"Guru yang biasa memberitahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang superior mencontohkan. Guru yang luar biasa menginspirasi" - William Arthur Ward.

Rabu, 22 Oktober 2025

Personality

 SENI BERTAHAN MENGHADAPI NPD, MANUSIA YANG

“TAK PERNAH” SALAH.

Oleh: Selli Nuraeni Somantri, S.Pd  *)

Di tengah kehidupan sosial yang serba cepat dan penuh sorotan, manusia kini tidak hanya berinteraksi secara langsung, tetapi juga melalui layar dan citra diri. Dalam dunia seperti ini, muncul satu fenomena psikologis yang semakin sering kita temui   Narcissistic Personality Disorder atau NPD.

Secara psikologis, NPD adalah gangguan kepribadian di mana seseorang memiliki rasa penting diri yang berlebihan, haus akan pujian, dan sulit menerima kritik. Namun, di balik topeng percaya diri itu, sering kali tersimpan rasa rapuh, takut gagal, dan kebutuhan akan pengakuan.

Sumber: https://narasi.tv/read/narasi-daily/mengenal-npd-narcissistic-personality-disorder

Dari sisi sosiologis, NPD tidak tumbuh dalam ruang kosong. Masyarakat modern, terutama di era media sosial, kerap menjadi ladang subur bagi perilaku narsistik. Budaya “like”, “view”, dan “followers” membuat banyak orang berlomba menampilkan versi terbaik dirinya, dalam konteks mengikuti perkembangan zaman, sebenarnya tidak masalah, yang menjadi masalah adalah ketika  sampai kehilangan empati pada sesama.

Maka, menghadapi orang dengan NPD bukan sekadar soal menjaga jarak, tetapi juga belajar memahami dinamika antara psikologi individu dan tekanan sosial di sekitarnya.  Di sinilah seni bertahan itu dimulai, seni untuk tetap tenang, sadar diri, dan tidak kehilangan nilai kemanusiaan di tengah arus ego yang semakin kuat.

 

Sumber: https://mind.help/topic/narcissism/

Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)?

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah kondisi di mana seseorang memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan, kebutuhan mendalam akan perhatian dan kekaguman, serta kurangnya empati terhadap orang lain. Meski tampak percaya diri, pengidap NPD sebenarnya memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap kritik. Narsisme sendiri adalah sifat kepribadian yang bisa ada pada setiap orang. Namun, NPD adalah kondisi klinis yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berhubungan dengan orang lain, menyebabkan masalah signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.

 

Sumber: https://www.lemon8-app.com/trisnaharti/7291498885007065601?region=id

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

Mereka yang narsistik biasanya menginginkan perhatian yang berlebihan, merasa lebih unggul daripada orang lain, dan cenderung memanipulasi keadaan agar terlihat sebagai korban atau "playing victim." Sikap ini dapat membuat lingkungan sekitar merasa frustasi dan kadang-kadang terjebak dalam perasaan bersalah akibat manipulasi yang dilakukan oleh orang-orang narsistik. Individu dengan NPD atau kecenderungan narsistik umumnya menunjukkan pola pikir dan perilaku yang mencerminkan kebutuhan untuk mendapatkan pujian, kurangnya empati terhadap orang lain, serta keinginan yang besar untuk menjaga citra diri yang sempurna.

 

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/81909286962657622/

Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik

Penyebab pasti NPD belum diketahui. Namun, kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan perkembangan masa kanak-kanak diduga berperan dalam perkembangan gangguan ini. Beberapa faktor risiko meliputi:

·         Riwayat keluarga dengan NPD atau gangguan kepribadian lainnya.

·         Pelecehan atau pengabaian emosional di masa kanak-kanak.

·         Pujian dan kekaguman berlebihan yang tidak realistis

Namun Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan faktor risiko ini akan mengembangkan NPD.

 

Sumber: https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/serba-serbi/read/13809/

Mengapa Narsistik dan NPD Kerap Playing Victim?

Salah satu sikap yang cenderung dilakukan oleh para penderita NPD adalah memanipulasi keadaan agar terlihat sebagai korban atau "playing victim." Sikap ini dapat membuat lingkungan sekitar merasa frustasi dan kadang-kadang terjebak dalam perasaan bersalah akibat manipulasi yang dilakukan oleh orang-orang narsistik.

Berikut beberapa alasan yang menjelaskan kebiasaan “playing victim” pada individu narsistik:

1.       Mencari validasi dan empati

Individu narsistik memiliki kebutuhan besar akan pengakuan dari orang lain. Mereka kerap merasa perlu divalidasi untuk merasa berharga. Dengan berpura-pura sebagai korban, mereka dapat menarik simpati, empati, dan perhatian dari orang di sekitar.

2.       Menghindari kritik atau tanggung jawab

Orang narsistik biasanya sulit menerima kritik atau mengakui kesalahan. Bagi mereka, kesalahan bisa merusak citra diri yang mereka coba jaga.

3.       Mengontrol lingkungan dan respon orang lain

Ketika memainkan peran korban, individu narsistik dapat mempengaruhi respon orang lain sesuai keinginannya.

4.       Pertahanan diri dari rasa tidak aman

Walaupun terlihat percaya diri, banyak individu narsistik menyimpan rasa tidak aman (insecure) yang mendalam. Dengan berperan sebagai korban, mereka menutupi perasaan rentan atau tidak berharga.

5.       Membangun narasi untuk membenarkan tindakan

Individu narsistik sering memiliki narasi yang mendukung pandangan positif mereka tentang diri sendiri.

6.       Berpura-pura sebagai korban memberi mereka alasan untuk membenarkan perilaku negatif mereka.

 

Sumber: https://www.freepik.com/premium-psd/skull-playing-victim-premium-illustration_

Cara menghadapi penderita NPD

Untuk menghadapi individu narsistik yang sering berperan sebagai korban, penting untuk memahami sifat mereka dan menerapkan pendekatan yang tepat. Menjaga batas pribadi dan bersikap objektif adalah langkah awal yang efektif, hindari terjebak dalam narasi yang mereka ciptakan. Berinteraksi dengan seseorang yang mengidap NPD bisa sangat melelahkan. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa membantu:

1.       Tetapkan batasan yang jelas

Batasan sangat penting dalam hubungan apa pun, terutama dengan seseorang yang mengidap NPD. Tentukan apa yang bisa ditoleransi dan apa yang tidak. Komunikasikan batasan ini dengan jelas dan tegas.

2.       Fokus pada diri sendiri

Interaksi dengan pengidap NPD sering kali membuat merasa tidak berdaya dan tidak berharga. Penting untuk memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan sendiri. Lakukan aktivitas yang dinikmati, habiskan waktu dengan orang-orang yang suportif, dan jangan ragu untuk mengatakan “tidak” pada permintaan yang memberatkan. Ingatlah bahwa validasi diri lebih penting daripada mencari validasi dari orang lain, terutama dari seseorang yang mengidap NPD. Hargai pencapaian, sekecil apa pun, dan jangan biarkan perkataan atau tindakan orang lain meruntuhkan harga diri.

3.       Gunakan komunikasi yang efektif

Saat berkomunikasi dengan seseorang yang mengidap NPD, gunakan bahasa yang jelas, langsung, dan tidak emosional. Hindari konfrontasi langsung atau kritik yang bisa memicu reaksi defensif. Fokus pada fakta.

4.       Jangan terpancing emosi

Pengidap NPD sering kali memprovokasi orang lain untuk mendapatkan reaksi emosional. Sadari taktik ini dan jangan terpancing. Tetap tenang dan kendalikan emosi. Ingatlah bahwa, reaksi emosional hanya akan memperkuat perilaku narsistik orang tersebut. Dengan tetap tenang dan rasional, akan lebih mudah untuk menetapkan batasan dan menjaga diri sendiri.

5.       Cari dukungan dari profesional

Menghadapi seseorang yang mengidap NPD bisa sangat sulit dan berdampak pada kesehatan mental. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari psikolog, psikiater, atau terapis. Profesional kesehatan mental dapat memberikan strategi yang lebih spesifik dan membantu mengatasi emosi yang sulit.

Terapi kelompok juga bisa menjadi pilihan yang baik. Bertemu dengan orang lain yang mengalami situasi serupa dapat memberikan rasa dukungan dan mengurangi perasaan terisolasi. Ingat. Kamu tidak sendiri.

 

*) Guru Sosiologi dan Antropologi di SMAN I Pangalengan, Pemerhati masalah sosial budaya dan kehidupan remaja.

Rujukan:

https://www.halodoc.com/artikel/cara-efektif-menghadapi-pengidap-gangguan-kepribadian-narsistik?srsltid=AfmBOoqf4rRIEMEQtm6HjfJbyyDJYnyevldQYhl1UZEnfxZqrB9edty6

 

https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/mengapa-npd-suka-playing-victim?srsltid=AfmBOopWPV8y5vOimKIII90lizti2x2JFWUz7c5f6jyow0wfv-q0Y8BM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Personality

  SENI BERTAHAN MENGHADAPI NPD, MANUSIA YANG “TAK PERNAH” SALAH. Oleh: Selli Nuraeni Somantri, S.Pd  *) Di tengah kehidupan sosial yan...