"Telah Berpulang ke Rahmatullah...Ananda Fadli Haidar Firmansyah..kelas XII A3, Minggu, 23 November 2025...Semoga Almarhum diterima Iman Islanya diampuni segala dosa-dosanya, ditempatkan di sisi Allah swt...keluarga yang ditinngal diberikan ketabahan....Aamiin yra"

Kamis, 27 November 2025

Skill of the Century

 ABILITY TO OBSERVE, WHY NOT?

Oleh: XI B1

 

Kemampuan untuk melakukan observasi adalah keterampilan mendasar yang berperan besar dalam memahami peristiwa dan fenomena yang terjadi di sekitar kita. Observasi tidak sekadar melihat menggunakan mata, tetapi juga melibatkan kemampuan mengolah informasi, mencatat detail penting, serta menafsirkan data secara logis. Dalam dunia pendidikan, terutama pada mata pelajaran sains dan fisika, observasi menjadi langkah awal yang menentukan kualitas pemahaman siswa terhadap materi. Dengan kemampuan observasi yang baik, seseorang dapat mengenali pola, menemukan hubungan sebab-akibat, dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta, bukan asumsi. Karena itu, kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan sejak dini dan dilatih secara berkelanjutan.

 
Sumber: https://hrmpractice.com/5-critical-thinking-skills/

Observasi merupakan bagian penting dari metode ilmiah, yaitu rangkaian langkah sistematis dalam memperoleh pengetahuan. Melalui observasi, seseorang mendapatkan data awal yang menjadi dasar bagi proses analisis dan eksperimen. Kualitas observasi yang dilakukan akan sangat mempengaruhi hasil penelitian atau pemahaman terhadap sebuah konsep. Semakin teliti seseorang mengamati, semakin lengkap pula informasi yang diperoleh.Selain itu, observasi menuntut fokus dan ketelitian. Seorang pengamat harus mampu membedakan mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan pendapat pribadi. Misalnya, saat mengamati sebuah tanaman yang layu, seorang pengamat tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa tanaman tersebut kekurangan air. Ia harus mencatat kondisi lingkungan, warna daun, tingkat kelembaban tanah, serta apakah tanaman terkena cahaya matahari yang cukup. Dengan mencatat setiap detail, pengamat dapat menganalisis penyebabnya secara lebih tepat.

 
Sumber: https://mybeta.ca/how-to-improve-analytical-skills/

Kemampuan observasi juga memunculkan keterampilan berpikir kritis. Ketika seseorang terbiasa mengamati, ia akan terlatih untuk mempertanyakan hal-hal yang tampak sederhana. Misalnya, mengapa bayangan berubah panjang ketika matahari bergerak, atau mengapa benda jatuh lebih cepat ketika tidak ada hambatan udara. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong seseorang untuk mencari penjelasan ilmiah, sehingga kemampuannya dalam memahami konsep sains semakin berkembang. Observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi langsung dan tidak langsung. Pada observasi langsung, pengamat terlibat secara aktif dan melihat objek atau fenomena secara langsung di lokasi. Contohnya, mengamati pergerakan bola di atas meja atau mengukur suhu air yang dipanaskan. Sedangkan observasi tidak langsung dilakukan melalui media, seperti video, grafik, sensor digital, atau laporan tertulis. Kedua metode ini sama-sama penting dan sering digunakan bersamaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap.


Sumber: https://dmm.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-berpikir-kritis-dan-bagaimana-menerapkannya/

Dalam fisika, observasi digunakan untuk memahami hukum-hukum alam yang mengatur gerak, cahaya, energi, dan materi. Misalnya, saat mempelajari gerak parabola, siswa dapat mengamati lintasan bola yang dilempar miring. Mereka mencatat tinggi maksimum, jarak horizontal, serta waktu tempuh bola. Dari hasil pengamatan tersebut, siswa dapat menyimpulkan bahwa bola memiliki dua komponen gerak: gerak horizontal yang konstan dan gerak vertikal yang dipengaruhi gravitasi. Contoh lainnya adalah observasi mengenai pemuaian zat. Ketika sebuah batang logam dipanaskan, pengamat dapat mencatat bagaimana panjang batang tersebut bertambah seiring meningkatnya suhu. Observasi seperti ini membantu siswa memahami bahwa setiap benda akan memuai ketika menerima kalor. Fenomena ini juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada kabel listrik yang lebih kencang saat cuaca dingin dan mengendur ketika suhu naik.Observasi tentang cahaya juga sangat penting. Ketika mempelajari pembiasan cahaya, siswa dapat mengamati pensil yang terlihat bengkok saat dimasukkan ke dalam air. Dari pengamatan tersebut, mereka dapat memahami bahwa cahaya berubah arah ketika memasuki medium yang berbeda kerapatan optiknya. Observasi ini memperkuat pemahaman terhadap konsep indeks bias dan arah pembelokan cahaya.

 
Sumber: https://www.thinksphysics.com/2020/08/peristiwa-terbentuknya-pelangi-sebagai-fenomena-alam-menurut-ilmu-fisika.html

Semua contoh tersebut menunjukkan betapa observasi tidak hanya membantu memahami teori, tetapi juga membuat konsep fisika terasa lebih nyata dan relevan dalam kehidupan. Dengan mencatat setiap detail hasil pengamatan, siswa dapat mengolah data menjadi grafik, tabel, atau kesimpulan ilmiah yang lebih terstruktur.

Kemampuan melakukan observasi adalah keterampilan penting yang menjadi dasar dalam memahami berbagai fenomena, terutama dalam bidang sains dan fisika. Observasi yang baik membantu seseorang mengumpulkan informasi yang akurat, menganalisis penyebab peristiwa, serta menarik kesimpulan berdasarkan fakta. Dalam pembelajaran fisika, observasi menjadi jembatan antara teori dan realita,memungkinkan siswa untuk melihat langsung bagaimana hukum alam bekerja. Oleh karena itu, kemampuan ini perlu terus diasah melalui latihan teratur, pencatatan yang sistematis, dan analisis yang teliti. Semakin sering seseorang melakukan observasi, semakin baik kemampuannya dalam memahami dunia di sekitarnya dan membuat keputusan yang didukung oleh data yang valid.

 Sumber: dari berbagai sumber

8 komentar:

  1. terimakasih atas literasinya
    x-c

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas literasinya
      dea x-c

      Hapus
    2. terimakasih literasinya☺️🙏🏻

      Hapus
  2. Alisya Ekarahma Novita X-A28 November 2025 pukul 06.38

    Terimakasih atas literasinya 😀🙏

    BalasHapus
  3. terimakasih atas literasinya sangat bermanfaat sekali

    Amanda Risma Ayu X-E

    BalasHapus
  4. makasih bu alfirji x-d

    BalasHapus
  5. terimakasih literasinya
    keysha xc

    BalasHapus
  6. terimakasih atas literasinya

    BalasHapus

Skill of the Century

  ABILITY TO OBSERVE, WHY NOT ? Oleh: XI B1   Kemampuan untuk melakukan observasi adalah keterampilan mendasar yang berperan besar dalam...