Senin, 07 Oktober 2024

Knowledge Seeker

 

"Faktor Geologi yang Memicu Gempa di Kertasari - Sebuah Ulasan"

Oleh: Iim Aisyah, S.Pd. *)

 


     Gempa Bumi berkekuatan magnitudo (M) 5.0 pada 18 September 2024 mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Duka mendalam atas kerusakan bangunan dan timbulnya korban atas gempa bumi ini. Sukahar Eka, Fungsional Penyelidik Bumi dari Badan Geologi kepada detikJabar menjelaskan bahwa gempa tersebut dipicu oleh patahan atau Sesar Kertasari, patahan yang baru ditemukan.

 

Sumber: https://jabar.tribunnews.com/2024/09/24/dampak-gempa-bumi-di-kecamatan-kertasari-kabupaten-bandung

     Namun, sejatinya, Kertasari adalah langganan gempa bumi. Wilayah ini termasuk wilayah dengan kontur tanah yang labil dan berada dekat episentrum gempa bumi Samudra Indonesia. Di samping itu, sejumlah jalur sesar juga dekat dengan Kertasari, seperti Sesar Garsela dan sesar yang berada di daerah Pangalengan.

     Selain berada dekat dengan potensi-potensi gempa, kontur tanah di Kertasari mudah terguncang. Ini dibuktikan dalam penelitian yang dimuat Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 2021.   Studi berjudul Analisis Bencana Gempa Bumi dan Mitigasi Bencana di Daerah Kertasari oleh Iqbal Luthfi Nur Rais dan Lili Somantri itu menjelaskan, paling tidak sejak tahun 2009 wilayah itu sering diguncang gempa.  Jurnal itu mencontohkan, ketika gempa bumi di Tasikmalaya terjadi pada tanggal 2 September 2009 dengan magnitudo M 7.3, guncangan gempa itu sampai ke Kertasari.

 
Sumber: https://news.okezone.com/read/2020/04/27/340/2205647/gempa-magnitudo-3-guncang-sumbawa

     Karakteristik Gempa Bumi di Jawa Barat

Di Jawa Barat, gempa bumi cenderung banyak yang disebabkan oleh patahan. Maka, gempa yang dihasilkan adalah gempa darat yang titik utamanya dangkal. Gempa dangkal seperti ini, meski kekuatannya kecil, tapi daya rusaknya sangat besar. Gempa ini sangat mengancam pemukiman penduduk yang berada di daerah rawan gempa.   Iqbal Luthfi Nur Rais dan Lili Somantri menjelaskan sebagian besar gempa di Jawa Barat bukan dari zona subduksi/zona penunjaman, akan tetapi dari patahan/sesar aktif di darat.

 

Sumber: https://jabarekspres.com/berita/2018/08/21/pvmbg-petakan-kawasan-rawan-gempa-di-jabar/

     "Gempa bumi yang bersumber dari sesar aktif di darat sangat berpotensi merusak meskipun magnetudonya tidak terlalu besar, namun kedalamannya dangkal dan dekat dengan pemukiman dan aktivitas manusia." tulisnya.    "Gempa bumi yang bersumber dari sesar aktif di darat sangat berpotensi merusak meskipun magnetudonya tidak terlalu besar, namun kedalamannya dangkal dan dekat dengan pemukiman dan aktivitas manusia." tulisnya. Beliau mengutip data Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa telah terjadi 8 kali gempa bumi yang menimbulkan kerusakan di Kertasari.

     Mengapa Kertasari Mudah Terguncang Gempa?

     Gempa bumi adalah bencana yang tidak pernah bisa diprediksi kapan terjadinya. Yang bisa dilakukan manusia adalah memitigasi diri agar ketika terjadi gempa, badan, jiwa, dan harta benda dapat selamat.      Mitigasi muncul jika manusia tahu potensi bencana yang mungkin terjadi di daerah tempat tinggalnya. Dan kewaspadaan akan bencana itu harus terus diingatkan dan informasinya disebarluaskan.

     Dalam Katalog Gempa Bumi Signifikan dan Merusak 1821-2017, terbitan Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, disebutkan bahwa pada 18 Juli 2017 ada gempa berpusat di Garut, Jawa Barat dan mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan di Kertasari, Kabupaten Bandung.

 

Sumber: https://www.idntimes.com/news/world/arya-sarimata/11-potret-kerusakan-akibat-gempa-haiti-evakuasi-haru-di-tengah-puing

     Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 2021 memuat keterangan mengapa Kertasari langganan gempa bumi. Itu karena kontur tanahnya yang labil, menurut perhitungan kestabilan tanah berdasarkan ketetapan pada Peraturan Menteri PU No.21.  "Kondisi jenis batuan yang menutupinya endapan hasil aktivitas gunung berapi/ endapan piroklastik berumur Plistosen dengan sifat fisik batuan belum mengalami konsolidasi (lemah), sehingga jika terjadi gempa bumi efek rusaknya tidak dapat diredam, sehingga dampaknya akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah." tulis jurnal itu.  Selain itu, struktur geologi di Kertasari, terdapat kelurusan kelurusan sesar yang berarah tenggara-barat laut. Dan di sini pun, diperkirakan terdapat sesar yang memotong Kaldera-Malabar yang mengakibatkan bentuk perbukitan terpotong-potong membentuk gawir (sesar Gunung Tilu-Malabar) dan juga berada di bawah kaki gunung wayang.

     "Struktur geologi merupakan pencerminan seberapa besar suatu wilayah mengalami "deraan" tektonik. Semakin rumit struktur geologi yang berkembangdi suatu wilayah, maka menunjukkan bahwa wilayah tersebut cenderung sebagai wilayah yang tidak stabil." tulis jurnal itu. "Kondisi jenis batuan yang menutupinya endapan hasil aktivitas gunung berapi/ endapan piroklastik berumur Plistosen dengan sifat fisik batuan belum mengalami konsolidasi (lemah), sehingga jika terjadi gempa bumi efek rusaknya tidak dapat diredam, sehingga dampaknya akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah." tulis jurnal itu.

 

Sumber: https://www.instagram.com/infokabupatenbandung/

     Selain itu, struktur geologi di Kertasari, terdapat kelurusan kelurusan sesar yang berarah tenggara-barat laut. Dan di sini pun, diperkirakan terdapat sesar yang memotong Kaldera-Malabar yang mengakibatkan bentuk perbukitan terpotong-potong membentuk gawir (sesar Gunung Tilu-Malabar) dan juga berada di bawah kaki gunung wayang. "Struktur geologi merupakan pencerminan seberapa besar suatu wilayah mengalami "deraan" tektonik. Semakin rumit struktur geologi yang berkembangdi suatu wilayah, maka menunjukkan bahwa wilayah tersebut cenderung sebagai wilayah yang tidak stabil." tulis jurnal itu.

Apa Sebab Banyak Kerusakan?

Pengetahuan akan potensi gempa di Kertasari ini harus disebarluaskan dan ini berpengaruh kepada kebijakan mendirikan tempat tinggal di kawasan ini.   Menurut penelitian Iqbal Luthfi Nur Rais dan Lili Somantri di Kertasari banyak bangunan permanen yang menggunakan tembok dan beton. Bangun seperti ini rentan rusak jika terjadi gempa, berbeda dengan ketahanan bangunan tradisional berupa rumah panggung dengan material kayu dan bambu.  Selain itu, pola pemukiman yang tidak teratur membuat dampak gempa bumi lebih merusak. Bangunan-bangunan yang berdempetan tidak menutup kemungkinan akan membuat tragedi saling timpa jika ada satu bangunan yang roboh.

*) Pengajar Geografi di SMAN 1 Pangalengan, Purnabakti 2024

Referensi:

-       Nugraha, Dian. 2024. "Mengungkap Faktor Geologi yang Memicu Gempa di Kertasari". Sebuah Berita: DetikJabar.

-       Geografi dan Ilmu Kebumian (dari Berbagai Sumber).

11 komentar:

  1. Sangat bermanfaat👏

    BalasHapus
  2. bermanfaat sekali ibu💝

    BalasHapus
  3. sangat bermanfaat,semoga yang terdampak atas bencan gempa kemaren si kertasari semoga di beri kesabaran

    BalasHapus
  4. semoga yang kena bencana di kasih kesabaran maksih ibu literasi nya

    BalasHapus
  5. terimakasih ibu atas ilmunya sgt bermanfaat

    BalasHapus
  6. terimakasii atas literasinya👍🏻👍🏻

    BalasHapus
  7. Terimakasih ibu🥰

    BalasHapus
  8. terimakasih atas informasi dan literasi tentang gempa inii

    BalasHapus

SPORTIME

  MANFAAT OLAH RAGA Oleh: Dana Praja   *) Terdapat beragam manfaat olahraga yang dapat dirasakan, baik dalam jangka pendek maupun jangka...