Ketika
Pikiran dan Tubuh Berbicara: Memahami Psikosomatis
Oleh:
Yuli Yuliani, S.Pd *)
Pernahkah merasa sakit kepala yang tak kunjung hilang
meski sudah minum obat? Atau mungkin mengalami gangguan pencernaan yang
berkepanjangan tanpa sebab yang jelas? Jika ya, Anda mungkin mengalami gejala
psikosomatis.
Sumber:
https://www.rri.co.id/kesehatan/465321/psikosomatis-gangguan-psikologis-ini-solusinya
Apa Itu Psikosomatis?
Psikosomatis adalah
kondisi di mana pikiran dan emosi dapat memicu gejala fisik. Sederhananya,
pikiran yang sedang stres, cemas, atau tertekan dapat memicu berbagai reaksi
fisik dalam tubuh. Meskipun tidak ada penyakit fisik yang nyata, gejala-gejala
ini terasa sangat nyata bagi penderitanya.
Bagaimana Pikiran
Mempengaruhi Tubuh?
Ketika kita mengalami
stres atau emosi yang kuat, tubuh akan melepaskan hormon-hormon tertentu,
seperti kortisol. Hormon-hormon ini akan memicu berbagai reaksi dalam tubuh,
seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot. Dalam
jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan masalah kulit.
Sumber:
https://web.facebook.com/photo.php?fbid=3884828801557606&id=133154693391721&set=
Apa yang Menyebabkan
Psikosomatis?
Beberapa faktor yang
dapat memicu gejala psikosomatis antara lain:
- Stres:
Stres kehidupan sehari-hari adalah penyebab paling umum dari gejala
psikosomatis.
- Trauma:
Pengalaman traumatis masa lalu dapat meninggalkan bekas emosional yang
memicu gejala fisik.
- Kecemasan:
Kecemasan yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai gejala fisik,
seperti jantung berdebar dan sesak napas.
- Depresi:
Depresi dapat menyebabkan penurunan energi, gangguan tidur, dan berbagai
gejala fisik lainnya.
- Konflik emosional:
Konflik yang tidak terselesaikan dapat memicu ketegangan emosional yang
bermanifestasi dalam bentuk gejala fisik.
Dampak Psikosomatis
terhadap Kualitas Hidup
Psikosomatis dapat sangat
mengganggu kualitas hidup seseorang. Gejala fisik yang terus-menerus dapat
membuat seseorang merasa lelah, tidak nyaman, dan sulit berkonsentrasi. Selain
itu, psikosomatis juga dapat memengaruhi hubungan sosial dan produktivitas
seseorang.
Sumber:
https://x.com/humasskkmigas/status/1261838435058282496
Cara Mengatasi
Psikosomatis
Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi psikosomatis, antara lain:
- Terapi Psikologis:
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu jenis terapi yang efektif
untuk mengatasi psikosomatis. Terapi ini membantu individu
mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang memicu gejala fisik.
- Relaksasi:
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat
membantu mengurangi stres dan ketegangan.
- Pengobatan Herbal:
Beberapa herbal seperti chamomile dan lavender dapat membantu menenangkan
pikiran dan tubuh.
- Olahraga:
Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan
produksi endorfin, hormon yang memberikan perasaan senang.
- Mendapatkan Dukungan Sosial:
Berbicara dengan orang terdekat atau bergabung dengan kelompok dukungan
dapat membantu mengatasi perasaan terisolasi dan meningkatkan
kesejahteraan emosional.
Pencegahan Psikosomatis
Sumber:
ttps://integravida.com.au/psychological-services-2/
Untuk mencegah munculnya
gejala psikosomatis, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Kelola Stres:
Cari cara untuk mengelola stres sehari-hari, seperti meluangkan waktu
untuk bersantai, melakukan hobi, atau mencari dukungan dari orang lain.
- Jaga Pola Hidup Sehat:
Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur
dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
- Latih Keterampilan Menghadapi
Masalah: Pelajari cara menghadapi masalah
dengan lebih efektif, seperti dengan memecahkan masalah menjadi
bagian-bagian kecil atau mencari solusi yang kreatif.
- Perhatikan Kesehatan Mental:
Jika merasa kesulitan mengatasi stres atau emosi negatif, jangan ragu
untuk mencari bantuan profesional.
*) Guru Konseling di SMAN
1 Pangalengan, Koordinator BK,
ppemerhati prilaku remaja
**) dikutif dari beragam
sumber
Terima kasih ibu.. telah memberi ilmu yang sangat bermanfaat, Saya sangat bersyukur diberikan kesehatan fisik maupun mental, Semoga kita selalu diberi kesehatan dan selalu dikelilingin oleh orang orang yang baik
BalasHapusomagaa relate sekali ibuuu, makasih ilmunya ibuu ( Khaila Desari XI-D2)
BalasHapushuhu kejadian ini sering terjadi pada beberapa temen temen aku sebagai pendengar yang baik sangat relate sekali, terimakasih ibu ilmunya sangat bermanfaat. have a good day everyone!!
BalasHapusterimakasih ibu, bacaannya sangat relate dengan kita sehari hari
BalasHapussuksesss!!
BalasHapusterimakasih atas literasinya ibuuu, ini sangat bermanfaat bagi saya.
BalasHapusterimakasih ibu atas literasinya
BalasHapusTerimakasih Bu. Sangat bermanfaat bagi kami.
BalasHapus