوْفٌ ﻋَﻠَﯾْﮭِمْ وَﻻَ ھُمْ ﯾَﺣْزَﻧُونَ

Innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn

 “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", Kemudian mereka tetap istiqamah. Maka tidak ada kekhawatiran (khafun) terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita (yahzanun).” (QS Al Ahqaf 13)

 

Sumber: https://tafsiralquran.id/respon-respon-yang-muncul-terhadap-doktrin-universalisme-al-quran/

  c.  Optimistik

 

وَﻻَ ﺗَﮭِﻧُوا وَﻻَ ﺗَﺣْزَﻧُوا وَأَﻧْﺗُمُ اﻷَْﻋْﻠَوْنَ إِنْ ﻛُﻧْﺗُمْ ﻣُؤْﻣِﻧِﯾنَ

               Wa lā tahinụ wa lā taḥzanụ wa antumul-a'launa in kuntum mu`minīn

 “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran: 139)

d.    Senantiasa merasa bersama Allah SWT

 

ۖ ﻻَ ﺗَﺣْزَنْ إِ ﱠن   ﱠَﷲ ﻌَﻧَﺎ

  taḥzan innallāha ma'anā.“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS At Taubah: 40)

            e.    Bersyukur atas nikmat Allah SWT

 

وَﻗَﺎﻟُوا اﻟْﺣَﻣْدُ ِ ﱠِ اﻟﱠذِي أَذْھَبَ ﻋَ ﱠﻧﺎ اﻟْﺣَزَنَ ۖ

 إِ ن رَ ﱠﺑﻧَﺎ ﻟَﻐَﻔُورٌ ﺷَﻛُورٌ

                  Wa qālul-ḥamdu lillāhillażī aż-haba 'annal-ḥazan, inna rabbanā lagafụrun syakụr

          Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.                Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Mahapengampum lagi Mahamensyukuri." (QS Fațir: 34)

           f. Memperbanyak doa

 

أَ ﱠﻣنْ ﯾُﺟِﯾبُ اﻟْﻣُﺿْطَ ﱠر إِذَا دَﻋَﺎهُ وَﯾَﻛْﺷِفُ اﻟ ﱡﺳوءَ وَﯾَﺟْﻌَﻠُﻛُمْ ﺧُﻠَﻔَﺎءَ اﻷَْرْضِ ۗ أَإِٰﻟَﮫٌ ﻣَﻊَ ﱠِﷲ ۚ ﻗَﻠِﯾﻼً ﻣَﺎ ﺗَذَ ﱠﻛرُونَ

              Am may yujībul-muḍṭarra iżā da'āhu wa yaksyifus-sū`a wa yaj'alukum khulafā`al-arḍ, a ilāhum ma'allāh, qalīlam mā tażakkarụn

  “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).” (QS An Naml: 62)

           g.    Senantiasa istighfar dan beramal saleh

 

وَإِ ﱢﻧﻲ ﻟَﻐَ ﱠﻔﺎرٌ ﻟِﻣَنْ ﺗَﺎبَ وَآﻣَنَ وَﻋَﻣِلَ ﺻَﺎﻟِﺣًﺎ ﺛُ ﱠم اھْﺗَدَٰى

                    Wa innī lagaffārul liman tāba wa āmana wa 'amila ṣāliḥan ṡummahtadā.

 “Dan Sesungguhnya Aku Mahapengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar." (QS Taha: 82)

 Smiling depression ini jangan sampai mematikan kreativitas kehidupan sebenarnya kita. Berkarya apa saja yang bisa dilakukan selama tidak merugikan orang lain dan bahkan merugikan diri sendiri, sebaiknya tetap dilakukan. Berkarya dan beramal saleh di samping akan menambah penghasilan juga akan mengurangi perasan kawatir, cemas, dan sedih.

Sumber: https://jogja.tribunnews.com/2020/11/03/bacalah-doa-doa-berikut-ini-agar-keinginan-dikabulkan-allah-swt

 Di samping itu, berkarya dan beramal saleh itu hendaklah disertai dengan istighfar (permohonan ampunan), karena boleh jadi smiling depression ini adalah akibat dari kita kurang bersyukur dengan apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Di samping itu dengan beristighfar kita akan dapat jaminan dari Rasulullah SAW. Dalam suatu hadīś yang diriwayatkan Ahmad dari Ibnu Abbās

 "Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." Amiin.

وﷲ أﻋﻠمُ ﺑﺎﻟـﺻـواب

 Demikian pembahasan tentang smiling depression, semoga kita selalu sehat dan selalu menjaga kesehatan mental kita dengan selalu mengikuti petunjuk ajaran agama, istiqamah dalam keyakinan kepada Allah swt, optimis, merasa bersama Allah swt, merasa bersyukur dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt, perbanyak berdo’a positif, selalu beristighfar dan beramal shaleh. Dengan semua ini in syaa Allah kita akan terhindar dari smiling depression dan akan menikmati kehidupan kita apa adanya dengan selalu berusaha memperbaiki diri.

 *) Guru Layanan Konseling di SMAN 1 Pangalengan, Ibu Rumah Tangga pemerhati perilaku remaja

**) sumber

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-smiling-depression https://www.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/66/depresi-menurut-alquran-jenis-pengertian-dan-7-te

PERSONALITY

  GASLIGHTING Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I   *)   Pernah ngga hidup terasa terang dan jelas. Namun, ada orang yang suka memainkan ...