"May this day inspire greater awareness and continuous advocacy. Today we remember, support, and stand together for a world free of HIV/AIDS"

Rabu, 03 Desember 2025

Religiosity

 KUNCI KESELARASAN HIDUP DALAM KEHENINGAN DAN KESADARAN

Oleh: Herik Saepudin, S.Pd. *)

 

 Dalam keheningan yang mendalam, kita menemukan kebijaksanaan yang tak terhingga. Ilmu tenang adalah konsep yang telah dikenal sejak zaman dahulu, yaitu kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan emosi, sehingga mencapai keadaan tenang dan damai. Ilmu tenang tidak hanya tentang menghilangkan stres, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup. Dalam agama, ilmu tenang dikenal sebagai konsep yang sangat penting. Dalam Islam, ilmu tenang dikenal sebagai "taqwa" atau "kesadaran akan Allah". Dalam agama Buddha, ilmu tenang dikenal sebagai "meditasi" atau "kesadaran akan diri sendiri". Dalam agama Kristen, ilmu tenang dikenal sebagai "doa" atau "komunikasi dengan Tuhan". Semua agama mengajarkan bahwa ilmu tenang adalah kunci untuk mencapai keselarasan hidup dan kebahagiaan.


 Sumber: https://abeeracademy.com/what-is-taqwa-complete-quide/

Dalam kesehatan, ilmu tenang telah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup. Penelitian telah menunjukkan bahwa ilmu tenang dapat mengurangi stres, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan sistem imun. Ilmu tenang juga dapat membantu mengatasi gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Dengan demikian, ilmu tenang adalah kunci untuk mencapai kesehatan yang optimal. Dalam kebudayaan, ilmu tenang telah dikenal sebagai konsep yang sangat penting. Dalam kebudayaan Timur, ilmu tenang dikenal sebagai "qi" atau "energi hidup". Dalam kebudayaan Barat, ilmu tenang dikenal sebagai "mindfulness" atau "kesadaran akan saat ini". Semua kebudayaan mengajarkan bahwa ilmu tenang adalah kunci untuk mencapai keselarasan hidup dan kebahagiaan.

 
Sumber: https://thebclog.com/en/a-life-practice-that-increases-awareness-in-every-moment-mindfulness

Ilmu tenang adalah konsep yang sangat luas dan mendalam. Ilmu tenang tidak hanya tentang menghilangkan stres, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup. Ilmu tenang adalah kunci untuk mencapai keselarasan hidup dan kebahagiaan. Dalam keheningan yang mendalam, kita menemukan kebijaksanaan yang tak terhingga. Ilmu tenang adalah kunci untuk mencapai keselarasan hidup dan kebahagiaan. Dengan demikian, mari kita mencari ilmu tenang dan mencapai keselarasan hidup yang sejati.

 
Sumber: https://www.mutiarailmu.net/product/kunci-kebahagiaan/

"Tenang adalah kekuatan, tenang adalah kebijaksanaan, tenang adalah keselarasan hidup."  (Unknown)

Dalam keheningan, kita menemukan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Dalam keheningan, kita menemukan kebijaksanaan untuk membuat keputusan yang tepat. Dalam keheningan, kita menemukan keselarasan hidup yang sejati. Ilmu tenang adalah konsep yang sangat penting dalam agama, kesehatan, dan kebudayaan. Ilmu tenang adalah kunci untuk mencapai keselarasan hidup dan kebahagiaan. Dengan demikian, mari kita mencari ilmu tenang dan mencapai keselarasan hidup yang sejati.

*) Guru PABP Islam di SMAN I Pangalengan, Konselor, dan pengisi kajian keislaman di beberapa majelis taklim

**) Dari Berbagai sumber

Selasa, 02 Desember 2025

Monetary

 REDENOMINASI UANG RP. 1.000 MENJADI Rp 1?

Oleh: Insan Sani, S.E., M.M.

 

Wacana “Rp 1.000 menjadi Rp 1” sering muncul di tengah masyarakat dan menimbulkan pertanyaan:

Apakah nilai uang kita akan turun? Apakah harga-harga akan berubah? Apa dampaknya bagi dunia pendidikan? Sebenarnya, konsep ini dikenal sebagai redenominasi penyederhanaan nilai rupiah dengan menghilangkan tiga angka nol di belakang, misalnya:

Rp 1.000 → Rp 1

Rp 10.000 → Rp 10

Rp 100.000 → Rp 100

Penting untuk dipahami bahwa redenominasi bukan pemotongan nilai uang (sanering). Nilai uang tidak berubah, hanya cara penulisan dan penyebutannya yang disederhanakan.

 
Sumber: https://www.projabar.com/ekonomi/35416220957/kemenku-beri-tanda-lampu-hijau-wacana-redenominasi-rupiah-akankah-rp-1000-menjadi-rp-1

Apa Itu Redenominasi?

Redenominasi adalah kebijakan pemerintah untuk menyederhanakan nominal mata uang guna memudahkan transaksi, pembukuan, dan sistem pembayaran. Negara lain seperti Turki, Rusia, Korea Selatan, bahkan Indonesia pada masa ORI pernah melakukannya.

Sumber: https://www.kedaipena.com/redenominasi-rupiah-pengamat-simbol-kepercayaan-diri-ekonomi-yang-membutuhkan-komunikasi-publik-matang/

Tujuan Redominasi

1. Membuat mata uang lebih ringkas

2. Meningkatkan efisiensi transaksi

3. Memudahkan pencatatan akuntansi dan sistem pembayaran

4. Meningkatkan citra mata uang di hadapan dunia internasional

Mengapa Redenominasi Tidak Mengurangi Nilai Uang?

Contohnya:

Jika harga es teh hari ini Rp 5.000, setelah redenominasi bisa menjadi Rp 5. Nilai ekonomi tetap sama, hanya cara penulisannya berbeda.      Sama seperti jam 13.00 dan pukul 1 siang: angkanya berbeda, tetapi waktunya sama.

 
Sumber: https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2025/nilai-tukar-rupiah-melemah-di-tengah-investor-wait-and-see-data-ekonomi-as/

Dampak Positif Redenominasi bagi Ekonomi

1.       Transaksi lebih cepat dan efisien

Tidak perlu lagi menulis atau menyebut angka dengan nol panjang.

1.       Kemudahan perbankan, akuntansi, dan sistem digital

Sistem menjadi lebih sederhana dan minim kesalahan pencatatan.

2.       Meningkatkan kepercayaan internasional

Mata uang dengan nominal yang terlalu panjang sering dianggap kurang stabil.

3.       Biaya produksi uang lebih murah

Pencetakan uang baru bisa lebih efisien dalam jangka panjang.

 

Apa Tantangannya?

     Ada beberapa hal yang harus diantisipasi:

-          Adaptasi masyarakat dalam menggunakan mata uang baru

-          Perubahan harga tidak boleh dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga

-          Sosialisasi besar-besaran agar tidak terjadi kesalahpahaman

 Karena itu, redenominasi biasanya dilakukan bertahap. Dalam beberapa tahun pertama, kedua jenis harga (harga lama dan harga baru) bisa ditulis bersamaan untuk memudahkan masa transisi.

Contoh:

Rp 10 (baru) / Rp 10.000 (lama)

 

Simpulan

Dari Rp 1.000 Menjadi Rp 1, Apa Artinya bagi Kita?      Redenominasi adalah penyederhanaan angka, bukan pengurangan nilai. Nilai ekonomi tetap sama, hanya cara menuliskannya yang lebih ringkas.

Jika dilakukan dengan persiapan matang, redenominasi dapat:

1. membuat ekonomi lebih efisien

2. memudahkan transaksi

3. memperkuat kepercayaan terhadap rupiah

Wacana “Rp 1.000 menjadi Rp 1” bukan sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan kesempatan untuk memperbaiki sistem moneter dan meningkatkan literasi keuangan generasi muda Indonesia.

 

*) Guru Ekonomi dan Prakarya di SMAN I Pangalengan, Praktisi UMKN

**) dari berbagai sumber

Senin, 01 Desember 2025

Character Building

 HIDUP ITU BERHARGA JANGAN SIA-SIAKAN SETIAP DETIKNYA

Oleh : Yani Suryani, SP., M.Pd  *)

 

Hidup adalah anugerah yang tidak ternilai. Setiap manusia diberi kesempatan untuk mengisi hari-harinya dengan kebaikan, belajar, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Al-Qur’an mengingatkan bahwa waktu adalah amanah yang kelak dimintai pertanggungjawaban, seperti dalam QS. Al-‘Asr ayat 1–3, yang menegaskan bahwa manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran serta kesabaran. Ayat ini menjadi peringatan bahwa hidup bukan sekadar berjalan begitu saja; ia harus diisi dengan hal bermakna.

 
Sumber: https://tarbiyah.net/surat-al-ashr-terjemah-per-kata/

Para filsuf Islam juga memandang hidup sebagai ruang bagi manusia untuk bertumbuh. Al-Farabi, misalnya, menyatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah mencapai sa‘ādah kebahagiaan sejati yang hanya dapat dicapai melalui akhlak, ilmu, dan usaha memperbaiki diri. Nilai hidup tidak terletak pada lamanya waktu yang kita miliki, tetapi pada kualitas perbuatan yang kita lakukan di dalamnya. Pemikiran ini mengajak kita untuk tidak membiarkan hari-hari berlalu tanpa makna, karena setiap momen membawa peluang untuk meningkatkan kualitas diri. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari betapa berharganya hidup hingga waktu tidak lagi dapat kembali. Kesibukan, rutinitas, dan distraksi membuat manusia sering lupa bahwa setiap detik memiliki nilai spiritual dan moral. Padahal, Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadis tentang dua nikmat yang sering disia-siakan: kesehatan dan waktu luang. Renungan ini mengajak kita untuk membuka mata bahwa hidup bukan sekadar bertahan, tetapi bergerak menuju kebaikan yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Sumber: https://aceh.datanews.id/dakwah/nikmat-sehat-dan-waktu-luang/all/

Menghargai hidup berarti memilih mengisi waktu dengan hal-hal positif: belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga hubungan baik dengan orang lain, merawat diri, berkontribusi kepada lingkungan, serta menanamkan akhlak mulia dalam setiap tindakan. Ibnu Miskawaih dalam filsafat etikanya menekankan bahwa kebajikan hanya akan tumbuh melalui latihan dan kesengajaan. Maka, manusia perlu melatih diri untuk menolak hal sia-sia dan mendekatkan diri pada kegiatan yang mendatangkan kebaikan. Setiap keputusan kecil menjadi bagian dari pembentukan karakter yang luhur.

Sumber: https://osc.medcom.id/community/tujuan-pembangunan-karakter-tanggung-jawab-dan-kepatuhan-pada-peraturan-926

Pada akhirnya, hidup adalah perjalanan singkat yang menuntut kita untuk mengisinya dengan nilai dan makna. Waktu akan terus berjalan, tetapi kita memiliki kuasa untuk memilih bagaimana menggunakannya. Jika hidup dihiasi dengan kebaikan, maka setiap detik menjadi investasi untuk dunia dan akhirat. Maka jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan. Jadikan setiap hari sebagai ruang untuk memperbaiki diri, memberi manfaat, dan meninggalkan jejak kebaikan. Karena hidup itu berharga—dan hanya mereka yang menghargainya yang akan merasakan kebahagiaan sejati.

*) Guru Biologi di SMAN I Pangalengan, diamanahi sebagai Waka Kesiswaan

**) Sumber :

Al-Bukhari, I. (2002). Shahih al-Bukhari. Dar Ibn Katsir.

Al-Farabi. (1992). Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadilah [Pandangan Masyarakat Kota Utama]. Dar al-Masyriq.

Al-Ghazali, A. H. (2005). Ihya’ Ulumuddin. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Ibnu Miskawaih. (1968). Tahdzib al-Akhlak [Penyempurnaan Akhlak]. Maktabah al-Khanji.

Religiosity

  KUNCI KESELARASAN HIDUP DALAM KEHENINGAN DAN KESADARAN Oleh: Herik Saepudin, S.Pd. *)     Dalam keheningan yang mendalam, kita menem...