EMOTIONAL
HIJACK
Oleh:
Yuli Yuliani, S.Pd *)
Apa yang terjadi Ketika diri
dibajak/diambil alih oleh emosi???
Setiap hari kita memunculkan
emosi yang berbeda-beda, tergantung pada bentuk stimulus yang diberikan oleh orang-orang di sekitar.
Stimulus positif melahirkan respon positif begitu juga sebaliknya stimulus
negatif akan direspon negatif. Ketika kita merespon dengan memunculkan emosi
negatif yang berlebihan maka kita harus mulai memunculkan kendali diri sebelum
terjadi emotional hijack.
Sumber:
https://www.rachelbeohm.com/how-to-avoid-an-emotional-hijacking/
Emotional Hijack mengacu
pada situasi di mana emosi yang kuat mengambil kendali, sehingga mengarah pada
pemikiran dan perilaku yang tidak rasional. Fenomena ini terutama disebabkan
oleh amigdala, pusat pemrosesan emosi di otak, yang dapat
mengesampingkan proses berpikir rasional selama keadaan emosi meningkat.
Amigdala (amygdala)
adalah sebuah organ di dalam otak besar yang berfungsi dalam mengatur emosi dan
ingatan yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia. Organ ini termasuk ke
dalam sistem limbik atau sekumpulan organ yang berperan dalam pembentukan
tingkah laku, emosi, dan memori.
Emotional hijack terjadi
ketika amigdala merasakan adanya ancaman—baik nyata maupun yang dirasakan—dan
memicu respons fight-atau-flight, melewati korteks prefrontal yang bertanggung
jawab atas penalaran logis. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi,
seperti saat konflik, stres, atau bahkan sebagai respons terhadap gangguan
kecil. Ketika ini terjadi, individu mungkin mengalami:
Sumber:
https://hellosehat.com/saraf/fungsi-amigdala/
1.
Emosi yang Luar Biasa: Gelombang perasaan yang
tiba-tiba dan sulit dikendalikan.
2.
Perubahan Fisiologis: Gejala seperti
peningkatan detak jantung, otot tegang, dan pernapasan cepat, yang menandakan
tubuh bersiap menghadapi ancaman.
3.
Hilangnya Rasionalitas: Kemampuan berpikir
jernih berkurang sehingga menimbulkan reaksi impulsif.
4.
Kesulitan Komunikasi: Individu mungkin
kesulitan mengekspresikan perasaan atau pikirannya secara efektif, yang sering
kali menghasilkan respons yang ekstrem.
5.
Fokus Jangka Pendek: Keputusan yang diambil
selama emotional hijack sering kali kurang mempertimbangkan konsekuensi
jangka panjang
Mari kita kenali hal-hal yang
menjadi pemicu umum terjadinya emotional hijack, diantaranya :
Sumber:
https://www.brainacademy.id/blog/jenis-jenis-emosi-dasar-manusia
1.
Kritik atau Penolakan: Situasi di mana
seseorang merasa dikritik atau ditolak, seperti menerima tanggapan negatif di
tempat kerja atau dipermalukan di depan umum, dapat memicu perasaan marah,
tidak mampu, atau terhina, sehingga menyebabkan emotional hijack.
2.
Konflik atau Konfrontasi: Pertengkaran atau
konfrontasi, terutama dengan orang yang dicintai atau rekan kerja, dapat meningkatkan
emosi dengan cepat. Stres karena membela diri atau merasa diserang dapat
menimbulkan reaksi impulsif.
3.
Peristiwa Kehidupan yang Penuh Stres:
Perubahan besar dalam hidup atau penyebab stres, seperti kehilangan pekerjaan,
putusnya hubungan, atau masalah kesehatan, dapat meningkatkan keadaan emosi,
membuat individu lebih rentan terhadap emotional hijack.
4.
Ancaman yang Dirasakan: Situasi yang dianggap
mengancam, baik fisik maupun emosional, dapat memicu respons fight atau flight
amigdala. Hal ini dapat mencakup apa saja, mulai dari suara keras yang
tiba-tiba hingga situasi yang menantang.
5.
Trauma Masa Lalu yang Belum Terselesaikan:
Individu dengan riwayat trauma mungkin menemukan bahwa pengingat atau pemicu
tertentu dapat membangkitkan respons emosional yang kuat yang mengingatkan pada
pengalaman masa lalu mereka, sehingga menyebabkan pembajakan.
6.
Merasa Kewalahan: Situasi di mana individu
merasa terbebani oleh tanggung jawab atau emosi dapat menyebabkan hilangnya
kendali, membuat mereka lebih cenderung bereaksi secara emosional dibandingkan
rasional.
7.
Situasi Sosial: Interaksi dalam lingkungan
sosial, terutama yang melibatkan persaingan, perbandingan, atau penilaian,
dapat memicu perasaan tidak mampu atau cemas, yang menyebabkan emotional
hijack.
Mengenali tanda-tanda awal emotional
hijack sangat membantu dalam mengelola respons emosional dan mencegah
tindakan impulsif. Adapun manfaatnya secara detail sebagai berikut :
a.
Peningkatan Kesadaran Diri: Mengidentifikasi
tanda-tanda awal, seperti peningkatan detak jantung atau perasaan kewalahan,
memungkinkan individu menjadi lebih sadar akan keadaan emosi mereka. Kesadaran
diri ini sangat penting untuk memahami kapan emosi mulai mengambil kendali,
sehingga memungkinkan pengelolaan yang proaktif.
b.
Peningkatan Regulasi Emosional: Dengan
mengenali gejala fisiologis dan psikologis dari emotional hijack—seperti
ketegangan otot atau pikiran irasional—individu dapat menerapkan strategi untuk
menenangkan diri sebelum emosi meningkat. Teknik seperti pernapasan dalam atau
kewaspadaan dapat membantu melawan respons fight atau flight yang
dipicu oleh amigdala.
Sumber: https://insanq.co.id/artikel/6-emosi-dasar-manusia-pengertian-ciri-dan-fungsi/
c.
Pencegahan Reaksi Impulsif: Pengenalan dini
dapat mencegah individu bereaksi secara impulsif dalam situasi yang penuh
emosi. Dengan meluangkan waktu sejenak untuk berhenti sejenak dan menilai
perasaannya, mereka dapat memilih respons yang lebih bijaksana daripada
langsung menyerah pada reaksi emosional.
d.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Ketika
individu menyadari pemicu emosional dan tanda-tanda pembajakan, mereka dapat
mundur dan menggunakan proses berpikir rasional, sehingga menghasilkan
pengambilan keputusan yang lebih tepat dan rasional. Hal ini sangat penting
terutama dalam situasi berisiko tinggi di mana pilihan yang buruk dapat
menimbulkan konsekuensi yang signifikan.
e.
Hubungan yang Diperkuat: Dalam konteks
antarpribadi, mengenali tanda-tanda emotional hijack dapat meningkatkan
komunikasi dan mengurangi konflik. Dengan memahami kapan emosi sedang
meningkat, individu dapat mengambil langkah untuk berkomunikasi lebih efektif
dan menghindari kesalahpahaman.
f.
Pengembangan Strategi Mengatasi: Kesadaran
akan pemicu dan tanda-tanda pribadi memungkinkan individu untuk mengembangkan
strategi penanggulangan yang disesuaikan. Membuat jurnal atau mempraktikkan
rasa syukur dapat membantu mengalihkan fokus dari emosi negatif ke pikiran yang
lebih positif, sehingga mengurangi kemungkinan emotional hijack di masa
depan.
Dengan mengembangkan
kemampuan untuk mengenali tanda-tanda awal emotional hijack, individu
dapat mempertahankan kontrol yang lebih besar terhadap respons emosional,
sehingga menghasilkan interaksi yang lebih sehat dan kesejahteraan emosional
yang lebih baik secara keseluruhan.
Strategi Mencegah Emotional
hijack
Untuk mengurangi dampak emotional
hijack, mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) sangatlah penting. Berikut
beberapa strateginya:
Sumber:
https://www.linkedin.com/pulse/leadership-intelligence-eq-iq-pq-sq-aq-cq-g-subramanian
a.
Kesadaran Diri: Mengenali dan memberi label
pada emosi diri dapat membantu mendapatkan kembali kendali. Misalnya, sekadar
menyatakan, "Saya sedang marah", dapat mengalihkan fokus kembali ke pemikiran rasional.
b.
Pengaturan Diri: Berlatihlah berhenti sejenak
sebelum bereaksi. Teknik seperti bernapas dalam-dalam atau meluangkan waktu
sejenak untuk menenangkan pikiran dapat membantu mencegah tindakan impulsif.
c.
Ubah Lingkungan Anda: Mengubah lingkungan dapat membantu mengatur ulang keadaan emosi.
Hal ini mungkin melibatkan menjauh dari situasi yang panas atau pindah ke
tempat yang lebih tenang.
d.
Terlibat dalam Tugas Sederhana: Melakukan
latihan mental cepat, seperti menyelesaikan soal matematika, dapat mengalihkan
fokus dan mengaktifkan bagian rasional
otak .
e.
Identifikasi Pemicu: Melacak situasi yang
mengarah pada emotional hijack dapat membantu mempersiapkan dan
merespons dengan lebih efektif di masa depan.
Dengan meningkatkan
kecerdasan emosional melalui kesadaran dan regulasi, individu dapat mengelola
respons emosionalnya dengan lebih baik dan mengurangi kemungkinan dibajak oleh
perasaannya.
Sumber :
https://www.perplexity.ai/search/emotional-hijack-jarkK3WCRrCSaUPXkrtJ_Q
*) Guru Bimbingan Konseling
sekaligus Koordinator Guru BK di SMA Negeri 1 Pangalengan
MasyaAllah Terimakasih atas informasinya ibu,. Saya menjadi tambah tau cara untuk mengontrol diri 🙏🙏
BalasHapusSangat membantu jikalau ingin merasakan lebih baik besarkan lah niat untuk beribadah dan perbanyak beribadah, jaga kesehatan jangan lupa sigma
BalasHapusSangat bermanfaat untuk mengelola emosi! Terimakasih Ibu..
BalasHapusFotonya bagus sekalii🤩
BalasHapuswaw
BalasHapusfoto nya sangat estetiq
BalasHapusmasyaallah🥰
BalasHapussangat bermanfaat bu ilmu nya terimakasih🙏
BalasHapus🙌🙌
BalasHapusMantap
BalasHapusKeren pol
BalasHapusterimakasih bu ilmunya sangat bermanfaat🙏🏻
BalasHapusTerima kasih bu
BalasHapusTerimakasih ibu,informasi ini sangat bermanfaat untuk kita bisa lebih mengontrol emosi diri
BalasHapusMasyaallah bermanfaat sekali ilmuna
BalasHapusTerima kasih bu ilmunya🙏🏻
BalasHapusmantap sangat membantu
BalasHapusmantap sangat membantu
BalasHapusTerimakasih ibu ilmunya sangat bermanfaat sekali
BalasHapus