"Guru yang biasa memberitahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang superior mencontohkan. Guru yang luar biasa menginspirasi" - William Arthur Ward.

Kamis, 16 Oktober 2025

Teenpersonality

 THE UNSPOKEN FEELINGS. APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT KAMU "CAPEK" SENDIRI

Oleh : XII-D2

 

 Pernah nggak sih kamu merasa lelah banget saat belajar? Bukan lelah karena kurang tidur, bukan juga karena terlalu banyak tugas. Tapi lelah yang datang diam-diam… membuat kamu ingin berhenti sejenak, tapi nggak tahu caranya. Seakan semua semangat yang dulu kamu punya perlahan menguap tanpa alasan yang jelas. Di balik kata “semangat belajar” yang sering kita dengar, ada kenyataan yang jarang dibicarakan: rasa capek yang menyelimuti diam-diam. Bukan karena malas atau menyerah, tapi karena otak dan hati kita bekerja terlalu keras tanpa jeda. Burnout bukan cerita satu orang ini adalah “perasaan yang tak terucap” dari banyak pelajar yang bertahan dalam diam.

 
Sumber: https://mekari.com/blog/burnout/

 Burnout adalah sindrom kelelahan emosional, mental, dan fisik akibat stres berkepanjangan, biasanya berhubungan dengan pekerjaan, yang ditandai dengan penurunan motivasi, kinerja, dan sikap negatif. Ini berbeda dari stres biasa karena merupakan akumulasi stres kronis yang membuat seseorang merasa kewalahan dan kelelahan total, serta dapat berujung pada masalah fisik dan mental lainnya. Secara psikologis, burnout melibatkan kelelahan emosional, depersonalisasi (bersikap sinis atau tidak peduli), dan penurunan rasa pencapaian pribadi.

 

Sumber: https://mind.help/topic/burnout/

Ayo kenali burnout! apakah kamu mengalami ciri-ciri berikut? :

1. Hilangnya semangat belajar dan kelelahan

Salah satu ciri burnout adalah hilangnya semangat belajar dan minat terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Tetap bekerja atau belajar tanpa adanya semangat dapat menguras banyak energi sehingga memicu kelelahan.

2. Benci dengan pelajaran yang digeluti

Burnout bisa menyebabkan stres dan frustrasi saat belajar. Ini membuat seseorang menjadi sulit berkonsentrasi, merasa tidak kompeten, dan akhirnya membenci pekerjaan yang sedang ia geluti.

3. Performa menurun

Burnout juga bisa menyebabkan performa  menurun. Hal ini dipicu oleh hilangnya minat terhadap pekerjaan yang sedang digeluti, sehingga hasil yang didapat menjadi kurang memuaskan

 
Sumber: https://www.publicsectorexecutive.com/News/speed-of-central-grant-phase-out-will

4. Mudah marah

Orang yang sedang merasakan burnout cenderung akan mudah untuk marah, apalagi jika semuanya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Ditambah lagi, performa yang menurun dapat menyebabkan pekerjaan terus menumpuk. Hal ini dapat memicu stres dan emosi yang membuat penderita burnout jadi lebih sensitif.

5. Menarik diri dari lingkungan sosial

Stres dan frustrasi akan pekerjaan membuat penderita burnout bersikap sinis terhadap orang-orang yang bekerja dengan mereka. Pekerjaan yang digelutinya dianggap sebagai beban hidup sehingga membuat mereka enggan atau berhenti bersosialisasi dengan teman maupun anggota keluarga yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

6. Mudah sakit

Burnout yang terjadi secara berkepanjangan atau tidak diatasi dengan baik dapat membuat imunitas tubuh menurun. Kondisi ini dapat membuat seseorang rentan terkena flu, pilek, sakit kepala, dan sakit perut. Selain itu, risiko untuk alami gangguan tidur, gangguan kecemasan, dan depresi dapat meningkat.

 

Sumber: https://www.intipseleb.com/gaya-hidup/71840-apa-itu-burnout-gini-cara-mencegah-dan-mengatasinya

 

Cara Mengatasi Burnout :

Burnout yang tidak teratasi dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan memicu mental breakdown. Oleh karena itu, jika gejala atau ciri-ciri burnout muncul, Anda disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut ini:.

 1. Buat prioritas

Buatlah prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting. Dengan begitu, kamu tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga energi yang terkuras tidak terlalu banyak.

2. Kurangi ekspektasi dan berikan apresiasi terhadap diri sendiri

Atur pola pikir dan bersikaplah realistis, sehingga kamu dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan yang tengah dikerjakan. Selain itu, jangan lupa untuk memberi apresiasi terhadap diri sendiri terhadap prestasi yang pernah dicapai.

3. Ceritakan kepada orang yang dapat dipercaya

Coba ceritakan apa yang kamu rasakan kepada orang-orang terdekat yang dapat kamu percaya. Meski tidak selalu mendapatkan solusi, cara ini dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan

 
Sumber: https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/sehat-bugar/cara-menyeimbangkan-antara-pekerjaan

4. Jaga keseimbangan hidup

Jaga keseimbangan hidup dengan baik. kamu juga perlu untuk bersantai dan melupakan pekerjaan sejenak dengan pergi bersama teman atau melakukan hal yang disukai, ini dapat membuat pikiran kembali jernih dan kamu siap melakukan aktivitas kembali keesokan harinya.

5. Ubah gaya hidup

Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. Hal-hal ini dapat mendukung tubuh yang sehat dan pikiran yang lebih mudah fokus, sehingga menurunkan risiko terjadinya burnout.

Selain itu, kamu juga bisa mengasah kecerdasan emosional maupun menerapkan slow living maupun mencoba mencari hobi baru atau melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi burnout.

Pada akhirnya, rasa “capek” yang tak terucap bukanlah tanda kelemahan melainkan sinyal bahwa tubuh dan pikiranmu sedang meminta jeda. Tidak apa-apa jika kamu merasa lelah. Tidak apa-apa jika kamu ingin berhenti sejenak dan bernapas lebih dalam. Hidup bukan perlombaan yang harus kamu menangkan sendirian, dan tidak ada salahnya jika kamu melangkah lebih pelan demi kembali menemukan dirimu.

Langkah kecilmu hari ini sekadar mengakui perasaan, mengambil napas, atau memberi jedaadalah bentuk keberanian yang seringkali terlupakan. Jadi, pelan-pelanlah… kamu tidak sendiri, dan kamu pasti bisa bangkit lagi.

 

*Sumber: Alodokter https://share.google/jCccN5ULnSwYfnRuc

* Sumber: Siloam Hospitals https://share.google/ko8uVlL6nh8CcrqiT      

 

5 komentar:

  1. Terimakasih atas literasinya
    Dara X-B

    BalasHapus
  2. Diperlukan kesadaran internal untuk bertindak secara terarah, punya target yang jelas sehingga bisa meminimalisir burnout dalam diri...ketika pondasinya kuat maka akan konsisten terhadap pencapaian tujuan baik itu dalam belajar ataupun kegiatan lainnya.

    BalasHapus
  3. makasih bu alfirji x-d

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas literasinya ( Thalia x-a )

    BalasHapus

Remind You

      KE PERPUSTAKAAN  YUKK !! Oleh: Redaksi Literatsmansa Ananda yang baik,  tau gak  setiap 14 September setiap tahunnya diperingati hari ...