Dari Gamer Menjadi Programmer:
Peluang Karir di Dunia Teknologi
Oleh: Kristi Herdiyanti, S.Pd *)
Di era digital ini, bermain game bukan sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi langkah awal untuk menjelajahi dunia teknologi yang lebih luas. Banyak remaja menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar untuk menaklukkan level sulit atau membangun dunia virtual. Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa keterampilan bermain game bisa membawamu menuju karir di dunia teknologi, bahkan menjadi seorang programmer?
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=Peluang+Karir+di+Dunia+Teknologi
Gaming dan Teknologi. Hubungan
yang Tak Terpisahkan
Gaming bukan hanya tentang bermain; di balik layar, ada banyak teknologi canggih yang membuat game bisa berjalan. Mulai dari desain grafis, pemrograman, hingga kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk menciptakan lawan dalam game. Jika kamu seorang gamer, kamu sudah memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja teknologi ini, seperti logika permainan, desain antarmuka, dan bahkan strategi yang kompleks.
Mengapa Programmer?
Programmer adalah salah satu profesi yang sangat dibutuhkan di era teknologi. Mereka bertanggung jawab untuk menciptakan perangkat lunak, aplikasi, dan tentu saja, game yang kamu mainkan. Berikut beberapa alasan mengapa menjadi programmer menarik:
Sumber: https://undad.ac.id/meningkatkan-bisnis-dengan-bantuan-digital-marketing-agency
·
Peluang Karir yang Luas. Tidak hanya di industri
gaming, programmer juga dibutuhkan di berbagai bidang seperti kesehatan,
pendidikan, dan bisnis.
·
Kreativitas Tanpa Batas. Sebagai programmer, kamu
bisa menuangkan ide-ide unik untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat atau menghibur.
·
Pendapatan yang Menjanjikan. Profesi ini dikenal
memiliki gaji yang kompetitif, terutama jika kamu ahli dalam bidang tertentu seperti
pengembangan game atau AI.
Langkah Awal dari Gamer
ke Programmer
Jika kamu ingin memulai perjalanan dari gamer menjadi programmer, berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:
Mulailah
dengan mempelajari bahasa pemrograman sederhana seperti Python atau JavaScript.
Ada banyak kursus online gratis yang bisa kamu ikuti, seperti Codecademy, Khan Academy,
atau W3Schools.
Sebagai
gamer, kamu sudah terbiasa dengan logika permainan. Gunakan pengalaman ini
untuk memahami cara game dirancang, seperti mekanisme level, sistem skor, atau
AI lawan.
Sumber: https://wakool.id/blog/1700-7-manfaat-teknologi-digital-untuk-segala-bidang
·
Buat Proyek Sederhana
Cobalah
membuat game sederhana, seperti teka-teki atau platformer 2D, menggunakan alat seperti
Scratch atau Unity. Ini akan membantumu memahami proses pengembangan game dari awal
hingga akhir.
Bergabunglah
dengan komunitas pemrograman atau gaming untuk bertukar ide dan belajar dari
orang lain. Banyak forum online, grup media sosial, atau bahkan acara lokal
yang bisa kamu ikuti.
Dunia
teknologi terus berubah, jadi pastikan kamu selalu memperbarui pengetahuanmu.
Setelah menguasai dasar-dasar, pelajari topik yang lebih kompleks seperti
pengembangan 3D atau AI.
Sumber: https://www.mdmarketingdigital.com/blog/en/what-is-digital-marketing/
Inspirasi dari Para
Profesional
Banyak programmer sukses yang memulai perjalanan mereka dari kecintaan pada game. Salah satu contoh terkenal adalah Markus Persson, pencipta Minecraft. Ia menggabungkan hobi bermain game dengan keterampilan pemrogramannya untuk menciptakan salah satu game paling populer di dunia.
Sumber: https://ideoworks.id/5-rahasia-creative-digital-marketing-company-bikin-ide-campaign/
Simpulan
Bermain game tidak hanya soal hiburan;
ini bisa menjadi jembatan menuju karir yang menjanjikan di dunia teknologi. Dengan
dedikasi dan usaha, kamu bisa mengubah passion-mu menjadi profesi yang
bermakna. Jadi, jika kamu seorang gamer, jangan ragu untuk mulai belajar
pemrograman dan membuka peluang karir baru yang lebih cerah!
Mulai sekarang, jadilah gamer yang juga programmer. Masa depan di dunia teknologi menunggumu!
*) Guru TIK di SMAN 1 Pangalengan,
Koordinator Lab. TIK, Ketua Komunitas Belajar SMANSA, Guru Penggerak yang
sedang bertugas sebagai Pengajar Praktik pada Program Guru Penggerak.
**) dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar