Rabu, 27 Maret 2024

TOXIC PERSON

 TOXIC PERSON

Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd

 


 Apakah seseorang dalam hidup kita terus-menerus membuat kita merasa bingung, frustrasi, atau bersalah? Jika iya, mungkin kita sedang berhadapan dengan Toxic person. Atau bisa jadi diri kita sendiri tanpa disadari termasuk kriteria toxic person.

 


 Sumber: https://www.shutterstock.com/?irclickid=Q7-3ILXZhxyPWHEUV2yjDTo

Dalam perilaku manusia, toxic digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menyebabkan kesusahan pada orang lain melalui kata-kata dan tindakan negatif. Namun tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi orang yang toxic, karena perilakunya bisa jadi tidak kentara. Psikolog Sherrie Campbell, Ph.D mendefinisikan perilaku toxic sebagai pola perilaku terus-menerus yang meremehkan atau merugikan orang lain,

            Toxic person adalah seseorang yang manipulatif secara halus atau lahiriah, egois, membutuhkan, atau suka mengontrol. Perilaku mereka biasanya tidak menyenangkan atau jahat terhadap orang lain.         Perilaku ini mungkin bermanifestasi dari perasaan rendah diri dan kondisi kesehatan mental seperti gangguan kepribadian narsistik (NPD), trauma masa kanak-kanak, atau masalah pribadi lainnya yang mengakar.

 


 

Sumber: https://www.instagram.com/meaningful.me/p/CrP0TbSPVlM/?img_index=1

Berdasarkan tipe-tipe toxic people yang dilansir dari Instagram meaningful.me, apakah ada dari kita yang termasuk pada salah satu tipe?? Kalaupun ya, para ahli di meaningful.me menjelaskan beberapa  cara meminimalisir perilaku toxic dalam diri dan cara menghadapi toxic people yaitu :

  • Menetapkan batasan diri, misalnya dengan membatasi intensitas interaksi dan waktu bertemu.
  • Jika perkataan mereka membuat sakit hati, tutup telinga dan focus dengan kebahagiaan diri sendiri
  • Jika memungkinkan, sampaikan bahwa perilaku toxic mereka telah menjadi masalah, untuk membanttu mereka mengevaluasi diri.

Adapun cara untuk meminimalisir perilaku toxic dalam diri adalah :

  • Introspeksi diri. Bisa minta pendapat dari keluarga, teman, atau orang-orang terdekat mengenai perilaku kita yang terlihat oleh mereka dan terima semua kritikan.
  • Kenali akar penyebab. Pulihkan luka atau trauma masa lalu yang sulit diabaikan.
  • Latih empati dengan membiasakan diri untuk mendengarkan orang lain.
  • Berpikir sebelum bertindak. Kenali emosi-emosi yang ada dalam diri. Berlatih tidak bereaksi sebelum diri kita tenang dan dapat berpikir jernih.
  • Jika kesulitan, cari bantuan professional dengan berkonsultasi ke psikolog.

 


Sumber: https://goodbzar.space/product_details/36865938.html

Mari berbenah diri, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki perilaku yang kurang tepat atau salah suai. Sudah waktunya bagi kita untuk mengembangkan perilaku yang bertanggungjawab, membuat orang sekitar nyaman dan Bahagia.

 

**Sumber :

https://www.mindbodygreen.com/articles/toxic-traits https://psychcentral.com/

instagram @meaningful.me

 

*) Penulis koordinator Layanan Konseling di SMA Negeri 1 Pangalengan, praktisi di bidang psikologi anak

 



6 komentar:

  1. Waah trimakasih Bu ilmu nya kita jadi tau ouhh dia teh toxic 😭🤲

    BalasHapus
  2. Terima kasih bu ilmu nya sekarang menjadi tau tentang toxic person

    BalasHapus
  3. Terima kasih ibu ilmu nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. Terimakasih Ibu, luar biasa sekali Ilmu hari ini.. tidal sabar menunggu literasi dari Bu Yuli lagi!!

    BalasHapus
  5. Terima kasih ilmu literasi di hr ini yg sangat bermanfaat dr ilmu tsb.(M Farrel Aqil kelas XC)

    BalasHapus

SAINSTOLOGY

  FORENSIK, ILMU PENGGUNGKAP MISTERI KEJAHATAN Oleh: Redaksi Literatsmansa Ananda yang baik, Setiap terjadi peristiwa kejahatan yang men...