Senin, 19 Februari 2024

MINIFIKSI

Perjalanan Ke Dunia Lain

Oleh: Rusmana *)



Tiba-tiba telepon pintar berbunyi menandakan ada pesan whatApp, rasa penasaran menggerakkan tangan membuka pesan tersebut, ternyata pesan berasal dari grup WA alumni SMA yang mengabarkan berita duka

“Innalillahi waiinaiilaihirojiun…telah meninggal dunia Ayahanda rekan kita Adhi Yudha tadi malam pukul 23.15…

Berita tadi sontak melambungkan memori di otak mencari sosok Adhi yuda teman SMA dulu…muncul sosok teman aktivis Pramuka yang selalu “ngabodor” periang dan senantiasa “care” dengan segala permasalahan teman-teman pada saat itu. Komunikasi di grup WA itupun semakin ramai dengan ucapan bela sungkawa dari teman-teman baik yang berada di seputaran Bandung maupun yang dari berbagai daerah, ini membuktikan betapa “respect” teman-teman dengan duka yang dialami Adhi. Beberapa teman sepakat untuk melakukan takziyah ke rumah duka tepatnya di daerah Cinunuk Bandung, termasuk saya memutuskan juga ikut takziyah sebagai bentuk kewajiban sesama muslim (fardhu kifayah) dan kebetulan hari Sabtu tidak ada jadwal kerja.

Tepat pukul 07.30 saya berangkat menuju rumah duka dengan mengendarai sepeda motor ke arah Cinunuk Bandung Timur, tiba di rumah duka disambut kibaran bendera kuning dan kumpulan warga yang sedang mempersiapkan memandikan jenazah serta sebagian sibuk mengatur kursi tamu di depan rumah duka. Hal yang menyenangkan bagi saya adalah bertemu dengan teman lama sesama alumni dari berbagai daerah yang biasanya sulit untuk sekedar ketemuan dan kongkow mengenang romantisme masa SMA dulu. Selesai dimandikan dan dikafani, jenazah almarhum kemudian digotong menuju ke masjid yang memang tidak begitu jauh dari rumah untuk disholatkan. Ramainya warga sekitar yang ikut menyolatkan bisa menjadi bukti betapa almarhum dan keluarga kang Adhi termasuk orang baik dan dihormati warga sekitarnya.

Setelah shalat jenazah dilaksanakan, kami sepakat untuk ikut pemakaman almarhum di daerah kaki gunung Manglayang sekitar 5 KM dari rumah, jenazah diangkut menggunakan ambulan serta keluarga kang Adhi dan bebrapa teman alumni membawa kendaraan roda empat sebagai tumpangan menuju ke pemakaman, sedangkan saya menggunakan sepeda motor berangkat terlebih bermodakan petunjuk arah disertai beberapa warga yang sama menggunakan motor sebagai rombongan pendahulu. Medan ke arah pemakaman berupa pemukiman penduduk, perbukitan, kebun warga, dan hutan pinus dengan jalan yang semakin lama semakin menyempit yang hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan roda empat ukuran kecil.

Tanpa disadari motor yang saya tumpangi melaju lebih cepat dari rombongan yang lain, tepatnya pukul 10 pagi tiba di suatu tempat saya dikejutkan dengan suara riuh rendah orang-orang yang sedang bermain perang-perangan dengan menggunakan atribut lengkap layaknya pasukan jaman perjuangan dulu, saya merasa heran mengapa serasa banyak orang berseragam tantara jaman dahlu sedang bermain perang-perangan di tepi hutan pinus di kaki gunung Manglayang, mungkinkan ada acara karnaval, tapi mengapa mesti di hutan dan seingat saya moment perayaan 17n atau hari pahlawan sudah lama. Selintas saya melihat dua orang sedang berjaga disebuah tempat dengan menggunakan pakaian layaknya pejuang zaman dahulu lengkap dengan senjata “dorlock” dipegang kedua orang tersebut tanpa berkata-kata. Tanpa ambil pusing kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju tempat dimakamkannya ayahanda kang Adhi.

 


Tiba ditempat, tidak beberapa lama kemudian rombongan berdatangan dan segera dilakukan upacara pemakaman. Sembari mengikuti jalannya upacara pemakaman, saya masih terus memikirkan kejadian di jalan tadi tentang peperangan, karnaval dan juga dua orang tantara dengan atribut tantara zaman dulu yang sedang berjaga (ternyata kemudian diketahui tempat mereka berdua berdiri adalah kuburan lama yang sudah tidak terurus), ingin sebenarnya saya menanyakan pada teman yang lain tentang apakah mereka juga melihat hal yang sama atau tidak ketika mereka melalui tempat itu tadi, saya urungkan niat itu karena merasa tidak tepat “momentumnya”. Ini pula yang mendorong saya untuk sesegera mungkin pulang melalui tempat tadi membuktikan apa yang sebenarnya saya lihat.

 


Akhirnya setelah selesai semua prosesi pemakaman, kamipun bubar pulang menggunakan jalan yang sama. Saya ikut rombongan besar dengan beberapa teman yang menggunakan motor dan kendaraan roda empat laiannya. Tepat di tempat kejadian tadi, saya mencoba memperhatikan lingkungan sekitarnya, ternyata tempat itu pemakaman lama yang sudah tidak digunakan dan tak terurus….masya Allah jadi saya tadi melihat sesuatu yang membuat bulu kuduk berdiri….lebih seru lagi Ketika kami tiba di rumah Adhi, saya langsung bertanya pada teman-teman tentang apa yang saya lihat, semua jawabannya sama….mereka tidak melihat apa-apa selain hutan, pemakaman yang sepi, dan tidak ada kegiatan karnaval karena tempat itu jauh dari pemukiman berupa hutan pinus!!!

Jadi….apakah yang saya lihat tadi adalah "dunia lain"?......Wallahua’lam!!

*) diangkat dari pengalaman nyata penulis di tahun 2018 

35 komentar:

  1. wah ternyata banyak hal di luar nalar dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari,apa yg bapak ceritakan benar' membuat bulu kuduk sy merinding

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas ceritanya Pak, dari cerita ini saya dapat mengambil kesimpulan bahwa ketika ingin pergi ke suatu tempat lebih baik pergi bersama sama atau minimal bersama orang lain agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan

    BalasHapus
  3. Terimakasih pak saya jadi tau banyak hal hal yang di luar nalar kita dan literasi nya sangat bagus

    BalasHapus
  4. Terimakasih pa atas literasi biasa nya males baca baca sekarang jadi suka baca baca

    BalasHapus
  5. mungkin manfaat yang bisa saya ambil dari literasi ini adalah kepedulian terhadap sesama, juga ternyata di dunia ini kita hidup berdampingan dengan hal yang tidak bisa kita lihat dan kita pikirkan secara logis

    BalasHapus
  6. Terimkasih paa atas ceritanyaaa bermanfaat bangett

    BalasHapus
  7. Ceritanya membuat saya jadi penasaran tentang apa yang ada di dunia lain

    BalasHapus
  8. Terimakasih pak , ceritanya seru dan menarik

    BalasHapus
  9. WOW, ceritanya sangat menarik sekali pak, dan mungkin tanpa kita sadari kita juga bisa melihat dunia lain atas seijin Allah

    BalasHapus
  10. Terimakasih pakk, ceritanya seru& menarik

    BalasHapus
  11. Terimakasih pak atas ceritanya ,jadi saya bisa mengambil pelajaran atau hikmah dari cerita yang Bapa berikan

    BalasHapus
  12. Ceritanya bikin merinding banget pakk , kebetulan kemarin saya juga baru mengalami hal yang membuat merinding

    BalasHapus
  13. Cerita yg sangat sedih,dan membanggakan

    BalasHapus
  14. Terimakasih pak cerita nya menyenangkan dan dapat mengambil pelajaran

    BalasHapus
  15. pengalaman yang menakutkan pak, saya jadi penasaran dengan dunia lain. tapi juga tidak lupa mengambil hal positif dari cerita bapak, yaitu kepedulian

    BalasHapus
  16. terimakasih pak atas literasinya hari ini, ternayata banyak hal yang ada diluar pikiran kita

    BalasHapus
  17. terimakasih pak literasi nya sangat bermanfaat untuk di baca (alyka xi ips 2 )

    BalasHapus
  18. ohh mungkin ini terjadi karna kita hidup berdampingan dengan dunia lain yaa. terimakasih pak untuk literasinyaa!

    BalasHapus
  19. Aprilianti Maulida H: X-i20 Februari 2024 pukul 07.58

    Terimakasih pak, ceritanya menarik dan dapat di jadikan sebagai pembelajaran

    BalasHapus
  20. Wah ternyata banyak hal yang sering terjadi di luar nalar kita yaa

    BalasHapus
  21. trimakasih banyak pak dari ceritanya saya dapat mengambil banyak pembelajaran

    BalasHapus
  22. Terimakasih atas cerita menariknya! Ternyata masih ada banyak hal yang ngga kita tahu tentang kehidupan selain di muka bumi.

    BalasHapus
  23. Kita memang hidup berdampingan dengan makhluk tak kasat mata, kejadian diluar nalar manusia kerap kali terjadi di kehidupan kita. Terimakasih atas literasinya, Pak!

    BalasHapus
  24. X-H Fahri dostoyevsky20 Februari 2024 pukul 08.02

    Terima kasih atas literasinya, dari literasi ini saya belajar bahwa di setiap tempat harus bersikap sopan,

    BalasHapus
  25. terimakasih pak literasinya sangattt bagusss dan keren

    BalasHapus
  26. terima kasih pak atas interaksi nya dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  27. Literasi yang seru dan merinding🗿

    BalasHapus
  28. Terima kasih literasi yang seru dan bermanfaat

    BalasHapus
  29. Terimaa kasiihhh bapaa ternyata banyak hall yang akan terjadi tanpa kita ketahui sebelum nyaa, terimakasih bapa cerita nya,ini adalah literasi yang sangat menarik

    BalasHapus
  30. Terima kasih pak atas ceritanya sangat menarik.Ternyata sekarang saya mengetahui banyak hal yg terjadi dalam kehidupan sehari hari.

    BalasHapus
  31. Terima kasih atas literasi barunya, pak

    BalasHapus
  32. Terimakasih bapak atas literasi nya hari ini, cerita yang di tulis sangat menarik dan mampu memberikan banyak pelajaran bahwa kita hidup berdampingan dengan dunia lain dan akan ada kejadian diluar nalar manusia yang akan terjadi dalam kehidupan sehari hari kita

    BalasHapus
  33. Terima kasih atas literasi nya bapak, isi dari literasi tersebut sangat menarik dari cara penulisan dan alur nya membuat pembaca bisa ikut penasaran dan merasakan perasaan yang di sampaikan dari sudut pandang tokoh cerita, kita juga bisa mengambil berbagai pelajaran dari literasi ini.

    BalasHapus
  34. Terimakasih atas literasi nya, seru dan banyak memberikan motivasi.

    BalasHapus

MENTAL HEALTH

SMILING DEPRESSION Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I *)   Sumber: https://www.kompasiana.com/mutiarafirdaus3010/640d856a08a8b54ff7756e...