REVOLUSI BATINIAH
Oleh:
Ary Wilman Nasution, S.Pd. Mat., M.Pd *)
Pasca renessance atau masa pencerahan aktivitas berpikir manusia kian bebas dan berkembang cepat hingga lahirlah beragam Ilmu Pengetahuan. Ilmu Pengetahuan mendorong manusia untuk mencipatakan sarana dan alat baru yang membantu manusia untuk bergerak cepat dan banyak. Beragam teknologi lahir mulai dari mesin uap, Listrik, teknologi computer dan digital, teknologi artificial intellegent dan menuju teknologi baru yang lebih manusiawi.
Sumber: https://www.pojokwacana.com/pengertian-renaisans-yang-menginspirasi-pemikiran-sekuler/
Dalam
Sejarah perkembangan teknologi yang pada mulanya berbicara humanism tapi
tampaknya gagal terbukti bahwa setelah penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi oleh Barat (Inggris, Perancis, Jerman, Amerika dkk) kolonialisasi
terjadi cukup massif bahkan Inggris hampir menjajah lebih dari 90 % bagian
dunia di muka bumi, sehingga Bahasa Inggris menjadi Bahasa dunia. Amerika
memiliki pangkalan militer hampir di mana-mana.
Sumber: https://medium.com/@ecceamor/empat-revolusi-yang-melempar-manusia-c2ed2c991815
Penindasan
satu bangsa oleh bangsa lain dibiarkan hingga kini semua negara lemah lalai
atas penindasan yang terjadi selama ini. Mereka sibuk konflik dengan sesama
agama dan sebangsa atau satu negaranya. Kita rasakan bahwa dolar menjadi mata
uang dominan di dunia, sistem perbankan diatur Barat (USA) seenaknya, hak veto
di PBB dimiliki negara kuat dunia dan lain sebagainya.
Barat
telah berhasil membawa revolusi lahiriah, dunia berubah cepat tapi menuju
kehancuran. Teknologi yang mereka ciptakan hanya untuk kepentingan dirinya dan
tidak peduli dengan bangsa lain. yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin
revolusi lahiriah terbukti telah gagal dan dibiarkan. Oleh karena itu perlunya
diimbangi dengan revolusi batiniah.
Revolusi
lahiriah atau revolusi Ilmu Pengetahuan tanpa dibarengi Revolusi spiritual sama
dengan membiarkan dunia ini rusak dan hancur. Ilmu Pengetahuan memang
memberikan kita kekuatan, kemudahan, cepat, dan banyak. Ilmu pengetahuan
melindungi manusia dari gempa, banjir, dan penyakit sedangkan agama melindungi
manusia dari keresahan, kesepian, rasa tidak aman, pikiran picik dan lain
sebagainya. Agama membawa manusia pada hakikat tujuan hidup.
Sumber: https://www.salafycirebon.com/pengaruh-ilmu-terhadap-agama-dan-dunia.htm
Agama
mengajarkan cinta, Agama juga berbicara bagaimana sejatinya Ilmu Pengetahuan
digunakan untuk kepentingan umat manusia secara harmoni dan berkeadilan. Islam
sebagai sebuah Agama menetapkan hukum berbasis tujuan (maqoshidus syariah)
yaitu terjaganya agama, terjaganya jiwa, terjaganya harta, terjaganya akal, dan
terjaganya keturunan. Segala sesuatu yang merusak sungguh bertentangan dengan
nilai Agama. Agama mengharmonikan kehidupan manusia dengan alam dan dengan
dirinya sendiri. Agama dan Ilmu Pengetahuan hadir untuk saling mengisi, Agama
membangun batin manusia dan Ilmu Pengetahuan membangun lahir manusia. Agama
melahirkan Keimanan sekaligus rasional (sejalan dengan Ilmu pengetahuan).
*) Guru Matematika di SMA Negeri 1 Pangalengan, Aktivis Guru Penggerak di Provinsi Jawa Barat, Asesor Nasional untuk Program-program Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
terimakasih pak literasi nya sangat bermanfaat
BalasHapusBagus pa terima kasih
BalasHapus