HEATWAVE VS HOT
SPELLS, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
Oleh:
Redaksi Literatsmansa
Ananda yang baik, beberapa waktu terakhir, banyak negara yang tengah dilanda fenomena heatwave atau gelombang panas. Fenomena heatwave bahkan menelan banyak korban jiwa di negara India dan Myanmar. Suhu di sejumlah negara meningkat secara ekstrim melebihi 40 derajat celcius dan peristiwa tersebut terjadi hampir setiap hari. Lantas, apa sebenarnya heatwave atau gelombang panas tersebut? Apa hubungannya dengan hot spells?
Sumber:
https://www.tribunnews.com/nasional/2024/05/04/bmkg-tegaskan-suhu-panas-di-indonesia
Ananda
yang soleh, untuk disebut heatwave, cuaca panas
di atas daratan harus memenuhi tiga kriteria: suhu rata-rata harian melebihi 40
derajat Celcius; terjadi selama minimal tiga hari berturut-turut; terjadi pada
wilayah yang luas dengan area mencakup ribuan bahkan ratusan ribu kilometer
persegi. Berdasarkan tiga kriteria tersebut, heatwave umumnya terjadi di
daratan yang luas seperti benua dengan atmosfer stabil. Di area ini, cuaca
panas ekstrem dapat terjadi berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Itu sebabnya
mengapa heatwave sulit terjadi di Indonesia. Sebab, sebagian besar
wilayah Indonesia adalah lautan. Iklim dan cuacanya juga lebih banyak dikontrol
oleh parameter angin dan curah hujan. Sekalipun terjadi, heatwave kemungkinan
akan melanda wilayah yang berdekatan dengan semenanjung Malaysia dan Selat
Malaka seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, ataupun Kepulauan Riau.
Penelitian menunjukan, Indonesia lebih berisiko mengalami serbuan panas atau hot spells dibanding heatwave. Fenomena hot spells dianggap terjadi jika suhu rata-rata harian melebihi 27,8 derajat Celcius dan terjadi berturut-turut minimal tiga hari. Meski tak separah heatwave, hot spells tetap berisiko bagi Indonesia karena bisa meningkatkan risiko perburukan kualitas udara, kasus penyakit menular ataupun tidak menular, serta kebakaran hutan dan lahan.
Perlu Ananda ketahui, data lain menunjukkan fenomena heatwave di Asia dapat memicu hot spells di Indonesia sejak Maret hingga Mei. Panas ekstrem dari daratan Thailand dapat menjalar ke laut Cina Selatan dan terputus di area sekitar ekuator. Walau begitu, pemanasan suhu udara di atas Laut Jawa dapat terbentuk kembali bahkan meluas ke daratan–ke wilayah pesisir atau dataran rendah di bagian utara Jawa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah terdampak yang paling rentan dengan hot spells adalah Sumatra bagian selatan. Kawasan ini dilanda serbuan panas sejak bulan Maret hingga November. Sementara itu, untuk Pulau Jawa, wilayah paling rentan adalah pesisir utara Jawa Timur dan Madura. Seiring dengan laju kenaikan suhu global yang diprediksi terus meningkat hingga 1,5 C pada 2035, maka hot spells di Indonesia juga berpotensi semakin intens dan meluas.
Sumber:
https://dwbestsm.life/product_details/86033007.html
Heatwave
maupun hot spells adalah kondisi cuaca yang tidak boleh disepelekan
karena bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Lantas, apa dampak bagi tubuh
ketika cuaca panas ekstrem seperti ini? Berikut penjelasan lengkap mengenai
dampak heatwave maupun hot spells dan gejala yang dapat dialami
tubuh.
1. Dehidrasi
Dehidrasi
merupakan salah satu gejala heatwave maupun hot spells yang
terjadi karena tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak dibandingkan dengan
cairan yang masuk. Adapun sejumlah gejala umum dari dehidrasi adalah sebagai
berikut: Mulut kering, Kulit kering, Pusing
dan lemas, Susah buang air besar
(sembelit), Urine berwarna gelap dan pekat serta berbau menyengat, Merasa
sangat haus, Frekuensi buang air kecil menurun.
Sumber:
https://www.istockphoto.com/id/ilustrasi/dehidrasi
2. ISPA
Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah kondisi yang terjadi karena adanya
infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan. Kondisi ini rentan terjadi
selama Heatwave maupun hot spells karena perubahan cuaca yang ekstrem membuat
sistem imun tubuh perlu beradaptasi secara drastis sehingga turut mengganggu
fungsinya dalam melawan infeksi. Sejumlah gejala yang umum dialami oleh
pengidap ISPA di antaranya: Sesak napas, Batuk, Pilek dan hidung tersumbat, Nyeri
tenggorokan, Demam.
3. Masalah Kulit
Tingginya
suhu dan kelembapan udara saat heatwave maupun hot spells membuat
kelenjar keringat mengeluarkan keringat lebih banyak sebagai upaya
mempertahankan suhu tubuh normal. Bila terjadi dalam jangka waktu lama, kondisi
tersebut bisa menyebabkan kulit kering dan dehidrasi hingga memperburuk kondisi
seseorang yang memiliki masalah kulit, seperti dermatitis atopik atau eksim. Saat
terjadi gelombang panas, radiasi sinar UV dari cahaya matahari juga akan
meningkat sehingga berisiko menyebabkan kanker kulit. Oleh karena itu, sebagai
upaya meminimalkan risiko kanker saat Heatwave maupun hot spells, Anda
disarankan untuk menggunakan tabir surya secara rutin terutama saat keluar
ruangan.
Sumber:
https://www.liputan6.com/fashion-beauty/read/2819768/lakukan-5-hal-ini-jika-kulit-anda-terbakar-sinar-matahari
4. Gangguan Mental
Dehidrasi
yang menjadi salah satu dampak dari heatwave maupun hot spells diketahui
dapat mengganggu fungsi kognitif serta membuat tubuh terasa lemas. Jika tidak
ditangani dengan segera, kondisi ini dapat memperburuk suasana hati, memicu
gangguan cemas, hingga menimbulkan perilaku agresif.
5. Heatstroke
Heatstroke
adalah salah satu jenis hipertermia yang menjadi kondisi darurat medis karena
berisiko menyebabkan kerusakan sistem saraf, koma, hingga kematian. Beberapa
gejala heatstroke yang perlu diwaspadai di antaranya: Peningkatan suhu
tubuh hingga 40 derajat celcius, Sesak napas, Muncul ruam pada kulit, Kejang, Penurunan
kesadaran.
Sumber:
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-saja-tanda-dan-gejala-saat-terkena-sengatan-panas-heat-stroke
Cara Mengatasi Dampak Heatwave
maupun Hot spells terhadap Kesehatan Tubuh
Ananda
yang senantiasa di rahmati Allah SWT, Selama
menghadapi gelombang panas, penting bagi setiap individu untuk menjaga
kesehatan tubuhnya sebaik mungkin. Adapun sejumlah cara yang perlu dilakukan
untuk menjaga kesehatan selama menghadapi heatwave maupun hot spells
adalah sebagai berikut: menggunakan tabir surya secara rutin, memperbanyak
minum air putih, menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal, menggunakan
topi atau payung saat bepergian atau berada di luar ruangan, mengonsumsi
makanan yang mengandung air tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran, untuk
membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Demikian tulisan singkat terkait fenomena heatwave dan hotspells yang sekarang terjadi, semoga menambah wawasan kita dalam menjalankan peran sebagai Khalifah di muka bumi. Tak lupa semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari berbagai bencana…Amien yra.
Sumber
Rujukan:
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-heatwave
https://bakrie.ac.id/articles/441-ketahui-heat-wave-atau-gelombang-panas-selengkapnya-di-sini.html
https://baktinews.bakti.or.id/artikel/bukan-heatwave-tapi-hot-spells-penjelasan-cuaca-panas-belakangan-ini
https://magdalene.co/story/hot-spells/
https://depositphotos.com/id/vector/cute-cartoon-globe-earth-takes-break-while-earth-character-funny-497471462.html
Terimakasih untuk literasinya ini sangat bermanfaat untuk kami🤩
BalasHapus