Rabu, 31 Juli 2024

PSHYCOLOGICA

 

EMOTIONAL HIJACK

Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd *)

 


Apa yang terjadi Ketika diri dibajak/diambil alih oleh emosi???

Setiap hari kita memunculkan emosi yang berbeda-beda, tergantung pada bentuk stimulus  yang diberikan oleh orang-orang di sekitar. Stimulus positif melahirkan respon positif begitu juga sebaliknya stimulus negatif akan direspon negatif. Ketika kita merespon dengan memunculkan emosi negatif yang berlebihan maka kita harus mulai memunculkan kendali diri sebelum terjadi emotional hijack.


Sumber: https://www.rachelbeohm.com/how-to-avoid-an-emotional-hijacking/

Emotional Hijack mengacu pada situasi di mana emosi yang kuat mengambil kendali, sehingga mengarah pada pemikiran dan perilaku yang tidak rasional. Fenomena ini terutama disebabkan oleh amigdala, pusat pemrosesan emosi di otak, yang dapat mengesampingkan proses berpikir rasional selama keadaan emosi meningkat.

Amigdala (amygdala) adalah sebuah organ di dalam otak besar yang berfungsi dalam mengatur emosi dan ingatan yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia. Organ ini termasuk ke dalam sistem limbik atau sekumpulan organ yang berperan dalam pembentukan tingkah laku, emosi, dan memori.

Emotional hijack terjadi ketika amigdala merasakan adanya ancaman—baik nyata maupun yang dirasakan—dan memicu respons fight-atau-flight, melewati korteks prefrontal yang bertanggung jawab atas penalaran logis. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi, seperti saat konflik, stres, atau bahkan sebagai respons terhadap gangguan kecil. Ketika ini terjadi, individu mungkin mengalami:

 


Sumber: https://hellosehat.com/saraf/fungsi-amigdala/

1.     Emosi yang Luar Biasa: Gelombang perasaan yang tiba-tiba dan sulit dikendalikan.

2.     Perubahan Fisiologis: Gejala seperti peningkatan detak jantung, otot tegang, dan pernapasan cepat, yang menandakan tubuh bersiap menghadapi ancaman.

3.     Hilangnya Rasionalitas: Kemampuan berpikir jernih berkurang sehingga menimbulkan reaksi impulsif.

4.     Kesulitan Komunikasi: Individu mungkin kesulitan mengekspresikan perasaan atau pikirannya secara efektif, yang sering kali menghasilkan respons yang ekstrem.

5.     Fokus Jangka Pendek: Keputusan yang diambil selama emotional hijack sering kali kurang mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang

Mari kita kenali hal-hal yang menjadi pemicu umum terjadinya emotional hijack, diantaranya :

 

Sumber: https://www.brainacademy.id/blog/jenis-jenis-emosi-dasar-manusia

1.     Kritik atau Penolakan: Situasi di mana seseorang merasa dikritik atau ditolak, seperti menerima tanggapan negatif di tempat kerja atau dipermalukan di depan umum, dapat memicu perasaan marah, tidak mampu, atau terhina, sehingga menyebabkan emotional hijack.

2.     Konflik atau Konfrontasi: Pertengkaran atau konfrontasi, terutama dengan orang yang dicintai atau rekan kerja, dapat meningkatkan emosi dengan cepat. Stres karena membela diri atau merasa diserang dapat menimbulkan reaksi impulsif.

3.     Peristiwa Kehidupan yang Penuh Stres: Perubahan besar dalam hidup atau penyebab stres, seperti kehilangan pekerjaan, putusnya hubungan, atau masalah kesehatan, dapat meningkatkan keadaan emosi, membuat individu lebih rentan terhadap emotional hijack.

4.     Ancaman yang Dirasakan: Situasi yang dianggap mengancam, baik fisik maupun emosional, dapat memicu respons fight atau flight amigdala. Hal ini dapat mencakup apa saja, mulai dari suara keras yang tiba-tiba hingga situasi yang menantang.

5.     Trauma Masa Lalu yang Belum Terselesaikan: Individu dengan riwayat trauma mungkin menemukan bahwa pengingat atau pemicu tertentu dapat membangkitkan respons emosional yang kuat yang mengingatkan pada pengalaman masa lalu mereka, sehingga menyebabkan pembajakan.

6.     Merasa Kewalahan: Situasi di mana individu merasa terbebani oleh tanggung jawab atau emosi dapat menyebabkan hilangnya kendali, membuat mereka lebih cenderung bereaksi secara emosional dibandingkan rasional.

7.     Situasi Sosial: Interaksi dalam lingkungan sosial, terutama yang melibatkan persaingan, perbandingan, atau penilaian, dapat memicu perasaan tidak mampu atau cemas, yang menyebabkan emotional hijack.

Mengenali tanda-tanda awal emotional hijack sangat membantu dalam mengelola respons emosional dan mencegah tindakan impulsif. Adapun manfaatnya secara detail sebagai berikut :

a.     Peningkatan Kesadaran Diri: Mengidentifikasi tanda-tanda awal, seperti peningkatan detak jantung atau perasaan kewalahan, memungkinkan individu menjadi lebih sadar akan keadaan emosi mereka. Kesadaran diri ini sangat penting untuk memahami kapan emosi mulai mengambil kendali, sehingga memungkinkan pengelolaan yang proaktif.

b.     Peningkatan Regulasi Emosional: Dengan mengenali gejala fisiologis dan psikologis dari emotional hijack—seperti ketegangan otot atau pikiran irasional—individu dapat menerapkan strategi untuk menenangkan diri sebelum emosi meningkat. Teknik seperti pernapasan dalam atau kewaspadaan dapat membantu melawan respons fight atau flight yang dipicu oleh amigdala.

 

Sumber: https://insanq.co.id/artikel/6-emosi-dasar-manusia-pengertian-ciri-dan-fungsi/

c.     Pencegahan Reaksi Impulsif: Pengenalan dini dapat mencegah individu bereaksi secara impulsif dalam situasi yang penuh emosi. Dengan meluangkan waktu sejenak untuk berhenti sejenak dan menilai perasaannya, mereka dapat memilih respons yang lebih bijaksana daripada langsung menyerah pada reaksi emosional.

d.     Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Ketika individu menyadari pemicu emosional dan tanda-tanda pembajakan, mereka dapat mundur dan menggunakan proses berpikir rasional, sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan rasional. Hal ini sangat penting terutama dalam situasi berisiko tinggi di mana pilihan yang buruk dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan.

e.     Hubungan yang Diperkuat: Dalam konteks antarpribadi, mengenali tanda-tanda emotional hijack dapat meningkatkan komunikasi dan mengurangi konflik. Dengan memahami kapan emosi sedang meningkat, individu dapat mengambil langkah untuk berkomunikasi lebih efektif dan menghindari kesalahpahaman.

f.      Pengembangan Strategi Mengatasi: Kesadaran akan pemicu dan tanda-tanda pribadi memungkinkan individu untuk mengembangkan strategi penanggulangan yang disesuaikan. Membuat jurnal atau mempraktikkan rasa syukur dapat membantu mengalihkan fokus dari emosi negatif ke pikiran yang lebih positif, sehingga mengurangi kemungkinan emotional hijack di masa depan.

Dengan mengembangkan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda awal emotional hijack, individu dapat mempertahankan kontrol yang lebih besar terhadap respons emosional, sehingga menghasilkan interaksi yang lebih sehat dan kesejahteraan emosional yang lebih baik secara keseluruhan.

Strategi Mencegah Emotional hijack

Untuk mengurangi dampak emotional hijack, mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) sangatlah penting. Berikut beberapa strateginya:

 

Sumber: https://www.linkedin.com/pulse/leadership-intelligence-eq-iq-pq-sq-aq-cq-g-subramanian

a.     Kesadaran Diri: Mengenali dan memberi label pada emosi diri dapat membantu mendapatkan kembali kendali. Misalnya, sekadar menyatakan, "Saya sedang marah", dapat mengalihkan fokus  kembali ke pemikiran rasional.

b.     Pengaturan Diri: Berlatihlah berhenti sejenak sebelum bereaksi. Teknik seperti bernapas dalam-dalam atau meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikiran dapat membantu mencegah tindakan impulsif.

c.     Ubah Lingkungan Anda: Mengubah lingkungan  dapat membantu mengatur ulang keadaan emosi. Hal ini mungkin melibatkan menjauh dari situasi yang panas atau pindah ke tempat yang lebih tenang.

d.     Terlibat dalam Tugas Sederhana: Melakukan latihan mental cepat, seperti menyelesaikan soal matematika, dapat mengalihkan fokus  dan mengaktifkan bagian rasional otak .

e.     Identifikasi Pemicu: Melacak situasi yang mengarah pada emotional hijack dapat membantu mempersiapkan dan merespons dengan lebih efektif di masa depan.

Dengan meningkatkan kecerdasan emosional melalui kesadaran dan regulasi, individu dapat mengelola respons emosionalnya dengan lebih baik dan mengurangi kemungkinan dibajak oleh perasaannya.

 

Sumber :

https://www.perplexity.ai/search/emotional-hijack-jarkK3WCRrCSaUPXkrtJ_Q

*) Guru Bimbingan Konseling sekaligus Koordinator Guru BK di SMA Negeri 1 Pangalengan

19 komentar:

  1. MasyaAllah Terimakasih atas informasinya ibu,. Saya menjadi tambah tau cara untuk mengontrol diri 🙏🙏

    BalasHapus
  2. Sangat membantu jikalau ingin merasakan lebih baik besarkan lah niat untuk beribadah dan perbanyak beribadah, jaga kesehatan jangan lupa sigma

    BalasHapus
  3. Sangat bermanfaat untuk mengelola emosi! Terimakasih Ibu..

    BalasHapus
  4. Fotonya bagus sekalii🤩

    BalasHapus
  5. foto nya sangat estetiq

    BalasHapus
  6. sangat bermanfaat bu ilmu nya terimakasih🙏

    BalasHapus
  7. terimakasih bu ilmunya sangat bermanfaat🙏🏻

    BalasHapus
  8. Terimakasih ibu,informasi ini sangat bermanfaat untuk kita bisa lebih mengontrol emosi diri

    BalasHapus
  9. Masyaallah bermanfaat sekali ilmuna

    BalasHapus
  10. Terima kasih bu ilmunya🙏🏻

    BalasHapus
  11. mantap sangat membantu

    BalasHapus
  12. mantap sangat membantu

    BalasHapus
  13. Terimakasih ibu ilmunya sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus

MESTI TAHU!!

  "Puisi dalam Denyut Kebangsaan: Mengenang Chairil Anwar di Hari Puisi Nasional" Oleh: Yani Suryani, SP *) Hari Puisi Nasional ...