"Selamat bertugas di tempat yang baru untuk Bapak Agus Hasan Sadzili, S.Pd, semoga senantiasa sukses, sehat, panjang umur dan berkah....terima kasih atas dedikasi, pengabdian, dan kontribusi luar biasa bagi kemajuan SMAN I Pangalengan".

Senin, 03 November 2025

MUSICHOLIC

 MAU SEHAT FISIK DAN MENTAL? IKUTI TERAPI MUSIK

Oleh Firmanurkarim, S.Pd *)

 


Terapi musik adalah penggunaan intervensi musik klinis dan berbasis bukti oleh terapis musik bersertifikat untuk mencapai tujuan individual dalam area kesehatan seperti fisik, emosional, mental, sosial, dan kognitif. Ini bukan sekadar mendengarkan musik biasa, melainkan proses terstruktur yang dipandu oleh seorang profesional.

Sumber: https://aido.id/health-articles/terapi-musik-di-bidang-kesehatan/detail

Apa Itu Terapi Musik?

Terapi musik melibatkan berbagai aktivitas musik, yang tidak memerlukan bakat atau pelatihan musik dari klien, meliputi:

-       Mendengarkan musik: Mendengar musik tertentu untuk relaksasi, refleksi, atau merangsang ingatan.

-       Memainkan alat musik: Berimprovisasi atau memainkan alat musik, seperti piano, gitar, atau drum.

-       Menyanyi: Menyanyikan lagu yang sudah ada atau menciptakan lirik baru.

-       Membuat lagu: Menulis lirik, membuat melodi, atau mengubah musik.

-       Berdansa/Bergerak: Menggerakkan tubuh sesuai iringan musik.

-       Mendiskusikan lirik: Menganalisis dan menginterpretasi makna lirik lagu.

Terapis musik akan menyesuaikan metode dan jenis musik (mulai dari klasik, jazz, rock, hingga meditasi) sesuai dengan kebutuhan dan tujuan terapeutik klien.


Sumber: https://wiki.ambisius.com/terapi/terapi-musik

Manfaat Terapi Musik untuk Kesehatan

Penelitian menunjukkan bahwa terapi musik memiliki berbagai manfaat signifikan, baik untuk kesehatan mental maupun fisik:

a. Kesehatan Mental dan Emosional

  • Mengurangi Stres dan Kecemasan. Musik dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol, menenangkan pikiran, serta menurunkan detak jantung dan tekanan darah.
  • Mengelola Depresi dan Suasana Hati. Musik dapat memicu pelepasan dopamin (neurotransmitter yang berhubungan dengan rasa senang), meningkatkan suasana hati, dan menyediakan saluran non-verbal untuk mengekspresikan emosi.
  • Meningkatkan Regulasi Emosi. Membantu individu mengidentifikasi, memproses, dan mengelola emosi secara lebih efektif, serta mengembangkan strategi koping yang sehat.
  • Meningkatkan Kesadaran Diri dan Harga Diri. Melalui ekspresi diri dengan musik, dapat meningkatkan kesadaran diri dan citra diri yang positif.
  • Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Komunikasi. Terutama pada pasien dengan autisme atau gangguan spektrum lainnya, terapi musik dapat meningkatkan interaksi sosial dan kemampuan komunikasi (verbal maupun non-verbal).


Sumber: https://www.suara.com/health/2019/08/06/103500/bagaimana-terapi-musik-bisa-mengatasi-masalah-otak

b. Kesehatan Fisik

  • Mengontrol Tekanan Darah dan Detak Jantung. Musik yang menenangkan dapat mengaktifkan sistem saraf yang membantu tubuh lebih rileks, sehingga tekanan darah dan detak jantung lebih terkontrol. 
  • Meningkatkan Kualitas Tidur. Kebiasaan mendengarkan musik menenangkan sebelum tidur dapat membantu penderita insomnia tidur lebih cepat dan nyenyak.
  • Mengelola Rasa Sakit (Nyeri). Mendengarkan musik dapat mengalihkan fokus dari rasa sakit dan merangsang pelepasan endorfin (pereda nyeri alami tubuh).
  • Memperbaiki Fungsi Motorik. Terutama dalam proses rehabilitasi pasien stroke atau demensia, musik dengan irama tertentu dapat membantu memperbaiki pergerakan dan koordinasi motorik. 
  • Menstabilkan Kondisi Bayi Prematur. Dalam lingkungan NICU, musik dapat membantu menstabilkan laju pernapasan dan denyut jantung bayi.


Sumber: https://www.inews.id/multimedia/infografis/infografis-4-manfaat-dengarkan-musik

Siapa yang Dapat Menerima Terapi Musik?

Terapi musik tidak hanya ditujukan bagi orang dengan kondisi kesehatan mental tertentu. Ini dapat bermanfaat bagi:

-          Orang yang mengalami stres dan kelelahan sehari-hari.

-          Pasien dengan gangguan kecemasan, depresi, atau PTSD.

-          Lansia dengan demensia atau gangguan ingatan lainnya.

-          Anak-anak dengan Gangguan Spektrum Autisme atau masalah perkembangan.

-          Pasien yang menjalani rehabilitasi fisik (pasca-stroke atau cedera).

-          Pasien dengan penyakit kronis (seperti kanker) untuk manajemen nyeri dan kecemasan.


Sumber: https://rri.co.id/kesehatan/1779185/ragam-manfaat-terapi-musik-untuk-kesehatan

Catatan Penting.  Terapi musik sering digunakan sebagai pengobatan komplementer (pelengkap), artinya harus dijalani bersama dengan perawatan atau pengobatan medis utama yang direkomendasikan oleh dokter atau profesional kesehatan.

 

*) Guru Seni Musik di SMAN I Pangalengan, Praktisi music modern dan pemerhati masalah social

**) dari berbabagai sumber

Minggu, 02 November 2025

Book Report

 “FOKUS TOTAL, HIDUP MAKSIMAL”  INSPIRASI DARI THE 5 AM CLUB KARYA ROBIN SHARMA

Oleh: Ilmi Nuraeni. S.Pd *)

 

Pernah nggak kamu ngerasa capek banget padahal seharian kayaknya nggak ngapa-ngapain yang benar-benar penting? Bangun pagi langsung buka HP, terus ke sekolah, ngerjain tugas sambil buka chat, denger musik, buka TikTok, lalu tiba-tiba malam datang dan kamu ngerasa… kok hari ini kayak lewat begitu aja ya? Nah, di buku The 5 AM Club, Robin Sharma ngomongin hal yang pas banget buat kondisi kayak gini. Dia nyebutnya “Tight Bubble of Total Focus” yaitu semacam ruang pribadi di mana kamu bisa benar-benar fokus sama hal yang penting, tanpa diganggu dunia luar. Ibarat kamu punya gelembung ajaib yang melindungimu dari hal-hal yang bikin pikiranmu kemana-mana.


Sumber: https://www.linkedin.com/pulse/book-summary-5am-club-calvin-wee-%E9%BB%84%E5%BB%BA%E5%92%8F/

Di dunia yang serba cepat dan bising kayak sekarang, punya “gelembung fokus” itu penting banget. Sharma bilang, orang sering gagal bukan karena mereka nggak punya kemampuan, tapi karena perhatian mereka tersebar ke terlalu banyak hal. Fokus itu kayak otot — makin sering kamu latih, makin kuat. Kalau kamu bisa membatasi distraksi, kamu bakal punya lebih banyak waktu buat hal-hal yang benar-benar berarti: belajar dengan tenang, menulis, berolahraga, atau sekadar menikmati waktu tanpa gangguan. Di dalam “tight bubble” itu, kamu jadi bisa berpikir jernih, mengenal dirimu lebih dalam, dan merasa lebih damai.

 

Sumber: www.kodesjabar.com

Coba bayangin kalau kamu punya satu jam setiap hari di mana kamu lepas dari segala notifikasi. Nggak ada chat, nggak ada scroll media sosial, cuma kamu dan hal yang kamu mau kerjakan. Di jam itu, kamu bisa baca buku, nulis jurnal, latihan gitar, atau belajar sesuatu yang kamu suka. Kedengarannya kecil, tapi efeknya bisa besar banget. Sharma bilang, waktu-waktu fokus kayak gitu bisa jadi bahan bakar utama buat kemajuan hidupmu. Karena di saat kamu benar-benar hadir dalam apa yang kamu lakukan, hasilnya selalu lebih dalam, lebih bermakna, dan lebih memuaskan.

 


Sumber: https://www.activtrak.com/blog/focus-time/

Tentu aja, bikin dan menjaga “bubble fokus” nggak gampang. Godaannya banyak banget. Kadang baru lima menit belajar, tiba-tiba tangan gatal buka HP. Atau waktu lagi mau nulis, eh malah buka YouTube “sebentar aja” tapi ujung-ujungnya satu jam. Tapi justru di situlah latihan sebenarnya  menahan diri dari gangguan kecil. Sharma bilang, kamu nggak perlu sempurna, cukup sadar. Kalau sekali teralihkan, sadari, lalu kembali lagi ke fokusmu. Lama-lama, kamu bakal terbiasa dan sadar kalau ketenangan itu ternyata bisa kamu ciptakan sendiri. Robin Sharma juga menegaskan, “All change is hard at first, messy in the middle, and gorgeous at the end.” Begitu juga dengan fokus awalnya sulit, tapi hasilnya bisa membuat hidupmu jauh lebih indah dan bermakna.

 
Sumber: https://x.com/yourjourneyfuel/status/905143862741610496

Tight Bubble of Total Focus bukan sekadar teori, tapi cara hidup  cara untuk jadi lebih kuat, lebih tenang, dan lebih sigap menentukan pilihan di tengah dunia yang penuh distraksi. Ini juga adalah pengingat bahwa kamu berhak punya ruang tenang di tengah dunia yang sibuk. Ruang di mana kamu bisa mengisi ulang energi, berpikir jernih, dan benar-benar terhubung sama dirimu sendiri. Kamu nggak harus bangun jam lima pagi kayak di The 5 AM Club, tapi kamu bisa mulai dari hal kecil: matikan notifikasi selama belajar, ambil waktu hening sebelum tidur, atau pilih satu jam di hari libur untuk benar-benar fokus pada sesuatu yang kamu cintai. Dari situlah kamu akan sadar, ternyata kualitas hidupmu bisa berubah banyak hanya dengan satu keputusan sederhana: menjaga fokusmu.

*) Guru Fisika di SMAN I Pangalengan. Koordinator Olympiade Sains Nasional

**) Dari berbagai sumber

MUSICHOLIC

  MAU SEHAT FISIK DAN MENTAL? IKUTI TERAPI MUSIK Oleh Firmanurkarim, S.Pd *)   Terapi musik adalah penggunaan intervensi musik klinis ...