Musik
Sebagai Sarana Ritual dalam Kepercayaan/Agama Leluhur
Oleh:
Firmanurkarim, S.Pd *)
Musik
sebagai salah satu bentuk kesenian susah dihilangkan dari banyak praktik
kebudayaan dan keagamaan. Di banyak komunitas keagamaan, termasuk di dalamnya
komunitas penghayat kepercayaan atau agama leluhur, musik kadang menjadi medium
ritual. Khusus bagi komunitas penghayat, keberadaan musik merupakan hal intim
dalam ritual dan menciptakan ruang bagi penghayat untuk menginterpretasi
lingkungan dan ajaran spiritual.
Sumber: https://www.christianunion.org/the-magazine/3263-beauty,-music,-and-spiritual-formation
Musik bagi penghayat mempunyai sistem yang berbeda dengan musik modern pada umumnya. Penyebutan ‘musik’ baru dikenal di dalam paradigma masyarakat modern. Bagi komunitas penghayat, musik mempunyai varian berbeda karena pemain dan pendengarnya mempunyai paradigma kesenian yang berbeda, khususnya menyangkut musik ritual. Persoalan musik ritual ini dibicarakan dalam diskusi online Forum Kamisan Online Rumah Bersama seri ke-12 pada Juli 2020, dengan tajuk Musik Ritual dalam Kepercayaan/Agama Leluhur dengan narasumber dari komunitas penghayat Waraney Waya di Minahasa, penghayat Panggelar Ngartakeun Bumi Lamba di Jawa Barat, umat Kaharingan di Kalimantan, dan Nyak Ina Raseuki selaku etnomusikolog. Pembahasan berkisar pada pemahaman musik bagi pengahayat dan ajaran yang tersemat di dalamnya.
Sementara ada sebagian pandangan keagamaan yang menganggap musik sebagai kesenian yang tidak sakral atau bahkan diharamkan karena membuat manusia lalai, musik bagi komunitas penghayat kepercayaan justru merupakan bahasa sakral yang mengandung simbol dan ekspresi keagamaan yang tak bisa dipisahkan dari kepercayaan itu sendiri. Kenyataan bahwa produksi bunyi-bunyian, baik vokal maupun instrumental, dalam tradisi musik penghayat dijelaskan dengan nama-nama yang berbeda adalah tanda bahwa musik bisa dipahami berbeda.
Sumber:
https://www.freepik.com/premium-ai-image/inner-melody-series-abstract-design-made-colorful-human-musical-shape
Bagi komunitas penghayat Waraney Waya, musik disebut dengan istilah seperti ‘zani’ atau ‘rani’ dan dimaknai sebagai geraknya alam semesta. Bagi penghayat Panggelar Ngertakeun Bumi Lamba, musik disebut tatabenga atau tiringa, yang dapat dimaknai sebagai pesan leluhur. Layak dicatat, sekali lagi, bahwa musik bagi komunitas penghayat ini tidak bisa disamakan dengan musik sebagai dikonseptualisasikan orang modern.
Musik dan Spiritualitas
Musik ritual bagi komunitas penghayat mencakup musik sebagai doa, rasa syukur, dan penyembuhan. Hanya saja, ada perbedaan mendasar tentang konsep musik dalam agama dunia (world religion) dan agama leluhur (indigenous religion). Musik spiritual dalam paradigma agama leluhur atau komunitas adat menjangkarkan musik melalui hubungan antara yang-supranatural dan yang-natural pada relasi intersubjektif yang tidak mengandung hubungan hirarkis di antara keduanya—sebagaimana diungkapkan Samsul Maarif dalam Indigenous Religion Paradigm: Re-Interpreting Religious Practices of Indigenous People (2019). Rumusan ini menjadi bagian paling penting dalam menjelaskan musik ritual bagi pengahayat itu sendiri karena dari relasi intersubjektif ini ditemukan bagaimana mereka memandang musik sebagai yang sakral terkait dengan spiritualitas.
Sumber: https://www.cgjungny.org/product/music-art-and-imagery/
Gin
Gin Akil selaku penghayat Panggelar Ngartakeun Bumi Lamba mengatakan bahwa
musik bagi mereka berkonotasi sebagai doa atau pengahayatan pada anugrah
semesta. Penghayat Warani Wayak di Minahasa menganggap musik sebagai medium
untuk mendekatkan diri pada Kasuruan (sumber kehidupan), Wailan (Maha
menganugrahkan), dan Apok (leluhur) yang sama-sama memliki hubungan relasional,
sebagaimana ungkapan salah satu penganutnya, Fredy Wowor. Ritual Babalian bagi
penganut Kaharingan dalam masyarakat Dayak juga memakai musik sebagai medium
ritual yang ditujukan kepada Nining Batara.
Suara dan Simbol
Vokal dan instrumen sebagai medium spiritual memang menjadi inti dari musik ritual komunitas penghayat. Terdapat pula ciri dan kegunaan simbol tertentu dalam instrumen musik penghayat yang dapat menjelaskan ajaran-ajaran yang mereka yakini. Simbol-simbol di dalam alat musik ini digambarkan sebagai sesuatu yang dihormati. Menurut Victor Zuckerkandl dalam Sound and Symbol: Music and the External World (1969), simbol dalam musik ritual memproduksi makna bukan hanya terkait dengan bentuk musik yang dimainkan, melainkan juga cara mereka menghormati bunyi itu sendiri dan tujuan mengapa instrumen itu mendukung tujuan dan fungsi bunyi-bunyian dalam ritual.
Instrumen
musik juga mempunyai makna masing-masing, seperti dalam tradisi Babalian
(sembahyang). Tangga nada, misalnya, dimaknai sebagai simbol maqam tertentu
menuju Nining Bahatara (sang pencipta). Simbol dari instrumen musik bagi
komunitas Panggelar Ngertakuen Bumi Lamba, menurut Gin Gin Akil, mengandung
ajaran tertentu. Alat musik Jentreng misalnya mempunyai simbol tujuh senar yang
bermakna kuasa, kehendak, pengetahuan, hidup, melihat, mendengar, dan berbicara
yang semuanya ditujukan untuk pengalaman spiritual yang berasal dari Tuhan.
Selain itu, ada juga simbol gender, seperti dalam alat musik Celempung yang
dimaknai sebagai Ibu dan alat musik Karinding sebagai Bapak. Celempung dan
Karinding merupakan alat musik yang berpasangan. Celempung mempunyai empat
nada, simbol dari elemen air, api, tanah dan udara, yang dianggap sebagai
warisan Ibu (bumi), sedangkan Karinding yang diasosiasikan sebagai Bapak
dimaknai dengan ‘keimanan’, yang mempunyai unsur-unsur seperti keyakinan,
kesabaran, dan kesadaran. Ada pula gambaran kosmologis dalam alat musik
Tarawang yang mempunyai dua senar. Alat musik gesek ini menyematkan nilai
filosofis berupa keseimbangan dunia, yakni baik-buruk, tinggi-rendah,
laki-perempuan, dst.
Pada akhirnya, bahasan dari musik ritual dan hubungannya dengan spiritualitas ini menunjukkan bahwa komunitas penghayat punya tata-cara yang berbeda-beda terkait musik sebagai medium ritual.
*) Guru Seni Budaya di SMAN 1 Pangalengan, penikmat dan pemerhati music
**)
dari berbagai sumber
mantap pak
BalasHapusππ»ππ»
BalasHapusmantapπ
BalasHapusππΌππΌ
BalasHapusmantappppppππ
BalasHapuswihhh mantab bapak kyuh
BalasHapusmantaffffπ
BalasHapusmantap❤
BalasHapusπππ
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat sekaliii
BalasHapuskeren banget paaa, jadi tau musik dalam sarana ritual itu seperti apa
BalasHapusaku bermusik dan bernyanyi
BalasHapusGONG PAK!!
BalasHapuskerenn bapaaa!π
BalasHapusSangat mengisfiratif sekali
BalasHapusterimakasih papap ππ»❤️
BalasHapuskeren
BalasHapussangat bermanfaat, terimakasih ilmunya bapakk
BalasHapuskerenn bgt, jadi bisaa lebih tau tentang musik dalam sarana kaya gimana, sanggao bermanfaat sekali
BalasHapusnicee
BalasHapuswow sangat kerenn
BalasHapus