"Edisi ke 400...terima kasih telah membersamai Literatsmansa hingga edisi ke 400...semoga tetap menjadi inspirasi memajukan negeri melalui literasi"

Minggu, 14 Desember 2025

MATEMAGIC

 MENGURAI KRISIS PLASTIK LEWAT ANGKA DAN SIKAP 3R

Oleh: Edi Supiandi, S.Pd., M.M.Pd  *)

 

Pendahuluan

Literasi bukan hanya soal membaca kata, tetapi juga membaca data dan lingkungan. Literasi lingkungan adalah sikap memahami dan mengetahui cara menjaga lingkungan dalam kondisi seimbang. Bagi siswa SMA, kemampuan ini sangat penting untuk memahami dan mengatasi salah satu masalah global terbesar: krisis sampah plastik. Momen terbaik untuk menanamkan kepedulian ini adalah melalui pembiasaan positif dan pemahaman mendalam tentang dampak lingkungan. Salah satu upaya nyata yang dapat diterapkan adalah prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle.

 
Sumber: https://pm.teknokrat.ac.id/peran-matematika-dalam-menghadapi-tantangan-global/

Numerasi dan Skala Masalah Sampah Indonesia

Krisis sampah di Indonesia adalah masalah yang dapat diukur secara numerik. Menurut sebuah studi global (Jambeck dkk, 2017), Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Angka-angka menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan:

Pada tahun 2013, timbulan sampah plastik di Indonesia mencapai 6,7 juta ton.

Pada tahun 2019, jumlah tersebut meningkat menjadi 7,4 juta ton.

Peningkatan jumlah sampah ini berbanding lurus dengan penambahan penduduk. Data ini menunjukkan bahwa masalah sampah bukan sekadar isu kebersihan, melainkan tantangan statistik yang mendesak bagi keberlangsungan hidup manusia.

 
Sumber: https://ipehijau.org/penanganan-mendesak-limbah-global-akan-tumbuh

Prinsip 3R dan Klasifikasi Sampah

Untuk mengurangi tumpukan sampah, terutama yang bersifat anorganik dan sulit terurai, diperlukan penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didukung oleh pemahaman ilmiah: Reduce (Pengurangan): Upaya mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah, terutama plastik. Contoh nyata dari prinsip ini adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan membawa botol minum sendiri (membawa bekal dari rumah). Reuse (Penggunaan Kembali): Menggunakan kembali barang bekas suatu produk tanpa mengubah bentuk fisiknya. Misalnya, menggunakan botol plastik bekas sebagai pot bunga atau wadah bumbu masak. Recycle (Daur Ulang): Mengolah sampah menjadi produk baru. Contohnya, mengolah botol plastik bekas menjadi bunga hias atau lampu tidur.

Selain 3R, pemahaman mendasar tentang klasifikasi sampah juga sangat penting. Secara umum, sampah diklasifikasikan menjadi:Organik. Sampah yang dapat terurai, seperti sisa makanan atau daun kering. Anorganik. Sampah yang sulit terurai, seperti plastik. Di beberapa tempat, juga dikenalkan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/fathuragnanta2817/61115f0c06310e6e7d695dd2/produksi-sampah

Analisis Data Perilaku Positif

Penerapan 3R dimulai dari pembiasaan kecil. Dalam sebuah studi di TK Nasional KPS Balikpapan yang menguji pembiasaan membawa botol minum dari rumah (Reduce), terlihat adanya konsistensi perilaku. Data pengamatan selama 5 hari menunjukkan jumlah anak yang membawa botol minum:

·         Hari ke-1: 41 anak

·         Hari ke-2: 40 anak

·         Hari ke-3: 44 anak

·         Hari ke-4: 42 anak

·         Hari ke-5: 43 anak

Fluktuasi data ini menjadi indikator numerasi tentang seberapa besar tingkat konsistensi anak dalam menerapkan reduce. Konsistensi ini sangat penting untuk membentuk karakter peduli lingkungan. Selain itu, observasi perilaku membuang sampah juga menunjukkan bahwa anak-anak pada umumnya sudah mengerti cara membuang sampah yang benar dan memiliki pemahaman untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah.

 
Sumber: https://www.suara.com/health/2025/10/22/160832/supaya-anak-peduli-lingkungan

Simpulan

Membangun literasi lingkungan dan literasi numerasi adalah upaya yang saling terkait. Pemahaman data (numerasi) tentang jutaan ton sampah plastik memperkuat kesadaran (literasi lingkungan) akan bahaya yang ditimbulkan. Penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didasarkan pada pengetahuan ilmiah tentang klasifikasi dan pengolahan sampah, adalah aksi nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu. Upaya pembiasaan ini, yang terus-menerus dilakukan dan didukung oleh orang dewasa, akan membentuk karakter cinta lingkungan yang akan menjadi pondasi bagi masyarakat di masa depan.

 

*) Guru Matematika di SMAN I Pangalengan. Pengajar Olympade Matematika. Pengamat dan pemerhati masalah lingkungan

Sumber Utama (Dikutip dari dokumen)

Wuri Hartanti & Kautsar Eka Wardhana. (2023). Membangun Literasi Lingkungan dengan Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di TK Nasional KPS Balikpapan. BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, 2(1).

Catatan: Referensi ini mencakup semua kutipan bernomor dalam teks (hingga ), yang merujuk pada isi artikel dan footnotes (catatan kaki) di dalamnya. Poin data spesifik (seperti statistik sampah nasional) berasal dari kutipan penulis artikel (misalnya studi global Jambeck dkk, 2017).

7 komentar:

  1. terimakasih bapa atas literasinya
    hadad x-d

    BalasHapus
  2. terimakasih atas literasinya sangat bermanfaat sekali

    amanda Risma Ayu X-E

    BalasHapus
  3. makasih bu alfirji x-d

    BalasHapus
  4. Terimakasih bapak literasinya,sangat bermanfaat
    Wafiq X-E

    BalasHapus
  5. terimakasih bapak, sangat bermanfaat 👍

    BalasHapus
  6. Menyalaaa pakk🔥🔥
    -XII D1

    BalasHapus
  7. Terimakasih bapak atas literasinya,sangat bermanfaat
    Farisa X-E

    BalasHapus

HUMANIORA

  SASTRA, AL-QUR’AN, DAN AMANAH MANUSIA MENJAGA KEHIDUPAN Oleh: Hj. Ani Haelani, SS., M.Pd *) Bumi sebagai Teks yang Terluka Dalam kaj...